PENYEDIAAN BIBIT


1. Perolehan Bibit/Klon

Pembibitan kelapa sawit adalah suatu arael untuk sementara waktu (12 bulan) bibit ditanam ,dipelihara (merumpuk ,memupuk, pemberantasan hama penyakit. Satu dilaksanakan seleksi sebelum bibit memenuhi syarat untuk ditanam dilapangan.Bibit yang baik adalah bibit yang tumbuh subur,sehat dan seragam.

Untuk mendukung pertumbuhan bibit dengan baik perlu diperhatikan syarat penetapan lokasi bibitan,yaitu :

a. Areal harus rata

b. Dekat dengan sumber air

c. Tidak tergenang air

d. Pengawasan mudah

Pembibitan yang dilakukan di kebun Tanjung Garbus-Pagar Marbau menggunakan sistem pembibitan dengan dua tahap (Double Stage System).Keuntungan menggunakan sistem ini antara lain mudah dalam pemupukan,penyiraman, pengendalian hama penyakit dan kemungkainan mati sakit waktu pemindahan akan terhindar jika pemindahan tidak terlalu cepat atau terlambat dan dilakukan dengan hati-hati.

Untuk jenis bahan tanaman yang digunakan yaitu D x P (Tenera) dan menggunakan varietas Dumpy yang berasal dari pusat penelitian Marihat dan Rispa Medan SUMUT. Pemesanan kecambah harus sudah diajukan selambat-lambatnya 3 bulan sebelum penerimaan, agar dapat memperhitungkan persiapan-persiapan yang akan dilakukan.

Kebutuhan kecambah

Perhitungan yang tepat untuk kebutuhan bahan tanaman sangat diperlukan agar tidak kelebihan dengan mengetahui luas areal yang bakal ditanami,jarak tanam yang dianjurkan ,kemampuan kultur teknis pembibitan,kebutuhan penyisipan dilapangan dan serangan hama dan penykit.

Berdasarkan pengalaman selama ini, kebutuhan biji kecambah untuk setiap hektar tanaman di lapangan adalah :

tabel 1. Standar Kebutuhan Kecambah Untuk Tanaman 130 Pokok /ha

No. Uraian Rincian St/ha

1. Pohon efektif dilapangan 130

2. Sisipan 7 (5%)

3. Seleksi Kecambah 3 (2%)

4. Seleksi di Pre-Nursery 10 (8)

5. Seleksi di Main-Nursery 20 (15%)

Jumlah Kecambah dipesan 170

Sumber : Pembibitan PTP Nusantara II TG-PM, Juli 2009

2. Metode Pembibitan Sampai Siap Tanam

2.1.Pembibitan Awal (Pre Nursery)

2.1.1. Penyiraman

Penyiraman pada tahapan pre nursery ini dilakukan dalam sehari yaitu : pagi dan sore, kecuali jika turun hujan yang mencaai dari lebih dari 8 mm, kaena setiap bibit membutuhkan air antara 0,10 – 0,25 l /polibeg

2.1.2. Penyiangan

Penyiangan adalah membersikan arel dari gulma-gulma atau sampah yang ada. Selain itu penyiangan juga bertujuan untuk menjaga agar bibit tidak bersaing dengan rerumputan dalam mencari unsur hara, dan juga terjadinya inang hama dan penyakit.

Penyiangan ini dapat dilakukan dengan cara metode amual yaitu dengan cara mencabut gulma – gulma yang ada disekitar bedengan, terutama gulma yang ada didalam polibek, dan penyiangan dapat dilakukan cara kimiawi yaitu dengan cara menyemprotkan herbisida. Penyiangan ini dapat dilakukan dengan rotasi dua kali seminggu.

2.1.3. Pemupukan

Pemupukan dilakukan bila bibit sudah mempunyai daun pertama yang sempurna, dan biasanya umur bibit ini 3 – 4 minggu baru bisa semprot. Pupuk yang diberikan pada bibit adalah pupuk urea dan pupuk compond yang dilarutkan dalam air dengan kosentrasi 0,3 dan 0,2 % berselang –seling ( 30 gr / l air untuk 10 st bibit), danpupuk majemuk yang digunakan adalah C 12. 12. 17. 2 atau C 15. 15. 16. 4 ( 2 g / l air untuk 50 bibit Cara pemupukan adalah dimana pupuk dilarutkan dalam air dan diberi atau dipupuk melalui daun,

dengan mengunakan alat semprot adapun alat semprot yang digunakan adalah gembor. Perlu diketahui sessudah pemupukan melalui daun telah dilaksanakan, maka daun harus ddisiram dengan air bersih guna untuk mencegah terjadinya plasmolisa pada sel – sel daun akibat sisa larutan pupuk yang diberikan yang melekat pada daun. Pemupukan ini dapat dilakuan dengan rotasi seminggu sekali.

2.1.4. Pemberantsan hama dan penyakit

Hama yang sering menyerang pada bibit tahapan awal adalah belalang, semut, dan keong. Untuk pemberantasannya dapat dilakukan dengan cara manual (menangkap) dan cara kimia (semprot dengan insektisida ).

Untuk tindakan pencegahannya dapat dilakukan dengan membersihkan areal dari gulma dan kotoran – kotoran sampah.

Hama yang sering menyerang pada bibit tahapan awal adalah penyakit daun dan penyakit jamur (ANTHRACNOSE,CULVULARIA,danHELMINTHOSPORIUM). Pemberantasan penyakit ini adalah menggunakan cara kimia yaiti dengan menggunakn fungisida, dan dapt pula di berantas dengan cara memusnakannya (membuang ) bila penyakit tersebut bebahaya (menular).

2.1.5. Mengurangi naungan

Bila umur bibit telah mencapai 1-1 ½ bulan, maka naungan harus dikurangi, penguranagan ini dapat dilakukan 2 minggu sekali untuk 1 pelepah. Tujuan dari pengurangan naungan ini adalah agar bibit dapat beradaptasi dengan alam terbuka ( Main Nursery )

2.1.6. Seleksi nibit

Seleksi bibit adalah memilih atau menyingkirkan bibit – bibit yanag abnormal seperti sakit dan mati. Adapun kriteria bibit yang akan diseleksi adalah :

a. Bibit yang permukaan daunnya kriting.

b. Bibit yang penanaman kecambahnya terbalik.

c. Bibit yang anak daunnya layu.

d. Bibit yang terserang penyakit ( penyakit tajuk ).

e. Bibit yang kurus, mengecil dan menguning.

f. Bibit yang cara penanamannya salah, seperti terlalu dalam dan terlalu dangkal.

g. Bibit yang pertumbuhannya plumulanya lebih dari satu, dan ini dapat dipilih salah satu yang terbaik.

2.1.7. Pemindahan bibit

Pemindahan bibit ini dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, yang mana bibit telah mempunyai 3 – 4 bulan daun, dan ini merupakan saat yang paling baik untuk dipindahkan ke pembibitan utama ( Main Nursery ). Sebelum bibit dipindahkan, sebaiknya bibit disiram terlebih dahulu agar tidak kekurangan air pada waktu ditanam di pembibitan utama.

2.2. Main Nurserys

Main Nursery atau pembibitan utama adalah suatu pekerjaan yang merupakan lanjutan dari pembibitan awal, dimana kegiatan pemeliharaan bibit kelapa sawit saat pindah tanam dari Pre nursery adalah pada 3 bulan, sedangkan pada Main Nursery 9 bulan, jadi sampai dipindahkan kelapangan bibit berumur 10 – 12 bulan. Untuk tahapan pemeliharaan di main nursery adalah sebagai berikut :

2.2.1. Penyiraman

Penyiraman sangat penting pada tahapan pembibitan, karena bila bibit tidak disiram dan kurang penyiraman maka tumbuh dengan tidak baik (tidak berkualita) dan mati. Untuk itu pembibitan utama ini penyiraman juga dilakukan 2 kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari pada pukul 06.30 – 10.00 WIB, dan sore hari pada ukul 15.00 – 18.00 WIB. Kebutuhan air sangat tergantung pada umur bibit karena bila semakin tua maka akan membutuhkan air dalam jumlah sangat banyak. Bibit yang berumur 3 – 4 bulan membutuhkan air 2 -3 l/bibit /hari, dan yang berumur 5 – 12 bulan membutuhkan 4 – 5 l / bibit / hari.

2.2.2. Penyiangan

Penyiangan dalam pembibitan ini atau di main nursery adalah membersihkan areal dari segala rerumputan (gulma) baik yang didalam polibag maupun diluar polibag. Penyiangan pada tahaan pembibitan awal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara manual dan cara kimia. Cara manual dilakuan dengan rotasi 14 hari, sedangkan cara kimia dapat dilakukan dengan rotasi 21 hari.

2.2.3. Pemberian mulsa

Pemberian mulsa bagus pada pembibitan, karena selain sebagai penambah bahan organik yang ada, juga dapat memiliki kegunaan yang sagat banyak bagi pertumbuhan bibit, kegunaan dari pemberian mulsa ini adalah :

a. Dapat mengurangi penguapan air dari tanah yang sangat banyak.

b. Dapat mengurangi tekanan tekanan dari penyiraman bibit.

c. Dapat menekat pertmbuhan gulma

d. Menjaga struktur tanah.

e. Dapat menjaga kelembaban tanah

f. Dan sebagai penambah unsur hara bagi tanah.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "PENYEDIAAN BIBIT"

  1. Gimana cara memesan bibit sawit ini bang, soalnya sekarang banyak beredar bibit yg mengatas namakan varietas tertentu..
    M0hon d reply ke bl4ck.f4nk@gmail.com

    ReplyDelete