ZAKAT dalam ISLAM


Prinsip Ekonomi Laba versus Zakat

Prinsip ekonomi non Islam ialah

1.      Berkorban sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan tertentu, atau berkorban tertentu untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Prinsip ekonomi demikian, dipergunakan oleh pedagang dan pengusaha yang mencari keuntungan.


2.      Dengan alat yang ada berusaha memenuhi kebutuhan sebesar-besarnya, atau dengan alat sekecil-kecilnya, berusaha memenuhi kebutuhan tertentu. Prinsip ekonomi, dipergunakan oleh seorang konsumen, ia ingin mendapatkan sisa guna sebesar-besarnya yang melebihi atau sebagai kelebihan biaya yang dikeluarkan.

Dalam prinsip zakat/tauhid ekonomi ialah berkorban secara hematdan  tidak boros dalam rangka mendapatkan keuntungan yang layak.  Dalam Al-Qur’an tidak begitu jelas diungkapkan kata keuntungan dalam arti ekonomi, namun dalam surat An-Nisa’ ayat 134 berikut ini :

 “Ada yang menghendaki  keuntungan didunia saja sedangkan di sisi Allah ada keuntungan dunia Akhirat dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS. An Nisa’ (4):134).

Ayat tersebut mengandung arti bahwa keuntungan yang didapat di dunia ini, walaupun besar, masih dianggap kecil atau bahkan merupakan kerugian jika dibandingkan dengan keuntungan yang diberikan Allah baik di dunia maupun di akhirat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ZAKAT dalam ISLAM"

Post a Comment