Burung Bersabar

Dikisahkan pada zaman Nabi Sulaiman AS, hidup seekor burung yang bersuara merdu dan memiliki bulu yang indah. Tertarik dengan suara dan keindahan bulunya, seorang lelaki membeli burung tersebut dengan harga seribu dinar. Beberapa burung lain hinggap di atas sarang burung itu dan berkicau sebentar sebelum terbang. Setelah kedatangan burung-burung itu, burung dengan suara indah malah terdiam. Tak terdengar lagi kicaunya yang merdu.

Pemilik burung itu lantas mengadukan masalahnya kepada Nabi Sulaiman. Beliau bertanya kepada burung itu. ''Pemilikmu punya hak darimu. Dia telah membelimu dengan harga sangat mahal. Lantas mengapa engkau membisu?''

Burung itu menjawab, ''Wahai Nabi Allah, aku berkicau karena sedih dan rindu dengan pasanganku. Aku ingin lepas dari sangkar. Kemudian datang teman-temanku yang memintaku bersabar. Temanku itu bilang, keras kepala hanya akan mendatangkan kesusahan. Lagi pula lelaki itu membeli aku hanya karena cintanya pada suaraku. Maka aku memilih diam.'' Mendengar penjelasan si burung, Nabi Sulaiman membebaskan burung itu setelah membayar kepada pemiliknya. 

(dikutip dari Hikayat Sufi)

Penggembala Domba 

Abdullah bin Dinar bercerita bahwa satu kali Khalifah Umar tengah berjalan. Mereka menjumpai seorang anak kecil yang sedang menggembala domba. Umar berkata padanya, ''Juallah seekor domba kepadaku.'' 

Anak lelaki itu menjawab,''Domba-domba ini bukan milikku, tapi milik tuanku.''

Untuk mengujinya, Umar berkata lagi,''Engkau kan bisa katakan kepadanya bahwa seekor srigala telah menerkam seekor domba. Tuanmu tak akan tahu.''

''Dia memang tak akan tahu. Tapi Allah mengetahuinya,'' kata anak itu lagi. 

Mendengar jawaban tersebut, Umar menangis. Dia mengikuti anak itu untuk membebaskannya dari tuannya. ''Ucapanmu itu telah membuatmu bebas di dunia dan bebas pula di akhirat,'' kata Umar kepada anak gembala itu. 

(dikutip dari cerita Al Ghazali)


Kisah Umar bin Abdul Aziz 
Dikisahkan, istri Umar bin Abdul Aziz memiliki seorang budak perempuan yang sangat cantik. Umar amat menyukainya. Dia berkali-kali meminta budak itu kepada istrinya. Namun izin tak juga diperoleh.

Ketika menjadi khalifah, istri Umar mendandani budak perempuan hingga sangat cantik dan tak bisa dikenali. Budak itu dikirimkan kepada Umar bin Abul Aziz. ''Ia kuberikan kepadamu untuk melayanimu, Wahai Amirul Mukminin.'' 

Umar lantas bertanya,''Dari mana engkau mendapatkannya?''

''Aku memperolehnya dari ayahku, Abdul Malik,'' kata istrinya.

Umar lantas menyelidiki asal kepemilikan budak itu. Ia membayar stafnya untuk memeriksa asal-usul budak perempuan nan jelita tersebut. Ia telah mendapat hasil yang meyakinkan. Semua ridha yang berhubungan dengan ridha akan budak itu. Umar sangat menginginkannya. Di hadapan budak itu, Umar berkata, ''Engkau kubebaskan karena Allah.''

Si budak bertanya kepada Umar,'' Mengapa, Wahai Amirul Mukminin. Bukankah Engkau telah melenyapkan kesyubhatanku.''

Umar menjawab,''Bila aku melakukan hal demikian, aku bukan termasuk orang yang menahan keinginan dan hawa nafsu.'' 

(dikutip dari Hikayat Sufi)


Tawakal Nabi Musa 

Diceritakan Nabi Musa mengadukan sakit giginya kepada Allah SWT. Allah berfirman kepadanya,'' Ambillah rumput falani dan letakkan di gigimu yang sakit.''

Musa melakukannya dan seketika sakit giginya hilang. Beberapa saat kemudian, ia merasakan giginya kembali sakit. Ia langsung mengambil rumput falani dan meletakkannya sebagaimana pertama kali.

Bukannya sembuh, sakit giginya justru bertambah parah. Musa kembali memohon pertolongan Allah SWT. ''Ya Allah, bukankah Engkau telah menyuruh dan menunjukkan kepadaku tentangnya.''

Allah berfirman,''Wahai Musa, Aku adalah yang menyembuhkan dan menyehatkan. Aku adalah yang memberikan bahaya dan manfaat. Pada waktu pertama, engkau melakukannya karena Aku, sehingga kuhilangkan penyakitmu. Sedangkan sekarang engkau melakukannya bukan karena Aku, melainkan rumput itu.'' 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Burung Bersabar"

Post a Comment