PERADABAN ISLAM PADA MASA
DAULAH BANI ABBASIYAH
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas
kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul
“Peradaban Islam Pada Masa Daulah Bani Abbasiyah” dengan tepat
waktu. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi MuhammadSAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa
penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah SejarahKebudayaan Islam yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada
anggota tim kelompok 1 yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian
tugas ini.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Sejarah
Kebudayaan Islam dan dipresentasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam makalah
ini akan dibahas mengenai 3 sub pokok yaitu: Kemunculan daulah Abbasiyah, Masa
kejayaan daulah Abbasiyah dan runtuhnya daulah Abbasiyah. Makalah ini dianjurkan
untuk dibaca oleh semua mahasiswa pada umumnya sebagai penambah pengetahuan dan
pemahaman sejarah kebudayaan islam di masa lampau.
Akhirnya
penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan
pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah tak ubahnya kacamata masa lalu
yang menjadi pijakan dan langkah setiap insan di masa mendatang. Hal ini
berlaku pula bagi kita para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga untuk tidak hanya
sekedar paham sains tapi juga paham akan sejarah kebudayaan islam di masa lalu
untuk menganalisa dan mengambil ibrah dari setiap peristiwa yang pernah
terjadi. Seperti yang kita ketahui setelah tumbangnya kepemimpinan masa
khulafaurrasyidin maka berganti pula sistem pemerintahan Islam pada masa itu
menjadi masa daulah, dan dalam makalah ini akan disajikan sedikit tentang masa
daulah Abbasiyah.
Dengan segala keterbatasan tim penulis,
maka dalam makalah ini tidak akan dijabarkan satu persatu secara rinci, tapi
akan dibahas inti dari masa daulah Abbasiyah pada waktu itu, yaitu mengenai sub
pokok bahasan seperti yang telah tertuang dalam kata pengantar, meliputi:
- Bagaimana kemunculan daulah Abbasiyah,
dimana akan diuraikan bagaimana peralihan dari masa daulah Umayyah ke masa
daulah.
- Masa kejayaaan daulah Abbasiyah,
yaitu membahas mengenai pada masa khalifah siapakah masa kejayaan itu
terjadi dan prestasi apa saja yang pernah diraih.
- Runtuhnya daulah Abbasiyah, yaitu
menjelaskan sebab-sebab mengapa daulah umayyah runtuh.
Demikianlah sedikit gambaran mengenai isi
makalah ini yang tim penulis buat dengan metode literatur kaji pustaka terhadap
buku-buku yang berhubungan dengan tema makalah yang kami buat.
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan tumbangnya daulah Bani Umayyah maka keberadaan Daulah Bani Abbasiyah
mendapatkan tempat penerangan dalam masa kekhalifahan Islam saat itu, dimana
daulah Abbasiyah in sebelumnya telah menyusun dan menata kekuatan yang begitu
rapid an terencana. Dan dalam makalah ini akan diurakan sesikit
menganaiberdirinya masa kekhalifahan Abbasiyah, masa kejayaan dan prestasi apa
saja yang pernah diraih serta apa saja penyebab runtuhnya daulah Abbasiyah.
A. Kelahiran Daulah Abbasiyah
- Pemerintahan As-Saffah
Khalifah abbasiyah
yang pertama adalah Abu Abbas, dialah yang diberi kepercayaan kepada pamannya
Abdullah dalam perang melawan Marwan II, khalifah terakhir Bani Umayyah. Hingga
akhir khalifah Abbas memberi kepercayaan kepada SalihBin Ali untuk
membunuhMarwan, yang kemudian kepala marwan dikirim ke khalifah Abbas.
Saffah kemudian
dipindah ke Anbar, dia menggunakan sebagian besar dari masa pemerintahannya
untuk memeragi pemimpin-pemimpin arab yang membantu Umayyah. Dia mengusir
mereka kecuali Abdurrahman yang tidak berapa lama kemudian mendirikan dinasti
Umayyah di Spayol. Saffah juga memutuskan untuk menghabisi nyawa beberapa orang
pembantu bani Umayyah. Ia membunuh Abu Salama, dikenal sebagai menteri (Wadi’)
dari keluarga Nabi Muhammad, seperti halnya dia membunuh Abu Hubayra, salahsatu
dari pemimpin bani Umayyah zaman Marwan II setelah memberi kebebasan kepadanya.
Kekhalifahan Saffah
bertahan selama 4 tahun sembulan bulan. Dia wafat pada tahun 136 H di Anbar,
satu kota yang
telah dijadikan sebagai tmpat kedudukan pemerinyahannya.
- Sistem Kekhalifahan Abbasiyah
Khalifah Abbasiyah
kedua mengambil gelar Al-Mansur dan meletakkan dasar-dasar pemerintahan
Abbasiyah. Di bawah Abbasiyah, kekhalifahan berkembang sebagai system politik.
Dinasti ini muncul dengan bantuan orang-orang Persia yang merasa bosan terhadap
bani Umayyah di dalam masalah sosial ddan pilitik diskriminas.
Khalifah-khalifah Abbasiyah yang memakai gelar”Imam” pemimpinmasyarakat muslim
untuk menekankan artikeagamaan kekhalifahan. Abbasiyah mencontoh tradisi
Umayyahdi dalam mengumumkanlebih dari satu putra mahkota raja.
Mansur dianggap
sebagaipendiri kedua dari Dinasti Abbasiyah. Di masa pemerintahannya Baghdad dibagun menjadi
ibukota DinastiAbbasiyah danmerupakan pusat perdaganganserta kebudayaan. Hingga
Baghdad dianggap sebagai kota
terpenting di dunia pada saat itu yang kaya akan ilmu pengetahuan dan kesenian.
Hingga beberapa dekade kemudian dinasti Abbasiyah mencapai masa kejayaan.
B. Kejayaan Daulah Abbasiyah
1. Gerakan
penerjemahan
Meski kegiatan
penerjemahan sudah dimulai sejak Daulah Umayyah, upaya untuk menerjemahkan dan
menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa yunani dan Persia ke dalam
bahasa arab mengalami masa keemasan pada masa DaulahAbbasiyah. Para ilmuandiutus ke daeah Bizantium untuk mencari
naskah-naskah yunanidalam berbagai ilmu terutama filasafat dan kedokteran.
Sedangkan perburuan manuskrip di daerah timur seperti Persia adalah
terutama dalam bidang tata Negara dan sastra.
Pelopor gerakan
penerjemahan pada awal pemerintahan daulah Abbasiyah adalah Khalifah Al-Mansyur
yang juga membangun Ibu kota
Baghdad . Pada
awal penerjemahan, naskah yang diterjemahkan terutama dalambidang astrologi,
kimia dan kedokteran. Kemudiannaskah-naskahfilsafat karya Aristoteles dan Plato
juga diterjemahkan. Dalam masa keemasan, karya yang banyak diterjemahkan
tentang ilmu-ilmu pramatis seperti kedokteran. Naskah astronomi dan matematika
juga diterjemahkan namun, karya-karya berupa puisi, drama, cerpen dan sejarah
jarang diterjemakan karena bidang ini dianggap kurang bermanfa’at dan dalam hal
bahasa,arab sendiri perkembangan ilmu-ilmu ini sudah sangat maju.
- Baitul
hikmah
Baitul hikmah merupakan
perpustakaan yangberfungsi sebagai pusat pengembagan ilmu pengetahuan.
- Pada
masa harun ar-rasyid
Institusi ini bernama
Khizanahal-Hikmah (Khazanah kebijaksanaan) yang berfungsi sebagai perpustakaan
dan pusat penelitian.
- Pada
masa al-ma’mun
Lembaga ini
dikembangkan sejak tahun 815 M dan diubah namanya menjadi Bait al-Hikmah, yang
dipergunakan secara lebihmaju yaitu sebagaitempatpenyimpanan buku-buku kuno
yang didapat dari Persia, Bizantium, dan bahkan dariEthiopia danIndia. Direktur
perpustakaannya seorang nasionalis Persia dan ahli pahlewi, Sahl Ibn
Harun. Di bawah kekuasaan Al-Ma’mun, lembaga ini sebagai perpustakaan juga
sebagai pusat kegiatan study dan riset astronomi dan matematika.
2. Dalam
bidang filasafat
Pada masa ini pemikiran
filasafat mencakup bidang keilmuan yang sangat luas seperti logika, geometri,
astronomi, dan musik yang dipergunakan untuk menjelaskan pemikiran abstrak,
garis dan gambar, gerak dan su ibn Ishaq al-Kinemasa abbasiyah seperti Ya’kub
ibn Ishaq al-Kinl-Farabi,Ibn Bajah, Ibnu Tufaildan Ibn Rushd menjelaskan
pemikiran-pemikirannya dengan menggunakan contoh, metamor, analogi, dan
gambaranimajinatif.
3. Dalam
bidang hukum Islam
Karya pertama yang
diketahui adalah Majmu’ al Fiqh karya Zaid bin Ali (w.122 H/740 M)yang berisi
tentang fiqh Syi’ah Zaidiyah. Hakimagung yang pertama adalah Abu Hanifah
(w.150/767).meskidiangap sebagai pendiri madzhab hanafi,karya-karyanya sendiri
tidakada yang terselamatkan. Dua bukunya yang berjudul Fiqh alAkbar (terutama
berisi artikel tentang keyakinan) dan Wasiyah Abi Hanifah berisi
pemikiran-pemikirannya terselamatkankarena ditulis oleh para muridnya.
4. Perkembangan
Ekonomi
Ekonomi imperium
Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan. Sudah terdapat berbagai macamindustri
sepertikain linen di mesir, sutra darisyiria dan irak, kertas dari samarkand , serta berbagai
produk pertanian sepertigandum dari mesir dan kurma dari iraq .
Hasil-hasil industri dan pertanian ini diperdagangkan ke berbagai wilayah
kekuasaan Abbasiyahdan Negara lain.
Karena industralisasi
yang muncul di perkotaan ini, urbanisasi tak dapat dibendung lagi. Selain itu,
perdagangan barang tambang juga semarak. Emas yang ditambang dari Nubia dan Sudan
Barat melambungkan perekonomian Abbasiyah.
Perdagangan dengan
wilayah-wilayah lain merupakan hal yang sangat penting. Secara bersamaan dengan
kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Tang di Cina juga mengalami masa puncak
kejayaan sehingga hubungan erdagangan antara keduanya menambah semaraknya
kegiatan perdagangan dunia.
5. Dalam
bidang Peradaban
Masa Abbasiyah menjadi
tonggak puncak peradaban Islam. Khalifah-khalifah Bani Abbasiyah secara terbuka
mempelopori perkembangan ilmu pengetahuan dengan mendatangkan naskah-naskah
kuno dari berbagai pusat peradaban sebelumnya untuk kemudian diterjemahkan,
diadaptasi dan diterapkan di dunai Islam. Para
ulama’ muslim yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan baik agama maupun non
agama juga muncul pada masa ini. Pesatnya perkembangan peradaban juga didukung
oleh kemajua ekonomi imperium yang menjadi penghubung dunua timur dan barat.
Stabilitas politik yang relatif baik terutama pada masa Abbasiyah awal ini juga
menjadi pemicu kemajuan peradaban Islam
C. Runtuhnya Daulah Abbasiyah
Sebab –sebab keruntuhan daulah Abbasyiah
- Keruntuhan dari segi internal ( dari dalam )
Ø Mayoritas
kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan pribadi dan
melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara.
Ø Luasnya
wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi pusat dengan daerah
sulit dilakukuan.
Ø Semakin
kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok Arab dan Persia menaruh
kecemburuan atas posisi mereka.
Ø Dengan
profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah kepada mereka
sangat tinggi.
Ø Permusuhan
antar kelompok suku dan kelompok agama.
Ø Merajalelanya
korupsi dikalangan pejabat kerajaan.
- Keruntuhan dari segi eksternal (dari luar )
Ø Perang
Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak korban.
Ø Penyerbuan
Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang menghancrkan Baghdad . Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan
menanndai berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncul: Kerajaan Syafawiah di
Iran, Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan Mughal di India.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinamakan
khilafah bani Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya adalah keturunan al
Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah al-Saffah
ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn Abbas.
Pada
periode pertama pemerintahan bani Abbas mencapai masa keemasannya.Secara
politis, khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan
politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai
tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi
perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun setelah periode
ini berakhir pemerintahan Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik
meskipun filsafat dan ilmu ilmu pengetahuan terus berkembang.
Pada
mulanya ibu kota
negera adalah al-Hasyimiyah dekat kufah. Namun untuk lebih memantapkan dan
menjaga setabilitas Negara al-Mansyur memindahkan ibu kota Negara ke Bagdad .
Dengan
demikian pusat pemerintahan dinasti Abasiyah berada di tengah-tengah bangsa Persia .
Al-Mansyur melakukan konsolidasi dan penertiban pemerintahannya. Dia mengangkat
sejumlah personal untuk menduduki jabatan di lembaga eksekutif dan yudikatif.
Dia menciptakan tradisi baru dengan mengangkat Wazir sebagai koordinator
departemen, dia juga menbentuk protokol Negara, sekertaris, dan kepolisian
Negara disamping membenahi angkatan bersenjata. Jawatan pos yang sudah ada
ditingkatkan peranannya dari mengatar surat
sampai menghimpun seluruh informasi di daerah-daerah sehingga administrasi
kenegaraan dapat berjalan lancar.
Puncak
perkembangan dinasti Abbasiyah tidak seluruhnya berawal dari kreatifitas
penguasa Bani Abbasiyah sendiri. Sebagian diantaranya sudah dimulai sejak awal
kebangkitan Islam. Dalam bidang pendidikan misalnya di awal Islam, lembaga
pendidikan sudah mulai berkembang. Namun lembaga-lembaga ini kemudian
berkembang pada masa pemerintahan Bani Abas dengan berdirinya perpustakaan dan
akademi.
Tokoh-tokoh
terkenal dalam bidang filsafat antara lain al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu
Rusyd. Al-Farabi menulis buku tentang filsafat, logika, jiwa, kenegaraan,
etika, dan interpretasi terhadap filsafat Aristoteles. Ibnu Sina juga banyak
mengarang buku tentang filsafat diantaranya adalah As-Syifa'.
B. Saran
Dari penjelasan di atas kita sebagai
umat Islam dapat mengambil pelajaran. Sebuah sistem yang teratur akan
menghasilkan pencapaian tujuan yang maksimal, seperti kisah pendirian dinasti
Abbasiyah. Mereka bisa mendirikan dinasti di dalam sebuah negara yang dikuasai
suatu dinasti yang menomorduakan mereka. Selain itu dari sejarah kekuasaan
dinasti Abbasiyah ini kita juga bisa mengambil manfaat yang bisa kita rasakan
sampai saat ini, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan. Seharusnya kita yang
hidup pada zaman modern bisa meneruskan perjuangan para ilmuwan zaman daulah
Abbasiyah dahulu.
Sebaliknya, kita juga dapat belajar dari
kekurangan-kekurangan yang ada pada dinasti besar ini agar tidak sampai terjadi
pada diri kita dan anak cucu kita. Mereka telah dibutakan oleh kekuasaan,
sehingga mereka tega membantai hampir seluruh keluarga dinasti Umayyah yang
notabene adalah sesama umat Islam. Selain itu kecerobohan yang terjadi pada
masa dinasti Umayyah terulang lagi pada masa dinasti Abbasiyah yang menyebabkan
runtuhnya kekuasaan dinasti Abbasiyah. Kebiasaan penguasa berfoya-foya
menyebabkan runtuhnya kekuasaan yang telah susah payah mereka dirikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Hassan, Hassan Ibrahim.1989. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta.
Syalabi, A. 1983. Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid 2. Jakarta: Pustaka Alhusna.
Lihat Juga Artikel lain dengan cara meng KLIK di bawah ini :
0 Response to "Peradaban Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah"
Post a Comment