Beramat Dengan Ikhlas

Beramal Dan Berharap Yang Lain 


Assalamu' alaikum wr wb

Pak ustadz yang insya Allah di rahmati Allah

Saya memiliki pertanyaan yang sangat sederhana, yaitu bolehkah saya beramal (harta) dengan alasan agar ketika saya dalam keadaan sulit, ALLAH akan menolong saya, atau kah saya memang harus beramal dengan tanpa mengarapkan sesuatu...

demikian pertanyaan saya 

Wasalam 

Iwan Wibisana - Bekasi 


Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du, 

Pada dasarnya amal perbuatan seseorang itu haruslah didasari dari rasa ketaatan kepada perintah Allah SWT . Ini sebagai modal utama dari setiap amal yang dikerjakan. 

Namun Allah SWT sendiri tidak menafikan bahwa setiap amal itu diberi ganjaran, baik berupa pahala di akhirat mapun ganjaran yang bisa langsung dirasakan di dunia ini. Kalau kita perhatikan ayat-ayat Al-Quran Al-Karim dan juga sunnah Rasulullah SAW secara seksama, ternyata ‘iming-iming’ ganjaran di dunia penuh bertaburan disana sini. Dan karena Allah SWT sendiri yang memberi ‘iming-iming’ itu, maka kita bisa pahami bahwa tidak ada salahnya kalau kita ‘mengejar’ juga apa yang Allah SWT tawarkan. Toh dalam hal ini Allah SWT yang menawarkannya. Kalau tawaran itu tidak boleh diharapkan, buat apa Allah SWT menawarkannya. 

Misalnya kalau kita baca mushaf Al-Quran Al-Karim, kita akan dapati ayat seperti ini : 

…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. At-Thalaq : 2-3) 

Allah mengajak orang untuk bertaqwa dan mengiming-imingi kepada siapa yang bertaqwa untuk mendapatkan rizqi dari arah yang tidak terduga-duga. Jadi bila ada seseorang berusaha untuk bertawa dan berharap Allah SWT akan memberinya rizqi dari arah yang tidak diduga-duga, maka boleh saja. Karena memang Allah SWT menawarkannya. 

Juga silahkan buka ayat berikut :

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(QS. An-Nahl : 97) 

Dalam surat As-Shaf, Allah SWT menawarkan lagi dan kali ini disebutkan seolah-olah kita berdagang dengan Allah SWT. 

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan karunia yang lain yang kamu sukai pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat . Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (QS. As-Shaf : 10-13) 

Jadi semua itu syah-syah saja selama memang Allah SWT memberikan penawaran-Nya secara jelas dan tegas. 

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Beramat Dengan Ikhlas"

Post a Comment