Islam adalah agama yang sempurna,
yang dengannya Allah I
memuliakan manusia. Dan dengan Islam pula terwujudnya kebahagian manusia di
dunia dan akhirat. Allah U
telah menciptakan alam ini, dan menjadikan setiap makhluk yang ada di dalamnya
tunduk kepada sunnatullah (hukum Allah) atau tabiat yang berlaku atasnya.
Melalui Islam Allah mewujudkan kehendak-Nya. Oleh karena itu, segala sesuatu
yang telah ditetapkan atasnya hukum Allah tersebut, maka ketetapan itu tidak
bisa dirubah kecuali dengan perintah Allah semata;
﴿ سُنَّةَ ٱللَّهِ
ٱلَّتِي قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلُۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبۡدِيلٗا ٢٣ ﴾ [الفتح: ٢٣]
' "Sebagai suatu sunnatullah (hukum
Allah) yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan
perubahan bagi sunnatullah itu." (QS. Al-Fath: 23).
Matahari memiliki sunnatullah, malam
memiliki sunnatullah, siang memiliki sunnatullah, tumbuh-tumbuhan memiliki
sunnatulah, hewan-hewan memiliki sunnatulah, begitu juga angin, air,
bintang-bintang, lautan dan gunung-gunung; setiap mereka memiliki sunnatulah
(hukum Allah) yang berlaku atas mereka. Dan begitulah seterusnya:
﴿ لَا ٱلشَّمۡسُ
يَنۢبَغِي لَهَآ أَن تُدۡرِكَ ٱلۡقَمَرَ وَلَا ٱلَّيۡلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِۚ وَكُلّٞ
فِي فَلَكٖ يَسۡبَحُونَ ٤٠ ﴾ [يس: ٤٠]
"Tidaklah mungkin bagi matahari
mendapatkan bulan, dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing
beredar pada garis edarnya." (QS. Yasin: 40).
Dan manusia adalah salah satu
makhluk Allah yang juga membutuhkan jalan (hidup) yang mesti dilalui pada
setiap keadaan; demi menggapai kesuksesan dunia dan akherat. Jalan tersebut
adalah agama (Islam) yang Allah memuliakan manusia dengannya serta meridhainya.
Tidak diterima agama apa pun selain Islam, maka kebahagiaan dan kesengsaraan
tergantung kepada sejauh mana manusia berpegang teguh dengan Islam atau
mengingkarinya. Manusia bebas memilih apakah
menerima Islam atau menolaknya.
1-Allah I
berfirman:
﴿ وَقُلِ ٱلۡحَقُّ
مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَن شَآءَ فَلۡيُؤۡمِن وَمَن شَآءَ فَلۡيَكۡفُرۡۚ ....... ﴾ [الكهف: ٢٩]
"Dan katakanlah bahwa kebenaran
itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia
beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". (QS.
Al-Kahfi: 29).
2- Allah I
berfirman:
﴿ قُلۡنَا ٱهۡبِطُواْ
مِنۡهَا جَمِيعٗاۖ فَإِمَّا يَأۡتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدٗى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلَا
خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٣٨ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَآ
أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٣٩ ﴾ [البقرة: ٣٨، ٣٩]
"Kami berfirman: "Turunlah
kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk Ku kepadamu, maka
barangsiapa yang mengikuti petunjuk Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Adapun orang-orang yang kafir
dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal
didalamnya. " (QS. Al-Baqarah: 38-39).
Ketika Allah I
menciptakan manusia, ditundukkan bagi manusia segala apa yang ada di langit dan
di bumi, dan Allah menurunkan kepada manusia kitab-kitab, para rasul diutus,
serta Allah membekali manusia dengan pengetahuan dan panca indera; berupa
pendengaran, penglihatan dan akal, dan Allah I
memuliakan manusia dengan (memrintahkkannya untuk) menyembah kepada Nya semata
tanpa menyekutukan Nya (dengan sesuatu apapu).
1. Allah I
berfirman:
﴿ أَلَمۡ تَرَوۡاْ
أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَأَسۡبَغَ
عَلَيۡكُمۡ نِعَمَهُۥ ظَٰهِرَةٗ وَبَاطِنَةٗۗ .... ﴾ [لقمان: ٢٠]
"Tidakkah kamu perhatikan
sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit
dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat Nya lahir dan
bathin." (QS. Luqman: 20).
2. Allah I
berfirman:
﴿ وَٱللَّهُ
أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡٔٗا وَجَعَلَ لَكُمُ
ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ٧٨ ﴾ [النحل: ٧٨]
"Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur." (QS.
Al-Nahl: 78).
3- Allah I
berfirman:
﴿ وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا
فِي كُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُواْ ٱلطَّٰغُوتَۖ
......... ﴾ [النحل: ٣٦]
"Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "sembahlah Allah
(saja), dan jauhilah thaghut itu". (QS. Al-Nahl: 36).
Nikmat yang paling agung
Allah SWT menganugerahi kepada para
hamba Nya dengan nikmat yang sangat banyak, tidak terhitung, nikmat yang
terpenting adalah nikmat diciptakannya kita, diberi umur panjang dan nikmat
hidayah, dan nikmat yang teragung dan tertinggi dari nikmat-nikmat tadi adalah
nikmat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad r sebagai
utusan Allah I
kepada umat seluruh manusia, inilah agama yang sempurna, menyeluruh dan kekal:
Mengatur hubungan antara manusia
dengan Rabbnya dengan menyembah,
mengesakan, dan bersyukur hanya kepada-Nya, mengadu kepada-Nya setiap
permasalahan, takut dan bertawakkal hanya kepada-Nya, merendahkan diri,
mencintai, mendekatkan diri hanya kepada-Nya, meminta pertolongan-Nya, memohon
keridhaan dan (berdo'a agar diberikan) petunjuk yang bisa mengantarkan ke dalam
surga-Nya serta bagaimana agar selamat dari kemarahan dan siksaan-Nya.
Mengatur hubungan antara manusia
dengan Rasul-Nya r
dengan menta'ati, mencintai, dan mengikuti sunnahnya, membenarkan ajaran yang
dibawa olehnya, menjadikannya sebagai suri teladan dan tidak beribadah kepada
Allah I
kecuali dengan apa yang disyariatkannya.
Mengatur hubungan manusia dengan
manusia lainnya, seperti dengan ibu dan bapak, dengan isteri dan anak, dengan
sanak famili dan tetangga, dengan orang 'alim dan orang awam, dengan orang muslim
dan kafir, dengan penguasa dan masyarakat, dan dengan yang lainnya.
Mengatur muamalah manusia dengan
hartanya, mencari nafkah yang halal, menghindari penipuan, bersikap ramah dalam
berjual beli, berinfaq untuk kebaikan, berusaha jujur, menghindari riba dan
dusta, dan juga mengatur bagaimana membagikan harta shodaqoh, pembagian warisan
dan lain sebagainya.
Islam mengatur kehidupan manusia
dalam berkeluarga, mendidik anak-anak, menjaga keluarga agar jauh dari
kerusakan, mengatur kehidupan pria dan wanita baik dalam keadaan senang ataupun
susah, keadaan kaya atau miskin, keadaan sehat atau sakit, keadaan aman atau
takut, keadaan bermuqim atau safar.
Islam mengatur seluruh hubungan tersebut di atas ikatan yang kuat berupa
kecintaan karena Allah dan benci karena Allah, mengajak kepada sifat-sifat dan
akhlaq terpuji, seperti dermawan, murah hari, rasa malu, pemaaf, jujur, berbuat
baik, adil, menolong orang, kasih sayang, simpati dan semisalnya.
Islam melarang segala keburukan dan
kerusakan, kezholiman dan tindakan melampaui batas; seperti menyekutukan Allah,
membunuh jiwa tanpa alasan yang benar, berzina, berdusta, sombong, kemunafikan,
mencuri, ghibah, memakan harta orang dengan cara yang bathil, riba, minum
khamer, sihir, riya dan yang lainnya.
Setelah itu; Islam memberitakan
tentang keadaan manusia di alam akherat. Dan sesungguhnya kehidupan di akherat
itu dibangun berdasarkan kehidupannya di dunia. Maka barangsiapa yang datang
dengan membawa keimanan dan amal shaleh; niscaya dia masuk syurga, di dalam syurga
dirinya akan sangat bahagia karena bisa melihat wajah Allah, dia
bersenang-senang dengan kenikmatan yang terdapat di dalam syurga, yang mana
syurga itu belum pernah dilihat oleh mata, dan belum pernah didengar oleh
telinga dan tidak pula terbersit dalam hati manusia. Dia kekal di dalamnya
untuk selama-lamanya. Sedangkan orang yang datang dengan membawa kekafiran dan
kemaksiatan maka ia masuk neraka dan kekal di dalamnya. Adapun orang muslim
yang bermaksiat kepada Allah jika dosanya tidak diampuni maka akan diazab di
dalam neraka sebatas kadar dosanya, atau diampuni oleh Allah I
dan tidak disiksa.
1- Allah I
berfirman:
﴿ ........ ٱلۡيَوۡمَ
أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ
دِينٗاۚ ........ ﴾ [المائدة: ٣]
"Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan
telah Ku-ridhai islam itu jadi agama bagimu." QS. Al-Ma'idah: 3
2- Allah I
berfirman:
﴿ لَقَدۡ مَنَّ
ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ
عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن
كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ ١٦٤ ﴾ [ال عمران: ١٦٤]
"ٍSungguh
Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka al kitab dan al hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang
nyata." (QS. Ali Imron: 164).
3- Allah I
berfirman:
﴿ …...
قَدۡ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٞ وَكِتَٰبٞ مُّبِينٞ ١٥ يَهۡدِي
بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضۡوَٰنَهُۥ سُبُلَ ٱلسَّلَٰمِ وَيُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ
إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِهِۦ وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ ١٦ ﴾ [المائدة: ١٥، ١٦]
Sesungguhna telah datang
kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan dengan
kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan Nya ke jalan
keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya, dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (QS. Al-Ma'idah: 15-16).
4. Allah I
berfirman:
﴿ ......... وَمَن يُطِعِ
ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدۡخِلۡهُ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ
فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ١٣ وَمَن يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَتَعَدَّ
حُدُودَهُۥ يُدۡخِلۡهُ نَارًا خَٰلِدٗا فِيهَا وَلَهُۥ عَذَابٞ مُّهِينٞ ١٤ ﴾ [النساء : ١٣، ١٤]
"Barangsiapa taat kepada Allah dan
rasul Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di
dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan
yang besar. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul Nya dan melanggar
ketentuan-ketentuan Nya, niscaya Allah memasukkkannya ke dalam api neraka
sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan." (QS.
Al-Nisa': 13-14).
Agama ini akan tersebar dan
disampaikan dengan jelas, sebagaimana jelasnya malam dan siang, kemudian (agama
islam) akan kembali asing seperti semula.
1-Dari Tsauban t
berkata: Rasulullah r
bersabda:
(إِنَّ اللهَ زَوَى
لِيَ اْلأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ أُمَّتِي
سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زَوَى لِيَ مِنْهَا)
"Sesungguhnya Allah telah
menghamparkan bumi bagiku, maka aku melihat belahan bumi bagian timur dan
bagian barat dan kekuasaan umatku akan meliputi bagian bumi yang telah
dihamparkan bagiku". (HR. Muslim).
(لَيَبْلُغَنَّ هذَا ْالأَمْرُ مَا َبلَغَ
الَّليْلُ وَالنَّهَار وَلاَ يَتْرُكُ اللهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ إِلاَّ
أَدْخَلَهُ الله هذَا الدَّيْنَ بِعِزِّ عَزِيْزٍ أَوْ بِذِلِّ ذَلِيْلٍ عِزًّا
يُعِزُّ اللهُ بِهِ اْلإِسْلاَمَ وَذلاًّ يُذِلُّ اللهُ بِهِ الْكُفْرَ)
"Perkara Islam pasti akan sampai
kepada apa-apa yang liputi oleh siang dan malam, dan Allah tidak akan
meninggalkan rumah baik di kota atau di desa kecuali Dia akan menyampaikan
kepada mereka perkara agama ini, dengan memuliakan orang yang mulia atau
menghinakan orang yang terhina, yaitu sebuah kemuliaan di mana Allah akan
meniggikan Islam dengannya dan kehinaan di mana Allah akan menghinakan
kekafiran dengannya".
((إِنَّ اْلإِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا
وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ وَهُوِ يَأرز بَيْنَ اْلَمسْجِدَيْنِ كَمَا
تأرز الْحَيَّةُ إِلَى جِحْرِهَا))
"Sesungguhnya Islam muncul dalam
keadaan asing, dan akan kembali asing seperti semula. Ia berkeliling di antara
dua masjid; seperti ular yang berlindung ke dalam sarangnya" (HR. Muslim).
Dalam riwayat Ahmad disebutkan: لِلْغُرَبَاءِ) (فَطُوْبَى setelah
kalimat (كما بدأ):
yang artinya beruntunglah bagi mereka yang asing. Ketika Nabi ditanya:
"Siapakah orang yang asing itu?", Rasul menjawab: "Mereka yang
dijauhi/asing dari suku dan kaum mereka".
Allah telah menyempurnakan agama ini
bagi kita, dan menyempurnakan nikmat ini dengannya, serta ridha terhadap Islam
sebagai agama kita; maka barangsiapa yang menerima agama ini, niscaya dia
bahagia di dunia dan di akherat akan masuk syurga. Dan barangsiapa yang
mengingkarinya maka dia hidup sengsara di dunia, dan di akherat akan masuk
neraka. Allah tidak akan pernah menerima agama dari seorangpun selain agama
Islam.
Allah I
berfirman:
﴿ ........ ٱلۡيَوۡمَ
أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ
دِينٗاۚ ....... ﴾ [المائدة: ٣]
"Pada hari ini telah
Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat Ku,
dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Ma'idah: 3).
Allah I
berfirman:
﴿ وَمَن يَبۡتَغِ
غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
٨٥ ﴾ [ال عمران: ٨٥]
"Barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akherat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali
Imron: 85).
3. Dari Abu Hurairoh t
dari rasulullah r,
bahwasanya beliau bersabda :
((وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ
بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ
نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ
كَانَ ِمنْ أَصْحَابِ النَّارِ))
"Demi yang jiwa Muhammad ada di Tangan
Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi atau Nashroni yang mendengar
tentang aku, kemudian ia mati sementara dirinya tidak beriman dengan risalah
yang aku bawa, maka ia termasuk penghuni neraka." (HR. Muslim).
2. Hikmah diciptakannya manusia.
Allah I
menciptakan alam ini sebagai bukti akan kesempurnaan ilmu dan kekuasaannya, dan
seluruh makhluk di alam ini bertasbih dan memuji keagungan Allah U .
Allah I
berfirman:
﴿ ٱللَّهُ ٱلَّذِي
خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ وَمِنَ ٱلۡأَرۡضِ مِثۡلَهُنَّۖ يَتَنَزَّلُ ٱلۡأَمۡرُ بَيۡنَهُنَّ
لِتَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدۡ أَحَاطَ
بِكُلِّ شَيۡءٍ عِلۡمَۢا ١٢ ﴾ [الطلاق : ١٢]
"Allah lah yang menciptakan
tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar
kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan
sesungguhnya Allah, ilmu Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." (QS.
Al-Thalaq: 12).
Allah SWT menciptakan jin dan
manusia hanya untuk beribadah kepada Allah saja dan tidak menyekutukan Nya
(dengan sesuatu apapun), sebagaimana firman Allah I:
﴿ وَمَا خَلَقۡتُ
ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦ مَآ أُرِيدُ مِنۡهُم مِّن رِّزۡقٖ وَمَآ
أُرِيدُ أَن يُطۡعِمُونِ ٥٧ ﴾ [الذاريات: ٥٦، ٥٧]
"Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku. Aku tidak menghendaki rezeki
sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku
makan." (QS. Al-Zdariayat: 56-57).
0 Response to "Kesempurnaan Agama Islam"
Post a Comment