Aliran Maturidiah



Aliran Maturidiah, baik Samarkand maupun Bukhara, tampaknya sepakat menyatakan bahwa pelaku dosa besar masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya. Balasan yang diperolehnya kelak di akhirat bergantung pada yang dilakukannya di dunia. Jika ia meninggal tanpa taubat terlebih dahulun, keputusannya diserahkan sepenuhnya pada kehendak Allah SWT. Jika menghendaki pelaku dosa besar itu diampuni, Ia akan memasukkannya ke neraka, tetapi tidak kekal di dalamnya.

Berkaitan dengan persoalan ini, Al-Maturidi, peletak dasar aliran kalam Al-Maturidiah berpendapat bahwa orang yang berdoa besar tidak kafir dan tidak kekal di dalam neraka, walaupun ia meninggal sebelum bertaubat. Hal ini karena Tuhan telah menjanjikan akan memberikan balasan kepada manusia sesuai dengan perbuatannya. Kekal di dalam neraka adalah balasan untuk orang yang berbuat dosa syirik. Berbuat dosa besar selain syirik tidak akan kekal di dalam neraka. 

Menurut Al-Maturidi, iman itu cukup dengan tashdiq dan iqrar, sedangkan amal adalah penyempurnaan iman. Oleh karena itu, amal tidak akan menambah atau mengurangi esensi iman, kecuali menambah atau mengurangi pada sifatnya.

Daftar Bacaan 
Abu Mansur Al-Maturdi, Kitab At-Tauhid, Tahqiq oleh Fathullah Khalif, Maktabah Al-Islamiyyah Muhammad Ozdoneir, Istanbul, 1979, hlm. 326, 334.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aliran Maturidiah"

Post a Comment