KESUNAHAN DI HARI RAYA
1. Melantunkan takbir
Kesunahan ini dimulai
sejak terbenamnya matahari hari raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha, dan berakhir
ketika imam memulai shalat ‘id. Hanya saja, pada hari raya ‘Idul Adha tetap
disunahkan melantunkannya setiap selesai mengerjakan shalat fardlu, shalat
rawatib, shalat sunah mutlak, dan shalat janazah. Kesunahan ini berlangsung
sampai waktu Ashar tanggal tiga belas Dzulhijjah.
Catatan:
a. Takbir yang disunahkan pada setiap selesai shalat
disebut takbir muqayyad.
b. Takbir yang disunahkan tidak pada setiap shalat disebut
takbir mursal.
Adapun bacaan takbir yang dimaksud adalah:
اَللهُ
أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ، وَاللهُ
اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كبيراً وَالْحَمْدُ
ِللهِ كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهْ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ،
وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ
أَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ.
2. Mandi dengan niat untuk melaksanakan shalat hari raya:
نَوَيْتُ
الْغُسْلَ لِعِيْدِ الْفِطْرِ / اْلأَضْحٰى سُنَّةً ِللهِ تَعَالٰى.
3. Berangkat pagi-pagi, kecuali bagi imam disunahkan
berangkat ketika shalat hendak
dilaksanakan.
4. Berhias diri dengan memakai parfum,
pakaian yang bagus, memotong kuku, serta
menghilangkan bau yang
tidak sedap.
5. Menempuh jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.
6. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat ‘Idul
Fitri, sedangkan pada ‘Idul Adha,
sunah melakukan shalat
terlebih dahulu.
7. Tahniah (ungkapan suka cita) atas datangnya hari raya
disertai dengan berjabat tangan.
Seperti lafadh:
تَقَبَّلَ
اللهُ مِنَّا وَمِنْك
8. Menjawab ucapan suka cita (tahni’ah) dengan bacaan:
تَقَبَّلَ
اللهُ مِنْكُمْ، أَحْيَاكُمُ اللهُ ِلأَمْثَالِهِ، كُلَّ عَامٍ وَأَنْتُمْ
بِخَيْرٍ.
TATA CARA SHALAT IDUL FITRI / IDUL ADHA
1. Ketika imam sampai di masjid, muraqi segera
berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya
shalat, yakni dengan
lafadh:
صَلُّوْا
سُنَّةً لِعِيْدِ اْلفِطْرِ / اْلأَضْحٰى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ
اللهُ.
2. Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat
shalat disertai takbiratul ihram.
Niatnya adalah:
أُصَلِّيْ
سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ / اْلأَضْحٰى رَكْعَتَيْنِِ ِللهِ تَعَالٰى.
3. Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do’a
iftitah, kemudian melakukan takbir
sebanyak tujuh kali
pada raka’at pertama, dan lima kali pada raka’at kedua. Lalu, membaca
tasbih di sela-sela
takbir:
سُبْحَانَ
اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
4. Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan
membaca ta’awwudz, surat Al Fatihah
dan surat-surat yang
disunahkan; seperti surat Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan
surat Al Qamar atau
surat Al Ghasyiyah pada raka’at kedua.
5. Selesai melaksanakan shalat, muraqi
segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya
khutbah, disusul
dengan membaca shalawat sambil menyerahkan tongkat. Redaksinya
semisal:
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، إِعْلَمُوْا أَنَّ
يَوْمَكُمْ هٰذاَ، يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ / اْلأَضْحٰى، وَيَوْمُ السُّرُوْرِ،
وَيَوْمُ الْمَغْفُوْر، يَوْمُ أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ
عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ،
أَنْصِتُوْا أَثَابَكُمُ اللهُ، وَاسْمَعُوْا أَجَارَكُمُ اللهُ، وَأَطِيْعُوْا
رَحِمَكُمُ اللهُ. اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ
صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
6. Setelah itu, khotib menuju mimbar khutbah.
7. Kemudian muraqi membaca do’a:
اَللّـٰهُمَّ
قَوِّ اْلإِسْـلاَمَ، مِنَ الْمُسْـلِمِيْنَ وَالْمُسْـلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنِ
وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ إِقَامَةِ الدِّيْنِ، وَاخْتِمْ لَنَا
مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ.
8. Selesai do’a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
9. Lalu, muraqi membaca takbir sebanyak tiga kali:
اَللهُ
أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أََكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ
أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْد 3 ×
10. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai
khutbah, khotib duduk sejenak,
disusul muraqi
membaca shalawat:
اَللّـٰهُمَّ
صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
11. Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai
selesai.
0 Response to "Tata Cara Sholat Idul Fitri dan Idul Adha"
Post a Comment