Orang Majusi Masuk Surga?

Orang Majusi Masuk Surga? 

Assalamu'alaikum wr.wb. 

Pak Ustadz yang terhormat dan semoga selalu dlm lindungan Allah SWT. Saya pernah mendengar dari seorang ustadz bahwa di dalam kitab Durotun Nasihin Seorang majusi bisa masuk surga lantaran ia menghormati orang yang berpuasa. Pertanyaannya : Apakah itu benar? Bagaimana dengan kesohihan kitab dan kandungannya itu sendiri dimata para ulama? Pertanyaan berikutnya tidak ada hubungan dengan yang atas, apakah benar tidak dibolehkan membaca al-qur'an di atas kuburan, bagaimana dengan doa-doa yang bersumber dari al-qur'an?

terimakasih, wassalamu'alaikum wr.wb. 

SYARIF - PERUMNAS CENGKARENG 


Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du, 

Lepas dari kisah-kisah yang ada di dalam kitab itu, namun yang jelas selama sebuah kisah atau pelajaran tidak didasarkan kepada landasan syar’i yang kuat (qath’iyyuts-tsubut), tidak bisa dijadikan pedoman. Apalagi hal-hal yang terkait dengan aqidah dan keislaman. 

Sebaliknya, bila sebuah kisah atau pelajaran memiliki landasan dalil yang kuat, tentu bisa dijadikan pegangan yang kuat juga. 

Bila kisah itu didasarkan kepada hadits shahih atau paling tidak hasan, kita bisa menerimanya. Tetapi selama kisah itu tidak punya sanad yang jelas sampai kepada Rasulullah SAW, sulit bagi kita untuk menerima begitu saja. Apalagi bila terkait dengan tema-tema aqidah, tentu landasan dalil syar’inya harus lebih mantap lagi. 

Kitab Durratun Nasihin ini memang salah satu kitab favorit di beberapa kalangan majelis taklim, sebab isinya ringan dan mudah serta banyak kisah-kisah yang bisa diambil pelajaran. Namun diantara kekurangannya adalah kitab ini kurang menekankan sisi kekuatan dalilnya. Tidak sedikit dalil-dalil itu yang kurang jelas sanad dan rawinya. Sehingga bila kurang cermat dalam bersikap, memang bisa berakibat kurang terjaga. 

Kitab ini bukan kitab aqidah, dan tentu saja bukan pada tempatnya untuk membicarakan aqidah dengan menggunakan kitab ini. Juga bukan kitab fiqih, sehingga bukan pada tempatnya bicara hukum-hukum fiqih dengan menggunakan kitab ini. Kitab ini barangkali lebih tepat dijadikan kitab yang memberikan motivasi untuk mengejar amalan-amalan (fadhailul a’mal). Kitab ini lebih merupakan kumpulan nasehat dan himbauan untuk berakhlaq mulia dan mengejar ibadah. 

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Orang Majusi Masuk Surga?"

Post a Comment