Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Semoga Allah SWT merahmati Ustadz...
Bahwasanya tiadalah diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Jadi sebenarnya tujuan penciptaan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan tiadalah diciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Ini mengandung makna bahwa semua ciptaan mempunyai makna dan keberartian.
Yang ingin saya tanyakan adalah:
1. Apakah beda syaitan dan iblis?
2. Apakah tujuan penciptaan syaitan/iblis?
3. Apakah syaitan/iblis termasuk dalam golongan yang diampunni, mengingat dosa yang tiada diampuni adalah syirik, sedangkan dosa iblis dan syaitan adalah pembangkangan terhadap perintah Allah untuk sujud kepada Adam AS.
Demikian pertanyaan saya, mohon jawaban agar semoga bisa menambah keimanan saya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Bambang
Jawaban:
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Bismillah, Washshaltu Wassalamu 'ala Rasulillah, Waba'du.
1. Iblis di dalam Al-Quran sering kali disebutkan sebagai makhluq yang awalnya beriman dan taat kepada Allah SWT. Lalu dia membangkang ketika diperintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam as. Iblis kemudian dilaknat Allah dan pasti dimasukkan ke dalam neraka jahannam. Untuk itu Iblis minta agar usianya ditangguhkan hingga hari kiamat. Permintaan ini dikabulkan Allah SWT.
Allah berfirman, "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak bersama-sama mereka yang sujud itu?" Berkata Iblis, "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk." Allah berfirman, "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat." Berkata iblis, "Ya Tuhanku, maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari dibangkitkan. Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh." (QS Al-Hijr: 32-37)
Jadi yang dahulu membangkang tidak mau sujud itu adalah sebuah indvidu yang disebut sebagai Iblis yang usianya ditangguhkan Allah SWT sampai kiamat.
Sedangkan syetan seringkali disebutkan dalam Al-Quran sebagai sejenis makhluq yang kerjanya menyesatkan manusia dari jalan kebenaran. Syetan itu jumlahnya banyak Bukan sosok sebuah individu. Bahkan banyak disebutkan sampai membentuk sebuah partai/golongan. Namanya partai syetan.
Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya partai/golongan syaitan itulah golongan yang merugi. (QS Al-Mujadilah: 19)
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh, karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak partainya (golongannya) supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS Faathir: 6)
Syetan juga punya gank persaudaraan yang disebutkan sebagai ikhwanusy-syayathin sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS Al-Isra': 27)
Meski pun kata syetan itu identik dengan makhluq ghaib, namun ada juga disebutkan bahwa ada jenis syetan yang berujud manusia seperti yang disebutkan di dalam surat An-Nas.
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan manusia.Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia. (QS An-Naas: 1-6)
2. Tujuan diciptakannya syetan dan Iblis?
Sebenarnya yang tepat bukan tujuan penciptaan, melainkan karakteristik. Bahwa Allah SWT ketika menciptakan makhluq-makhluq-Nya sekaligus melengkapi mereka dengan karakter dan peran masing-masing. Ada yang punya karakter sebagai makhluq yang taat dan patuh kepada semua jenis perintah seperti para malaikat. Ada juga yang diberi kebebasan untuk taat atau ingkar, seperti manusia dan jin. Dan ada juga yang karakternya sebagai pembangkang. Iblis dan syetan itu punya karakteristik sebagai pembangkang. Kira-kira mereka menjadi tokoh antagonis di dalam pentas kehidupan.
3. Iblis tidak akan diampuni selamanya karena dialah biang kerok kejahatan di dunia ini. Demikian juga syetan sebagai sebuah karakter. Akan tetapi jin yang makhluq ghaib itu bisa saja menjadi muslim yang baik dan taat. Tentunya bila demikian, tidak akan disiksa Allah bahkan akan mendapatkan ganjaran yang baik di hari kiamat nanti.
Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS Al-Jin: 11)
Wallahu a'lam bishshawab.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
0 Response to "Beda Syetan dan Iblis"
Post a Comment