oleh : KH Abdullah Gymnastiar
“Hai orang-orang beriman, jauhilah dari kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat:12)
Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi washahbihii ajmai'iin.
Saudaraku yang baik, mulailah berhenti menikmati pembicaraan yang menilai buruk saudara seiman, atau organisasi/partai milik umat islam. Sekali lagi, tahanlah diri ini untuk tidak berkomentar buruk, apalagi mengolok-ngolok atau mencerca, ketahuilah budaya berghibah adalah budaya haram dalam Islam.
Dan sangat perlu diperhatikan dalam situasi perang informasi seperti sekarang ini harus ekstra hati-hati. Siapa tahu kita terjebak oleh informasi menyesatkan dari media atau isu yang memang dihembuskan untuk menghancurkan kita. Waspadalah jangan sampai komentar kita termasuk penyambung lidah mereka dan penebar fitnah terhadap saudara sendiri, na’udzubillah. Selalu diawali dengan mengupayakan ber-husnudzan terlebih dahulu terhadap saudara seiman dan tabayyun (konfirmasi) bila mendapat ujian berupa berita tak menyenangkan.
Andaipun memang sangat mengharuskan membahas kekurangan dan kejelekan/kesalahan saudara seiman, maka jaga sekuat tenaga agar niat selalu terjaga kebersihannya (jangan sampai rasa dengki dan benci menjadi dasar perbincangan). Niat yang tulus untuk perbaikan dan kemaslahatan bagi semua pihak didukung dengan data yang sangat jelas, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dan dilakuakan dengan cara yang santun penuh etika Islam niscaya keberkahan dan pertolongan Allah akan sangat terasa kehadirannya.
Ingat yang mendengar sama dosa dengan yang berbicara. Sekali lagi alihkan segera dari pembicaraan tak bermutu menilai dan dan meremehkan saudara seiman dengan pembicaraan lain yang lebih berkah. Wallahu'alam
0 Response to "Jauhilah Ghibah"
Post a Comment