Ikhwal Surat Berantai "Berita dari Masjid Nabawi"
Assalamualaikum wr. wb.
Pak ustadz, akhir-akhir ini saya sering mendapatkan kiriman surat berantai berjudul "Berita dari Masjid Nabawi" yang isinya menyatakan bahwa ada seseorang bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW yang memberi tahu kiamat telah dekat, dan orang tersebut diperintahkan untuk menyebarkan berita itu ke seluruh dunia. Di situ juga disebutkan jika saya tidak meneruskan ke orang lain, maka saya akan mendapatkan musibah. Apakah peristiwa dalam surat berantai itu memang benar terjadi? Dan apakah saya wajib meneruskan surat berantai itu?
Terima kasih Wassalam,
Damar
Jawaban:
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Bismillah, Washshaltu Wassalamu 'ala Rasulillah, Waba'du.
Surat berantai yang tidak ada tanggalnya sebenarnya ditulis sudah lama sekali. Paling tidak sudah puluhan tahun yang lalu. Namun sedemikian terkenalnya cakupan peredarannya meliputi hampir seluruh dunia. Isinya 100% dusta dan sayangnya masih ada saja sebagian umat ini yang terpedaya.
Rupanya di Timur-Tengah pun surat ini beredar juga, entah siapa yang memulainya. Sampai-sampai ulama seperti Dr. Yusuf Al-qaradawi pun harus memberikan taujih secara khusus untuk menyingkap kebohongan besar yang beredar ini. Bahkan beliau langsung menanyakan kepada orang-orang yang tinggal di Madinah tentang jati diri Syekh Ahmad, si pembuat surat wasiat yang mengaku sebagai penjaga kubur 'kuncen' nabi Muhammad SAW. Ternyata orang-orang yang tinggal di Madinah sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu tidak mengenal nama Syaikh Ahmad sebagai juru kunci makam Nabi. Nama itu ternyata fiktif dan tidak pernah ada.
Surat ini isinya adalah ancaman yang menakut-nakuti umat Islam. Yaitu siapa yang tidak menyebarkannya akan mendapatkan bencana atau musibah. Entah anaknya mati atau hartanya habis. Ancaman seperti ini tidak pernah dikatakan oleh seorang pun yang normal pikirannya terhadap kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. Syari'at Islam tidak pernah memerintahkan hal demikian, apalagi sampai mengancam segala.
Bahkan tidak ada ancaman untuk orang yang tidak menyebarkan Al-Quran dan Hadits Rasulullah dengan ancaman beragam musibah. Kalau dua kitab tersuci di dunia dan punya nilai tertinggi itu saja tidak harus disebarkan dengan jalan mengancam-ngancam, bagaimana mungkin surat wasiat buatan manusia biasa sampai harus disebarkan diiringi ancaman siapa yang tidak menyebarkannya akan mendapatkan kesusahan. Ancaman ini jelas tidak punya nilai kebenaran.
Sedangakan sebagian isi surat itu yang menceritakan bahwa si Fulan yang telah menyebarkan isi surat itu telah mendapaatkan rezeki dan mendadak menjadi kaya adalah sebuah tipu daya paling sesat sepanjang sejarah. Juga cerita tentang orang yang tidak mau menyebarkannya tertimpa bencana juga sebuah tahayyul dan khurafat yang bernilai syirik bila dipercayai.
Untuk mendapatkan rezeki, pasti ada sebabnya secara nalar. Sebaliknya, untuk tertimpa musibah juga pasti ada larangan resmi dari Allah atau ada penjelasan ilmiyahnya. Sebab Allah tidak akan mengharamkan sesuatu atau memerintahkannya kecuali semua tertera jelas di dalam Kitab-Nya dan Sunnah Nabi-Nya. Sedangkan perintah menyebarkan surat berantai itu tidak mejadi bagian dari agama Islam, meski secara umum isinya mungkin ada kemiripan dengan ajaran Islam.
Konon, surat semacam ini juga beredar melalui milis di internet. Maka bila anda mendapatkannya, buang saja atau hapus. Percayalah, Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pemberi Ilmu tidak pernah memeritahkan kita untuk menyebarkannya. Dan Allah Yang Maha Melindungi itu akan melindungi hamba-Nya yang beriman serta akan menjaga mereka selama mereka beriman kepada-Nya.
Semoga Allah SWT segera mengangkat kebodohan umat ini dan menggantikannya dengan ilmu dan hikmah yang diberkahi. Amien.
Wallahu a'lam bishshawab.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
0 Response to "Masjid Nabawi"
Post a Comment