Laut Mati

Penemuan Naskah Kuno Laut Mati 


Assalamu' alaikum wr wb.

Pak Ustadz, saya membaca mengenai penemuan Naskah Kuno Laut Mati (Dead Sea Scrolls) di daerah Qumran-Palestina yang kini telah menjadi warisan sejarah dunia. Dalam galian di beberapa gua di daerah tsb, ditemukan ribuan naskah kuno yang diselidiki berasal dari tahun 68 SM (Sebelum Masehi). Pada gua yang ke-4 ditemukan setiap Kitab nabi dari Kitab Perjanjian Lama (Bible perjanjian lama orang Nasrani yang sekarang).

Pertanyaan saya:

1. Setelah diselidiki dan dibandingkan dengan Bible kaum Nasrani yang sekarang, selain daripada sedikit perbedaan ejaan bahasa, disimpulkan bahwa tidak ada satu kata pun yang telah berubah dari Naskah tersebut. Hal ini menjadikan Bible nya orang Nasrani yang sekarang adalah sama dan tidak berubah dengan naskah tersebut yang umurnya lebih tua 2000 tahun Pak Ustadz, bagaimana kita kaum Muslim menyikapi hal ini, karena kita berpendapat bahwa Kitab Kaum Nasrani telah dirubah oleh mereka?

2. Naskah tersebut berumur 68 tahun sebelum lahirnya nabi Isa SAW. Pada salah satu naskahnya diceritakan mengenai akan datangnya seorang Mesias/Al-Maseh (Isa SAW) yang akan menderita dan akan mati di kayu salib (naskah Nubuatan Isiah). Bagaimana kita menyikapi hal ini karena berdasarkan Quran Nurkarim, dinyatakan bahwa Isa SAW tidak mati di kayu salib, melainkan diangkat oleh Allah.

Terima Kasih dan mohon penjelasannya.

Wassalamualaikum, Wr. Wb. 

Dedy Awaluddin, Hegarmanah - Bandung 


Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du, 

Apa yang Anda sampaikan itu bisa kita cermati dan kita buat beberapa tanggapan sebagai berikut : 

1. Keshahihan informasi

Informasi yang Anda terima itu biar bagaimana perlu untuk dichek ulang keshahihannya. Karena peristiwa mengklaim bahwa ditemukan ini atau itu yang intinya menjadi hujjah buat kalangan non Islam untuk menyalahkan Islam bukanlah hal yang asing. 

Yang paling jelas di depan mata adalah kebohongan publik tentang teori evolusi Darwin yang ternyata bohong belaka. Hampir semua penemuan fosil tentang manusia purba menunjukkan bahwa ada sejuta kebohongan yang secara sistematis ditutupi oleh mereka sekedar untuk memenangkan teori Darwin itu. Dan hari ini, sedikit dmei sedikit terungkaplah kebohongan itu di mata publik. 

Dan kalangan evolusionis itu harus menanggung malu berkepanjangan atas semua kebohongan yang mereka lakukan. Dan semua terjadi akibat kita terlalu percaya dengan klaim-klaim yang mereka rilis, padahal kejujuran orang barat itu sangat tipis dan antara jujur dengan bohong hanya dibatasi oleh sebuah garis tipis saja. 

Hari ini, hampir semua fakta ilmiyah yang selama ini mereka dengungkan terungkap kebohongannya. Bukan oleh kalangan muslim, namun oleh kalangan mereka sendiri yang tidak tahan atas kebohongan publik yang memalukan itu.

2. Perjanjian Lama Yang Mana ? 

Dan sebagai sebuah tes kecil-kecilan, kalau dikatakan bahwa isi naskah kuno itu sama dengan Perjanjian Lama yang ada sekarang, maka Perjanjian Lama versi yang mana yang sama ? Padahal hari ini kita punya sekian ribu versi Perjanjian Lama yang isinya saling berbeda satu dengan lainnya. Sehingga tidak perlu dibandingkan dengan versi tahun 68 SM yang informasinya belum jelas itu, dengan sebuah logika sederhana saja pun sudah bisa disimpulkan. Bahwa di antara ribu sekian versi Perjanjian Lama itu tidak mungkin semuanya benar. Pasti hanya ada satu yang benar atau malah semuanya tidak ada yang benar. 

3. Perjanjian Lama Versi Tahun 68 SM Tidak Otomatis Asli

Anda sebutkan bahwa ada kesamaan antara Perjanjian Lama di masa sekarang ini dengan yang ditemukan di gua itu yang ditulis pada 68 tahun sebelum lahirnya nabi Isa. 

Fakta ini sama sekali tidak membuktikan bahwa Perjanjian Lama yang ada sekarang itu asli atau benar. Karena kalau sekedar sama dengan versi yang ditulis pada tahun 68 sebelum masehi, maka pemalsuan dan campur tangan kalangan petinggi agama sudah terjadi sejak turunnya wahyu kepada Nabi Musa as. 

Padahal kitab yang turun kepada Nabi Musa yang oleh sebagian mereka diklaim sebagai perjanjian lama adalah kitab yang turun di zaman beliau hidup, yaitu sekitar tahun 1527 s/d -1408 SM. Jadi kalau ada kitab yang ditemukan tahun 68 sebelum masehi, kemungkinan bahwa kitab itu palsu juga sangat besar. 

Jangankan terpaut masa 1500-an tahun, bahkan ketika masih diturunkan pun, orang yahudi saat itu sudah mengingkarinya dan berusaha untuk memalsukannya. Mereka hanya mau menjalankan apa-apa yang sesuai dengan selera mereka dan membuang apa-apa yang tidak sesuai. 

Para pengikut Nabi Musa as sejak ketika beliau masih hidup adalah tipe orang yang kerjaanya mengubah ayat Allah SWT dan menulis sendiri karya mereka lalu diakui sebagai ayat yang turun dari Allah SWT. Betapa nista dan hina apa yang mereka lakuikan itu. Lihatlah surat Al-Baqarah yang menelanjangi perilaku menyimpang mereka itu : 

Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (QS. Al-Baqarah : 75). 

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah : 79) 

Jadi kalau Anda menemukan sebuah kitab yang ditulis di zaman Nabi Musa sekalipun, belum tentu bisa dipercaya. Pertama, karena tidak ada pembuktian ilmiyah bahwa kitab itu memang ditulis dimasa itu. Katakanlah Anda punya mesin waktu dan bisa menyelinap masuk ke masa Nabi Musa hidup lalu mencuri salah satu kitab yang ada pada masa itu, tapi ini pun masih belum bisa dipertanggungjawabkan. Kenapa ? Karena karakteristik mereka memang tukang palsu yang kerjanya memalsukan ayat Allah SWT. Jadi sejak masa itu sudah beredar kitab-kitab palsu buatan tangan mereka sendiri. 

Anda hanya bisa memastikan bahwa kitab itu benar kalau Anda dalam petualangan Anda itu Anda berhasil bertemu langsung dengan Nabi Musa dan bertanya kepadanya , “Wahai Nabi Musa, benarkah kitab yang barusan saya curi ini asli dan sesuai dengan wahyu yang Allah SWT turunkan kepada Anda ?”. Kalau beliau menjawab benar, maka barulah Anda boleh percaya. Tapi kalau Cuma katanya dan katanya, tidak ada satu pun yang berhak dipercayai. 

Karena generasi yang ditinggalkan oleh Nabi Musa tidaklah seperti generasi shahabat Rasulullah SAW yang oleh Al-Quran Al-Karim dipastikan sebagai orang-orang yang tsiqah dan adil, dimana Allah SWT telah ridha kepada mereka. 

Generasi di zaman nabi Musa tidak lain hanyalah kelompok penentang ayat-ayat Allah SWT dan tidak pernah ada jaminan kemurnian aqidah dan syariah mereka. Tidak ada jaminan keaslian kitab sucinya dan tidak ada jaminan kekalnya ajaran mereka hingga akhir zaman sebagaimana Islam. 

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Laut Mati"

Post a Comment