AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
1. Pengertian
Syekh Abdul Jeilani Menyebutkan bahwa :
Sunnah : Segala sesuatu yang dilakukan oleh Rasulullah SAW
Al-Jamaah : Apa yang disepakati oleh para jamaah sahabat nabi pada masa khalifah yang empat.
2. Pokok-pokok Pikiran Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Menurut Asy’ari adalah :
- Allah mempunyai sifat sebagaimaman dalam Al-Qur’an
- Al-Qur’an itu adalah qodim.
- Manusia dapat melihat Allah di akhirat tetapi sesuai dengan kirodatnya Allah.
- Perbuatan manusia Allah yang menciptakan tapi, Allah memberi upaya untuk melakukan sesuatu
- Allah itu mempunyai tangan, muka dan tahta, tapi bukan seperti yang dimiliki makhluknya dan ini tidak dapat di bayangkan karena Allah itu tidak ada yang serupa dengan apapun
- Allah itu adil tapi Allah mempunyai nama irodat untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya.
3. Pelaku Dosa Besar
1. Orang yang berdosa bisa tidak masuk neraka kalau dia mendapat syafaat karena Allah mempunyai sifat irodat.
2. Orang yang berdosa akan masuk neraka dan setelah habis masa waktunya sesuai dengan dosa yang di perbuatnya maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga.
KHALAF AHLUSSUNNAH
(Al-ASy’ari dan Al-Maturidi)
1. Pengertian
Kata Khalaf bisaanya digunakan untuk merujuk para ulama yang lahir setelah abad 3 H dengan kresteristik yang bertolak belakang dengan apa yang dimiliki salaf. Adapun Ahlussunnah sering disebut dengan Sunni, dalam hal ini ada dua pengertian yaitu umu dan khusus,
Sunni pengertian umum adalah lawan kelompok Syi’ah.
Sunni Khusus adalah mazhab yang berada dalam barisan Asy’ariyah dan merupakan lawan Mu’tazilah.
A. Al-ASY’ARIAH
a. Riwayat Singkat Al-Asy’ariah
Nama lengkapnya adalah Al-Hasan Ali bin Isma’il bin Ishaq bin Salim bin Isma’il bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari. Dilahirkan di Bashrah tahun 260 H/875 M, ketika usia 40 tahun ia hijrah ke
Dulunya Al-Asyari adalah menganut faham Mu’tazilah tapi hanya sampai berusia 40 tahun, setelah itu ia tiba-tiba mengumumkan dihadapan jamaah Masjid Basrah bahwa dirinya telah meninggalkan faham Mu’tazilah alasannya adalah karena ia bermimpi pada Rasul sampai tiga kali bulan ramadhan yaitu malam ke- 10, 20 dan 30, dan dalam mimpinya Rasulullah memperingatkan agar meninggalkan faham Mu’tazilah dan membela faham yang telah diriwayatkan dari beliau.
b. Doktrin-doktrin Teologi Al-Asy’ariah
Pemikiran Al-Asy’ari yang terpenting adalah :
1). Tuhan dan sifat-sifat-Nya
Al-Asy’ari mentakan Allah mempunyai sifat-sifat seperti tangan dan kaki tapi tidak bisa diartikan secara harfiah melainkan secara simbolis, dan ia mengatakan sifat Tuhan itu tidak dapat dibandingkan dengan sifat manusia yang tampaknya mirip.
2). Kebebasan Dalam Berkehendak
Al-Asy’ari membedakan antara Khaliq dan Kasb, menurutnya Allah adalah pencipta perbuatan manusia dan manusia sendirilah yang mengupayakannya.
3). Akal dan Wahyu dan Kriteria Baik dan Buruk
Al-Asy’ari mengatakatan bahwa baik dan buruk harus berdasarkan pada wahyu
4). Qodimnya Al-Qur’an
Al-Asy’ari mengatakan bahwa Al-Qur’an terdiri atas kata-kata, huruf dan bunyinya, semua itu tidak melekat pada esensi Allah dan karenanya tidak qodim.
5.) Melihat Allah
Al-Asy’ari mengatakan bahwa Allah dapat dilihat di akhirat tetapi tidak dapat digambarkan.
6). Keadilan
Al-Asy’ari mengatakan bahwa Allah tidak memiliki keharusan apapun karena ia adalah Penguasa Mutlak.
7). Kedudukan Orang Berdosa
Al-Asy’ari mengatakan bahwa Mukmin yang berbuat dosa besar adalah mukmin yang fasik, sebab iman tidak mungkin hilang karena dosa selain kufur.
B. AL-MATURIDI
1. Riwayat Singkat Al-Maturidi
Abu Mansur Al-Maturidi dilahirkan di Maturid,
2. Doktrin-doktrin Teologi Al-Maturidi
a. Akal dan Wahyu
Al-Maturidi lebih berpedoman dengan menggunakan Al-Qur’an dan akal, karena mengetahui Tuhan dan kewajibannya dapat diketahui melalui akal.
b. Perbuatn Manusia
Al-Maturidi mengatakan bahwa perbuatan manusia adalah ciptaan Tuhan Karena segala sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaan-Nya.
c. Kekuasaan dan Kehendak Mutlak Tuhan
Al-Maturidi mengatakan bahwa segala perbuatan yang baik maupun yang buruk adalah ciptaan Tuhan, tetapi menurut Al-Maturidi bukan berarti Tuhan berbuat berkehendak dengan sewenang-wenang serta sekehendak-Nya semata, tapi sesuai dengan hikmah dan keadilan yang sudah ditetapkan-Nya sendiri.
d. Melihat Tuhan
Al-Maturidi mengatakan bahwa manusia dapat melihat Tuhan, sesuai dengan firman Allah Surah Al-Qiyamah ayat 22 dan 23.
e. Sifat Tuhan
Al-Maturidi mengatakan bahwa Allah itu mempunyai sifat seperti sama, bashar, dsb.
f. Kalam Allah
Al-Maturidi mengatakan bahwa Al-Qur’an dalam arti kalam yang tersusun dari huruf dan kata-kata adalah baharu.
g. Pelaku Dosa Besar
Al-Maturidi mengatakan bahwa orang yang melakukan dosa besar tidak kafir dan tidak kekal dalam neraka walaupun ia mati sebelum bertobat, karena Allah telah berjanji pada manusia akan memberikan balasan sesuai dengan perbuatannya. Kalau yang kekal di dalam neraka itu adalah untuk orang yang berbuat dosa syirik.
ahlussunnah wal jama'ah sudah menjadi klaim organisasi / kelompok tertentu ?
ReplyDelete