Salah
satu sifat air yang paling menarik dan paling penting adalah bahwa—tidak
seperti senyawa lain—air berwujud padat itu lebih ringan daripada air berwujud
cair, sehingga es lebih ringan dari air. Oleh sebab itu, laut mulai membeku
dari atas karena lapisan beku lebih ringan daripada air di bawahnya. Dengan
demikian, risiko pembekuan seluruh lautan, yang dapat berakibat lenyapnya
kehidupan, tidak akan terjadi. Lapisan beku yang naik ke permukaan itu menjadi
penyekat antara cuaca dingin di luar dan air di bawah.
Andaikan
es lebih berat daripada air (seperti yang umumnya terjadi pada zat lain), laut
akan mulai membeku dari bawah. Pada kondisi ini, penyekatan seperti yang
disebut di atas tidak akan terjadi dan seluruh lautan akan membeku, sehingga
kehidupan di air akan musnah. Karena volume es lebih luas daripada volume air
untuk massa yang sama, lautan yang membeku akan membutuhkan ruang yang lebih
besar dari sebelumnya dan akan menyebabkan air di permukaan naik dan meluap.
Selain
itu, air itu paling berat pada suhu 4°C. Fakta ini sangat penting
bagi kehidupan. Di lautan, air yang mencapai suhu 4°C
akan tenggelam ke dasar karena merupakan badan air yang terberat. Karena alasan
ini, pada lautan yang tertutupi gunung es, dasarnya akan selalu berwujud cair
dan memiliki suhu 4°C, dan di situ makhluk hidup
masih bisa bertahan. Hal yang hampir serupa terjadi pada musim dingin. Bagian
dasar danau dan sungai yang ditutupi lapisan es tetap dapat mendukung
kehidupan.
Air Lambat Memanas Dan Membeku
Sifat
air yang lain adalah penguapan dan pembekuan yang lambat. Telah diketahui bahwa
pada musim panas, pasir cepat memanas pada siang hari dan juga cepat mendingin
pada malam hari. Sebaliknya, suhu air laut hanya berubah sekitar 2-3°C
antara siang dan malam. Hal ini disebabkan karena air menjaga suhunya ketika
suhu mendadak naik atau turun, dan memperlambat penguapan dan pembekuan. Jika
kita mempertimbangkan sifat air ini dalam konteks bumi secara keseluruhan, kita
akan melihat air, dalam wujud cair ataupun uap, di laut dan di atmosfer, memiliki
peran yang sangat penting bagi suhu bumi. Air yang ada di permukaan bumi
mencegah pemanasan yang berlebihan, dengan cara menyerap panas pada bagian bumi
yang terdedah matahari. Pada bagian bumi yang tidak terkena matahari langsung,
dengan panas yang dikandungnya, lautan dan air berfungsi sebagai radiator dan
mencegah suhu turun terlalu rendah. Dengan mekanisme ini, perbedaan suhu antara
siang dan malam selalu berada dalam batas toleransi manusia dan makhluk hidup
lain. Andaikan jumlah air lebih sedikit daripada luas daratan, perbedaan suhu
siang dan malam akan meningkat dan mengubah bumi menjadi gurun dan membuat
kehidupan menjadi tidak mungkin, atau setidaknya sangat sulit.
“Dan Dia menundukkan
untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (Surat al-Jatsiyah: 13)
0 Response to "AWAN SEBELUM AIR"
Post a Comment