Reproduksi Manusia dalam Al-Qur'an

Reproduksi Manusia

Masalah reproduksi manusia adalah salah satu fenomena biologis yang dibahas di dalam Al Qur'an. Fenomena ini dibahas secara lengakap dan lugas dalam penyampaiannya, termasuk tentang proses penciptaan manusia secara bertahap. 

"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian." (QS 71:114)

Manusia diciptakan dari setetes air (mani), yang bertemu dengan sel telur (ovum) dan mengalami fertilisasi. 

"Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata." (QS 16:4) 

"Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)." (QS 75:37) 

Selanjutnya di dalam rahim terjadilah tahap-tahap kejadian manusia secara embriologis. 

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (QS 23 : 12,13,14) 

Demikianlah tahap-tahap perkembangan janin di dalam rahim menurut Al Quran dan fenomena perkembangan janin dalam rahim ini baru ditemukan oleh para ahli kedokteran pada sekitar awal abad 20 atau 14 abad semenjak Al Qur'an diturunkan. 

Fenomena-fenomena sains yang memiliki hubungan yang harmonis dan sejalan dengan Al Qur'an di atas hanyalah segelintir dari fenomena sains lainnya yang terdapat di dalam Al Qur'an, baik yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Tugas kitalah sebagai kaum intelektual muslim untuk mengkaji lebih jauh fenomena-fenomena sains yang terdapat di dalam Al Qur'an. Jangan biarkan apa yang telah diberikan Allah sebagai mukjizat kepada kita (Al Qur'an) menjadi sia-sia. 

Di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini, marilah kita memulai suatu langkah awal yang akan membawa warna baru dalam kemajuan sains dan teknologi demi tegaknya kembali kejayaan Islam yang pernah eksis 12 abad yang lampau. Hal ini dapat dimulai dengan membaca, mengerti dan mampu memahami tafsir Al Qur'an karena hanya dengan berpegang teguh kepada Al Qur'an dan Assunnah-lah kejayaan Islam akan mampu kembali tegak. Dengan meneguhkan azzam kita, semoga Allah menjadikan kita ke dalam golongan ulil albab. Amin. 

Wallahu a'lam bishawaab.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Reproduksi Manusia dalam Al-Qur'an"

Post a Comment