Proses Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 2013

Makkah (Sinhat)-- Dirjen Penyelanggaran Haji dan Umrah Anggito Abimanyu meminta agar petugas sektor lebih tegas saat melakukan penimbangan barang bawaan jamaah. Ini dilakukan agar tidak ada barang bawaan jamaah yang disita saat di bandara. “Dengan perubahan kebijakan tidak ada hotel transit, maka setiap pemondokan bertanggung jawab terhadap proses dokumen dan penimbangan barang bawaan. Petugas sektor kita memang belum terbiasa melakukan tindakan-tindakan yang agak tegas,” kata Anggito kepada Media Centre Haji.
Dalam pengamatannya selama di lapangan, Anggito mendapati bahwa setiap kali barangnya ditimbang dan melebihi kapasitas, jamaah selalu menawar dan mengatakan bahwa itu tanggungjawabnya di Airport. “Jadi memang banyak jamaah yang coba-coba, siapa tahu lolos di bandara. Di sini meski dikurangi, barangnya tetap dibawa juga,” tuturnya.

Dia berharap, dengan berjalannya waktu petugas di sektor bisa belajar. “Jamaah juga pasti mendengar informasi tentang jamaah sebelumnya, dan mereka belajar juga bahwa kalau di bandara itu tidak ada kompromi lagi karena menyangkut masalah safety,” paparnya. Makkah(Sinhat)--Kementerian Haji Arab Saudi mengeluarkan pemberitahuan bahwa tawaf bagi jamaah yang memakai kursi roda dialokasikan pada malam hari.

"Ada edaran dari Kementerian Haji yang disampaikan melalui Muasassah Asia Tenggara bahwa tawaf kursi roda dialokasikan waktunya pada pukul 21.00-03.00 (waktu setempat)," kata Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat di Mekkah, Saudi Arabia, Kamis. Pengalokasian waktu tersebut, kata Arsyad, sebagai upaya pemerintah Arab Saudi untuk memberikan keamanan dan kenyamanan khususnya bagi jamaah yang menggunakan kursi roda.

Surat edaran tersebut dikeluarkan Kementerian Haji Arab Saudi pada 21 Oktober dan diterima Daker Mekkah dua hari kemudian. "Dari kita sudah membuat edaran ke seluruh kloter untuk disampaikan kepada jamaah agar berpedoman pada edaran tersebut," kata Arsyad seraya menambahkan bahwa saat ini banyak jamaah yang umroh maupun tawaf wada (perpisahan) dan di antaranya pasti ada yang menggunakan kursi roda.

Arsyad mengatakan, pengaturan waktu itu dilakukan antara lain karena keterbatasan area tawaf bagi mereka. "Kursi roda lain dengan jalan kaki, kalau tidak dialokasikan tempat dan waktu khusus dikhawatirkan akan mengganggu yang jalan kaki karena kenyataannya banyak yang jalan kaki di tempat tawaf khusus kursi roda," katanya. Setelah puncak ibadah haji berlalu, banyak jamaah yang menunaikan ibadah umroh dan tawaf wada sebelum pulang ke negara masing-masing

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Proses Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 2013"

Post a Comment