PERBANDINGAN ANTAR ALIRAN

A. Pelaku Dosa Besar
  1. Khawarij

Mereka memandang bahwa orang-orang yang terlibat tahkim antara Ali dan Muawiyah adalah kafir, dan semua pelaku dosa besar adalah kafir.

  1. Murjiah

Mereka menganggap orang yang melakukan dosa besar tidak kafir, dan akan tetap masuk sorga setelah menebus kesalahannya di neraka. Dan mereka pun mengatakan kalau tentang golongan yang lain apakah salah atau tidak mereka serahkan pada Allah di akhirat nanti

  1. Mu’tazilah

Mereka menganggap orang yang melakukan dosa besar, bukan mukmin dan kafir tetapi fasik, dan apabila ia mati sebelum taubat dia akan masuk neraka.

  1. Asy Ariyah

Mereka tidak mengkafirkan pelaku dosa besar, tapi apabila pelaku dosa besar menganggap perbuatannya halal maka ia disebut kafir. Apabila ia mati sebelum bertaubat maka Allah lah yang mengetahui ganjarannya.

  1. Maturidiah

Mereka mengatakan pelaku dosa besar masih tetap mukmin karena masih ada keimanan dalam dirinya, adapun balasan yang diperoleh di akhirat tergantung pada apa yang dilakukannya di dunia.

  1. Syi’ah Zaidiah

Mereka mengatakan pelaku dosa besar akan kekal di neraka sebelum ia bertaubat dengan sebenar-benar taubat.

PERBANDINGAN IMAN DAN KUFUR

ANTAR ALIRAN

1. Aliran Khawarij

Iman Menurut Khawarij tidak semata-mata percaya kepada Allah, akan tetapi mengerjakan segala perintah kewajiban agama juga merupakan bagian dari iman dan juga dalam masalah kekuasaan adalah bagian dari iman.

Kufur menurut khawarij adalah bagi siapa yang tidak mau bergabung ke dalam barisan mereka, sedangkan pelaku dosa besar menurut mereka akan kekal di nereka selama-lamanya bersama orang kafir lainnya.

2. Aliran Murji’ah

Iman menurut Murji’ah adalah terletak pada tashdiq qolbu, adapun ucapan dan perbuatan tiadak selamanya menggambarkan apa yang ada dalam qolbu.

Kufur menurut Murji’ah adalah Harun Nasution mengklasifikasikan bahwa Murjiah Moderat mengatakan bahwa orang melakukan dosa besar tetap mukmim, tidak kafir, tidak pula kekal di dalam neraka, mereka disiksa sebesar dosa yang mereka perbuat, dan bila diampuni Allah tidak masuk neraka sama sekali.

3. Aliran Mu’tazilah

Iman menurut Mu’ktazilah adalah amal perbuatan yang merupakan terpenting dalam konsep iman bahkan hampir mengidentikannya dengan iman.

Kufur menurut Mu’tazilah adalah orang yang berbuat dosa bukan kafir dan bukan muslim tapi dia adalah fasik.

4. Aliran Maturidiyah

Iman menurut Maturidiah adalah tashdiq bi al-qalb bukan semata-mata iqrar bi al-lisan, dan Al-Bazdawi menyatakan bahwa iman tidak dapat berkurang tapi bisa bertambah dengan adanya ibadah-ibadah yang dilakukan.

Kufur menurut mereka adalah orang yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak bertaubat pada Allah.

PERBUTAN TUHAN

DAN PERBUATAN MANUSIA

A. Perbuatan Tuhan

1. Aliran Mu’tazilah

Mereka mengatakan kewajiban Tuhan adalah :

a. Kewajiban tidak memberikan beban di luar kemampuan manusia

Mu’tazilah mengatakan ini karena bertentangan dengan faham berbuat baik dan terbaik. Hal ini bertentangan dengan faham mereka tentang keadilan Tuhan, Tuhan akan bersifat tidak adil kalau ia memberi beban yang terlalu berat kepada manusia.

b. Kewajiban Mengirimkan Rasul

Mu’tazilah mengatakan tanpa Rasul, manusia tidak akan memperoleh hidup baik dan terbaik di dunia dan di akhirat nanti.

c. Kewajiban Menepati Janji (Al-Wa’d) dan Ancaman (Al-Wa’id)

Janji dan ancaman merupakan dari lima dasar kepercayaan aliran Mu’tazilah. Selanjutnya keadaan tidak menepati janji dan tidak menjalankan ancaman bertentangan dengan maslahat dan kepentingan manusia, oleh karena itu menepati janji dan menjalankan ancaman adalah wajib bagi Tuhan.

2. Aliran Asy’ariyah

Mereka mngatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai kewajiban seperti yang dikatakan Mu’tazilah, mereka mengatakan bahwa tuhan dapat berbuat sekehendak-Nya terhadap makhluk. Seperti yang dikatakan Al-Ghazali, perbuatan-perbutaan Tuhan bersifat tidak wajib (ja’iz) dan tidak satupun darinya mempunyai sifat wajib.

3. Aliran Maturidiyah

Ada 2 pandangan yaitu :

a. Maturidiyah Samarkand mengatakan bahwa Perbuatan Tuhan hanyalah mengangkut hal-hal yang baik saja, demikian juga pengiriman Rasul adalah kewajiban Tuhan.

b. Maturidiyah Bukhara mengatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai kewajiban, namun mereka berkeyakinan seperti yang dijelaskan oleh Badzawi Tuhan pasti menepati janji-Nya, seperti memberikan upah pahala bagi yang berbuat baik dan sebaliknya, dan mengenai pengiriman Rasul bukan merupakan kewajiban bagi Tuhan hanya bersifat mungkin saja.

B. PERBUATAN MANUSIA

1. Aliran Jabariah

Jabariah ekstrim mengatakan bahwa segala perbutaan manusia bukan merupakan perbutan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya.

Jabariah Moderat mengatakan bahwa Tuhan menciptakan perbutan manusia, baik perbutan jahat maupun perbuatan baik, tetapi manusia mempunyai peranan di dalamnya.

2. Aliran Qodariah

Aliran Qodariah mengatakan bahwa segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri, manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Oleh karena itu ia berhak mendapat pahala bila berbuat baik dan mendapat dosa bila berbuat kejahatan.

3. Aliran Mu’tazilah

Mereka berpandapat bahwa perbuatan manusia bukanlah diciptakan Tuhan karena manusia mempunyai daya yang besar dan bebas dan manusialah yang menciptakan perbuatan-perbuatannya baik itu yang baik maupun yang buruk.

4. Aliran Asy’ariah

Mereka mengatakan bahwa manusia ditempatkan pada posisi yang lemah, ia di ibaratkan anak kecil yang tidak memiliki pilihan dalam hidupnya, dan aliran ini lebih dekat dengan fahan Jabariah.

5. Aliran Maturidiah

Maturidiyah Samarkand mengatan bahwa kehendak dan daya manusia dalam arti kata sebenarnya, dan bukan dalam arti kiasan.

Maturidiyah Bukhara mengatakan bahwa manusia tidak mempunyai daya untuk melakukan perbuatan, hanya Tuhanlah yang dapat menciptakan dan manusia hanya dapat melakukan perbuatan yang diciptakan Tuhan baginya.

PERBANDINGAN SIFAT-SIFAT TUHAN

ANTAR ALIRAN

  1. Aliran Mu’tazilah

Mereka mengatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat dan sifat yang ada itu sudah termasuk zatnya Allah.

  1. Aliran Asy’ariah

Mereka mengatakn bahwa Tuhan mempunyai sifat seperti apa yang terdapat dalam Al-Qur’an.

  1. Aliran Maturidiyah

Mereka mengatakan bahwa sifat Tuhan itu ada tapi sudah termasuk pada zatnya Allah, hampir serupa dengan Mu’tazilah perbedaannya hanya Mu’tazilah mengatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat.

  1. Aliran Syi’ah Rafizah

Sebagian dari mereka berpendapat bahwa Allah tidak bersifat tahu terhadap sesuatu sebelum Dia meghendakinya, dan sebagian dari mereka berpendapat bahwa pengetahuan merupakan sifat zat Allah dan bahwa Allah tau tentang dirinya sendiri. Mayoritas tokoh Rafiah menyifati Tuhan beranggapan bahwa Tuhan mengalami banyak perubahan.

KEHENDAK MUTLAK TUHAN

DAN KEADILAN TUHAN

1. Aliran Mu’tazilah

Mereka mengatakan bahwa Tuhan itu adil dan tidak mungkin berbuat zalim dengan memaksakan kehendak kepada hamba-Nya kemudian mengharuskan hamba-Nya itu untuk menanggung akibat perbuatannya.

Kalau tentang kehendak mutlak Tuhan, mereka mengatakan bahwa kekuasaan Tuhan tidak mutlak lagi, ketidak mutlakan kekuasaan Tuhan itu disebabkan oleh kebebasan yang diberikan Tuhan terhadap manusia serta adanya hukum alam (sunnatullah) yang menurut Al-Qur’an tidak pernah berubah.

2. Aliran Asy’ariah

Mereka mengatakan kehendak mutlak Tuhan adalah perbuatan Tuhan tidak mempunyai tujuan, yang mendorong Tuhan untuk berbuat sesuatu semata-semata karena kekuasaan dan kehendak mutlak-Nya dan bukan karena kepentingan manusia atau tujuan yang lain.

Mengenai keadilan Tuhan mereka mengatakan bahwa Tuhan itu menempatkan sesuatu pada tempatnya, tetapi tuhan mempunyai kehendak mutlak terhadap makhluknya dan dapat berbuat sekehendak hati-Nya dan itu semua adalah adil bagi Allah.

3. Aliram Maturidiyah

Maturidiyah Samarkand mengatakan bahwa Tuhan adil mengandung arti segala perbuatan-Nya adalah baik dan tidak mampu untuk berbuat buruk serta tidak mengabaikan kewajiban-kewajiban-Nya terhadap manusia.

Maturidiah Bukhara berpendapat bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan mutlak dan berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya dan menentukan segala-galanya, demikian dadapat diambil pengertian bahwa keadilan Tuhan terletak pada kehendak mutlak-Nya, tidak ada satu dzat pun yang lebih berkuasa daripada-Nya.

Subscribe to receive free email updates:

7 Responses to "PERBANDINGAN ANTAR ALIRAN"

  1. terimakasih..
    tugas kuliah saya terselesaikan

    ReplyDelete
  2. assalamualikum ....
    terima kasih saudaraku. mohon ijinnya umtuk aku copy, buat bahan tugas makalahku.

    ReplyDelete
  3. Assalamu'alaikum...
    terima kasih ya,, kami merasa terbantu sekali dengan postingannya

    ReplyDelete
  4. kalau di pikir pikir..mereka berpikir ke depan dan membayang kan akan semua masalah ,tetapi penilaian nya pada sudut pandang masing-masing.namun tidak menempatkan pada sudut pandang si manusia yang dalam masalah tersebut,jadi aku berkesimpulan sekarang semua aliran tersebut benar,sebelum nya aku berkeyakinan orang qodariah....PS ambil contoh si mamad yang lahir di palestina yang sedang terkecamuk perang,ambil sikap jika kamu adalah mamad ... he he ya kan semua aliran tersebut benar.well keep it motivated brooo

    ReplyDelete
  5. ini tidak disebutkan rujukannya ya???
    Rujukannya darimana saja kalau boleh tahu??
    terimakasih...

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. Thansk ata kunjungannya.... bagi yang meng copy sertakan Link nya sebagai Kutipan...

    ReplyDelete