Golongan yang Dikasihi
Menjadi orang yang selalu dikasihi oleh setiap manusia merupakan harapan dan cita-cita setiap orang. Terlebih-lebih yang mengasihi itu Allah yang menciptakannya dan Rasulullah yang menjadi teladan utama bagi kehidupan manusia. Ini merupakan kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Berkaitan dengan itu, Rasulullah telah memberikan kabar gembira bahwa setiap kita bisa menjadi golongan orang-orang yang dikasihi Allah dan Rasul-Nya. Manusia pilihan itu bersabda, ''Jika kamu ingin dikasihi Allah dan Rasul-Nya, maka sampaikanlah amanat apabila kamu diberi kepercayaan, dan berlaku jujurlah (benar) apabila berbicara, dan berbuat baiklah kepada tetangga-tetangga, yaitu orang yang bertetangga dengan kamu.'' (HR Thabrani).
Hadis di atas memberikan petunjuk yang jelas bagaimana kita seharusnya berperilaku atau bertindak agar kita termasuk golongan orang-orang yang dikasihi Allah dan Rasul-Nya.
Pertama, kita harus memiliki sifat amanah. Amanah artinya dapat menjalankan kepercayaan yang diberikan dengan tanggung jawab dan dapat menyampaikan amanat tersebut kepada yang berhak mendapatkannya. Hal ini sejalan dengan perintah Allah dalam firman-Nya, ''Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya ....'' (QS 4: 58).
Dalam ayat lainnya Allah tegaskan, ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.'' (QS 8: 27).
Seorang pejabat atau wakil rakyat yang amanah, misalnya, akan melindungi, memperjuangkan, dan mengangkat hak-hak dan nasib rakyat yang memilihnya. Mereka tidak akan membuat anggaran dan program fiktif dengan menjual nama rakyat.
Kedua, jujur dan benar dalam berbicara. Kejujuran dalam berbicara terkait dengan keimanan. Maksudnya, seseorang yang memiliki keimanan tidak mungkin dapat melakukan kebohongan. Karena, perilaku berbohong merupakan perilaku orang-orang munafik.
Dalam kaitan ini Allah memerintahkan, ''Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.' (QS 33: 70). Dalam ayat lainnya Allah tegaskan, ''.... Jauhilah perkataan-perkataan dusta.'' (QS 22: 30).
Ketiga, berbuat baik terhadap tetangga. Tetangga merupakan saudara terdekat dalam kehidupan bermasyarakat. Artinya, mereka orang pertama yang akan kita mintai pertolongan ketika kita membutuhkan. Karena pentingnya peranan tetangga ini, Rasulullah mengaitkan tindakan berbuat baik dengan tetangga dengan keimanan.
Rasulullah bersabda, ''Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik-baik atau diam. Dan, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah menghormati tetangganya. Dan, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah menghormati tamunya.'' (HR Bukhari Muslim).
Semoga Allah membimbing dan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang Allah dan Rasul-Nya kasihi. Amin. Wallahu a'lam bishawab.
0 Response to "Orang yang Dikasihi Allah"
Post a Comment