Siklus Dosa Berawal dari Mata
Apa yang dikonsumsi mata, pengaruhnya terus mengalir mengikuti siklusnya. Tak akan berhenti pada satu titik saja, bahkan tak cukup hanya sekali putaran dia mempengaruhi aktivitas jasad seluruhnya. Seluruh dosa bisa bermula dari mata, meluapnya syahwat dari bendungannya paling sering berawal darinya juga.
Benarlah apa yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim bahwa ‘pandangan mata adalah juru pengintai syahwat dan utusannya.’ Pasalnya, dialah yang bertugas mencari mangsa, dia pula yang pertama mencicipinya dan dia pula yang akan menyalurkannya kepada hati sebagai panglimanya, selanjutnya hati yang akan membagikannya kepada seluruh anggota badan sebagai pasukannya.
Tentang bagaimana siklus dosa mengalir, terutama dosa zina dijelaskan dengan sangat apik oleh Ibnul Qayyim di dalam bukunya Al-Jawabul Kafi.
Pertama, bermula dari pandangan. Khususnya jika obyek yang dipandang adalah wanita (jika yang memandang laki-laki), atau sebaliknya, bisa juga berupa gambar atau film. Dari pandangan ini, hampir pasti meninggalkan bekasnya, seberapapun kadarnya.
Kedua, siklus akan beralih dari pandangan menuju lintasan hati. Hati merekam apa yang dilihatnya, wajahnya, auratnya dan apapun yang berkesan setelah pandangan mendarat pada sasarannya. Pada terminal ini, teramat sulit untuk membendung bola salju yang telah menggelinding, hingga sampailah ia pada siklus berikutnya yang lebih akut.
Ketiga, dari lintasan hati akan melahirkan pikiran. Indahnya obyek pandangan senantiasa terbayang di benaknya hingga hati sibuk memikirkanya. Diapun berangan: ‘Seandainya saja…’, ‘Mungkinkah jika aku…’, ‘Bagaimana caranya…’ dan angan-angan lain yang menyibukkan sebagian aktivitas pikiran dan hatinya. Bayang-bayang itu pula yang memenuhi rongga hati dan otaknya.
Keempat, Di saat akal sibuk memikirkannya, hati antusias untuk membayangkannya, secara otomatis, siklus berikutnya telah dimasuki, yakni hadirnya syahwat. Ya, serta merta syahwat akan hadir di saat orang membayangkan wanita telanjang, atau berfikir seandainya yang menjadi aktor dalam film porno yang dilihatnya itu adalah dirinya. Pada titik ini, nasib imannya sudah berada di ujung tanduk, benteng pertahanannya sudah nyaris ambruk. Karena ia memasuki fase yang lebih berbahaya.
Kelima, Hadirnya syahwat akan melahirkan ‘iradah’, kemauan untuk melampiaskannya. Jika dia telah membayangkan orang berzina, niscaya timbul kemauan dia untuk melakukannya.
Siklus keenam, jika iradah semakin menguat maka terciptalah ‘azimah jazimah’, tekad yang kuat atau gejolak nafsu yang membara. Dan jika tekad telah bulat, perbuatan zina akan sulit untuk dibendung. Siklus ini sulit dihentikan bila terlanjur berputar. Tak heran jika kebanyakan orang melakukan pemerkosaan bermula dari menonton film porno. Dan umumnya tidak puas berhenti di satu titik sebelum dia bertaubat nashuha atau dihentikan sanksi yang akan disandangnya.
0 Response to "Dosa Berawal Dari Mata"
Post a Comment