Kebahagian dan Kesengsaraan

Allah menjadikan kebahagiaan dan kesengsaraan sesuai dengan tingkat keimanan dan amal sholehnya, atau sebaliknya kekufuran dan amal buruknya.

Orang yang beriman dan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah I dan rasul Nya dengan melakukan amal-amal sholeh, maka dia hidup bahagia di dunia, kemudian kebahagiaannya ditambah pada saat setelah dirinya meninggal, malaikat memberi kabar gembira baginya dengan kemudahan menjelang kematiannya, juga ditambahkan baginya suatu kebahagiaan ketika di dalam qubur, dan kebahagiaannya ditambah kembli ketika seluruh umat manusia berkumpul, lalu kebahagiaannya itu menjadi sempurna ketika dimasukkan ke dalam syurga.

Begitu juga sebliknya, orang yang kafir dan buruk amalnya, dia akan sengsara dan keadaannyapun buruk di dunia, kemudian ditambah lagi dengan kesengsaraannya ketika menjelang kematian, dan kesengsaraannya ditambah kembali ketika berada di dalam qubur, lalu kesengsaraannya ditambah kembali pada saat berkumpulnya seluruh manusia (dipadang mahsyar) serta kesengsaraannya menjadi sempurna ketika dimasukkan ke dalam neraka.

Barangsiapa di dunia rajin melaksanakan bermacam-macam amal yang diridhai dan dicintai Nya, maka beragam pula pula bagian kenikmatan yang akan diperolehnya di dalam syurga, dan banyaknya kenikmatan tergantung dari banyaknya amal. Dan barangsiapa di dunia melakukan berbagai macam amalan yang dibenci dan dimurkai oleh Allah, maka diapun akan merasakan bermacam-macam siksaan dan kepedihan di dalam neraka, dan beragamnya siksaan juga tergantung kepada banyaknya amalan kejelekan (yang dilakukannya).

1. Allah berfirman;

﴿ مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِن فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰة طَيِّبَةوَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٧ ﴾ [النحل: ٩٧] 

"Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Nahl: 97).

2. firman Allah :

﴿ وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَة ضَنكا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ ١٢٤ قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرۡتَنِيٓ أَعۡمَىٰ وَقَدۡ كُنتُ بَصِيرا ١٢٥ قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتۡكَ ءَايَٰتُنَا فَنَسِيتَهَاۖ وَكَذَٰلِكَ ٱلۡيَوۡمَ تُنسَىٰ ١٢٦ وَكَذَٰلِكَ نَجۡزِي مَنۡ أَسۡرَفَ وَلَمۡ يُؤۡمِنۢ بِ‍َٔايَٰتِ رَبِّهِۦۚ وَلَعَذَابُ ٱلۡأٓخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبۡقَىٰٓ ١٢٧ ﴾ [طه: ١٢٤، ١٢٧] 

"Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari qiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat". Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kemu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan. Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya, dan sesungguhnya azab di akherat itu lebih berat dan lebih kekal. (QS. Thaha: 124-127).

Orang yang meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya akan dicoba dengan amalan yang bisa merugikannya.

Sunnatullah berjalan atas orang yang meninggalkan sesuatu yang bermanfaat baginya, padahal dia bisa megkerjakannya, akan dicoba dengan kesibukkan yang bisa merugikannya sehingga pekerjaan yang sebelumnya menjadi terhalang untuk dikerjakan. Ketika orang-orang musyrik enggan untuk beribadah kepada Dzat Yang Maha Pemurah, maka mereka diuji dengan beribadah kepada berhala. Ketika mereka menolak serta enggan untuk tunduk kepada rasul-rasul, mereka mendapat cobaan dengan ketundukan mereka terhadap apa-apa yang bisa merusak dan mengacaukan aqal dan agama mereka. Ketika mereka menolak untuk mengikuti kitab-kitab yang telah diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia; maka mereka terjebak mengikuti kitab-kitab yang buruk dan hina serta merusak akal. ketika harta-harta mereka tidak diinfaqkan dalam rangka taat kepada Allah, maka mereka diuji dengan menginfaqkan hartanya demi hawa nafsunya dan syaithon.

Dan orang yang taat kepada Allah dan rasul-Nya, ia meninggalkan apa yang dikehendaki oleh hawa nafsu dan syahwat-syahwatnya, maka akan Allah gantikan dengan kecintaannya kepada Allah serta ketenangan dalam beribadah, dan sungguh ia merasakan kebahagiaan dengan ibadah tsb, dan ganti dari Allah itu (yaitu: cinta kepada Allah dan menyembahNya) melebihi kenikmatan dunia dan seluruhnya.


3. Tiang-Tiang Agama Islam

Islam adalah agama dan sebagai rahmat bagi seluruh alam, Allah I telah menganugerahkannya bagi seluruh makhluk, Allah telah mengutus bagindanya para rasul dengan membawa agama Islam ini, sebagai penutup para nabi, dan Allah muliakan umat beliau dengan berdakwah kepada Nya sampai hari qiamat.

1. Allah adalah Rabb bagi semesta alam, tidak ada Rabb bagi mereka selain Diri Nya, sebagaimana firman Allah I: 

 قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ ١ ﴾ [الناس: ١] 

"Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia." (QS. Al-Nas: 1).



2. Allah adalah Raja manusia, tidak ada Raja bagi mereka selain Diri Nya, sebagaimana firman Allah I: ﴿ مَلِكِ ٱلنَّاسِ ٢ ﴾ [الناس: ٢] ِ

"Raja manusia." (QS. Al-Nas: 2).



3. dan Allah adalah Tuhan manusia, tidak ada Tuhan bagi mereka kecuali hanya Allah, sebagaimana firman Nya: ﴿ إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ ٣ ﴾ [الناس: ٣] 

"Sembahan manusia." (QS. Al-Nas: 3).


4. Dan Allah I telah menurunkan quran sebagai petunjuk bagi manusia, sebagaimana firman Nya:

﴿ شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰت مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ ....... ﴾ [البقرة: ١٨٥] 

"Bulan ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." (QS. Al-Baqarah: 185).

5. Dan Allah I telah mengutus Muhammad r sebagai utusan Nya bagi seluruh umat manusia, sebagaimana firman Nya:

﴿ وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةلِّلنَّاسِ بَشِيرنَذِيرا وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٢٨ ﴾ [سبا: ٢٨] 

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (QS. Saba': 28).

6. Dan Allah  memerintahkan kepada kita untuk menghadap ke arah ka'bah, sebagai tempat pertama bagi manusia (yang dibangun untuk beribadah), dimana manusia mendirikan sholat dan berhaji padanya. Sebagaimana firman Allah I: 

﴿ إِنَّ أَوَّلَ بَيۡت وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكا وَهُدى لِّلۡعَٰلَمِينَ ٩٦ فِيهِ ءَايَٰتُۢ بَيِّنَٰت مَّقَامُ إِبۡرَٰهِيمَۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِناۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلۡبَيۡتِ مَنِ ٱسۡتَطَاعَ إِلَيۡهِ سَبِيلاۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٩٧ ﴾ [ال عمران: ٩٦، ٩٧] 

"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke baitullah; barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali Imron: 96-97).

7. Dan Allah menyebutkan bahwa umat ini adalah sebaik-baik umat, yang telah dilahirkan demi umat manusia.

a. Firman Allah I:

﴿ كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ ............ ﴾ [ال عمران: ١١٠] 

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah." (QS. Ali Imron: 110).

b. Dari Bahzi bin Hakim, dari bapaknya, bapaknya dari kakeknya; ia berkata: "Saya mendengar Rasulullah r bersabda :

((اَلاَ إِنَّكُمْ تُوْفُوْنَ سَبْعِيْنَ أُمَّةً أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَكْرَمُهَا عَلىَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ)) 

"Ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian akan menyamai tujupuluh umat, dan kalianlah umat yang terbaik dan termulia di sisi Allah U ." (Musnad Imam Ahmad bin Hambal).



8. Da'wah kepada Allah dan menyampaikan agama ini, baik dibelahan timur ataupun barat; adalah wajib bagi setiap muslim kepada seluruh manusia; sehingga kalimat Allah menjadi tinggi, dan agama semata-mata untuk Allah.

a. Allah I berfirman:

﴿ قُلۡ هَٰذِهِۦ سَبِيلِيٓ أَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِيۖ وَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ١٠٨ ﴾ [يوسف: ١٠٧] 

"Katakanlah: Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik." (QS. Yusuf: 108).


b. Allah  berfirman dalam surat Ali Imron: 138.

﴿ هَٰذَا بَيَان لِّلنَّاسِ وَهُدى وَمَوۡعِظَة لِّلۡمُتَّقِينَ ١٣٨ ﴾ [ال عمران: ١٣٨] 

"(Al quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imron138).

c. Allah I berfirman dalam surat Ibrohim: 52,

﴿ هَٰذَا بَلَٰغ لِّلنَّاسِ وَلِيُنذَرُواْ بِهِۦ وَلِيَعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا هُوَ إِلَٰه وَٰحِد وَلِيَذَّكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٥٢ ﴾ [ابراهيم: ٥٢] 

"(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran." (QS. Ibarahim: 52).

9. Dan Allah I menyerukan kepada manusia untuk beribadah kepadaNya saja dan tidak menyekutukanNya (dalam beribadah), dan Dia menyerukan (kepada hmabaNya) agar mereka mengetahui nama-namaNya yang Agung, sifat-sifat Nya yang Mulia dan pekerjaan-pekerjaan Nya. Dan Allah memuliakan kita dengan menyeru manusia kepada beribadah kepada Allah. Didalam Al Quran, ajakan pertama yang ditujukan bagi manusia adalah supaya mereka beriman kepada Allah saja dan tidak menyekutukan Nya, sebagaimana firman Allah I :

﴿ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعۡبُدُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُمۡ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ٢١ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فِرَٰشا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآء وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآء فَأَخۡرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزۡقا لَّكُمۡۖ فَلَا تَجۡعَلُواْ لِلَّهِ أَندَادا وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ٢٢ ﴾ [البقرة: ٢١، ٢٢] 

"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagi atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menumbuhkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 21-22).

10. Dan Allah I adalah Rabb seluruh alam, tidak ada bagi mereka Rabb selain dari Nya, sebagaimana firman Allah I: 

﴿ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢ ﴾ [الفاتحة: ٢] 

"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-Fatihah: 2).


11. Dan Allah telah mengutus nabi Muhammad r sebagai Rasul untuk memberikan peringatan dan rahmat bagi semesta alam ini

a. Allah I berfirman dalam surat Al Furqan: 1

﴿ تَبَارَكَ ٱلَّذِي نَزَّلَ ٱلۡفُرۡقَانَ عَلَىٰ عَبۡدِهِۦ لِيَكُونَ لِلۡعَٰلَمِينَ نَذِيرًا ١ ﴾ [الفرقان: ١] 

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan al furqan (al quran) kepada hamba Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam." (QS. Al-Furqan: 1).

b. Allah I berfirman:

﴿ وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَة لِّلۡعَٰلَمِينَ ١٠٧ ﴾ [الانبياء: ١٠٧] 

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiya': 107).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kebahagian dan Kesengsaraan"

Post a Comment