Keutamaan
(fadhilah) Silaturrahmi
Makna
Shillah
Lafadz صلة merupakan mashdar dari وصل , Ahmad Warson mengartikan
bahwa صلة adalah
perhubungan, hubungan, pemberian dan karunia.
Makna
Rahim/ Rahmi
Ahmad
Warson mengartikan, رحم adalah rahim, peranakan
dan kerabat. Al-Raghib mengkaitkan kata rahim dengan rahim al-mar`ah
(rahim seorang perempuan) yaitu tempat bayi di perut ibu. Yang bayi itu punya
sifat disayangi pada saat dalam perut dan menyayangi orang lain setelah keluar
dari perut ibunya. Dan kata rahim diartikan “kerabat” karena kerabat itu
keluar dari satu rahim yang sama. Al-Raghib juga mengutip sabda Nabi, yang
isinya menyebutkan, ketika Allah Swt menciptakan rahim Ia berfirman: “Aku al-Rahman dan engkau
al-Rahim, aku ambil namamu dari namaku, siapa yang menghubungkan padamu Aku
menghubungkannya dan siapa yang memutuskan denganmu Aku memutuskannya”.
Berdasarkan
dua pengertian dua diatas (shillah dan Rahim), maka makna silaturrahmi/
silaturrahim secara harfiah adalah menyambungkan kasih-sayang atau
kekerabatan yang menghendaki kebaikan. Secara istilah makna
silaturahmi, Imam as-Shon'ani mendefinisikan bahwa silaturahmi adalah berbuat
baik kepada kerabat yang memiliki hubungan nasab dan kerabat bersikap lembut,
menyayangi dan memperhatikan kondisi mereka.
Menjalin tali silaturahmi adalah istilah khusus untuk berkunjung
kepada orang tua, saudara atau kerabat. Jadi bukanlah istilah umum untuk
mengunjungi orang sholeh, teman atau tetangga. Sehingga yang dimaksud silaturrahmi akan memperpanjang umur adalah berkunjung kepada
orang tua dan kerabat. Ibnu Hajar dalam menjelaskan,
"Silaturahmi dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya hubungan nasab,
baik saling mewarisi atau tidak, begitu pula masih ada hubungan mahrom ataukah
tidak.". Itulah makna yang tepat.
Marilah kita untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Ta'ala. Takwa yang juga dapat mengantarkan kita pada kebaikan hubungan dengan sesama manusia. Lebih khusus lagi, yaitu dengan keluarga yang masih ada hubungan nasab (nashab), yaitu keluarga itu sendiri, seperti ibu, bapak, anak lelaki, anak perempuan ataupun orang-orang yang mempunyai hubungan darah dari orang-orang sebelum bapaknya atau ibunya..
Marilah kita untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Ta'ala. Takwa yang juga dapat mengantarkan kita pada kebaikan hubungan dengan sesama manusia. Lebih khusus lagi, yaitu dengan keluarga yang masih ada hubungan nasab (nashab), yaitu keluarga itu sendiri, seperti ibu, bapak, anak lelaki, anak perempuan ataupun orang-orang yang mempunyai hubungan darah dari orang-orang sebelum bapaknya atau ibunya..
Banyak
cara yang dapat kita lakukan dalam rangka menyambung tali sillaturrahmi.
Misalnya dengan cara saling berkunjung, saling memberi hadiah, atau dengan
pemberian yang lain. Sambunglah silaturrahmi itu dengan berlemah lembut,
berkasih sayang, wajah berseri, memuliakan, dan dengan segala hal yang
sudah dikenal manusia dalam membangun silaturahmi. Pahala yang besar akan diperoleh
dari Allah Azza wa Jalla. Silaturrahim menyebabkan seseorang bisa masuk
ke dalam surga. Silaturahim juga menyebabkan seorang hamba tidak akan putus
hubungan dengan Allah di dunia dan akhirat.
Ada banyak keutamaan silaturahmi ini dan
diantaranya yaitu:
1. Silaturrahmi akan menjadikan salah satu faktor yang dapat
menjadi penyebab umur panjang dan banyak rizki.
Rasulullah bersabda : "Barang siapa yang ingin
dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung
tali silaturahmi". (Muttafaqun 'alaihi).
2. Menyambung silaturrahmi lebih besar pahalanya daripada
memerdekakan seorang budak.
Orang yang tidak menjaga tali persaudaraan/
silaturrahmi akan terancam dengan hukuman di dunia maupun di akhirat. Di antara
kerugian duniawi akan yaitu dia akan terputus dari kasih sayang Allah,
sebagaimana firman-Nya dalam hadits Qudsi,
“مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ،
وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ”.
“Barang siapa menyambungmu (silaturrahmi) maka Aku akan
bersambung dengannya, dan barang siapa memutusmu (silaturrahmi); maka Aku akan
memutuskan (hubungan)Ku dengannya”.(HR. Bukhari
dari Abu Hurairah).
Ganjaran
di akhirat bagi pemutus tali silaturrahim yaitu Terhalang untuk masuk
surge. Dari Jubair bin Muth’im bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“لَا
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ”.
“Tidak
akan masuk surga pemutus tali sillaturrahmi”. (HR.
Bukhari dan Muslim).
A. Ayat
alQuran dan Hadits yang berkaitan dengan silaturrahmi
1. Ayat
alQuran
Allah ta’ala memerintahkan
berbuat baik pada kaum kerabat,
“وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ
وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ
السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ
مُخْتَالاً فَخُورا
Artinya: “Sembahlah
Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Serta berbuat baiklah kepada kedua orangtua, karib-kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman, musafir dan
hamba sahaya yang kalian miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang
sombong dan membanggakan diri”. QS. An-Nisa’: 36.
Allah swt juga berfirman : Sesungguhnya
Allah menyuruh (kalian) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepada kalian agar kalian mengambil pelajaran. (QS: An-Nahl :90).
Kedua firman Allah swt.
diatas kiranya cukup untuk menyadarkan kita untuk menjaga silaturahmi. Dan
bukan hanya berbuat baik kepada orang yang berlaku baik kepada kita, tetapi
berbuat baiklah kepada orang baik maupun orang yang jahat kepada kita.
Sambungkanlah silaturahmi
kepada orang yang memutuskannya. Karena dengan sebab silaturahmi yang kita
jalin, akan membuat orang tersebut luluh hatinya dan dapat memperbaiki hubungan
sesama muslim yang sebelumnya terputus.
2. Hadits
Rasulullah SAW
menerangkan bahwa merupakan tanda keimanan seorang hamba kepada Allah dan hari
Akhir.
“مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ؛ فَلْيَصِلْ رَحِمَه”
Barang siapa
beriman kepada Allah dan hari akhir; hendaklah ia bersilaturrahim. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)
Beliau juga menjanjikan
bahwa di antara buah dari silaturrahmi adalah keluasan rizki dan umur yang
panjang.
“مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ
فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ؛ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ”.
“Barang siapa
menginginkan untuk diluaskan rizkinya serta diundur ajalnya; hendaklah ia
bersilaturrahim”.) HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).
Hadits diatas seakan
kontradiktif dengan firman Allah yaitu:
“وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ
فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ”.
Artinya: “Setiap
umat mempunyai ajal. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan
atau percepatan sesaat pun”.(QS. Al-A’raf: 34).
0 Response to "Keutamaan Silaturrahmi"
Post a Comment