DAULAH UMAYYAH DI ANDALUSIA


Khalifah pertama Bani Umayyah di Andalusia adalah Abdur Rahman bin Mu'awiyah bin Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan. Dia dibaiat sebagai Amir saat berada di Andalusia dalam status sebagai pelarian. lni terjadi pada tahun 138 H. Dia adalah seorang khalifah yang dikenal memiliki wawasan keilmuan yang sangat luas. Meninggal pada bulan Rabiul Awal tahun 170 H.

Setelah itu dia digantikan oleh anaknya yang bernama Hisyam bin Abu al-Walid di bulan Shafar tahun 180 H.

Al-Hakam Abu al-Muzhaffar yang bergelar al-Murtadha menjadi Amir setelah meninggal ayahnya, Hisyam. Dia meninggal pada bulan Dzulhijjah tahun 206 H.

Setelah itu anaknya yang bernama Abdur Rahman naik menjadi Amir. Dia adalah orang yang pertama kali mengangkat nama kerajaan Bani Umayyah di Andalusia. Di masa pemerintahannya inilah dibuat mata uang dirham yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh mereka sendiri. Dalam transaksi mereka menggunakan uang yang dipergunakan di wilayah Timur. Abdur Rahman ini memiliki kesamaan dengan al-Walid bin Abdul Malik dalam hal kesombongannya, dan memiliki kesamaan dengan al-Makmun dalam hal kecintaannya kepada filsafat. Dia adalah orang pertama yang memasukkan filsafat ke Andalusia. Meninggal pada tahun 239 H.

Sepeninggalnya, dia digantikan oleh anaknya yang bernama Muhammad yang meninggal pada tahun 273 H. Kemudian dia digan­tikan oleh anaknya al-Mundzir yang meninggal pada bulan Shafar tahun 275 H.

Setelah itu, al-Mundzir digantikan oleh saudaranya yang bernama Abdullah. Dia adalah khalifah yang paling baik di Andalusia baik secara ilmu pengetahuan maupun dari sisi agama. Dia meninggal pada bulan Rabiul Awwal tahun 300 H.

Setelah cucunya yang bernama Abdur Rahman bin Muhammad yang bergelar an-Nashir naik menjadi khalifah dan dialah orang pertama yang menggunakan gelar khalifah di depan namanya di Andalusia dan sekaligus menyebut dirinya sebagai Amirul Mukminin. Ini terjadi pada saat khilafah Bani Abbas mengalami kemunduran yang sangat tajam di masa pemerintahan al-Muqtadir. Orang-orang sebelum dia menyebut dirinya hanya dengan Amir. Dia meninggal pada bulan Ramadhan tahun 350 H. Dia digantikan anaknya yang bernama al-Hakam al­-Mustanshir yang meninggal pada bulan Shafar tahun 366 H. Lalu naik Hisyam al-Muayyid yang kemudian dicopot dan dipenjarakan pada tahun 399 H.

Setelah itu Muhammad bin Hisyam bin Abdul Jabbar bin an­NashirAbdur Rahman naik menjadi khalifah dengan memakai gelar al­-Mahdi. Dia duduk sebagai khalifah hanya dalam waktu enam belas bulan karena terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh keponakan­nya sendiri yang bernama Hisyam bin Sulaiman bin an-Nashir Abdur Rahman. Dia berhasil merebut kursi khilafah dan bergelar ar-Rasyid. Setelah itu pamannya memeranginya dan dia pun dibunuh. Para pem­besar sepakat untuk mencopot pamannya sehingga membuatnya menyembunyikan diri dan akhirnya dibunuh. Orang-orang membaiat anak saudara Hisyam yang terbunuh tadi yang bernama Sulaiman bin al-Hakam al-Mustanshir yang kemudian memakai gelar al-Musta'in. Akhimya dia pun diperangi dan ditawan pada tahun 406 H.

Setelah itu naik Abdur Rahman bin Abdul Malik bin an-Nashir yang bergelar al-Murtadha. Dia dibunuh di akhir tahun itu. Terbunuhnya Abdur Rahman sekaligus menandai kemunduran dinasti Umayyah di Andalusia.

Setelah itu berdirilah dinasti Alawiyah Husainiyah. Yang menjadi penguasa pertamanya adalah an-Nashir bin Hammud. Dia naik men­jadi penguasa pada bulan Muharram tahun 407 H. Pada bulan Dzulhij­jah tahun 408 H dia terbunuh yang kemudian digantikan oleh sau­daranya yang bemama al-Ma'mun al-Qasim. Namun dia dipecat pada tahun 411 H.

Setelah itu keponakannya yang bemama Yahya bin an-Nashir naik menjadi penguasa dengan menggunakan gelar al-Musta'ia. Dia dibunuh setelah memerintah hanya dalam waktu setahun tujuh bulan.

Setelah itu dinasti Umayyah bangkit kembali. Sebagai khalifah­nya adalah al-Mustazhhir Abdur Rahman bin Hisyam bin Abdul Jabbar yang kemudian dibunuh setelah lima puluh hari memerintah.

Muhammad bin Abdur Rahman bin 'Ubaidillah bin an-Nashir bin Abdur Rahman naik menggantikannya dengan gelar al-Mustakfi. Dia dicopot setelah memerintah selama setahun empat bulan.

Hisyam bin Muhammad bin Abdul Malik bin an-Nashir Abdur Rahman menggantikanya. Dia bergelar al-Mu'tamad. Dalam jangka beberapa waktu dia memerintah. Setelah itu dicopot dan dipenjara­kan hingga meninggalnya pada bulan Shafar tahun 428 H.

Kematiannya juga merupakan lonceng kematian dinasti Bani Umayyah di Andalusia.

Subscribe to receive free email updates:

3 Responses to "DAULAH UMAYYAH DI ANDALUSIA"