MENJAGA
KESUCIAN IDUL FITRI
DAN
MELESTARIKAN NILAI-NILAI RAMADHAN
DENGAN
MENINGKATKAN IBADAH KEPADA ALLAH
Oleh : Hendra Pakpahan, SHI
(1434 H)
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الله
ُأَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ (۳ x )
الله ُأَكْبَرُ كَبِيْرًا
وَالحَمْدُللهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً.
الحَمْدُللهِ حَمْدًا
كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلىَ الَّذِى جَعَلَ
مُحَمَّدً اِمَامًا لَّنَا وَلِسَائِرِ البَشَر. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ
الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ المَبْعُوْثُ لِلنَّاسِ لِيَنْفِذَهُمْ مِنْ كَيْدِ الشَّيْطَانِ
وَيُنَجِّيهِمْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ القِيَامَة.
أَمَّا بَعْدُ:
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى
فِى القُرْآنِ الكَرِيْم أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ
الله الرَّحْمنِ الرَّحِيْم: {يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُوْنَ}
الله ُاَكْبَرُ وَاللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ
الحَمْدُ
Ma’asiral muslimin Rahimakumullah
Puji
Syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, karena Pada hari yang mulia ini, kita
masih diberikan nikmat kesehatan dan keimanan oleh Allah sehingga kita dapat
berkumul di Masjid Al-Ikhlas yang kita banggakan ini. Nikmat yang besar dan
banyak yang kita rasakan ini merupakan bukti bahwa Allah tiada pernah melupakan
kita sebagai makhluk ciptaanNya. Udara yang kita hirup, darah yang mengalir di dalam tubuh
kita, bahkan Jantung yang selalu berdenyut yang kita sendiri tak bisa
menghitung berapa banyak jumlah denyut jantung tersebut, Semuanya itu tidak
luput dari perhatian dan kasih sayang Allah SWT. Firman Allah :
Katakanlah:
Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, dan
ranting-ranting pohon dijadikan sebagai penanya sungguh habislah lautan itu
sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula)".
Sedangkan
tugas kita sebagai makhlukNya ialah dengan tidak lupa mengucapkan rasa syukur
dan berubudiyah kepada Allah sebagai tanda bahwa kita adalah makhluk yang lemah
dan sangat menyadari betapa butuhnya kita akan perhatian dan kasih sayang
Allah. Dan ingatlah, tatkala Allah SWT Berfirman;
ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyÎV{ ( ûÈõs9ur ÷Länöxÿ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓÏt±s9 ÇÐÈ
Artinya : ..."Sesungguhnya jika kamu bersyukur atas
nikmatku, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Maka
kita sebagai Hamba Allah Wajib Mensyukuri sekecil apapun nikmat dan rezeki yang
Allah berikan kepada kita.
Shalawat
beserta Salam tidak bosan-bosannya kita bermohon kepada Allah agar disampaikan
kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan Sahabat-sahabat
beliau. Karena berkat perjuangan yang gigih dan penuh sabar yang telah beliau
lakukan, telah berhasil membawa umat manusia dari zaman Jahiliyah kepada zaman yang
ber ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
الله ُاَكْبَرُ وَاللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ
الحَمْد
Ma’asiral muslimin Rahimakumullah
Makna
Idul Fitri
Hari ini kalimat takbir dari
mulut umat Islam bergema di mana-mana. Hal ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur yang bercampur gembira, lantaran mereka telah
ber-idul fitri (kembali kepada kesucian (fitrah).
Idul Fitri, yaitu kata id
yang berarti kembali atau hari raya, dan kata fitrah yang berarti kesucian. Dengan demikian, Idul Fitri dapat diartikan dengan hari
perayaan umat Islam atas keberhasilannya kembali pada kesucian diri layaknya
seperti bayi yang baru dilahirkan.
Orang
yang berhasil melaksanakan puasa sebulan penuh dengan penuh keimanan dan
keikhlasan pada Allah Swt. dianggap sebagai orang yang kembali suci. Untuk
menunjukkan rasa syukur kepada Allah Swt., umat Islam dianjurkan untuk menutup
ibadah Ramadhan dengan melaksanakan shalat sunat dua rakaat yang disebut dengan
shalat hari raya Idul Fitri.
Adapun
landasan hukum pelaksanaan shalat Idul Fitri tersebut adalah sebuah riwayat
dari Anas ibn Malik (w. 95 H) yang mengatakan bahwa ketika Rasulullah Saw.
pertama kali hijrah ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari khusus yang
merupakan hari raya bagi mereka. Lalu Rasulullah Saw. bertanya: “Kedua hari ini hari apa?” Penduduk
Madinah menjawab: “Pada dua hari ini kami mengadakan perayaan, bergembira dan
bermain-main sejak zaman Jahiliyah”. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt. telah mengganti
kedua harimu ini dengan dua hari yang lebih baik, yaitu Idul Adha dan Idul
Fitri” (H.R. Bukhari, Muslim dan Ahmad ibn Hanbal).
Diantara
kemulian bulan ramadhan lainnya adalah karena banyaknya kitab suci dan shuhuf diturunkan
pada bulan tersebut :
Shuhuf Ibrahim,
diturunkan Allah SWT Pada malam pertama Ramadhan;
Kitab Taurat,
diturunkan Allah SWT Pada malam keenam Ramadhan;
Kitab Zabur,
diturunkan Allah SWT Pada
malam ke-12 Ramadhan,
Kitab Injil,
diturunkan Allah SWT ke-18 Ramadhan;
Kitab al-Qur’an diturunkan Allah
SWT Pada
malam ke-17
Ramadhan,
Kemuliaan
Ramadhan semakin jelas, bila dilihat
dari khutbah Nabi SAW.: “Wahai manusia! Sesungguhnya kamu dianugerahi bulan
yang besar lagi penuh berkah, yaitu bulan yang di dalamnya ada satu malam yang
lebih baik dari seribu bulan (lailatul Qadr); bulan yang diwajibkan di
dalamnya berpuasa; shalat malam di malam harinya dipandang sebagai ibadah
sunat.
Ramadhan
adalah bulan sabar, dan pahala untuk sabar adalah surga. Ramadhan adalah bulan untuk
memberikan pertolongan dan bulan ketika Allah menambah rezki bagi mereka yang
beriman. Siapa saja yang memberikan makanan kepada orang yang berbuka, maka
dosa-dosanya akan diampuni dan dia mendapat pahala seperti orang yang berpuasa
tanpa dikurangi sedikitpun”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah!
Bagaimana dengan kami yang tidak memiliki makanan untuk diberikan kepada orang
yang berpuasa?” Rasulullah bersabda: “Allah memberikan pahala kepada orang yang
memberikan sebutir kurma, seteguk air atau sedikit susu di bulan yang awalnya
penuh rahmat, pertengahannya penuh keampunan, dan akhirnya terbebas dari api
neraka. Siapa saja yang meringankan beban seorang hamba, niscaya Allah akan
mengampuni dosanya dan menjauhkannya dari api neraka.
Dan di bulan
Ramadhan ini kita semua ummat muslim baik laki-laki dan perempuan di wajibkan
membayar Zakat fitrah untuk membersihkan harta kita, karena di dalam harta kita
ada hak orang lain yang berhak menerimanya, sebagaimana hadist Rasulullah :
عن جابر رضي الله عنه قال: قال رسول الله (ص) : "
صوم شهر رمضان معلق بين السمأ والارض ولا يرفع الا بزكاة الفطر
Artinya: Daripada Jarir r.a.
katanya , Rasulullah s.a.w. bersabda : " puasa Ramadan tergantung antara
langit dan bumi , ia tidak diangkat kecuali setelah mengeluarkan zakat fitrah
"
Dimana
keperluan zakat fitrah ini adalah untuk dibagikan kepada saudara-saudara kita
yang kurang mampu dan ini telah ditentukan oleh Allah yang berhak mendapat
zakat yaitu :
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil Zakat ( yang terlibat dalam urusan zakat)
4. Muallaf ( orang yang baru masuk Islam )
5. Hamba yang hendak memerdekakan diri (Budak)
6. Orang yang berhutang pada jalan Allah
7. Ibnu Sabil ( musafir)
8. Fi sabilillah ( pada jalan Allah ) orang yang
menuntut ilmu.
الله ُاَكْبَرُ وَاللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ
الحَمْدُ
Ma’asiral muslimin Rahimakumullah
Sekarang Bulan Ramadhan 1434
H / 2013 M, telah berakhir, Berakhirnya bulan
Ramadhan bukan berarti berakhir pula ibadah puasa kita. Puasa tetap dapat
dilakukan pada waktu-waktu tertentu, yang biasa disebut dengan puasa sunat.
Puasa-puasa ini tidak kalah pentingnya dan banyak pula manfaatnya seperti
puasa senin kamis dan lain sebagainya. maka dengan
itu dengan berakhirnya Bulan Ramadhan yang penuh dengan Hikmah ini, mari kita
lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, supaya kita diberikan Allah
kepanjangan umur dan kemurahan rezki, supaya kita bisa merasakan indahnya Puasa
dan kesempatan untuk bertemu bulan Ramadhan tahun depan, karena kematian
seseorang hanya Allah-lah yang yang Maha Tahu, dan harus kita yakini bahwa “Kullun Nafsin Zaikotul Maut” setiap yang bernyawa akan merasakan mati, oleh
karena itu kepada orang-orang tua saya, terutama kita yang berada di Masjid
Al-Ikhlas sekarang ini, mari kita lebih meningkatkan keimanan kita dengan tidak
meninggalkan kewajiban kita kepada Allah SWT, dan dengan berakhirnya Bulan
Ramadhan ini di 1 syawal ini mari kita saling bermaafan atas dosa-dosa yang
pernah kita lakukan baik itu dosa yang kita sengaja maupun tidak kita sengaja, antara
anak dengan orangtua, orang tua dengan anak, antara suami dan isteri, antara
sesama kita dan juga kepada saudara-saudara kita yang lain terutama kita jamaah
Masjid Al-Ikhlas ini.
Dengan kita memaafkan
kesalahan-kesalahan saudara-saudara kita semoga Allah mengampunkan dosa kita
semua sehingga terwujud cita-cita kita yaitu supaya menjadi orang yang bertaqwa
dan kita bersih dari dosa seperti bayi yang baru dilahirkan, dan mari kita
selalu berdoa kepada Allah Supaya keimanan kita diperkuat Allah SWT tidak
goyang sedikitpun sampai akhir hayat kita, dan dimudahkan Allah rezki kepada
kita dan juga dicurahkan Allah Ilmu yang bermanfaat kepada kita yang sedang
menuntut Ilmu. Amin..Amin Ya Robbal
Alamin.
باَرَكَ
الله لِيْ وَلَكُمْ وَنَفَعَنِيْ وَاِياَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
KHUTBAH KEDUA
اللهُ أَكْبَرُ ٩x
لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ.
الحَمْدُللهِ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَه وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَحَزَمَ
الأَحْزَابَ وَحْدَه. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنبَِيَّ بَعْدَه. اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.
اَمَّا بَعْدُ فَيَا عِباَدَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ
فَازَ المُتَّقُوْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِي
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ
اِبْرَاهِيْم وَعَلىَ آلِ اِبْرَاهِيْم وَباَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا باَرَكْتَ عَلىَ اِبْرَاهِيْم فِى اْلعاَلَمِيْنَ اِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْد.اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَ وَارْحَمْهُمْ كَمَارَبَّوْنَا صِغَارًا وَلِجَمِيْعِ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناَتِ اْلأَحْياَءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْواَتِ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
.
اَللّهُمَّ آرِناَ الْحَقَّ حَقاًّ وَارْزُقْناَ اتِّباَعَهُ وَآرِناَ اْلباَطِلَ
باَطِلاً وَارْزُقْناَ اجْتِناَبَهُ.
اللَّهُمَّ افْتَحْ عَلَيْنَا اَبْوَابَ الخَيْرِ وَاَبْوَابَ البَرَاكَةِ
وَاَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَاَبْوَابَ السَّلاَمَةِ وَاَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَاَبْوَابَ الجَنَّةِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لمَ ْتَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
الخَاسِرِيْنَ. رَبَّناَ
آتِناَ
فِىالدُّنْياَ
حَسَنَةِ
وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةِ وَقِناَ عَذاَبَ الناَّر. وَصَلَّى اللهُ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ
اَجْمَعِيْنَ
وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
Lihat Juga Artikel lain dengan meng KLIK di bawah ini :
http://ayuarifahharianja.blogspot.com/
http://globalsearch1.blogspot.com
http://peluangusahamakro.blogspot.com/
http://hukumperdatadanpidana.blogspot.com/
http://globalsearch1.blogspot.com
http://peluangusahamakro.blogspot.com/
http://hukumperdatadanpidana.blogspot.com/
0 Response to "Khutbah Hari Raya Idul Fitri 1434 H "
Post a Comment