Terhadap
pelaku dosa besar, Al-Asy’ari sebagai wakil Ahl As-Sunnah menyatakan pendiriannya
dengan tidak mengafirkan orang-orang yang sujud ke Baitullah ( Ahl
Al-Qiblah ) walaupun melakukan dosa besar, seperti berzina dan mencuri.
Menurutnya, mereka masih tetap sebagai orang yang beriman dengan keimanan yang
mereka miliki, sekalipun berbuat dosa besar.
Adapun
balasan di Akhirat kelak akan diperoleh pelaku dosa besar apabila meninggal dan
tidak sempat bertaubat, menurut Al-Asy’ari hal itu bergantung pada kebijakan
Tuhan Yang Maha Berkehendak Mutlak. Tuhan itu mengampuni dosanya atau pelaku
dosa besar itu mendapat syafaat nabi Muhammad SAW. Sehingga terbebas dari
siksaan neraka atau sebaliknya, Tuhan bisa memberinya siksa neraka sesuai
dengan ukuran dosa yang dilakukannya.
Walaupun begitu, ia tidak akan kekal di
neraka, seperti orang-orang kafir lainnya. Setelah penyiksaan terhadap dirinya
selesai, ia akan dimasukkan ke dalam syurga. Dari paparan yang singkat ini,
jelas bahwa Asy’ariah sesungguhnya mengambil posisi yang sama dengan Murji’ah,
khususnya dalam pernyataan yang tidak mengafirkan para pelaku dosa besar.
0 Response to "Aliran Asy’ariah"
Post a Comment