Akibat kenaikan BBM banyak Kalangan Masyarakat yang menolak tanpa kecuali Mahasiswa yang merupakan Agen Of Change. Aksi demonstrasi damai yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa di Pekanbaru, Riau, Selasa (25/11) sore di depan Kantor RRI dibubarkan Polisi. Demo penolakan kenaikan BBM dan rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Pekanbaru di depan Kantor RRI di Pekanbaru itu dibubarkan paksa.
Dikutip dari Pekanbaru Pos, Rabu (26/11/2014) akibat dari tindakan brutal ini, sekitar 25 mahasiswa mengalami luka berat, ringan dan satu orang kritis karena tindakan refresif aparat kepolisian tersebut. Mahasiswa itu kini dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina, Pekanbaru.
Salah seorang mahasiswa, Suheri mengatakan bahwa awalnya demonstrasi berjalan lancar. Namun, ia mengaku, begitu aksi selesai dan massa akan pulang ada oknum pejabat Polri setempat di lokasi memprovokasi mereka. Akibatnya massa pun terpancing hingga terjadilah bentrok.
Mahasiswa pun mendapat serangan dari aparat keamanan setempat. Bahkan, pemukulan dilakukan didalam mushola. Menurut Suheri, oknum Polri masih mengenakan sepatu juga masuk mengejar mahasiswa ke dalam mushola tersebut.
“Kami punya izin untuk demonstrasi ini. Tapi, ketika mau pulang kami diprovokasi dan kawan-kawan saya kemudian dikejar sampai masuk mushola,” kata Suheri.
Pihaknya akan melapor ke Polda Riau terkait tindakan brutal aparat ini. “Kalau tidak ditanggapi kami akan melapor ke Komnas HAM,” kata Suheri.
Dia menegaskan, mahasiswa tetap akan melakukan aksi pada Rabu (26/11) ketika Presiden Joko Widodo mengunjungi pasar di Pekanbaru.
“Kami tetap akan melakukan aksi. Selama ini aksi kami selalu damai, karena tidak ada yang memprovokasi,” ungkapnya.
Ini merupakan perbuatan sangat tidak baik apalagi itu dilakukan oleh penegak hukum, semua berhak menyampaikan pendapat, Polisi tugasnya hanya mengamankan bukan malah memukuli para demonstran.
0 Response to "Polisi Memukuli Mahasiswa di Dalam Mushallah Pekanbaru"
Post a Comment