Metode Dan Pendekatan Dalam Dakwah


A. Metode Dakwah
Metode dakwah adalah cara mencapai tujuan dakwah, untuk mendapatkan gambaran tentang prinsip-prinsip metode dakwah harus mencermati firman Allah SWT,
äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7­/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ  

“Serulah [manusia] kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik ... ...." [ Q.S. An-Nahl 16: 125 ].

Dari ayat tersebut dapat difahami prinsip umum tentang metode dakwah Islam yang menekankan ada tiga prinsip umum metode dakwah yaitu ; Metode hikmah, metode mau'izah khasanah, meode mujadalah billati hia ahsan, banyak penafsiran para Ulama" terhadap tiga prinsip metode tersebut antara lain :
a.       Metode hikmah menurut Syeh Mustafa Al-Maroghi dalam tafsirnya mengatakan bahwa hikmah yaitu; Perkataan yang jelas dan tegas disertai dengan dalil yang dapat mempertegas kebenaran, dan dapat menghilangkan keragu-raguan.
b.       Metode mau"izah khasanah menurut Ibnu Syayyidiqi adalah memberi ingat kepada orang lain dengan fahala dan siksa yang dapat menaklukkan hati.
c.        Metode mujadalah dengan sebaik-baiknya menurut Imam Ghazali dalam kitabnya Ikhya Ulumuddin menegaskan agar orang-orang yang melakukan tukar fikiran itu tidak beranggapan bahwa yang satu sebagai lawan bagi yang lainnya, tetapi mereka harus menganggap bahwa para peserta mujadalah atau diskusi itu sebagai kawan yang saling tolong-menolong dalam mencapai kebenaran.
Demikianlah antara lain pendapat sebagaian Mufassirin tentang tiga prinsip metode tersebut. Selain metode tersebut Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Siapa di antara kamu melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya, dan yang terakhir inilah selemah-lemah iman. ( H.R. Muslim)

Dari hadis tersebut terdapat tiga tahapan metode yaitu;
  1. Metode dengan tangan [bilyadi), tangan di sini bisa difahami secara tektual ini terkait dengan bentuk kemunkaran yang dihadapi, tetapi juga tangan bisa difahami dengan kekuasaan atau power, dan metode dengan kekuasaan sangat efektif bila dilakukan oleh penguasa yang berjiwa dakwah.
  2. Metode dakwah dengan lisan [billisan], maksudnya dengan kata-kata yang lemah lembut, yang dapat difahami oleh mad'u, bukan dengan kata-kata yang keras dan menyakitkan hati.
  3. Metode dakwah dengan hati [bilqolb), yang dimaksud dengan metode dakwah dengan hati adalah dalam berdakwah hati tetap ikhlas, dan tetap mencintai mad'u dengan tulus, apabila suatu saat mad'u atau objek dakwah menolak pesan dakwah yang disampaikan, mencemooh, mengejek bahkan mungkin memusuhi dan membenci da'I atau muballigh, maka hati da'i tetap sabar, tidak boleh membalas dengan kebencian, tetapi sebaliknya tetap mencintai objek, dan dengan ikhlas hati da'i hendaknya mendoakan objek supaya mendapatkan hidayah dari Allah  SWT. Dari metode-metode tersebut di atas, metode yang lebih utama lagi adalah bil uswatun hasanah, yaitu dengan memberi contoh prilaku yang baik dalam segala hal.
Keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW banya ditentukan oleh akhlaq belia yang sangat mulia yang dibuktikan dalam realitas kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Seorang muballigh harus menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehar-hari.
Selain metode-metode tersebut di atas, pendapat lain menyatakan bahwa jenis dakwah dapat dibagi kedalam beberapa macam yaitu:
       Dakwah fardiah : metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang terbatas.
       Dakwah ammah : metode dakwah yamg dilakukan dengan media lisan kepada orang banyak dengan tujuan menanamkan pengaruh kepada mereka.
       Dakwah bil lisan : metode dakwah yang dilakukan dengan menyampaikan informasi atau pesan dakwah melalui lisan (komunikasi langsung antara sebanyak objek dakwah)
       Dakwah biI tadwin : metode dakwah melalui tulisan dengan menerbitkan kitab­kitab, buku, internet dan lain-lain.
       Dakwah bil haal : metode dakwah yang lebih mengedepankan perbuatan nyata.
       Dakwah bil hikmah : metode dakwah yang dilakukan dengan cara yang arif dan bijak, pendekatan sehingga objek dakwah mampu melaksanakan dakwah ke mauannya sendiri, tidak merasa dipaksa, tekanan maupun konflik.


B. Pendekatan Dalam Dakwah
Ketiga metode dakwah tersebut diaplikasikan dalam berbagai pendekatan, diantaranya yaitu :
a.       Pendekatan Personal; pendekatan dengan cara ini terjadi dengan cara individual yaitu antara da'i dan mad'u langsung bertatap muka sehingga materi yang disampaikan langsung diterima dan biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh mad'u akan langsung diketahui.
b.       Pendekatan Pendidikan; pada masa Nabi, dakwah lewat pendidikan dilakukan beriringan dengan masuknya Islam kepada kalangan sahabat. Begitu juga pada masa sekarang ini, kita dapat melihat pendekatan pendidikan teraplikasi dalam lembaga-lembaga pendidikan pesantren, yayasan yang bercorak Islam ataupun perguruan tinggi yang didalamnya terdapat materi-materi keislaman.
c.        Pendekatan Diskusi; pendekatan diskusi pada era sekarang sering dilakukan lewat berbagai diskusi keagamaan, da'i berperan sebagai nara sumber sedang mad'u berperan sebagai undience.
d.       Pendekatan Penawaran; cara ini dilakukan Nabi dengan memakai metode yang tepat tanpa paksaan sehingga mad'u ketika meresponinya tidak dalam keadaan tertekan bahkan ia melakukannya dengan niat yang timbul dari hati yang paling dalam.
e.        Pendekatan Misi; maksud dari pendekatan ini adalah pengiriman tebaga para da'i ke daerah-daerah di luar tempat domisili.



Lihat Juga Artikel lain dengan meng KLIK di bawah ini :


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Metode Dan Pendekatan Dalam Dakwah"

Post a Comment