Baitul Mal



a.   Kedudukan dan fungsi Baitul Mal
Negara memerlukan dana yang banyak untuk membiayai aktivitasnya, dan yang pembiayaan ini diambil dari beberapa sumber. Negara Islam di masa Rasulullah pengeluaran (pembiayaan)sangat sedikit, tidak ada pegawai yang mendapatkan gaji yang tetap, tiap petugasnya hanya mendapat upah terhadap apa yang dikerjakannya, seperti pemungut zakat akan berakhir tugasnya langsung dibayarkan gajinya, peperangan kaum muslimin membawa perlengkapannya sendiri seperti senjata dan kenderaan, dan apabila mereka memperoleh harta rampasan mereka bagikan. Harta zakat apabila tiba di hadapan Rasulullah, beliau bagi langsung kepada yang berkepentingan.Jadi dengan demikian belumlah diperlukan peraturan untuk mengatur sumber pendapatan dan pengeluaran negara seperti yang telah berlaku sesudah masa beliau.
Abu Bakar tetap menjalankan sistem yang berlaku di masa Rasulullah itu, ia tidak mengadakan suatu peraturan yang menyangkut keuangan negara, karena pada masa pemerintahannya memang belum diperlukan di samping itu masa pemerintahannya relatif pendek.
Ketika pemerintahan berpindah kepada Umar bin Khatab negara Islam bertambah luas dengan dikuasainya daerah-daerah Romawi dan Persia, dan bertambah juga sumber penghasilan negara yang mencakup rampasan perang, pajak dan jizyah. Umar bin Khatab memulai pengaturan harta benda yang banyak ini. Dan cara membelanjakannya maka beliau bentuklah Baitul Mal untuk menyimpan harta kekayaaan negara, yang bertugas untuk mencatat pemasukan keuangan negara, dari berbagai sumbernya, dan mencatat pengeluarannya seperti membayar gaji pegawai militer maupun sipil dan pembiayaan negara yang lain.
      Baitu mal dari segi tugasnya mirip dengan Kas Perbendaharaan negara di masa sekarang.Dimana semua hak kekayaan negara disimpan dan semua macam pembiayaan dikeluarkan.
b.   Sumber Pemasukan
     Sumber-sumber pemasukan keuangan negara diantaranya , zakat, kharaj, jizyah, usyur, fai dan seperlima jumlah ghanimah.
1)     Zakat dan Shadaqah
Zakat dapat diartikan dengan pembersihan. Secara sederhana zakat didefinisikan sebagai upaya memperoleh harta yang dibersihkan dan membersihkan apa yang diperoleh, zakat termasuk salah satu rukun Islam. Allah SWT berfirman :
“Dan menunaikan zakat”. (Q.S. Al-Baqarah (2):277)”.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Baitul Mal"

Post a Comment