“Dia
menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan
memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang.” (QS. Luqman:10)
“Bukankah
Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai
pasak?” (QS. An-Naba:7)
Informasi yang diperoleh melalui penelitian geologi
tentang gunung sangatlah sesuai dengan ayat Al Quran. Salah satu sifat gunung
yang paling signifikan adalah kemunculannya pada titik pertemuan
lempengan-lempengan bumi, yang saling menekan saat saling mendekat, dan gunung
ini “mengikat” lempengan-lempengan tersebut. Dengan sifat tersebut, pegunungan
dapat disamakan seperti paku yang menyatukan kayu.
Selain itu, tekanan pegunungan pada kerak bumi
ternyata mencegah pengaruh aktivitas magma di pusat bumi agar tidak mencapai
permukaan bumi, sehingga mencegah magma menghancurkan kerak bumi.
Air Laut
Tidak Saling Bercampur
“Dia membiarkan dua lautan
mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak
dilampaui oleh masing-masing.” (QS. Ar-Rahman:19-20)
Pada ayat di atas ditekankan bahwa dua badan air
bertemu, tetapi tidak saling bercampur akibat adanya batas. Bagaimana ini dapat
terjadi? Biasanya, bila air dari dua lautan bertemu, diduga airnya akan saling
bercampur dengan suhu dan konsentrasi garam cenderung seimbang. Namun,
kenyataan yang terjadi berbeda dengan yang diperkirakan. Misalnya, meskipun
Laut Tengah dan Samudra Atlantik, serta Laut Merah dan Samudra Hindia secara
fisik saling bertemu, airnya tidak saling bercampur. Ini karena di antara
keduanya terdapat batas. Batas ini adalah gaya yang disebut “tegangan
permukaan”.
0 Response to "GUNUNG di dalam Al-Quran"
Post a Comment