''Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. Janji kebenaran dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Alquran. Siapakah yang lebih menepati janjinya, daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan besar.'' (QS At-Taubah: 111).
Islam adalah agama yang mengajarkan tradisi perjuangan dan jihad fi sabilillah. Sejak Rasulullah SAW diutus pada umur 40 tahun sampai wafat pada usia 63 tahun, kehidupan beliau diliputi dengan perjuangan, dakwah, pemikiran, politik, dan militer. Dalam kurun waktu 13 tahun di kota Makkah, beliau berdakwah melakukan perubahan. Selama dalam periode itu beliau membatasi kegiatannya hanya pada pergolakan pemikiran dan perjuangan politik. Namun, setelah beliau mendapatkan baiat dari para pemimpin Suku Aus dan Khazraj yang berkuasa di kota Madinah, berhijrah ke kota itu, dan memimpin, serta memerintah kota itu, Rasulullah SAW memperluas medan dakwahnya kepada dakwah militer, yaitu jihad fi sabilillah.
Perang jihad dilakukan oleh Rasulullah SAW. setelah mendapatkan izin dari Allah SWT. ''Telah diizinkan bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya'' (QS Al-Hajj: 39). Menurut riwayat, dalam kurun waktu 10 tahun pemerintahan beliau, negara yang beliau pimpin melakukan perang (ghazwah) jihad fi sabilillah sebanyak 19 kali dan beliau sendiri memimpin peperangan itu sebanyak delapan kali.
Beliau juga mengirim ekspedisi pasukan khusus (sariyah) sebanyak 24 kali (lihat Ibnu Katsir, Al Bidayah wan Nihayah, Juz II:640). Dalam kurun itu, negara yang semula sebatas kota Madinah, telah berkembang, meliputi seluruh Jazirah Arab (kini Arab Saudi, Yaman, Oman, Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab). Bangsa Arab pun berbondong-bondong masuk Islam, lantaran simpati dengan Islam dan kaum Muslimin yang berjihad bukan untuk menjajah mereka, tetapi justru menyejahterahkan mereka.
Perjuangan Islam pun semakin kuat, lantaran siapa saja yang masuk Islam menjadi pejuang Islam. Kaum Muslimin kecuali orang-orang munafik--sangat antusias mengikuti perjuangan dakwah dan jihad sebagai panggilan agama suci. Mereka siap mengorbankan jiwa dan harta untuk menggapai rida dan surga. Banyak ayat Alquran yang menumbuhkan motivasi jihad. Jihad adalah puncak Islam, kata Nabi. Ketika ditanya tentang suatu amal yang setara dengan jihad, Rasul pun bersabda, ''Tidak aku jumpai.'' Jika demikian, berjuang dan berjihad itu sungguh mulia. (Imam Syafi'i)
Islam adalah agama yang mengajarkan tradisi perjuangan dan jihad fi sabilillah. Sejak Rasulullah SAW diutus pada umur 40 tahun sampai wafat pada usia 63 tahun, kehidupan beliau diliputi dengan perjuangan, dakwah, pemikiran, politik, dan militer. Dalam kurun waktu 13 tahun di kota Makkah, beliau berdakwah melakukan perubahan. Selama dalam periode itu beliau membatasi kegiatannya hanya pada pergolakan pemikiran dan perjuangan politik. Namun, setelah beliau mendapatkan baiat dari para pemimpin Suku Aus dan Khazraj yang berkuasa di kota Madinah, berhijrah ke kota itu, dan memimpin, serta memerintah kota itu, Rasulullah SAW memperluas medan dakwahnya kepada dakwah militer, yaitu jihad fi sabilillah.
Perang jihad dilakukan oleh Rasulullah SAW. setelah mendapatkan izin dari Allah SWT. ''Telah diizinkan bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya'' (QS Al-Hajj: 39). Menurut riwayat, dalam kurun waktu 10 tahun pemerintahan beliau, negara yang beliau pimpin melakukan perang (ghazwah) jihad fi sabilillah sebanyak 19 kali dan beliau sendiri memimpin peperangan itu sebanyak delapan kali.
Beliau juga mengirim ekspedisi pasukan khusus (sariyah) sebanyak 24 kali (lihat Ibnu Katsir, Al Bidayah wan Nihayah, Juz II:640). Dalam kurun itu, negara yang semula sebatas kota Madinah, telah berkembang, meliputi seluruh Jazirah Arab (kini Arab Saudi, Yaman, Oman, Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab). Bangsa Arab pun berbondong-bondong masuk Islam, lantaran simpati dengan Islam dan kaum Muslimin yang berjihad bukan untuk menjajah mereka, tetapi justru menyejahterahkan mereka.
Perjuangan Islam pun semakin kuat, lantaran siapa saja yang masuk Islam menjadi pejuang Islam. Kaum Muslimin kecuali orang-orang munafik--sangat antusias mengikuti perjuangan dakwah dan jihad sebagai panggilan agama suci. Mereka siap mengorbankan jiwa dan harta untuk menggapai rida dan surga. Banyak ayat Alquran yang menumbuhkan motivasi jihad. Jihad adalah puncak Islam, kata Nabi. Ketika ditanya tentang suatu amal yang setara dengan jihad, Rasul pun bersabda, ''Tidak aku jumpai.'' Jika demikian, berjuang dan berjihad itu sungguh mulia. (Imam Syafi'i)
0 Response to "Keutamaan Jihad "
Post a Comment