JABARIAH DAN QODARIAH
A. JABARIAH
Kata jabariah berasal dari kata “jabara” yang artinya “memaksa”. Secara istilah Jabariah adalah suatu golongan yang mengatakan segala perbuatan manusia sesunggungnya datang dari Allah dengan kata lain segala perbuatan manusia terpaksa dilakukan.
Ayat yang menjadi alas an orang ini adalah :
Artinya ;
“Allah menciptaan kamu dan apa yang kamu perbuat” (Q.S. Ash-Shaffat: 96)
Doktrin-doktrin Jabariah
a. Golongan Ekstrim
Mengatakan bahwa segala sesuatu perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan pada dirinya.
Pendapat Jham bin Shofyan orang dari khurasan dan tinggal di Khuffah mengatakan tentang teologi Jabariah Ekstrim adalah:
- Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa, tidak mempunyai daya, tidak mempunyai pilihan.
- Surga dan neraka tidak kekal, tidak ada yang kekal selain Tuhan
- Iman adalah ma’rifat atau membenarkan dalam hati.
- Al-qur’an adalah makhluk.
b. Golongan Moderat
Mengatakan bahwa Tuhan memang menciptakan perbuatan manusia, baikn perbuatan baik dan buruk, tetapi manusia mempunyai bagian didalamnya.
Pendapat An-Najjar (wafat : 230 H) diantara pendapatnya dari Jabariah Moderat dari golongan Jabariah Moderat adalah :
1. Tuhan menciptakan segala sesuatu perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu.
2. Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat nanti, tetapi Tuhan bisa saja memindahka hati (ma’rifat) pada mata sehingga manusia dapat melihat Tuhan.
B. QODARIAH
Qodariah berasal dari bahasa Arab yaitu qadara artinya kemampuan dan kekuatan, sedangkan arti terminologinya adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan atau perbuata manusia tidak diintervensi oleh Tuhan.
DOKTRIN-DOKTRIN QODARIAH
Golongan ini menyatakan bahwa tidak ada alasan yang tepat untuk menyandarkan segala perbuatan manusia kepada perbuatan Tuhan, seperti ayat Qur’an menyatakan :
Artinya :
“ Katakanlah, kebenaran dari Tuhanmu, barang siapa yang mau (beriman) beriman lah ia, dan barang siapa yang ingin kafir biarlah ia kafir (Q.S. Al-Kahf : 29)
Firman Allah :
Artinya :
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu bangsa, kecuali mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Q.S. Ar-Ra’ad : 11)
Jabaro' jabar ono(jembrono), kalau bahasa jowo jabarkan, bahasa indonesisa artinya kaji, atau kupas tuntas, mengkaji, menguraikan, jadi kita disuruh mengkaji ulang apa yang temaktub dalam al-urqan setelah dijabarkan, dan menghasilkan hasil yang sempurna itulah Islam yang sesungguhnya, kemudian dari situlah orang mberiman mengikuti petunjuk untuk menjalani hidup dan kehidupan karena alquran itu tidak lain hanyalah petunjuk dan larangan barang siapa yang menghendaki maka ia akan mengambil hikmah dan pelajaran dari sana (alquran)
ReplyDeleteThanks masukannya gan..
ReplyDeleteSetuuju
ReplyDelete