MU’TAZILAH, SALAF (IBN HANBAL DAN IBN TAIMIYAH)

MU’TAZILAH

  1. Pengertian

Kata Mu’tazilah berasal dari I’lazala yang artinya berpisah atau memisahkan diri

  1. Sejarah Timbul Mu’tazilah

Secara harfiah Mu’tazilah berasal dari i’tazala yang berarti berpisah atau memisahkan diri,yang berarti menjauh atau menjauhkan diri dan golongan Mu’tazilah mempunyai 2 golongan.

Golongan pertama (selanjutnya disebut mu’tazilah I) muncul sebagai respon politik murni golongan ini tumbuh sebagai kaumnetral politik.

Golongan kedua (selanjutnya disebut golongan ke II) muncul sebagai respon persoalan teologi yang berkembang dikalangan Khawarij dan Murjiah akibat adanya peristiwa tahkim.

  1. Pokok-pokok Pikiran Mu’tazilah
    1. Mereka mengatakan sifat Tuhan tidak ada dan sifat yang ada itu sudah termasuk zatnya Allah.
    2. Perbutan manusia menurut mu’tazilah adalah timbul dengan sendirinya seperti gerakan refleks
    3. Perbutan-perbutan bebas yaitu manusia bisa memilih unuk melakukan atau tidak melakukan.

  1. Pelaku Dosa Besar Menurut Mu’tazilah
    1. Orang yang membunuh bukan kafir dan bukan muslim tapi dia adalah fasik.
    2. Orang yang berbuat dosa akan masuk neraka dan orang yang berbuat kebaikan akan masuk sorga karena Allah itu Maha adil (menempatkan sesuatu pada tempatnya).

SALAF

(IBN HANBAL DAN IBN TAIMIYAH)

1. Pengertian

Salaf artinya ulama terdahulu. Dan salaf dimaksudkan untuk merujuk generasi sahabat, tabi’i, tabi’in. (Menurut Thablawi)

Salaf adalah ulama-ulama shaleh yang hidup pada tiga abad pertama islam.

  1. IMAM AHMAD BIN HANBALI

a. Riwayat Singkat Hidup Ibn Hanbal

Ia dilahirkan di Bagdad tahun 164 H/780 M, dan meninggal 241 H/ 855 M. dan ia lebih dikenal dengan nama Imam Hanbali karena merupakan pendiri Mazhab Hanbali.

Ibnu Hanbal dikenal sebagai Zahid hamper setiap hari ia puasa dan hanya tidur sebenatr malam hari dan seorang yang dermawan. Diantar murid-murid Ibn Hanbal adalah Ibn Taimiyah, Hasan bin Musa, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Abu Zuhrah Ad-Damsyiqi .dll.

b. Pemikiran Teori Ibn Hanbal

- Tentang ayat-ayat Mutasyabihat

Dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an Ibn Hanbal lebi suka menerapkan pendekatan tekstual daripada pendekatan ta’wil terutama yang berkaitan dengan sifat-sifat Tuhan dan ayat-ayat mutasyabihat.

- Tentang Status Al-Qur’an

Salah satu persoalan yang di hadapai Ibn Hanbal yang kemudian membuat dirinya dipenjara beberapa kali. Ibn Hanbal mengatakan Al-Qur’an tidak diciptakan,hal ini sejalan dengan pola pikirnya yang menyerahkan ayat-ayat yang berhubungan dengan sifat Allah kepada Allah dan Rasulnya.

  1. IBN TAIMIYAH

a. Riwayat Singkat Ibn Taimiyah

Nama lengkapnya adalah Taqiyuddin Ahmad bin Abi Al-Halim bin Taimiyah, ia dilahirkan di Harran pada hari senin tanggal 10 Rabiul Awwal tahun 661 H dan meninggal di penjara pada malam Senin tanggal 20 Dzul Qaidah tahun 729 H. Dikatakan oleh Ibrahim Madkur Taimiyah adalah merupakan seorang salah yang kurang memberikan ruang gerak kepada akal, ia adalah murid yang muttaqi , wara, dan Zuhud. Ibn Taimiyah sangat cerdas sehingga umur 17 tahun ia telah dipercaya untuk memberikan pandangan mengenai masalah hukum secara resmi. Sehingga banyak yang irihati kepadanya dan pada awal 1306 M Ibn Taimiyah dipanggil ke Kairo kemudian di penjara sampai beliau wafat.

b. Pemikiran Teologi Ibn Taimiyah

Menurut Ibrahim Madkur adalah :

- Sangat berpegang teguh terhadap nas Al-Qur’an dan Al-Hadist

- Tidak memberi ruang gerak yang bebas pada akal

- Di dalam islam ada 3 generasi saja (sahabat, tabi’in dan tabi’i tabi’in)

- Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan tauhid dan tetap mentanzihkan-Nya.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "MU’TAZILAH, SALAF (IBN HANBAL DAN IBN TAIMIYAH)"