Hukum dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid

Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardlu kifayah atau kewajiban bersama. Adapun hukum membaca Al-Qur’an dengan memakai aturan-aturan tajwid adalah fardlu 'ain atau kewajiban pribadi. Mengutip dari kitab Hidayatul Mustafid Fi Ahkamit Tajwid dijelaskan: " Tidak ada perbedaan pendapat bahwasanya mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardlu kifayah, sementara mengamalkannya (membaca Al-Qur’an) hukumnya fardlu 'ain bagi setiap muslim dan muslimah yang telah mukalaf”

Tujuan mempelajari tajwid adalah mencapai kesempurnaan dalam pengucapan lafaz kitab Allah sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw yang lisannya lebih fasih dari kesalahan saat membaca kitabullah.

Dengan demikian hal ini menjadi kewajiban kita sebagai seorang muslim, bahwa kita harus menjaga dan memelihara kehormatan, kesucian, dan kemurnian al-Qur’an dengan cara membaca al-Qur’an secara baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwidnya. 

Dalam membaca al-Qur’an dengan menggunakan metode tilawati, ada 21 pelajaran yang harus dipelajari yang berkaitan dengan tanda baca, tajwid dan makhraj, yaitu: 

1. Pelajaran Pertama adalah cara membaca huruf berbaris atas (ـــَـ) contohnya اَ,بَ,تَ (aa, ba, ta) 

2. Pelajaran Kedua adalah cara membaca huruf berbaris bawah (ـــِـ) contohnya اِ،بِ،تِ (i, bi,ti) 

3. Pelajaran Ketiga adalah cara membaca huruf berbaris depan (ـــُـ) contohnya اُ،بُث،تُ (u, bu, tu) 

4. Pelajaran Keempat adalah mengenal huruf bersambung contohnya 

بَ = بــَـ ، ــــبَـــ ، ــــبَ تَ = تـَـــ ، ـــــتــَـــ ، ـــــــتَ 
ثَ = ثـَــ ، ــــثـــَـ ، ــــثَ نَ = نـــــَ ، ــــــنـَـــ ، ــــــنَ 

5. Pelajaran Kelima tanda panjang atau bacaan panjang 

a. Tanda panjang atau bacaan panjang berbaris atas 

1. Alif besar ( ا)contohnya ن = نا، ر= را ، ب = با 

2. Alif kecil ( ا) contohnya ب = بـــــــ 

3. Alif kecil di atas waw ( و ) contohnya كو ، لو 

4. Alif kecil di atas ya’ ( ى)contohnya دى ، فى 
tanda panjang atau bacaan panjang berbaris bawah 

1. Ya’ Besar (ى)contohnya لى 

2. Ya’kecil ( ي ) ـــه contohnya فيهِ 

c. Tanda panjang atau bacaan panjang berbaris depan 
waw besar(و) contohnya ذوُ ، لُو 
waw kecil (و) contohnya ــــــُه و 

6. Pelajaran Keenam cara membaca tanwin atau baris dua 

a. Huruf yang bertanwin atas 

تَ = تـًا dibaca “ta = tan” 

رَ = رًا dibaca “ro = ron” 

b. Huruf yang bertawin bawah 

تِ = تٍ dibaca “ti = tin” 

ِر = ر ٍ dibaca “ri = rin” 

c. Huruf yang bertanwin depan 

تُ = تٌ dibaca “tu = tun” 

رُ = رٌ dibaca “ru = run” 

7. Pelajaran Ketujuh cara membaca huruf yang mati (ــــــْـــــ) contohnya: 

tabaَتبَََ = di baca tab َتبْ = 

tata تَتَ = di baca tat تَتْ = 

8. Pelajaran Kedelapan cara membaca huruf bertasydid ( ّ ) contohnya : 

َبثَّ = بـــَــثـــْـــثَ = batstsa 

بَثِّ = بـَــــثـــْـثِ = batstsi 

بَثُّ = بــَــثـــْـثُ = batstsu 

9. Pelajaran kesembilan cara membaca (al) At-Ta’rif 

Hamzah dibaca baris atas jika berada di awal bacaan, dan tidak dibaca jika disambung dengan huruf sebelumnya contoh: َالــْقَارِعَةُ --------- َوالــْـقَارِعَةُ 

Selanjutnya lam tidak dibaca jika sesudahnya terdapat huruf yang bertasydid contohnya : َالَّسمَأُ --------- َوالــَّـسمـَــأُ 

10. Pelajaran kesepuluh cara membaca lafaz Allah 

اللهُ ، اللهَ ، اللهِ 

11. Pelajaran kesebelas cara membaca hamzah washal 

Hamzah washal adalah hamzah yang tidak kekal bacaannya suatu saat bisa berbaris atas, bisa berbaris bawah maupun bisa berbaris depan tergantung huruf yang diikutinya.contoh: 

َاعْلَمُ ، اِعْلَمْ (‘a’lamu, I’lam) 

12. Pelajaran kedua belas cara memberhentikan bacaan 

Berwaqaf pada suatu kalimat, huruf yang akhir dimatikan kecuali pada dua tempat, yaitu: 

1. Jika huruf yang akhir adalah ta’ marbuthah (ة) ia di tukar menjadi ha’ (ه) yang mati. 

2. Jika huruf yang terakhir bertanwin atas, (kecuali ta’ marbuthah), salah satu barisnya dibuang dan bunyinya dipanjangkan dua harkat. 

13. Pelajaran ketiga belas cara membaca huruf muqatha’ah 

Huruf-huruf muqatha’ah ialah huruf-huruf potongan yang terdapat di awal sebagian surah dalam al-Qur’an 

Huruf muqatha’ah dibaca sesuai dengan nama hurufnya. Seperti : 

يس~ ، حم~ ، آلم 

14. Pelajaran keempat belas hukum nun mati dan 

Ada empat huruf nun ( ن ) dan tanwin (ــــًـــــــــــٍــــــــــــٌـــــ) bertemu dengan huruf-huruf Hijaiyah hukum bacaanya adalah: 

a. Idgham bighunnah dan Idgham bila gunnah 

b. Izhar Halqi 

c. Iqlab 

15. Ikhfa’ ha qiqiPelajaran kelima belas hukum mim mati 

Bila mim ( م ) mati bertemu dengan huruf Hijaiyah hukum bacaanya adalah 3, yaitu: 

1. Idgham Mithlain 

2. Ikhfa’ Syafawi 

3. Izhar Syafawi 

16. Pelajaran keenam belas hukum qalqalah 

Qalqalah ialah membaca huruf di atas pada ketika mati secara memantul. Jika huruf Qalqalah berada pada rangkaian kalimat disebut Qalqalah Shughra (kecil) dan hukum bunyinya sederhana. Jika huruf Qalqalah berada pada akhir kalimat atau ia mati disebabkan waqf disebut Qalqalah kubra (besar). Hukum bunyinya kuat dan sebutannya tebal. Huruf Qalqalah ada lima yaitu: ق ط ب ج د 

17. Pelajaran ketujuh belas hukum ra’ 

Hukum membaca ra’ ada 3 yaitu: 

a. Ra’ yang berbunyi tebal 

1. Ra’ yang tebal yang berbaris atas atau depan 

2. Ra’ yang di dahului oleh baris atas dan baris depan 

3. Ra’ yang mati karena waqf dan di dahului oleh baris atas dan baris depan 

b. Ra’ yang berbunyi tipis 

1. Ra’ yang bergaris bawah 

2. Ra’ yang mati yang didahului oleh baris bawah 

3. Ra’ yang mati didahului oleh ya’ mad atau liin 

c. Ra’ yang boleh tebal dan boleh tipis 

1. Ra’ yang mati yang didahului oleh baris bawah yang asal dan sesudahnya terdapat huruf isti’la’ yang bergaris bawah 

2. Ra’ yang mati karena waqf didahului huruf isti’la’ yang mati dan huruf sebelumnya berbaris bawah 

18. Pelajaran kedelapan belas hukum mad 

Hukum mad terbagi kepada 2 yaitu: 

a. Mad ashli 

Mad ashli terbagi 3 yaitu: 

a. huruf mad alif 

b. huruf mad waw 

c. huruf mad ya’ 

b. Mad Far’i 

Mad Far’i terbagi kepada 12 macam yaotu: 

1. Mad Wajib Muttashil 

2. Mad Jaiz Munfashil 

3. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi 

4. Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi 

5. Mad Farqi 

6. Mad Ta’zim 

7. Mad ‘Arid Lissukun 

8. Mad Lin 

9. Mad ‘Iwad 

10. Mad Sillah 

11. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi 

12. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi 

19. Pelajaran kesembilan belas hukum idgham 

Hukum idgham ada 3, yaitu: 

1. Idgham Mutamatsilain 

Adalah pertemuan huruf yang mati dengan huruf yang sama dengannya 

Contoh : كَانَتْ تَعْمَل 

2. Idgham Mutqarribain 

Pertemuan huruf yang mati dengan huruf yang berhampiran bunyi dan makhrajnya. 

contoh : َوقُلْ رَبّ 

3. Idgham Mutajanisain 

Adalah pertemuan huruf yang mati dengan huruf yang sejenis dengannya. Contoh ِارْكَبْ َّمعَنَا 

20. Pelajaran kedua puluh tanda-tanda waqf (berhenti) 

Dalam Al-Qur’an terdapat tanda-tanda waqaf yang perlu diperhatikan ketika membaca al-Qur’an. Guna dari tanda tersebut adalah untuk memelihara kesempurnaan makna ayat yang dibaca. Diantara tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut: 

(a) : mulai berhenti 

(b) : tidak boleh berhenti 

(c) : boleh berhenti atau terus 

(d) : lebih baik berhenti 

(e) : lebih baik terus 

(f) : boleh berhenti pada salah satu keduanya 

(g) : berhenti sebentar tanpa bernafas 

21. Pelajaran kedua puluh satu cara membaca huruf bertanwin bertemu dengan huruf mati atau bertasydid. 

a. Tanwin adalah ibarat nun yang mati. Jika tanwin bertemu denga huruf yang mati atau bertasydid maka tanwin tersebut ditukar menjadi nun bergaris bawah. Contoh: خَيْرًا اَلْوَصِيَّّةُ ـــــــــــــــــــــــــــــــــ خَيْرَانِ اَلْوَصِيَّّةُ 

Konsep dasar ilmu tajwid meliputi makharijul huruf (tempat keluarnya huruf) dan sifatul huruf (karakter bunyi huruf) adalah ;



Lihat Juga Artikel lain dengan meng KLIK di bawah ini :

Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "Hukum dan Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid"