oleh : KH Abdullah Gymnastiar
Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad waala aalihi washaabihii ajmai'iin.
Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad waala aalihi washaabihii ajmai'iin.
Saudaraku yang budiman sesungguhnya kerugian yang amat besar bagi siapapun diantara orang-orang beriman yang tidak menyadari dan memanfaatkan secara optimal kekuatan do’a. karena do’a sudah dirancang sedemikian rupa oleh Allah Swt. menjadi pendamping yang kokoh dan strategis bagi kesuksesan dunia dan akhirat. Perlu diketahui pula bahwa orang yang tidak memiliki keyakinan kepada Allah dan hari akhirat (tidak beriman), kekuatan do’a ini tidak berlaku sama sekali.
Ketahuilah bahwa menyikapi hidup ini tidak cukup mengandalkan kekuatan akal pikiran saja, karena sangat banyak hal yang tidak kita ketahui daripada yang kita ketahui. Kita tidak tahu bencana apa yang akan menimpa kita hari ini atau esok, tak tahu isi hati orang yang ada disekitar kita, dan banyak lagi hal-hal yang tidak kita ketahui. Makanya akan sangat tidak cukup bila mengandalkan kekutan dan ketangkasan jasmani kita, apalah artinya kehebatan tubuh yang bisa roboh seketika jika diterjang peluru atau menjadi lemah tak berdaya akibat diserang virus yang kecil mungil dan tidak terlihat.
Allah Maha Mengetahui apa pun yang akan terjadi, Maha Mengetahui segala yang tidak diketahui, dan Maha Kuasa untuk memberi tahu atau mencegah perbuatan apa pun sekehendak-Nya. Dan Dia menjanjikan akan menolong orang yang berdo’a, meminta kepada-Nya dan janjinya ini pasti benar, subhanallah, sungguh Allah tidak akan mengingakari janji-Nya. "Innallaha la yuhliful mi’aad." (Sesungguhnya Allah tidak akan mengingkari janjinya) (QS. Ali-Imran(3):9).
Dan Allah menggolongkan bahwa keengganan berdo’a, meminta, berharap, dan berlindung kepada-Nya adalah tanda-tanda keangkuhan dan kesombongan seseorang. Sebab sungguh ia telah merasa bahwa dirinya sanggup berbuat apa pun dengan kekuatan yang dimilikinya, padahal kelebihan apapun yang dimilikinya sesungguhnya hanyalah milik Allah, yang setiap saat bisa diambilnya tanpa bisa ditahan oleh siapapun.
Sunnguh, do’a-do’a yang kita panjatkan adalah suatu wujud penyerahan diri kita kepada Allah atas semua persoalan yang kita hadapi. Tentu saja pendapat yang sangat salah bila ada orang yang mengatakan bahwa aktivitas berdo’a merupakan sikap orang yang lemah atau orang yang bodoh yang tiada tahu jalan mana yang harus dilalui, atau ada pula yang mengatakan sebagai suatu upacara yang boleh dilakukan atau boleh ditinggalkan. Berdo’a adalah aktivitas ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt.
Firman-Nya, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa sesungguhnya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.’ (QS. Al-Baqarah(2):186)
0 Response to "Kedahsyatan do'a"
Post a Comment