DAULAH KEJAM AL-’UBAIDIYAH
Orang yang pertama kali menjadi penguasa dinasti ini di Maghrib adalah orang yang bernama al-Mahdi 'Ubaidillah pada tahun 296 H. Dia meninggal tahun 322 H.
Setelah itu anaknya yang bernama al-Qaim Biamrillah Muhammad naik menjadi penggantinya. Dia meninggal pada tahun 333 H.
Lalu anaknya yang bernama Ismail al-Manshur naik menggantikan dirinya. Dia meninggal pada tahun 340 H.
Setelah itu anaknya Ma'ad al-Mu'iz naik menjadi penguasa. Dia masuk ke Kairo pada tahun 362 H. Dia meninggal pada tahun 365 H.
Dia digantikan oleh anaknya al-Aziz Nazzar yang meninggal pada tahun 386 H.
Anaknya ai-Hakim Biamrillah al-Manshur naik menjadi penggantinya. Dia dibunuh pada tahun 411 H.
Lalu naiklah anaknya yang bemama Ali azh-Zhahir Lii'zaz Dinullah. Dia meninggal pad a tahun 428 H.
Ma'ad anaknya naik menggantikan ayahnya. Dia meninggal pada tahun 487 H. Dengan demikian dia duduk menjadi penguasa selama enam puluh tahun empat bulan.
Adz-Dzhahabi berkata, "Sepanjang pengetahuan saya tidak seorang pun yang duduk menjadi khalifah ataupun sultan yang memiliki masa waktu pemerintahan yang lebih panjang darinya."
Setelah itu anaknya Ahmad al-Musta'ii Billah naik menggantikannya. Dia meninggal pada tahun 495 H.
Setelah itu anaknya yang bernama Manshur al-Amir Biahkamillah yang masih berusia lima tahun didudukkan sebagai penguasa. Dia dibunuh pada tahun 524 H tanpa meninggalkan seorang anak pun.
Sepeninggal anak pamannya yang bernama al-Hafizh Liidinillah Abdul Majid bin Muhammad bin al-Mustanshir naik sebagai khalifah. Dia meninggal pada tahun 544 H.
Setelah itu dia digantikan oleh anaknya yang bernama azh-Zhafir Billah Ismail. Dia dibunuh pada tahun 549 H.
Setelah itu anaknya yang bernama Isa al-Faiz Binashrillah naik menjadi khalifah dan meninggal pada tahun 555 H.
Setelah itu ai-' Adhid Lidinillah Abdullah bin Yusuf bin al-Hafizh Lidinillah. Dia dicopot dari kursinya pada tahun 567 H dan meninggal di tahun itu juga. Barulah setelah itu didirikan kembali dinasti Abbasiyah di Mesir. Sedangkan dinasti 'Ubaidiyah hancur berantakan.
Adz-Dzahabi berkata: Dengan demikian mereka berjumlah empat belas orang yang terbelakang (mutakhallit) dan bukan sebagai khalifah (mustakhlit).
0 Response to "DAULAH KEJAM AL-’UBAIDIYAH"
Post a Comment