Hukum Menangkap Hantu Media Ulama

Mengusir dan Menangkap Hantu dengan Media Orang Pintar atau Ulama 

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Ustadz, saya mau bertanya bagaimana hukumnya jika mengusir dan menangkap jin dan hantu, dengan media orang pintar (seperti yang saya lihat di tv), tapi si orang pintar tersebut memakai jubah putih seperti pakaian ulama, jumlah mereka 3 orang.

Salah satu diantaranya adalah seorang ustadz, dan mereka memakai bacaan-bacaan arab (sepertinya dari Al quran dan amalan-amalan tertentu). Dalam cara serial tersebut dijelaskan oleh si pembawa acara bahwa ketiga orang tersebut menggunakan energi hiper metafisik.

Yang menjadi pertanyaan saya adalah :
1. Apa hukumnya terhadap mereka, apakah musyrik?
2. Dengan kekuatan apa mereka dapat menangkap jin?
3. Apa sikap kita saat melihat tayangan tersebut?

Wassalaamu'alaikum wr. wb. 

Roy Budi, Jakarta 


Jawaban:

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Bismillah, Washshaltu Wassalamu 'ala Rasulillah, Waba'du.

Tayangan di TV kita akhir-akhir ini memang seperti sebuah ephoria perhantuan, masing-masing saling berebut menayangkan fenomena alam ghaib. Ada yang mengadu nyali untuk berdiam di tempat yang angker atau terkenal dihuni oleh para syetan, ada juga yang atraksi aneh-aneh seperti mengusir para syetan itu.

Pemirsa di negeri kita pun semakin merasa dapat angin dengan tayangan demikian, mungkin karena kehidupan mereka pun sedikit banyak masih dengan dengan urusan alam ghaib itu.

Dalam kacamata syariah, fenomena hantu sebenarnya bukan barang yang asing, sebab baik Al-Quran dan Sunnah sepakat mengakui adanya jenis makhluq Allah yang satu ini. Bahkan percaya dalam makna mengakui keberadaan makhluk itu merupakan bagian dari hal-hal yang kita imani sebagaimana firman Allah SWT :

Alif Laa Miim, kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.(QS. Al-Baqarah : 1-3).

Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan manusia.Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia." (QS. An-Naas : 1-6)

Namun yang menjadi masalah adalah bagaimana cara untuk menangkal segala gangguan dari syetan itu. Sebab bila caranya tidak sesuai dengan sunnah Rasululah SAW, siapa saja bisa terperangkap ke dalam jurang kemusyrikan. Hal ini mengingat bahwa syetan itu pandai sekali dalam memperdaya manusia. Dia punya 1001 macam cara yang kelihatan baik dan sesuai dengan agama, namun di balik itu ternyata merupakan jalan masuk perangkap kemusyrikan.

Orang Pintar

Istilah orang pintar biasanya dilekatkan kepada orang yang pandai menangani masalah fenomena gangguan syetan. Selain itu ada juga istilah lain seperti dukun, para normal, spritualis dan sebagainya. Paling tidak inilah istilah yang dikenal oleh masyarakat tentang orang-orang yang terkait langsung atau tidak langsung dengan dunia ghaib.

Namun dibalik apa yang sering dipraktekkan, biar bagaimana pun kemampuan dan kecerdikan syetan itu jauh di atas manusia. Dan syetan tidak akan mau tunduk begitu saja kepada manusia, sebab dahulu Iblis nenek moyang mereka tidak mau tunduk kepada Nabi Adam as, bagaimana mungkin sekarang mereka mau tunduk kepada anak-anak nabi Adam?

Syetan juga tidak pernah takut dengan segala jenis penangkal yang sering dipercaya manusia untuk mengusir roh jahat. Entah itu jahe, bawang, silet, salib, tulisan-tulisan arab atau apapun. Satu-satunya kekuatan yang tidak mampu dilawan oleh syetan adalah kekuatan dari Allah SWT. Karena itu bila da siapapun mengaku bisa mengusir roh, jin, syetan dan sebagainya dengan menggunakan benda-benda apapun, pastikan bahwa semua itu bohong besar alias ngibul.

Yang terjadi sesungguhnya dua kemungkinan. Pertama, orang pintar itu memang sudah kerja sama dengan syetan untuk bersandiwara. Intinya orang pintar itu seolah punya kesaktian tertentu yang bisa mengusir syetan, lalu orang-orang percaya dan mau menuruti semua permintaannya. Misalnya orang-orang akan dimintakan syarat atau mahar yang intinya merupakan sesajian kepada syetan. Dan pada titik inilah kemusyrikan mulai dimainkan. Sebab haram hukumnya orang muslim memberikan sesaji kepada apa pun kecuali hanya kepada Allah.

Memberikan persembahan yang diminta yang katanya untuk mengusir hantu adalah sebuah perangkap agar manusia memberikan sesajian kepada syetan. Kalau syetannya itu pergi, maka sebenarnya karena dia memang sudah berhasil memusyrikkan korbannya.

Kedua, pengusiran syetan itu memang benar-benar terjadi, tetapi dengan perantaraan syetan lainnya yang lebih kuat atau lebih senior. Ujung-ujungnya sama saja yaitu kerja sama dengan syetan juga, tapi yang ini lebih besar dan ebih galak. Dan modusnya juga tidak jauh beda, syetan besar itu pasti minta syarat ini dan itu yang buntutnya sama saja, syirik kepada Allah SWT.

Satu-satunya cara untuk mengusir ganggugan syetan itu hanyalah apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Yaitu dengan cara ruqiyah yang shahih yang kita pelajari dari keterangan beliau SAW dalam melakukannya. Ada bacaan yat-ayat Al-Quran tertentu yang dilafazkan, juga lafaz dari apa yang diajarkan oleh beliau SAW. Termasuk boleh menggunakan air putih untuk media, juga daud sidr sebagaimana yang diriwayatkan dalam sunnah yang shahih.

Namun orang yang meruqyah itu sendiri juga harus orang yang aqidah dan pemahaman syariahnya benar, ibadahnya sesuai dengan ajaran beliau SAW, demikian juga akhlaqnya selurus akhlaq nabi. Sebab hanya orang-orang suci seperti inilah yang memang ditakuti oleh syetan, sebab dirinya memang mampu membuat benteng keimanana dan ketaatan kepada Allah yang tidak bisa ditembus oleh kekuatan syetan. 

Tapi semua itu berbeda dengan apa yang sering disebut dengan energi ini dan itu, sebab benteng pertahanan itu sebenarnya adalah penyerahan diri total kepada Allah dan kepaa semua perintah-Nya. Dia tidak merasa punya kesaktian apa-apa yang bisa didemonstrasikan kapan dan dimana saja. Sebab semua itu merupakan karamah dari Allah yang datang begitu saja karena faktor iman yang shahih.

Maka bila kita melihat ada orang mengaku saksi bisa mengusir jin, syetan dan makhluq ghaib lainnya, bisa dengan mudah kita kenali dengan melihat kepribadiannya dan teknik yang digunakannya. Bila kepribadiannya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, maka hal itu adalah cara yang oleh digunakan. Sebaliknya, bila orang itu sama sekali tidak dekat dengan Allah, misalnya tidak shalat, tidak menutup aurat, tidak menjalankan syariat Islam, apalagi minta sesaji ini dan itu, pastikan bahwa apa yang dilakukannya telah keluar dari aturan yang syar`i. Kita wajib menghindarkan diri meminta jasa orang seperti ini. 

Wallahu a'lam bishshawab.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hukum Menangkap Hantu Media Ulama"

Post a Comment