Aliran Murji’ah


Pandangan aliran Murji’ah tentang status pelaku dosa besar dapat ditelusuri dari definisi iman yang dirumuskan menurut versi mereka. Karena tiap-tiap subsekte Murji’ah berbeda pendapat dalam merumuskan definisi iman, pandangan tiap-tiap subsekte tentang status pelaku dosa besar pun berbeda pula.
Untuk memilah subsekte yang ekstrem atau moderat, Harun Nasution memberikan indikasi bahwa subsekte Murji’ah yang ekstrem adalah mereka yang berpandangan bahwa iman terletak di dalam kalbu. Adapun ucapan dan perbuatan tidak selamanya merupakan refleksi dari apa yang ada di dalam kalbu. Di antara kalangan Murji’ah yang berpendapat serupa di atas adalah Al-Jahmiah, As-Salihiah, dan Al-Yunusiah. Mereka berpandangan bahwa iman adalah tasdiq sacara kalbu atau dengan ungkapan lain ma’rifah ( mengetahui ) Allah dengan kalbu; bukan secara demonstratif, baik dalam ucapan maupun tindakan.

Sementara yang dimaksud Murji’ah moderat adalah mereka yang berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidak menjadi kafir. Meskipun ia akan disiksa di neraka, tetapi tidak kekal dan bergantung pada ukuran dosa yang dilakukannya. Meskipun demikian, masih terbuka kemungkinan bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya sehingga ia bebas dari siksa neraka. Di antara subsekte Murji’ah yang dimasukkan ke dalam kategori ini adalah Abu Hanifah dan pengikutnya. Pertimbangannya pendapat Abu Hanifah tentang pelaku dosa besar dan konsep iman tidak jauh berbeda dengan konsep Murji’ah moderat lainnya. Ia berpendapat bahwa pelaku dosa besar masih tetap mukmin, tetapi dosa yang diperbuatnya bukan berarti tidak berimplikasi.  Andaipun masuk neraka karena Allah menghendakinya, ia tidak akan kekal di dalamnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aliran Murji’ah"

Post a Comment