Khotbah di Masjid

Oleh masyarakat Nasruddin diberi tugas untuk menyampaikan khotbah di masjid setiap hari Jumat. Rupanya tugas itu selalu berat baginya dan ia senantiasa mencari akal agar tidak usah berkhotbah setiap Jumat.

Pada suatu hari Jumat ia mempunyai suatu gagasan yang bagus. Ketika ia tampil di mimbar dan akan menyampaikan khotbahnya, ia berkata dengan suara keras, "Saudara-saudara, apakah Saudara-saudara sudah mengetahui yang akan saya sampaikan dalam khotbah ini?"

Para jemaat itu tentu saja terkejut, menjawab, "Belum, kami belum tahu."

Dengan tenang Nasruddin berkata, "Wah, kalau Saudara belum tahu apa-apa mengenai hal yang begini penting, saya kira akan membuang-buang waktu saja bagi saya untuk berbicara mengenai itu." 

Sehabis berbicara itu Nasruddin turun dari mimbar dan tidak jadi memberi khotbah.

Hari Jumat berikutnya ia tampil lagi di mimbar dan menyodorkan pertanyaan yang sama seperti pekan sebelumnya.

"Apakah Saudara-saudara tahu mengenai hal yang akan saya bicarakan hari ini?"

Kali ini para jemaat berpikir dan mereka ingat apa yang terjadi seminggu sebelumnya, jadi secara serentak mereka menjawab, "Kami sudah tahu."

Nasruddin pun berkata kepada mereka. "Lha, kalau semua sudah tahu apa yang akan saya sampaikan, saya kira akan membuang-buang waktu saja kalau saya memberi khotbah di sini sekarang."

Dan seperti juga minggu yang sebelumnya, kemudian ia turun mimbar tanpa memberikan khotbah.

Pada hari Jumat ketiga, Nasruddin kembali lagi di mimbar dengan pertanyaan yang sama. "Apakah Saudara-saudara tahu apa yang akan saya sampaikan?"

Kali ini para jemaat agak bingung, ada yang menjawab "Ya" dan ada yang menjawab "Tidak".

"Baiklah," kata Nasruddin. "Beberapa di antara Saudara-saudara tahu apa yang akan saya sampaikan, yang lain tidak tahu, jadi lebih baik yang tidak tahu itu bertanya kepada yang tahu."

Sehabis berbicara itu ia pun turun dari mimbar tanpa memberi khotbah sama sekali. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Khotbah di Masjid"

Post a Comment