Pada Kemana Mereka?
Penulis: Fuad A
Malam itu di sebuah masjid ada pengajian dalam rangka memperingati Isra Mi'raj nabi Muhammad SAW.Cukup ramai jamaah yang datang pada pengajian itu, seratusan orang lebih. Salah satu sebabnya adalah penceramahnya seorang ulama kondang yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat sekitar. Disamping cara penyampaiannya bagus, masuk akal, juga kadang diselingi 'guyonan' ringan yang membuat mata jadi tidak cepat mengantuk.
Materi ceramah Isra Mi'raj yang intinya adalah diterimanya perintah sholat dari Allah SWT kepada Muhammad SAW diangkat amat menarik oleh sang ulama. Begitu pula ketika membahas masalah sholat wajib, sholat sunnah, khususnya tahajjud, apalagi ketika membahas tentang keutamaan sholat bila dilakukan secara berjamaah di masjid.
Begitu piawai sang ulama, sangat simpatik dalam berdakwah, sehingga jamaah banyak yang terpukau dan menyimak (mendengar secara serius) tentang kehebatan peristiwa Isra Mi'raj tersebut, banyak jamaah yang manggut-manggut karena banyak yang menjadi sadar akan kealpaan atau kelalaiannya selama ini, dan terkadang jamaah bisa dibuat 'geeerrrrr' pada ketawa ngakak karena 'guyonan' sang ulama.
Jamaah seperti tersihir oleh daya tarik sang ulama, tak ingin meninggalkan masjid meski hari sudah cukup larut. Hampir semua jamaah ingin menuntaskan dalam mengikuti ceramah tersebut sampai selesai. 'Sayang rasanya kalau ditinggalkan, ceramahnya bagus, banyak ilmu kita peroleh, ceramahnya tidak membuat ngantuk. Apalagi suasana ukhuwah seperti ini....wah, sulit bisa kita dapatkan dihari-hari yang lain', begitu komentar salah seorang jamaah.
Tak terasa telah lewat jam 24.00......
Namun sang ulama masih cukup fit dan bersemangat, jamaah pun masih tetap terpukau. Beberapa orang tua terpaksa tetap mendengar ceramah sembari menggendong anaknya yang tertidur, daripada harus pulang untuk menidurkan anak terlebih dulu.'Tangguh ah, toh besok kan hari libur, sekali-sekali pulang malam tak apa kan?', kata seorang ibu. Rata-rata seperti itulah pendapat yang ada dalam benak para jamaah. Baik para bapak, para ibu maupun para remaja juga anak-anak.
Mendekati pukul 01.00 .......
Akhirnya tuntaslah materi Isra' Mi'raj yang disampaikan oleh ulama yang amat mempesona tersebut. Setelah ditutup dengan kalimat permohonan maaf bila dalam ceramah ada terselip kalimat atau kata yang salah, kemudian pembacaan sholawat dan do'a, maka sang ulama pun mohon pamit. Para jamaah pun satu per satu mulai meninggalkan tempat untuk pulang ke rumah masing-masing. Umumnya para jamaah pulang sambil berbincang-bincang tentang keterkaguman pada sang ulama, juga materi yang disampaikan benar-benar telah membuka wawasan mereka.
Pukul 02.00 lewat....
Para panitia masih sibuk membereskan kursi-kursi, meja, tenda, sampah-sampah, lampu penerangan, sound system, dan lain sebagainya.
Pukul 03.00 .....
Selesailah pekerjaan beres-beres yang dilakukan oleh panitia. Sebagian besar panitia terus pulang untuk istirahat, hanya satu-dua yang memilih istirahat di masjid sembari menjaga sound system dan peralatan lain yang memerlukan penjagaan.
Ini adalah waktu yang terbaik untuk melakukan doa . Abu Hurairah mengatakan, bahwa Nabi Muhammad bersabda," pada sepertiga malam, Tuhan turunke langit dunia dan mengumumkan, bahwa barang siapa yang berdoa mendekatkan diri kepadaKu, maka Aku akan penuhi keinginannya, barang siapa yang memohon akan Aku kabulkan permohonannya, barang siapa yang mencari pengampunan, akan Aku ampuni dosanya.(Bukhari, Muslim).
Para jamaah yang tadi begitu terpukau, manggut-manggut, merasa mendapat ilmu, merasa ingat dari kelalaian selama ini, ternyata sudah pada tertidur lelap. Tak mampu membuka mata yang tadi malam telah digunakan untuk 'begadang'. Berat nian rasanya membuka mata, menarik selimut, apalagi untuk turun dan mengambil air wudlu untuk bertahajjud.
Pukul 04.00 lebih.........
Terdengarlah kumandang adzan dari masjid tersebut untuk memangggil para jamaah nya agar melaksanakan sholat shubuh. "Asholatu Khoirum Minan Nauum........... Asholatu Khoirum Minan Nauum". Namun ditunggu sampai selesai sholat sunnat fajar, selesai iqomah, ternyata jamaah yang terkumpul, yang merasa terpanggil untuk datang ke masjid tidak lebih dari 5 ( lima ) orang.
Kemana jamaah yang tadi malam jumlahnya ratusan ?
Kemana jamaah yang tadi malam bilang betapa pentingnya ukhuwah ?
Kemana jamaah yang tadi malam telah sadar akan pentingnya sholat wajib ?
Kemana jamaah yang tadi malam terbuka hatinya untuk mulai melaksanakan sholat berjamaah di masjid ?
Kemana yang tadi malam tertawa ngakak ?
Sudah lupakah pada ayat yang semalam juga disitir oleh sang ulama ini ? Dirikanlah shalat mulai dari matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula) shalat fajar. Sesungguhnya shalat fajar itu disaksikan (oleh malaikat). (QS. 17:78)
Pada kemana mereka ?
Astaghfirullah al adziiim...........
0 Response to "Perjalanan Panjang "
Post a Comment