Artinya, benar-benar mengimani bahwa Dialah Ilah yang benar dan satu-satunya, tidak ada sekutu baginya.
Al Ilah artinya “al ma’luh”, yakni sesuatu yang disembah dengan penuh kecintaan serta pengagungan.
Allah I berfirman, yang artinya :
“Dan Tuhanmu adalah tuhan yang Maha Esa; tidak ada tuhan melainkan Dia, yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” ( QS. Al Baqarah : 163).
Allah I berfirman tentang lata, uzza, dan manat yang disebut sebagai tuhan, namun tidak diberi hak Uluhiyah:
Allah I berfirman, yang artinya :
Setiap sesuatu yang disembah selain Allah, Uluhiyahnya adalah batil.
Allah I berfirman yang artinya :
“(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) yang haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Al-Hajj : 62).
Allah I juga berfirman tentang Nabi Yusuf yang berkata kepada dua temannya di penjara, yang artinya :
“Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? Kamu tidak menuyembah yang selain Allah, kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurukan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu…” ( QS. Yusuf : 40).
Oleh karena itu para Rasul ‘Alaihimussalam berkata kepada kaum-kaumnya :
“Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripadanya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepadaNya)?” ( QS. Al-Mu’minun : 32).
Orang-orang musyrik tetap saja mengingkarinya. Mereka masih saja mengambil Tuhan selain Allah I. Mereka menyembah, meminta bantuan dan pertolongan kepada tuhan-tuhan itu dengan menyekutukan Allah.
Pengambilan tuhan-tuhan yang dilakukan orang-orang musyrik ini telah dibatalkan oleh Allah dengan dua bukti :
Tuhan-tuhan yang diambil itu tidak mempunyai keistimewaan uluhiyah sedikitpun, karena mereka adalah makhluk, tidak dapat menciptakan, tidak dapat menarik manfaat, tidak dapat menolak bahaya, tidak memiliki hidup dan mati, tidak memiliki sedkitpun dari langit dan tidak pula ikut memiliki keseluruhannya.
Allah I berfirman,yang artinya :
“Mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripadaNya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mrngambil) sesuatu manfaatpun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.” ( QS. Al-Furqan : 3).
“Katakanlah : “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah. Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi, dan sekali-kali tidak ada diantara mereka yang menjadi pembantu bagiNya, dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah, melainkan bagi orang yang telah diizinkanNya memperoleh syafaat…” ( QS. Saba’ : 22-23).
“Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.” ( QS. Al-A’raf :191-192).
Kalau demikian keadaan tuhan-tuhan itu, maka sungguh sangat tolol dan sangat batil bila menjadikan mereka sebagai Ilah dan tempat meminta pertolongan.
Sebenarnya orang-orang musyrik mengakui bahwa Allah I adalah satu-satunya Robb, Pencipta, yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu. Mereka juga mengakui bahwa hanya Dialah yang dapat melindungi dan tidak ada yang dapat melindungi-Nya. Ini mengharuskan pengesaan uluhiyah (penghambaan), seperti mereka mengEsakan Rububiyah (ketuhanan) Allah.
Allah I berfirman :
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka : “Siapakah yang menciptakan mereka? “ niscaya mereka menjawab : “Allah”. Maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?” ( QS. Az-Zukhruf : 87).
“Katakanlah : “siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan dari bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab : “Allah”. Maka katakanlah : “Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepadaNya)?” maka (Dzat yang demikian) itulah Allah Robb kamu yang sebenarnya. Tidak ada sesudah kebenaran itu, malainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?” ( QS. Yunus : 31-32).
Al Ilah artinya “al ma’luh”, yakni sesuatu yang disembah dengan penuh kecintaan serta pengagungan.
Allah I berfirman, yang artinya :
“Dan Tuhanmu adalah tuhan yang Maha Esa; tidak ada tuhan melainkan Dia, yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” ( QS. Al Baqarah : 163).
] شهد الله أنه لا إله إلا هو والملائكة وأولوا العلم قائما بالقسط لا إله إلا هو العزيز الحكيم [
“Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan, para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana.” ( QS. Al-Imran :18).Allah I berfirman tentang lata, uzza, dan manat yang disebut sebagai tuhan, namun tidak diberi hak Uluhiyah:
Allah I berfirman, yang artinya :
}إِنْ هِيَ إِلا أَسْمَاء سَمَّيْتُمُوهَا أَنتُمْ وَآبَاؤُكُم مَّا أَنزَلَ اللَّهُ بِهَا مِن سُلْطَانٍ {(23) سورة النجم
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya…” (An Najm : 23).Setiap sesuatu yang disembah selain Allah, Uluhiyahnya adalah batil.
Allah I berfirman yang artinya :
“(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) yang haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Al-Hajj : 62).
Allah I juga berfirman tentang Nabi Yusuf yang berkata kepada dua temannya di penjara, yang artinya :
“Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? Kamu tidak menuyembah yang selain Allah, kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurukan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu…” ( QS. Yusuf : 40).
Oleh karena itu para Rasul ‘Alaihimussalam berkata kepada kaum-kaumnya :
“Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripadanya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepadaNya)?” ( QS. Al-Mu’minun : 32).
Orang-orang musyrik tetap saja mengingkarinya. Mereka masih saja mengambil Tuhan selain Allah I. Mereka menyembah, meminta bantuan dan pertolongan kepada tuhan-tuhan itu dengan menyekutukan Allah.
Pengambilan tuhan-tuhan yang dilakukan orang-orang musyrik ini telah dibatalkan oleh Allah dengan dua bukti :
Tuhan-tuhan yang diambil itu tidak mempunyai keistimewaan uluhiyah sedikitpun, karena mereka adalah makhluk, tidak dapat menciptakan, tidak dapat menarik manfaat, tidak dapat menolak bahaya, tidak memiliki hidup dan mati, tidak memiliki sedkitpun dari langit dan tidak pula ikut memiliki keseluruhannya.
Allah I berfirman,yang artinya :
“Mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripadaNya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mrngambil) sesuatu manfaatpun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.” ( QS. Al-Furqan : 3).
“Katakanlah : “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah. Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi, dan sekali-kali tidak ada diantara mereka yang menjadi pembantu bagiNya, dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah, melainkan bagi orang yang telah diizinkanNya memperoleh syafaat…” ( QS. Saba’ : 22-23).
“Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.” ( QS. Al-A’raf :191-192).
Kalau demikian keadaan tuhan-tuhan itu, maka sungguh sangat tolol dan sangat batil bila menjadikan mereka sebagai Ilah dan tempat meminta pertolongan.
Sebenarnya orang-orang musyrik mengakui bahwa Allah I adalah satu-satunya Robb, Pencipta, yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu. Mereka juga mengakui bahwa hanya Dialah yang dapat melindungi dan tidak ada yang dapat melindungi-Nya. Ini mengharuskan pengesaan uluhiyah (penghambaan), seperti mereka mengEsakan Rububiyah (ketuhanan) Allah.
Allah I berfirman :
] يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ(21) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأَرْضَ فِرَاشاً وَالسَّمَاء بِنَاء وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقاً لَّكُمْ فَلاَ تَجْعَلُواْ لِلّهِ أَندَاداً وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ[ سورة البقرة
“Hai manusia, sembahlah Robbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orag yang sebelummu, agar kamu bertaqwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahiu.” ( QS. Al-Baqarah : 21-22).“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka : “Siapakah yang menciptakan mereka? “ niscaya mereka menjawab : “Allah”. Maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?” ( QS. Az-Zukhruf : 87).
“Katakanlah : “siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan dari bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab : “Allah”. Maka katakanlah : “Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepadaNya)?” maka (Dzat yang demikian) itulah Allah Robb kamu yang sebenarnya. Tidak ada sesudah kebenaran itu, malainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?” ( QS. Yunus : 31-32).
0 Response to "Beriman kepada Uluhiyah Allah"
Post a Comment