NuzululQur’an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur’an adalah istilah yang
merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan
rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Ramadhan adalah bulan
diturunkannya al-Quran. Turunnya al-Quran dari Allah SWT kepada Rasullullah SAW
diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Menurut bahasa, kata Al-Qur’an adalah
bentuk masdar dari kata kerja iqro yang berarti bacaan. “Quran” menurut
pendapat yang paling kuat seperti yang dikemukakan Dr. Subhi Al Salih berarti
“bacaan”, asal kata qara’a. Kata Al Qur’an itu berbentuk masdar dengan
arti isim maf’ul yaitu maqru’ (dibaca). Karena Al-Qur’an bukan saja harus
di baca oleh manusia, tetapi juga karena dalam kenyataannya selalu dibaca oleh
yang mencintainya. Baik pada waktu shalat maupun di luar shalat. Di dalam Al
Qur’an sendiri ada pemakaian kata “Qur’an” dalam arti demikian sebagal tersebut
dalam ayat 17, 18 surah (75) Al-Qiyaamah :
Artinya:
‘Sesungguhnya mengumpulkan Al Qur’an
(didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah
tanggunggan kami. karena itu jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikut
bacaannya”.
Adapun definisi Al Qur’an menurut
istilah ialah: “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan
(diwahyukan ) kepada Nabi Muhammad dan ditulis di mushaf dan diriwayatkan
dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah”. Dengan definisi ini, kalam
Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Nabi Muhammad S.A.W. tidak
dinamakan Al Qur’an seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. atau
Injil yang diturun kepada Nabi Isa a.. Dengan demikian pula Kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, seperti Hadis Qudsi, tidak pula
dinamakan Al Qur’an. Menurut Syaikh Muhammad Khudlari Beik, Al-Qur’an ialah
firman Allah SWT yang berbahasa arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
untuk difahami isinya dan diingat selalu, yang disampaikan kepada kita secara mutawatir,
yang sudah ditulis dalam mushaf, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat An-Naas. Dalam definisi tersebut di atas bahwa Al-Qur’an
mengandung unsur –unsur Sebagai berikut :
- Lafadz-lafadznya berbahasa arab
- Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
- Disampaikan secara mutawatir
- Ditulis dalam mushaf, dimulai dengan surat Al
-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas.
Dr. Subhi Al-Shalih dalam “Mabahits
fi Ulum Al -Qur’an” merumuskan definisi Al-Qur’an yang dipandang dapat
diterima oleh mayoritas ulama terutama ahli bahasa, ahli fiqih dan ahli ushul
fiqih, sebagai berikut: “Al -Qur’an adalah firman Allah SWT yang
bersifat/berfungsi mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
ditulis dalam mushaf-mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan yang
dipandang beribadah membacanya2. Dari definisi yang dikemukanan di atas, bahwa
pada intinya Al -Qur’an itu adalah merupakan firman Allah. Perbedaan yang
terjadi hanyalah dalam memberikan sifat-sifat dari firman Allah tersebut sehingga
menjadi lebih spesifik dan tidak tertukar dengan firman-firman Allah selain
Al-Qur’an.
Tahapan
Nuzulul Qur’an
Turunnya Qur’an merupakan perstiwa
besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan bumi.
Turunnya al-Quran yang pertama kali pada malam lailatul qadar merupakan
pemberitahuan kepada alam tingkat tinggi yang terdiri dari malaikat-malaikat
akan kemulian umat Muhammad. Umat ini telah dimuliakan oleh Allah dengan
risalah baru agar menjadi umat paling baik yang dikeluarkan bagi manusia.
Turunnya alquran yang kedua kali secara bertahap, berbeda dengan kitab yang
turun sebelumnya.
Allah menurunkan alquran kepada
manusia melalui 3 kali tahap penurunan.
- Di lauhil mahfudz yang semua orang tidak tau
kapan, tangal, bulan, tahunnya berapa ketika turun?Ibnu katsir lewat
riwayat ibnu khatam:
“Ma min syai’in qodo allah al quran wama qoblahu wama ba’dahu illa bil lauhil mahfudz”
Artinya: “Apapun yang di qodo’ Allah
sebelum dan sesudah alquran , semuanya itu di letakkan di lauhil mahfudz dan
tak tau dimana itu letaknya dan tidak diijinkan siapaun tau tentang lauhil
mahfudz. Adapun jumlahnya seklaigus atau jumlatan wahidatan.
- Dari lauhil mahfudz ke baitul ‘izza
Yaitu langit yang pertama yang
tampak ketika dilihat di dunia ini namun tidak diketahui letak persisinya.
Adapun jumlahnya adalah semuanya (jumlatan wahidatan) pada waktu lialatul
qodar. Namun tanggalnya tidak diketahuai, adapaun bulannya sudah jelas pada
bulan ramadlan. Al-Qurtubi telah menukil dari Muqtil bin Hayyan riwayat tentang
kesepakatan (ijma’) bahwa turunnya al-qur’an sekaligus dari Lauhul Mahfuz ke
Baitul ‘Izzah di langit dunia.
Sebetulnya tidak hanya alquran saja
yang diturunkan pada bulan romadhon, namun juga;.
1)
Taurat
: 6 hari setelah ramadhan
2)
Suhuf ibrahim : 1 hari setelah ramadhan
3)
Injil
: 13 hari setelah ramadhan
4)
Zabur
: 12 hari setelah ramadhan
2.
Dari baitul ‘izzah ke Rasulallah.
Penurunannya tidak seklaigus, namun
diangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun.berdasarkan
kebutuhan, peristiwa, atau kejadian atau bahkan permintaan lewat malaikat
jibril. Adapun kitab-kitab samawi yang lain,seperti taurat, inzil, dan
zabur,turunnya sekaligus, tidak turun secara berangsur-angsur.Hal ini
sebagaimana ditunjukkan oleh firman-Nya dalam surah al-furqan ayat 32:
“Dan berkatalah orang-orang yang
kafir : ‘mengapa Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun
saja?’demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan kami membacakannya
kelompok demi kelompok.” (al-furqon [25]:32). Ayat-ayat ini
menunjukkan bahwa kitab-kitab samawi yang terdahulu itu turun sekaligus.Dan
inilah pendapat yang dijadikan pegangan oleh jumhur ulama. Seandainya
kitab-ktab itu turun secara berangsur-angsur,tentulah orang-orang kafir tidak
akan merasa heran terhadap Quran yang turun berangsur-angsur.Maka kata-kata
mereka,” mengapa Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus” Seperti halnya
kitab-kitab yang lain. Allah tidak menjawab mereka bahwa ini adalah Sunnah-Nya
didalam menurunkan kitab samawi sebagaimana Dia menjawab kata-kata mereka dalam
surah al-Furqan ayat 7:
” Dan mereka berkata :mengapa rasul
ini memakann makanan dan berjalan dipasar-pasar?”
(Al-Furqon:7) dengan jawaban:
“Dan kami tidak mengutus rasul-rasul
sebelummu,melinkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan dipasar-pasar.”
Tetapi Allah menjawab mereka dengan
menjelaskan hikmah mengapa Quran diturunkan secara bertahap dengan firman-Nya: ”Demikiannlah
supaya kami perkuat hatimu”, maksudnya: Demikianlah kami menurunkan Quran
secara bertahap dan pisah-pisah karena suatu hikmah,yaitu untuk memperkuat hati
rasulullah saw. ”Dan kami membacakannya kelompok demi kelompok”,maksudnya: Kami
menentukannya seayat demi seayat atau bagian demi bagian atau kami
menjelaskannya dengan sejelas-jelasnya, karena turunnya yang bertahap sesuai
dengan peristiwa” itu lebih dapat memudahkan hafalan dan pemahaman yang
merupakan salah satu penyebab kemantapan (didalam hati). Penelitan terhadap
hadits-hadits sahih mengatakan bahwa Quran turun menurut keperluan ,terkadang
turun 5 ayat,10 ayat terkadang lebih banyak dari itu.
Lihat Juga Artikel lain dengan meng KLIK di bawah ini :
0 Response to "Pengertian Nuzulul Qur’an"
Post a Comment