Seperti orang-orang pada umumnya, jika
menjelang bulan suci Ramadhan, banyak sekali persiapan yang dilakukan guna
menyambut bulan yang penuh berkah ini, tidak ketinggalan pula dengan keluarga
mahasiswa kalimantan Mesir, Tarhib Ramadhan judul yang dikemukakan pada acara
kali ini, ketika saya membaca tema yang tertera di background tempat acara ,
“ma’an nushaffil qalba fi syahril mubaarak wa nanalul tafawwuq bi muntahal
himaasah” mari kita bersama sama membersihkan hati di bulan suci yang penuh
berkah ini dan mencapai prestsi dengan semangat yang tinggi, tema yang menurut
saya sangat berkesan apalagi setelah melihat hasil dari ujian beberapa bulan
lalu.
Pada kesempatan kali ini, teman teman
panitia, yang diketuai oleh M. Riduan Banjarbaru, sudah mengatur acara
sedemikian rupa demi mensukseskan acara ini, terlihat di tentatif acara dari
awal sudah ada pembacaan maulid Nabi Saw. kemudian penghargaan bagi teman teman
yang mencapai prestasi dengan predikat Mumtaz,Jayyid Ziddan, dan Zayyid, dengan
hitungan yang banyak sungguh prestasi yang bagus dan acara terakhir ini yang
menggugah hati saya, tausiah bersama Syaikh Yusuf Muhyiddin Al-Hasani, ulama
besar dunia yang masih menyempatkan dirinya untuk bersilaturahmi dengan kami
para mahasiswa kalimantan.
“Senang” kalimat pertama yang beliau
ucapkan bisa bertemu dengan para kekasih Allah.
“Saya dulu juga pernah ke Kalimantan
tepatnya di daerah Amuntai, selain bertemu dengan teman-teman Mesir, saya masih
terkenang dengan Syaikh Muhammad Zaini Ghani (alm) rahimullah,Nurdin Marbu’,
saya bangga sekali melihat komunitas islam disana bisa menerima saya, walaupun
hanya sekali bertemu, tapi saya merasa seperti dekat sekali.” kata beliau
sebagai kalimat pembuka acara.
Setelah selesai bercengkrama, beliau
memulai tausiah mengenai akidah, dan kenapa diturunkannya Rasulullah Saw. untuk
menyempurnakan akidah yang terdahulu, bukan untuk mengurangi sedikitpun,”Allah
laisa lahu lihajah”, seperti kisah Nabi Musa As. yang berkata, “Ya Allah kenapa
engkau ciptakan manusia, kalau engkau masukkan mereka ke neraka, apakah ini
bukannya sia-sia?”, Allah Swt memberikan gambaran kepada Nabi Musa As. agar
menanam padi, setelah panen maka banyak sekali hasilnya, yang baik akan
disimpan di gudang sendangkan yang rusak (kosong) akan di bakar, begitulah
Allah memberikan gambaran kepada Nabi Musa As. bahwa hambanya yang taat akan di
masukkannya kesurga sedangkan yang maksiat akan di bakar karena dosa-dosanya.
“Jangan mempersulit diri dengan kerjaan
yang berat, apalagi jika dibawa sampai ke esok harinya, karena kita selalu di
awasi oleh syaitan, baik dari golongan jin atau manusia, kalau dari izin dengan
bacaan al qur’an akan lari terbirit-birit, akan tetapi jika jin nya itu
manusia, berapa banyak pun doa tidak akan lari, kecuali kita bentengi diri
dengan keimanan, jika tidak, lihatlah berapa banyak orang yang terbuang-buang
waktunya dengan pekerjaan yang sia-sia, terlebih lagi dia akan menyelimuti
orang-orang penuntut ilmu, berhati-hatilah.”
“Idza Araftal Gaayah Haana alaika
tadhiyyah” kaidah yang beliau berikan kepada orang-orang yang menuntut ilmu,
tentukan tujuan maka engkau akan mudah mencapainya, sebuah kaidah yang sangat
penting bagi penuntut ilmu, karena saya merasa kalau tidak ada tujuan maka akan
terombang-ambing dalam kesesatan syaitan.”Tapi Ingat tujuan disini bukan
menuntut ilmu karena pangkat,harta dsb, tapi imtisal li awamirillah, menjunjung
tinggi perintah Allah, yakinlah rezeki akan datang sendirinya”, harapan yang
beliau berikan kepada penuntut ilmu agar bersungguh sungguh dalam mencapai
tujuan, “Ingatkah hadis Uthlubil Ilma minal Mahdi ilal lahdi?”, kenapa beliau
mengatakan hadis ini, karena kita biasanya tertipu dengan syaitan, kenyataannya
memang menuntut ilmu,” tapi niatnya untuk dunia, salah besar” kata beliau
sambil mengeraskan suara.
Terakhir beliau mengingatkan kepada kami
“Ma Ghayahtukum fil Azhar?”sebelum beliau mengakhiri tausiah, beliau
mengingatkan agar kita menjaga amanah yang telah di berikan orang tua,murajaah
ilmu yang didapat minimal 3 jam sehari, itupun masih kurang, tekadkan hati
kalian dengan mencapai tujuan yang di inginkan, jangan sampai tertipu dengan
ilmu syaitan”
Doa beliau pun sungguh menyentuh, karena
sesuai dengan tausiah yang diberikan.
Betapa bahagianya hari itu, selain dapat
bersilaturahmi, ilmu yang diberikan juga sangat bermanfaat, Seorang Syaikh
besar yang sangat tawadhu, dan mencintai penuntut ilmu.
Tidak terasa dua jam sudah berlalu, tinta
polpen ditangan saya pun terhenti, tangan sudah merasa lelah, tapi karena semangat
beliau, tulisan saya tidak terasa memenuhi
sehelai kertas putih. Sungguh karunia yang
sangat besar
Semoga kita dapat dikumpulkan bersama-sama
beliau di surga, beserta para Nabi,Syuhada, Shalihin dan Rasulullah Saw. amin
0 Response to "Targhib Ramadhan"
Post a Comment