Pengobatan dengan Energi Malaikat
Assalamu'alaikum wr. wb.
Ustadz saya adalah salah satu orang yang sedang mempelajari ilmu penyembuhan alternatif dengan menggunakan energi esoteric, seperti reiki, yang belakangan ini mulai banyak digunakan di Indonesia. Beberapa saat yang lalu saya mengikuti suatu seminar mengenai penyembuhan dengan menggunakan energi malaikat, di mana pada saat itu diadakan pemanggilan malaikat untuk men-download para peserta (kebanyakan peserta adalah peminat reiki, pernapasan ataupun meditasi). Setelah proses tersebut saya mulai penasaran dengan energi tersebut. Kemudian saya bersama seorang teman melakukan pemanggilan terhadap malaikat sendiri dan ternyata berhasil dan kita saling berkomunikasi tentang berbagai macam hal.
Pertanyaan saya bagaimana pendapat ustadz tentang energi ini di mana yang saya ketahui bahwa energi ini tumbuh dalam diri saya layaknya seperti tumbuhan? Adakah dalil untuk pembenaran akan kejadian yang saya alami?
Semoga Allah memberikan berkah kepada kita semua. Amien
Yudo Pratomo
Jawaban:
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Bismillah, Washshaltu Wassalamu 'ala Rasulillah, Waba'du.
Meski kami tidak terlalu paham dengan dunia ilmu semacam itu, namun sekilas membaca keterangan anda tentang memanggil malaikat, rasanya ada yang janggal. Intinya, bagaimana duduk persoalannya sehingga malaikat itu bisa dipanggil oleh seorang manusia untuk sebuah urusan yang bersifat pribadi. Padahal malaikat itu adalah hamba-hamba Allah yang mulia dan teramat tinggi derajatnya. Tidak pada tempatnya untuk disuruh-suruh oleh manusia, apalagi untuk sekedar urusan yang tidak jelas.
Allah SWT telah menjelaskan siapakah sosok malaikat itu di dalam Al-Quran Al-Kariem. Mereka adalah makhluk-Nya yang mulia sehingga tidak pada tempatnya bila bekerja untuk menjadi pelayan kemauan segelintir orang.
Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya, (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan. (QS Al-Anbiya': 26).
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat) yang mengawasi, yang mulia dan mencatat, mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Infithar: 10-12).
Bahkan Rasulullah SAW pun tidak punya kekuasaan untuk begitu saja memerintahkan malaikat mengerjakan sesuatu demi kepentingan dakwah, apalagi kepentingan yang bersifat pribadi. Malah beliau pernah menunggu-nunggu kedatangan Jibril selama beberapa waktu namun Jibril tidak datang-datang. Sampai ada semacam rasa kecewa karena terkesan ditinggalkan. Ini menunjukkan bahwa bila bukan atas perintah Allah SWT, Jibril tidak datang begitu saja kepada Rasulullah SAW.
Apalagi bila hanya manusia biasa yang tidak jelas nilai taqwanya. Bahkan seorang nabi pun tidak sepenuhnya punya wewenang untuk menghadirkan malaikat.
Maka yang menjadi pertanyaan di sini, siapakah sebenarnya yang dipanggil kalau bukan malaikat? Bila tidak ada penjelasan ilmiyahnya, maka satu-satunya jawaban tidak lain adalah makhluq ghaib juga namun bukan malaikat tetapi bangsa jin. Mereka ini memang punya segudang pengalaman dalam urusan tipu menipu semacam ini. Antara lain menyamar menjadi arwah orang yang sudah wafat. Termasuk pura-pura menjadi malaikat.
Buat kita yang tidak punya latar belakang ilmu pengetahuan tentang sosok malaikat berdasarkan petunjuk dari Al-Quran dan Sunnah Nabawiyah yang shahih, apapun yang dirasa berbau ghaib sedikit bisa saja langsung percaya sebagai malaikat. Para jin ini pun pandai sekali membuat istilah-istilah yang terkesan baik, seperti istilah ilmu putih, tenaga positif, energi ini dan energi itu. Semua terkesan tidak terkait dengan jin, padahal para jin adalah makhluq yang punya jam terbang sangat tinggi dalam seni semacam ini.
Buat kita, cukuplah Rasulullah SAW yang bisa dijadikan patokan dalam urusan ilmu-ilmu yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiyah ini. Bahwa beliau sebagai makhluq Allah SWT yang paling mulia tidak pernah menggunakan segala macam jenis kekuatan demikian, kecuali atas izin Allah SWT diberikan kepadanya mu'jizat ilahiyah. Demikian juga para shahabat sebagai generasi manusia yang terbaik di alam semesta. Tidak satu pun diantara mereka yang bisa melakukan atraksi aneh-aneh termasuk memanggil malaikat. Tidak ada yang bisa terbang, berjalan di atas air atau merubah batu menjadi emas. Kalau pun ada satu dua karamah (kemuliaan) yang Allah SWT berikan, tidak lain adalah semata-mata hal yang diluar keinginan, kesengajaan dan kemampuan mereka. Allah SWT yang memberikannya begitu saja tanpa pernah mereka bisa punya kemampuan untuk mengadakannya seolah dengan hanya memencet tombol.
Rasulullah SAW dan para shahabat sangat bergantung kepada ilmu-ilmu nyata dan sunnatulalh yang realistis. Karena itulah mereka melakukan latihan naik kuda, main pedang, melempar tombak serta bekelahi tangan kosong. Bahkan Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengajari anak-anak berenang, memanah dan naik kuda. Semua itu adalah latihan 100% pisik, tanpa diembel-embeli hal yang terkait dengan masalah metapisik, energi atau lainnya.
Wallahu a'lam bishshawab.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
0 Response to "Pengobatan dengan Energi Malaikat"
Post a Comment