Yang Maha Pemelihara

Bila ingin tahu orang yang benar-benar dipelihara Allah, kita bisa melihat apakah ia punya iman atau tidak. Sehebat apapun seseorang, jika tak punya iman, tidak ada jaminan ia selamat sampai akhirat. Kebersihan adalah syarat keindahan. Sebagus apapun suatau barang, akan hilang keindahannya apabila tidak bersih. Secantik apapun wajah, kalau tidak bersih, pasti hilang keindahannya. Jadi, keindahan sangat berkaitan dengan kebersihan. 

Keindahan sangat berkaitan pula dengan pemeliharaan. Karena, indah saat ini belum tentu indah di kemudian hari. Kulit yang halus, mulus, dan bersih, akan hilang keindahannya apabila tidak dipelihara. Demikian pula rambut yang hitam berombak, akan hilang keindahannya apabila tidak dirawat. Motor yang bagus tidak akan berumur panjang, andai tidak dipelihara dengan baik. 

Karena itu, memelihara adalah perbuatan yang akan memperindah. Memelihara adalah perbuatan yang akan mendekatkan kita kepada Allah. Betapa tidak, Allah adalah Dzat Yang Mahaindah dan mencintai keindahan. Salah satu nama Allah dalam Asma'ul Husna adalah Al-Hafidz; Allah yang Maha Pemelihara. Kata Al-Hafidz terambil dari tiga akar kata yang terdiri dari tiga huruf yang bermakna "memelihara" serta "mengawasi". Dari makna ini lahir makna "menghafal", karena yang mengahafal memelihara dengan baik ingatannya. Hafidz Quran adalah orang yang memelihara Alquran dengan menghafalnya. 


Al-Hafidz bermakna pula "tidak lengah" karena sikap ini mengantarkan keterpeliharaan dan "menjaga". Penjagaan adalah bagian dari pemeliharaan dan pengawasan. Allah adalah Dzat yang tidak pernah lengah terhadap semua ciptaan-Nya. Apapun yang Ia ciptakan, pasti akan diurus, dirawat, dan dijaga kelestariannya. Tak heran bila alam ini begitu indah dan mempesona, karena Allah memeliharanya. Demikian pula planet dan tata surya selalu berada dalam keseimbangan, kesempurnaan, dan tidak ada cela sedikit pun, karena Allah menjaga dan memelihara semuanya. Demikian pula manusia, ada dalam penjagaan dan pemeliharaan Allah. Tidak terbayang kalau kita harus merawat diri kita seluruhnya; kita tidak akan mampu. 

Allah Maha Memelihara makhluk-Nya. Bagaimana caranya? Dengan sunatullah. Misalnya, cumi-cumi dibekali dengan 'tinta' untuk melindungi dirinya dari serangan musuh. Ular dijaga dengan memiliki bisa atau lilitan yang kuat. Semua makhluk ada pemiliharanya. Bagaimana dengan manusia? Secara fisik, kita diberikan kemampuan, secara akal diberikan kecerdasan. Tapi, karunia iman adalah pemeliharaan termahal yang pernah Allah berikan. Dengan iman, kita akan terpelihara dunia akhirat. Maka, kalau kita ingin mengetahui orang yang benar-benar dipelihara Allah, kita bisa melihat apakah ia punya iman atau tidak. Sehebat dan secerdas apapun manusia, kalau tidak punya iman, tidak ada jaminan ia selamat sampai akhirat. 

Karena itu, ada amanah perawatan yang dibebankan Allah SWT kepada kita. Jangan salahkan siapa pun andai kita tidak menikmati hidup ini, tidak nyaman, tidak indah, dan banyak masalah. Sebab, boleh jadi, kita mengabaikan amanah-amanah yang telah Allah berikan kepada kita. Lalu, apa yang harus kita rawat? Yang pertama adalah tubuh kita. Kalau kita ingin tubuh ini optimal, maka kita harus punya ilmu merawat tubuh. Caranya dengan berolahraga, dengan makanan bergizi dan teratur, istirahat yang cukup, dan lainnya. 

Kedua adalah akal pikiran kita. Jika kita kurang ilmu, kurang membaca, maka otak kita jadi kurang berkembang dan tumpul. Bila otak tumpul, maka akan dominan emosi (marah) dalam diri. Mengapa ada orang yang semakin tua semakin temperamen, pemarah? Karena tidak ada lagi yang dapat dikeluarkan dari otaknya selain sikap marah. Karena itu, rawat dan percantik akal kita dengan ilmu yang bermanfaat. Kita harus memiliki motto, "tiada hari tanpa membaca dan tiada hari tanpa bertanya". 

Yang ketiga adalah perawatan iman. Iman bersifat turun naik, kadang di atas kadang di bawah sekali. Karena itu, syarat pertama untuk merawat iman adalah ilmu, karena pupuk iman adalah ilmu. Syarat kedua perawatan iman adalah pergaulan yang baik. Maka carilah lingkungan dan teman yang lebih baik. Dan syarat ketiga, rawat iman dengan memperbanyak amal dari ilmu yang kita miliki. Amalkan setiap kali mendapatkan ilmu, karena dengan pengamalan itu Allah akan memberi kita ilmu yang baru. Wallahu a'lam bish-shawab.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Yang Maha Pemelihara"

Post a Comment