GUNUNG PELANGI CHINA SESUAI FIRMAN ALLAH AL-FATIR : 27

Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya. Apa-apa yang di firmankan Allah satu persatu mulai terkuak, karena Islam itu adalah Rahmatan Lil'alamin dan sejalan dengan perkembangan zaman modren sekarang, baik itu penemuan-penemuan para peneliti.

Fenomena indah gunung pelangi di Zhangye Danxia, provinsi Gansu, Cina telah disebutkan oleh Al Quran dalam Surat Al Fathir ayat 27.


Hal ini membuktikan kebenaran Al Quran. Ayat-ayatnya bukanlah hasil karya manusia atau penuturan Muhammad SAW, karena nabi akhir jaman tersebut dalam riwayatnya disebutkan belum pernah pergi ke Cina hingga akhir hayatnya.

Berikut bacaan dan terjemah Surat Al Fathir ayat 27


أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهَا وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ

“Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menurunkan air dari langit lalu dengan air itu Kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang BERANEKA MACAM WARNANYA dan ada (pula) yang hitam pekat.” (QS. Fathir 27)

Allah pencipta alam semesta menyebutkan dalam Surat Al Fathir ayat 27 tersebut bahwa ada gunung dengan garis putih dan merah dan beraneka macam warna. Inilah informasi akurat dari Al Quran yang Allah wahyukan kepada manusia pilihan, nabi akhir jaman Rasulullah Muhammad SAW.


Allah ingin menunjukkan kepada manusia kekuasaanNYA, maka hendaklah manusia takut kepada Sang Pencipta, karena murka Allah sangat hebat kepada manusia yang tidak tunduk kepadaNYA.


Firman Allah masih dalam Surat Al Fathir ayat 31


“Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya” (QS. Fathir 31)


Al-Qur’an adalah kebenaran karena bersumber langsung dari Pencipta segala bentuk yang mati dan hidup di alam semesta ini. Tiada keraguan atasnya.


Rainbow Mountain atau Gunung Pelangi di Cina tersebut menurut para ahli terbentuk sejak Periode Kapur jutaan tahun yang lalu yang berasal dari batuan pasir merah dan mineral. Formasi batuan itu kemudian mengalami pergeseran lempeng tektonik yang selanjutnya juga membentuk pegunungan Himalaya.


Pola warna dan bentukan geomorfologi di pegunungan tersebut juga dipengaruhi oleh hujan dan angin yang menerpa daerah tersebut sejak jutaan tahun lalu. Konon, pola warna di gunung tersebut akan berubah bergantung pada kondisi cuacanya.



http://dinulislami.blogspot.com/

http://dinulislami.blogspot.com/


http://dinulislami.blogspot.com/

Cerita Kucing Berbahaya Cuma Haya untuk Mengangkat Citra Anjing

TENTANG KUCING TERNYATA SELAMA INI

Ternyata selama ini kita sudah di bodohi oleh mitos kedokteran tentang kucing.. Dunia kesehatan mengatakan bahwa kucing itu berbahaya, mulai dari bulunya hingga air liurnya.. 


Hal ini dibarengi dengan politik XXI untuk mengangkat citra Anjing.. Dan sehingga, orang yang menonton XXI akan berpandangan bahwa Anjing itu binatang yang sehat dan bersahabat.. 

Namun, bagaimanakah fakta sebenarnya??
Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai di atas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak tiga kali.
Cerita Kucing Berbahaya Cuma Haya untuk Mengangkat Citra Anjing

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri. Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).

Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci. Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui
kalau pada badan kucing tidak terdapat najis? 

Keistimewaan Kucing

Fakta Ilmiah 1 :
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun
cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta Ilmiah 2 :
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah :
  1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
  2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
  3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
  4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
  5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
  6. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter Peneliti
  • Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
  • Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
  • Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
  • Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
  • Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
  • Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
  • Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
  • Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Fakta Ilmiah 3 :
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.

Fakta Ilmiah Tambahan :
Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.
Sisa makanan kucing hukumnya suci.

Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

Kabsyah berkata, “Perhatikanlah. ” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah
memakannya. 

Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. 

Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing kesayangannya. [berbagai sumber] 

Subhanallah...

Sebarkan berita ini supaya semua tahu kenyataannya ....

Nasib Warga Pribumi di Tanah Leluhur Pertiwi

Sungguh miris melihat Warga Pribumi di Negara Pancasila ini, Pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab melindungi hak-hak warga Pribumi malak merampas hak-haknya. Selain PHK besar-besaran, penggusuran tempat tinggal, penggusuran tempat mencari nafkah, melarang itu dan ini hanya kepada Warga Pribumi. 
Tapi mari kita lihat sejenak dilain sisi Warga pribumi di lecehkan, malah Pemerintah mendatangkan para manusia-manusia yang tidak jelas warga negara mana tapi kebanyakan warga Etnis si Cipit Mata dan si Otak Kotor yang selalu membuat mata miris melihatnya, pun begitu Pemerintah memfasilitasi kehidupan mereka di Negara Pancasila ini. 
Jangan salahkan apabila nantinya Warga Pribumi Negara Pancasila ini membuat suatu kegaduhan dikarenakan kebijakan-kebijakan bodoh Pemerintah sehingga keamarahan Warga Pribumi Negara Pancasila ini mengarah kepada Orang-Orang tak Jelas di Negara Pertiwi ini sebagai bentuk klimaks atas kesabaran yang di tanamkan di hatinya. 
Jangan katakan Warga Pribumi Negara Pancasila ini sebagai Teroris nantinya apabila mereka melampiaskan emosinya kepada orang-orang yang tidak jelas identitasnya di Negara Pancasila ini. 
Nasib Warga Pribumi di Tanah Leluhur Pertiwi

Orang-orang Cina mereka sudah menguasai hampir seluruh asset ekonomi Indonesia. Bahkan, boleh dikatakan orang-orang Cina sudah mengusai Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Mereka sejak zamannya Soeharto hingga SBY selalu banyak mendapat kemudahan dari perbankan, dan akhirnya memeras rakyak dengan cara menaikan harga dagangannya, demi mendapatkan keuntungan berlipat-lipat, sehingga membuat rakyat bangkrut dan menjadi kere. Bahkan, orang-orang Cina mendapatkan berkah, saat Indonesia dibawah Presiden Abdurrahman Wahid. Di mana eksistensi orang-orang Cina mendapatkan pengakuan secara politik dengan dilegalkannya agama Kong Huchu menjadi agama resmi di Indonesia. Kebobrokan dan kehancuran moral  dan sosialpun selalu di mulai oleh orang-orang Cina. Seperti misalnya kebiasaan menyuap dan menyogok pejabat pemerintah, minum minuman keras, narkoba, sex bebas, ini bagian dari pola hidup mereka. Banyak para ‘cukong’ narkoba yang tertangkap, tak lain,  orang Cina. Mereka yang ditangkap dan dipenjara masih bisa mengendalikan bisnis narkobanya di balik jeruji besi. Saat ini sudah banyak orang Cina yang menjadi pegawai negeri, dan mereka selalu melakukan kecurangan dan mementingkan kelompoknya, biasanya mereka menjadi pegawai, negeri karena memiliki keahlian tertentu misalnya dokter, tenaga teknis, dan lainnya. Setelah seluruh lini strategis terkuasai berikutnya mereka akan melakukan percepatan masuk ke dunia politik. Dimulai dengan melakukan dukungan materi kepada para kandidiat legislative, menjadi cukong pejabat yang masih aktif ataupun mencoba menjadi Kepala Daerah. Contoh didalam dunia politik adalah Ahok, lulusan jurusan Geologi universitas Trisakti, (Universitas yg sempat di dominasi orang Cina), kemudian menjadi anggota legislatif dan bupati di daerah mayoritas Cina (Bangka Belitung). Termasuk di Kalimantan Barat, gubernunya juga orang Cina. Saat ini kekuatan Cina internasional mendorong agar tokoh mereka (Ahok) menjadi gubernur DKI Jakarta, sesudah Jokowi didorong menjadi calon presiden. Skenario ‘cukong’ Cina ini dengan menggunakan media seperti Kompas, dan sekuler lainnya, tujuannya DKI Jakarta yang menjadi ibukota dan pusat ekonomi, jatuh ke tangan orang-orang Cina. Nantinya, akan disulap menjadi Singapura. Strategi politik jangka panjang berikutnya adalah bila  Ahok dapat menjadi wakil gubernur di DKI, dan Joko widodo disingkirkan di tahun 2014. Dengan kata lain pada tahun 2014 Ahok sudah menjadi Gubernur orang-orang Cina yang menguasai  Ibu kota Negara Indonesia. Sekarang para cukong Cina yang dahulunya mendukung rezim Soeharto seperti Hary Tanoe sudah menjadi calon presiden melalui Hanura yang dipimpin Jendral Wiranto, orang kepercayaan Soeharto. Bahkan, sebuah informasi yang sifatnya 'inside' pernah rapat kabinet di Cikeas, membahas "Pembangunan Indonesia Timur dan Papua", ternyata yang memberikan arahan bukan Presiden SBY, dan yang keluar dari ruang dalam Cikeas, adalah Tomy Winata, dan memberikan pengarahan dan presentasi di depan para menteri dan pejabat setingkat menteri. Betapa para "cukong" Cina sudah masuk sampai ke Istana. Begitu pula bos Lion Air, Rusdi Kirana, sudah “mentake over” PKB dari tangan Muhaimin Iskandar, dan didudukan sebagai Wakil Ketua Umum. Dua orang Cina Hary Tanoe dan Rusdi Kirana, sudah masuk ke ranah politik. Sesudah sukses menggenggam 80 persen asset ekonomi Indonesia, sekarang mereka masuk ke ranah  politik, sebagai bagian akhir pengusaaan terhadap Indonesia. Tujuannya menjadikan bangsa Indonesia atau kaum pribumi, sebagai “kuli dan jongos” di negerinya sendiri. Secara faktual orang-orang Cina sudah melakukan penjajahan ekonomi bangsa Indonesia. Hal ini tergambar dengan adanya fakta-fakta dibawah ini : Semua Mal Mal di setiap kota di Indonesia hampir 100 persen milik orang Cina. Importir barang barang kebutuhan pokok (Beras, Gula, Daging, Kedelai) juga orang Cina. Eksportir hasil bumi keluar negeri adalah orang Cina. Pemilik toko dan tengkulak di desa desa juga orang Cina. Pemilik pabrik pabrik dan pengusaha besar orang Cina. Pendukung semua presiden sejak Zaman Suharrto, Habibie,Gusdur,Megawati dan Sulsilo  Bambang Yudhoyono dibelakangnya pengusaha cina yang menjadi dalang ekonominya. Media cetak dan elektronik (TV) yang besar besar milik orang Cina. Artis dan pembawa acara di televisipun sudah banyak orang Cina. Koruptor kelas kakap yang tertangkap KPK umumnya Cina yang menyuap para pejabat. Menteri dan pengamat politikpun juga sudah mulai bermuculan dari orang Cina seperti Marie Elka Pangestu. Pengemplang BLBI Rp 650 triliun, yang lari ke Singapura juga orang Cina. Daerah daerah di Jakarta seperti, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Pusat saat ini sudah di kuasai orang Cina, warga pribumi, termasuk Betawi, sudah tersingkir ke daerah daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok dan Tanggerang. Perkantoran di gedung gedung  mayoritas di Jalan Thamrin, Sudirman, Kuningan, juga miliki Cina dan karyawannyapun cina. Toko toko Elektronik, onderdil motor dan bengkel, toko  Matrial bangunan dan Distributor bahan pokok juga umumnya orang Cina. Banyak warga cina yang memiliki senjata api. Fakta-fakta diatas adalah gambaran yang bisa di tuliskan dengan panjag, dan masih banyak lainnya yang belum di masukan, oleh karena itu kepada seluruh warga Negara Indonesia untuk dapat memulai dan melakukan gerakan melawan kekuatan Cina yang sedang menjajah Indonesia yang suatu saat kelak akan memproklamirkan sebagai bagaian dari Cina internasional di perantauan. Kekuatan Cina baru ini akan menyerap semua kemampuan ekonomi rakyat Indonesia dan sumber daya alam yang akan di arahkan ke Cina sebagai sumber alam yang mendukung bangsa Cina menguasai dunia. Seperti halnya, Singapura dahululnya mayoritas Melayu, tapi sekarang menjadi mayorita Cina. Termasuk Malaysia sekarang orang-orang Cina sudah sangat mapan, dan jumlah sudah mencapai 40 persen. Mereka juga menguasai ekonomi Malaysia. Negara Indonesia dan bangsa Indonesia sudah berada di tangan orang-orang Cina. Pemerintahannya sudah  tidak berdaya menghadapi ekspansi orang-orang Cina, dan mereka masuk ke dunia politik dengan menunggangi partai politik, seperti Hanura dan PKB. Bahkan, nanti orang Cina, bukan hanya menjadi presiden, tapi gubernur, bupati, dan walikota.[edy baskom/mash/voa-islam.com] Analisa saya : terus terang saja Ahok seorang cina cerdas dan juga pebisnis ulung sangat berbakat penilaian saya sebagai seorang Putra sumatera utara/Harimau sumatera dan juga Nasrani yg mana harimau Jawa sudah mampus karena kegoblokan penduduknya harimau adalah lambang kekuatan .apabila sampai penguasa /kekuatan alam punah ini salah satu indikator bisa punahnya atau hancurnya keseimbangan alam SANGAT BERBAHAYA manuver cina keturunan di indonesia buat kelangsungan hidup orang asli indonesia/Melayu strategi licik mereka akan coba saya analisa : - pada pemilihan presiden ada 3 calon dari cino diantaranya adalah Aburizal bakrie,Hary tanoe dan PRABOWO yah tiga tiganya punya darah cina dan MERASA CINA bukan primbumi - apabila jokowi maju jadi presiden dan menang maka otomatis koh ahok akan jadi Gubernur jakarta arti penguasaan jakarta/ gubernur jakarta jakarta = Indonesia artinya kalau menguasai jakarta bisa dikatakan hampir menguasai indonesia karena disinilah pusat PEMERINTAHAN dan juga PERDAGANGAN kalau salah satu dari mereka hary tanoe,ahok,aburizal bakrie atau prabowo jadi presiden SIAP SIAP orang jawa akan kehilangan pelan pelan kekuasaannya dari dunia pemerintahan dimulai dari PENAMBAHAN - masuk dulu AHOK,lurah susan,Hary tanoe kemudian pelan pelan menyusup ke DPR dan lama lama Pribumi akan kehabisan tempat di pemerintahan JAWA JAWA DAN JAWA kenapa jawa ??? karena penduduk indonesia 2/3 adalah suku JAWA hasil PEMILU presiden akan ditopang oleh suku jawa  NASIB KALIAN AKAN DITENTUKAN KECERDASAN KALIAN TAHUN 2019 INGAT  ??? WAKTU TIDAK BISA DIPUTAR MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI kalau sampai Cino tembus ke RING 1 pemerintahan siap siap suku jawa akan menjadi BUDAK/KACUNG di negeri sendiri sekarang saja sudah jadi kacung PRT dan PABRIK masa mau jadi orang GIPSI/Buangan di negeri sendiri CAMKAN ITU PAKE OTAK KALIAN !!! sejarah membuktikan : - pulau jawa belanda menjajah 300 tahun - dijajah jepang 3,5 tahun - sekarang mau dijajah siapa ? - Indonesia pengekspor TKI terbesar di dunia ke Arab saudi ke hongkong sebentar lagi bukan tidak mungkin balik lagi ke INDONESIA jadi TKI karena kalian tidak punya tanah sudah dijual semua sama CINO .BABU DI NEGERI SUNGGUH LUAR BIASA TOLOLNYA biar anda lebih cerdas baca ini !!! JAKARTA (voa-islam.com) - Orang-orang Cina mereka sudah menguasai hampir seluruh asset ekonomi Indonesia. Bahkan, boleh dikatakan orang-orang Cina sudah mengusai Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Mereka sejak zamannya Soeharto hingga SBY selalu banyak mendapat kemudahan dari perbankan, dan akhirnya memeras rakyak dengan cara menaikan harga dagangannya, demi mendapatkan keuntungan berlipat-lipat, sehingga membuat rakyat bangkrut dan menjadi kere. Bahkan, orang-orang Cina mendapatkan berkah, saat Indonesia dibawah Presiden Abdurrahman Wahid. Di mana eksistensi orang-orang Cina mendapatkan pengakuan secara politik dengan dilegalkannya agama Kong Huchu menjadi agama resmi di Indonesia. Kebobrokan dan kehancuran moral  dan sosialpun selalu di mulai oleh orang-orang Cina. Seperti misalnya kebiasaan menyuap dan menyogok pejabat pemerintah, minum minuman keras, narkoba, sex bebas, ini bagian dari pola hidup mereka. Banyak para ‘cukong’ narkoba yang tertangkap, tak lain,  orang Cina. Mereka yang ditangkap dan dipenjara masih bisa mengendalikan bisnis narkobanya di balik jeruji besi. Saat ini sudah banyak orang Cina yang menjadi pegawai negeri, dan mereka selalu melakukan kecurangan dan mementingkan kelompoknya, biasanya mereka menjadi pegawai, negeri karena memiliki keahlian tertentu misalnya dokter, tenaga teknis, dan lainnya. Setelah seluruh lini strategis terkuasai berikutnya mereka akan melakukan percepatan masuk ke dunia politik. Dimulai dengan melakukan dukungan materi kepada para kandidiat legislative, menjadi cukong pejabat yang masih aktif ataupun mencoba menjadi Kepala Daerah. Contoh didalam dunia politik adalah Ahok, lulusan jurusan Geologi universitas Trisakti, (Universitas yg sempat di dominasi orang Cina), kemudian menjadi anggota legislatif dan bupati di daerah mayoritas Cina (Bangka Belitung). Termasuk di Kalimantan Barat, gubernunya juga orang Cina. Saat ini kekuatan Cina internasional mendorong agar tokoh mereka (Ahok) menjadi gubernur DKI Jakarta, sesudah Jokowi didorong menjadi calon presiden. Skenario ‘cukong’ Cina ini dengan menggunakan media seperti Kompas, dan sekuler lainnya, tujuannya DKI Jakarta yang menjadi ibukota dan pusat ekonomi, jatuh ke tangan orang-orang Cina. Nantinya, akan disulap menjadi Singapura. Strategi politik jangka panjang berikutnya adalah bila  Ahok dapat menjadi wakil gubernur di DKI, dan Joko widodo disingkirkan di tahun 2014. Dengan kata lain pada tahun 2014 Ahok sudah menjadi Gubernur orang-orang Cina yang menguasai  Ibu kota Negara Indonesia. Sekarang para cukong Cina yang dahulunya mendukung rezim Soeharto seperti Hary Tanoe sudah menjadi calon presiden melalui Hanura yang dipimpin Jendral Wiranto, orang kepercayaan Soeharto. Bahkan, sebuah informasi yang sifatnya 'inside' pernah rapat kabinet di Cikeas, membahas"Pembangunan Indonesia Timur dan Papua", ternyata yang memberikan arahan bukan Presiden SBY, dan yang keluar dari ruang dalam Cikeas, adalah Tomy Winata, dan memberikan pengarahan dan presentasi di depan para menteri dan pejabat setingkat menteri. Betapa para "cukong" Cina sudah masuk sampai ke Istana. Begitu pula bos Lion Air, Rusdi Kirana, sudah “mentake over” PKB dari tangan Muhaimin Iskandar, dan didudukan sebagai Wakil Ketua Umum. Dua orang Cina Hary Tanoe dan Rusdi Kirana, sudah masuk ke ranah politik. Sesudah sukses menggenggam 80 persen asset ekonomi Indonesia, sekarang mereka masuk ke ranah  politik, sebagai bagian akhir pengusaaan terhadap Indonesia. Tujuannya menjadikan bangsa Indonesia atau kaum pribumi, sebagai “kuli dan jongos” di negerinya sendiri. Secara faktual orang-orang Cina sudah melakukan penjajahan ekonomi bangsa Indonesia. Hal ini tergambar dengan adanya fakta-fakta dibawah ini :
  • Semua Mal Mal di setiap kota di Indonesia hampir 100 persen milik orang Cina.
  • Importir barang barang kebutuhan pokok (Beras, Gula, Daging, Kedelai) juga orang Cina.
  • Eksportir hasil bumi keluar negeri adalah orang Cina.
  • Pemilik toko dan tengkulak di desa desa juga orang Cina.
  • Pemilik pabrik pabrik dan pengusaha besar orang Cina.
  • Pendukung semua presiden sejak Zaman Suharrto, Habibie,Gusdur,Megawati dan Sulsilo  Bambang Yudhoyono dibelakangnya pengusaha cina yang menjadi dalang ekonominya.
  • Media cetak dan elektronik (TV) yang besar besar milik orang Cina.
  • Artis dan pembawa acara di televisipun sudah banyak orang Cina.
  • Koruptor kelas kakap yang tertangkap KPK umumnya Cina yang menyuap para pejabat.
  • Menteri dan pengamat politikpun juga sudah mulai bermuculan dari orang Cina seperti Marie Elka Pangestu.
  • Pengemplang BLBI Rp 650 triliun, yang lari ke Singapura juga orang Cina.
  • Daerah daerah di Jakarta seperti, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Pusat saat ini sudah di kuasai orang Cina, warga pribumi, termasuk Betawi, sudah tersingkir ke daerah daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok dan Tanggerang.
  • Perkantoran di gedung gedung  mayoritas di Jalan Thamrin, Sudirman, Kuningan, juga miliki Cina dan karyawannyapun cina.
  • Toko toko Elektronik, onderdil motor dan bengkel, toko  Matrial bangunan dan Distributor bahan pokok juga umumnya orang Cina.
  • Banyak warga cina yang memiliki senjata api.
Fakta-fakta diatas adalah gambaran yang bisa di tuliskan dengan panjag, dan masih banyak lainnya yang belum di masukan, oleh karena itu kepada seluruh warga Negara Indonesia untuk dapat memulai dan melakukan gerakan melawan kekuatan Cina yang sedang menjajah Indonesia yang suatu saat kelak akan memproklamirkan sebagai bagaian dari Cina internasional di perantauan. Kekuatan Cina baru ini akan menyerap semua kemampuan ekonomi rakyat Indonesia dan sumber daya alam yang akan di arahkan ke Cina sebagai sumber alam yang mendukung bangsa Cina menguasai dunia. Seperti halnya, Singapura dahululnya mayoritas Melayu, tapi sekarang menjadi mayorita Cina. Termasuk Malaysia sekarang orang-orang Cina sudah sangat mapan, dan jumlah sudah mencapai 40 persen. Mereka juga menguasai ekonomi Malaysia. Negara Indonesia dan bangsa Indonesia sudah berada di tangan orang-orang Cina. Pemerintahannya sudah  tidak berdaya menghadapi ekspansi orang-orang Cina, dan mereka masuk ke dunia politik dengan menunggangi partai politik, seperti Hanura dan PKB. Bahkan, nanti orang Cina, bukan hanya menjadi presiden, tapi gubernur, bupati, dan walikota

Fenomena Gambar Ka'bah di Batu Akik

Sering kali kita menemukan hal-hal yang sangat menakjubkan, hal-hal yang tidak pernah terduga oleh manusia. 

Bakda salat Jumat, tepat pukul 13.00 Wita. Takbir terucap dari balik kerumunan masyarakat Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, setelah melihat batu akik jenis Marantale yang dibelah persegi, di salah satu sudutnya, terlihat motif Kakbah di Masjidil Haram.

"Masyarakat histeris begitu melihat batu King Marantale itu usai dipotong dan dibelah. Batu tersebut ada gambarKakbahnya," ujar Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu, kepada Sonora melalui sambungan telepon, Minggu (28/6/2015).

Begitu kabar menyebar, Samsurizal bergegas ke lokasi ditemukannya batu memiliki gambar Kakbah yang telah membuat war
Fenomena Gambar Ka'bah di Batu Akik
ga terperangah. Baliknya, Samsurizal memboyong batu akik King Marantale ke rumah jabatan bupati di Kota Parigi.

"Masyarakat meminta agar saya yang menyimpannya," tambah Samsurizal.
Setelah diukur, batu itu memiliki lebar 5 sentimeter, panjang 13 sentimeter dan tinggi 17 sentimeter. Total beratnya 5 kilogram. Warna batu King Marantale perpaduan hijau muda, merah muda dan putih. Warna hijau muda dan putih dominan di batu ini.

Ia berharap lewat penemuan batu tersebut, masyarakat Parigi Moutong khususnya dan Sulawesi Tengah, bertambah kuat imannya kepada Allah SWT dan mendapat rido. Batu persegi King Marantale ini bakal dipamerkan untuk umum pada 19 September 2015, saat acara Sail Tomini digelar.

Pamor batu akik King Marantale menanjak di kontes batu akikyang digelar Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong bekerja sama dengan komunitas batu akik Gamestone Cabillaszha Parigi di kompleks lapangan Toraranga Parigi, 16 Mei 2015. Batu dari Kecamatan Siniu ini berhasil meraih juara pertama di kontes itu.

Menteri Perindustrian, Saleh Husin, pernah merasakan keajaiban batu ini. Saat berkunjung ke rumah dinas Samsurizal, Saleh berhasil diangkat empat orang yang masing-masing menempelkan dua jari telunjuk, sebelumnya mereka lebih dulu membasuh tangan di air rendaman batu Marantale ini.

Tokoh Syi'ah Idahram Buat Kekacauan di Masjid

Idahram penyusup Syi'ah di tubuh NU


BIKIN KEKACAUAN DI MASJID RAYA BOGOR, SYAIKH IDAHRAM DI KECAM MASYARAKAT.


Bogor- Ahad 21 Juni 2015 diselenggarakan bedah buku propaganda "BUKAN FITNAH TAPI INILAH FAKTANYA, MEMBONGKAR TRADISI DUSTA WAHABI" di Masjid Raya

Bogor pukul 15.45 WIB dengan menghadirkan narasumber Syaikh Idahram (penulis buku "Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi").


Syaikh Idahram yang disebut-sebut sebagai aktivis Syi'ah itu membuat kedustaan atas nama kaum Sunni nusantara yang diwakili Muhammadiyah, Al-Irsyad, Persis dan Wahdah Islamiyah. Ia mengacaukan persatuan ummat Islam di Bogor dalam keheningan bulan suci Ramadhan dengan mengangkat isu sektarian. Tak tanggung-tanggung, semua harokah dan pergerakan Islam di sesatkannya, semisal Salafi, Ikhwanul Muslimin, HTI, Muhammadiyyah,

Persis, Dll. Arogansi Syi'ah tercium secara halus dari pemaparannya selama bedah buku.

Tokoh Syi'ah Idahram Buat Kekacauan di Masjid


"Masjid Raya Bogor kok bisa masuk tukang fitnah begitu sih? Siapa sih panitianya? Siapa yang mengundang? Seolah-olah panitia acara tengah kecolongan tidak sadar

bahwa yang mereka undang itu adalah aktivis Syi'ah yang sengaja di susupi oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan test of the water terhadap kaum muslimin di bulan suci Ramadhan", ujar Ustadz Abu Husein At-

Thuwailibi. Aktivis Syi'ah yang menyatakan bahwa mazhab ahlus sunnah itu ada lima; yaitu salah satunya mazhab ja'fari ini, kaget dan pucat pasih, karena tanpa di duga, ditengah ia sedang asyik membedah buku propagandanya itu tiba-tiba hadir sejumlah tokoh dan aktivis muslim pembela Sunnah,

Ustadz Abu Husein At-Thuwailibi (Ketua Forum Nasional Seruan Al-Haq) tiba-tiba masuk bersama KH.Qamaruddin, MA dari DDII dan langsung duduk dibarisan terdepan tepat dihadapan Syaikh Idahram, tak di duga disana juga hadir Ustadz DR. Muhammad Sarbini, MA (Dewan Penasehat HASMI), Ustadz Abu Muhammad Dwiono Koesen Al-Jambi,SE.MM (Dewan pembina Forum Nasional Seruan Al-Haq), KH.Abbas Aula (Ketua DDII kota bogor), KH.Adam Ibrahim (Ketua MUI bogor), dan sejumlah tokoh dari Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami (HASMI), Dewan Dakwah, dll.


"Saya ditelfon oleh Ketua MUI Bogor bidang pengkajian dan aliran sesat, Ustadz Willyuddin Wardani, untuk datang di acara bedah buku Idahram ini", ujar Ust. Abu Husein At-Thuwailibi.


Keadaan mulai memanas, acara yang berlangsung di dalam Masjid Raya Kota Bogor ini pun berakhir ricuh, pihak panitia membatasi waktu bagi para audience untuk bertanya atau memberikan tanggapan. Seakan-akan waktu sudah mereka setting agar tidak boleh ada yang berbicara.


Sejumlah tokoh sepuh dari DDII sudah bergumam dan emosional melihat kedustaan dan kejahatan lisan Idahram yang penuh arogansi sektarian itu memecah belah persatuan jamaah Masjid Raya Kota Bogor.


"Ente pendusta, kadzdzab, tidak ilmiah, mesti ada pembanding, harus ilmiah dong, jangan licik, ini bulan Ramadhan, jangan buat ricuh", teriak Ustadz Ja'far Aziz dari Dewan Dakwah kota bogor.


"Ustad Abu Husein harus maju, Ustad Abu Husein mau bicara, harus ada pembanding, jangan picik" , teriak Ustadz Ja'far Azis menegaskan.


Ditengah-tengah kondisi mulai memanas saat ketua DDII kota Bogor, KH. Abbas Aula di batasi waktu bicaranya, Ust. Abu Husein At-Thuwailibi maju kedepan dan minta izin ke moderator agar diberi waktu 5 menit untuk bicara, namun ia tetap dilarang bicara oleh moderator dengan alasan waktu sudah habis.


Saat itu pula Ustadz muda dari Forum Nasional Seruan Al-Haq ini meraih microfon dari tangan seorang panitia dan langsung berbicara dengan lantang dihadapan hadirin, "Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh, Hadirin sekalian, ini bulan suci Ramadhan, kita tidak boleh membuat fitnah dan adu domba, perkenalkan, saya Abu Husein At-Thuwailibi, dari Forum Nasional Seruan Al-Haq, ingin mengumumkan bahwa Syaikh Idahram ini adalah aktivis pemecah belah, buku-bukunya penuh propaganda, dia menulis buku berjudul "Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi" dengan mencatut nama KH. Arifin Ilham, tapi setelah ditanyakan langsung ke KH. Arifin Ilham, ternyata KH. Arifin Ilham mengaku tidak pernah memberi kata sambutan atau testimoni apapun atas buku busuk ini, bahkan membacanya pun belum pernah.


Nah, ini membuktikan bahwa Idahram ini adalah PENDUSTA. Dan dusta itu merupakan ciri-ciri Syi'ah. Waspadalah dengan buku ini ....dst" ujar beliau berorasi.


Ditengah beliau sedang berorasi, memaparkan tanggapan terhadap Idahram, hadirin pada berteriak "Allaahu Akbar", seorang hadirin membentak-bentak Idahram dengan nada tinggi, kondisi memanas, panitia acara pada keluar karena ketakutan, mereka berusaha mendinginkan suasana yang semakin ricuh.


"Saya menyayangkan sikap Idahram yang telah membuat kekacauan di bulan suci Ramadhan. Ia membuat propaganda antar umat lintas mazhab, sehingga terjadi pertengkaran di dalam masjid, ia memang sudah kelewat batas. Bagi saya ia telah melakukan teror ideologi dan adu domba persatuan ummat islam di bogor", tangkas Da'i muda yang juga menjadi pembina mu'allaf di kota cibubur itu.


Idahram pun tampak ketakutan, belum pernah kejadian ia dikecam oleh masyarakat karena perbuatan teror pemikiran yang ia propagandakan selama ini ditengah ummat, setelah ia dipecat dan diusir secara tidak hormat dari Jakarta Islamic Centre (JIC).

Sebelum meninggalkan tempat kejadian, Ustadz Abu Husein At-Thuwailibi berupaya menghampiri Idahram untuk berjabat tangan dan meminta maaf kepadanya guna melapangkan dada.


Idahram tampak marah dan tidak memafkan Ustadz Ahat meski telah menarik tangannya untuk bersalaman. Ustadz Ahat berujar, "Ya begitulah akhlaq Syi'ah. Enggan memaafkan orang lain, dia akan memafkan kalau yang minta maaf itu orang syiah. Yakni yang satu aliran dengannya. Tapi kalau orang muslim minta maaf tidak dimaafkan olehnya karena dianggapnya kafir. Kalau saya minta maaf itu bukan karena saya menyesal. Tapi karena ini bulan ramadhan, saya minta maaf padanya karena telah membuat ia ketakutan disebabkan tingkahnya sendiri yang memprovokasi ummat islam di masjid raya bogor. Dan saya justru bersyukur dibulan ramadhan ini saya dianugerahi oleh Allah berupa kesempatan untuk menggagalkan provokasi seorang 'teroris ideologi' yang menyusup di tubuh NU. Kita harus menjaga NU dari 'teroris' semacam Idahram".

Kisah Ibunda Syaikh Abdurrahman As Sudais

Seorang bocah mungil sedang asyik bermain-main tanah. Sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yang diadakan sang ayah. Belum lagi datang para tamu menyantap makanan, tiba-tiba kedua tangan bocah yang mungil itu menggenggam debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu itu diatas makanan yang tersaji.

 

Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak beliau marah dan berkata, “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!”maksudnya pergi kamu biar kamu menjadi imam masjid di makkah.

 

Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjidil Haram makkah …!! Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di doakan ibunya saat marah itu…?
Kisah Ibunda Syaikh Abdurrahman As Sudais
 

Beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram makkah saat ini yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.masya Allah suara indah syaikh sudais menjadi favorit dan beliau penghapal al quran 30 juz sekaligus ulama dunia bersuara emas.

 

Ini adalah teladan bagi para ibu , calon ibu, ataupun orang tua… hendaklah selalu mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya. Bahkan meskipun ia dalam kondisi yang marah. Karena salah satu doa yang tak terhalang adalah doa orang tua untuk anak-anaknya. Sekaligus menjadi peringatan bagi kita agar menjaga lisan dan tidak mendoakan keburukan bagi anak-anaknya. Meski dalam kondisi marah sekalipun.

 

“Janganlah kalian mendoakan (keburukan) untuk dirimu sendiri, begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu.

 

Jangan pula mendoakan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana Allah mengabulkan doa kalian…”(HR. Abu Dawud)

 

Semoga Bermanfaat bagi yang membaca dan silahkan di Share kan ke teman-temna,,,,, 

Tokoh-Tokoh Syi'ah Yang Paling Terkenal di Indonesia

Beberapa saudara muslim sudah ada yang mengenali dan mewaspadai beberapa tokoh syi’ah berikut ini. Namun mayoritas muslim belum, lantaran ada pengaburan dan tipu-tipu yang dilakukan oleh tokoh-tokoh ini. Mereka para tokoh syi’ah adalah orang-orang yang tampil di permukaan.


Menurut ustadz Farid Ahmad Okbah MA, Direktur Pesantren Al-Islam: “Mereka yang ada di organisasi-organisasi syi’ah seperti ABI, IJABI dan lain-lain tidak melakukan taqiyah (berdusta untuk menyembunyikan keyakinan syi’ahnya).” Demikian ungkap ustadz kepada arrahmah.com beberapa waktu lalu. Mereka syiah tulen.


Saat ini mereka semakin berani dengan mulutnya mengatakan dirinya syi’ah, demikian pula dalam bentuk dukungan fisik material dan mental spiritual terhadap pengikutnya. Seperti terekam dalam kehadiran tokoh-tokoh ini di tempat pengungsi syi’ah Sampang, Madura, sebagai bentuk dukungan terhadap mereka. Berikut ini adalah tokoh-tokoh tersebut:


1. Jalaludin Rahmat

Seorang yang pada tahun akhir 1980-an dikenal sebagai pakar komunikasi. Sampai saat ini dia adalah pengajar di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Dia disebut-sebut sebagai tokoh sentral syi’ah Indonesia. Ternyata ini bukan isapan jempol bila dilihat dari kiprahnya dan dan sepak terjangnya pada organisasi syi’ah di Indonesia.


Pendiri dan pimpinan SMA Muthahhari, Bandung ini juga menjadi pendiri Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta bersama Dr. Haidar Bagir. Jalaludin Rahmat kini menjabat sebagi Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) yang kini sudah mempunyai hampir 100 Pengurus Daerah (tingkat kota) di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota sekitar 2,5 juta orang.


Selain itu ia mendirikan Pusat Kajian Tasawuf (PKT): Tazkia Sejati, OASE-Bayt Aqila, Islamic College for Advanced Studies (ICAS-Paramadina), Islamic Cultural Center (ICC) di Jakarta, PKT Misykat di Bandung. Semua lembaga-lembaga tersebut adalah organisasi syi’ah. Bisa dilihat pada buku Fakta dan Data Perkembangan Syi’ah di Indonesia September 2012, karya ustadz Farid Ahmad Okbah MA.


Adapun pernyataan Kang Jalal, begitu dia biasa dipanggil yang mendukung syi’ah yakni pada 29 Agustus 2012 lalu, dia mengancam untuk menumpahkan darah Ahlus Sunnah di Nusantara atas bentrokan Sampang Madura. “Orang-orang Syiah tidak akan membiarkan kekerasan ini. Karena untuk pengikut Syiah, mengucurkan darah bagi Imam Husein adalah sebuah kemuliaan,” ujar Jalaluddin


2. Dina Y. Sulaeman

Perempuan yang lahir di Semarang pada 30 Juli 1974. Penerima summer session scholarship dari JAL Foundation untuk kuliah musim panas di Sophia University Tokyo ini lulus dari Fak. Sastra Arab Universitas Padjdjaran tahun 1997. Ia sempat menjadi staf pengajar di IAIN Imam Bonjol Padang.


Tahun 1999 meraih beasiswa S2 dari pemerintah Iran untuk belajar di Faculty of Teology, Tehran University. Tahun 2011, ia menyelesaikan studi magister Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Tahun 2002-2007 ia berkarir sebagai jurnalis di Islamic Republic of Iran Broadcasting.


Dina penulis yang produktif, banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang syiah sejati. Berikut ini sejumlah buku yang telah ditulisnya, antara lain, Oh Baby Blues, Mukjizat Abad 20: Doktor Cilik Hafal dan Paham Al Quran, Pelangi di Persia, Ahmadinejad on Palestine, Obama Revealed, Bintang-Bintang Penerus Doktor Cilik, Princess Nadeera, Prahara Suriah dan Journey to Iran.


Aktif menulis artikel opini politik Timur Tengah yang dimuat di media massa dan berbagai website. Otong Sualeman suami Dina, juga syiah, dia adalah mahasiswa Qom yang menulis novel Dari Jendela Hauzah, terbitan grup Mizan. Keduanya pernah bekerja sebagai jurnalis di IRIB (Radio Iran Indonesia) selama tujuh tahun di Iran.


3. Haidar Bagir

Haidar Bagir bersama Jalaluddin Rakhmat, mendirikan Yayasan Muthahhari, yang mengelola SMA (Plus) Muthahhari di Bandung dan Jakarta.


Haidar Bagir merupakan pendiri perusahaan Penerbit Mizan. Oleh karena itu, perlu diwaspadai buku-buku terbitan Mizan tentang persoalan Syiah dan Ahlus Sunnah. Demikian juga ia pernah bekerja di surat kabar Republika, sehingga sampai sekarang pengaruhnya terhadap pemberitaan Syi’ah masih menyudutkan Ahlus Sunnah, membela Iran dan sekutu-sekutu Syi’ahnya, dan melakukan taqiyah dalam pemberitaannya.


Haidar Bagir lahir di Solo, 20 Februari 1957 ini adalah alumnus Teknologi Industri ITB 1982 dan mengenyam pendidikan pasca sarjana di Pusat Studi Timur Tengah Harvard University, AS 1990-1992, dan S-3 Jurusan Filsafat Universitas Indonesia (UI) dengan riset selama setahun (2000 – 2001) di Departemen Sejarah dan Filsafat Sains, Indiana University, Bloomington, AS. Sejak awal 2003, dia mendapat kepercayaan sebagai Ketua Yayasan Madina Ilmu yang mengelola Sekolah Tinggi Madina Ilmu yang berlokasi di Depok.


Di antara pengalaman pekerjaan lainnya, menjadi direktur utama GUIDE (Gudwah Islamic Digital Edutainment) Jakarta, ketua Pusat Kajian Tasawuf Positif IIMaN, Ketua Badan Pendiri YASMIN (Yayasan Imdad Mustadh’afin), staf pengajar Jurusan Filsafat Universitas Madina Ilmu (1998), staf pengajar Jurusan Filsafat Universitas Indonesia (1996), dan staf pengajar Jurusan Filsafat Universitas Paramadina Mulya, Jakarta (1997).


4. DR. Khalid Al Walid, MA

Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat KH. Cholil Ridwan, menjelaskan bahwa organisasinya melakukan evaluasi atas dugaan adanya seorang tokoh Syiah dalam kepengurusan MUI pusat. Hal ini mengemuka setelah tokoh tersebut datang ke Sampang atas nama MUI pusat, mendesak dicabutnya fatwa sesat Syiah dari MUI Jatim.


Pengurus MUI yang terindikasi sebagai penganut Syiah adalah DR. Khalid Al-Walid. Ia adalah alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, yang judul desertasinya di UIN Syarif Hidayatullah adalah “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”.


Saat disertasinya diuji oleh tim penguji dari UIN Syarif Hidayatullah, Prof. DR. Azyumardi Azra pada Tahun 2008 lalu. Tiba di bagian akhir acara, Azyumardi bertanya, “Apakah Anda penganut mazhab Syi’ah? Jangan salah duga”. Tanyanya.


“Saya akan bangga bila UIN berhasil meluluskan seorang doktor Syiah, karena menjadi bukti nyata bahwa lembaga ini menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi antar mazhab Islam,” lanjut Direktur Pascasarjana UIN tersebut.


Khalid Al Walid saat itu menjawab, “Eh… Saya sama dengan Pak Haidar,” jawabnya berdiplomasi seraya menunjuk DR. Haidar Bagir yang duduk di samping Prof. DR. Mulyadhi Kartanegara yang menjadi pembimbing disertasi Khalid Al Walid. Sebagaimana diketahui, Haidar Bagir adalah tokoh Syiah di Indonesia dan selalu membela berbagai kepentingan Syiah.


Selain itu, DR Khalid Al Walid juga menjabat sebagi dewan syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI), ormas lokomotif kelompok syiah di Indonesia.


Dalam daftar pengurus MUI yang tercantum dalam situs resminya, tercantum nama Dr. H. Khalid al-Walid, M.Ag yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat.


5. Muhsin Labib

Labib adalah Dosen Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah yang merupakan lulusan Muhsin Qum Iran. Ia menulis banyak buku tentang Syiah dan menjadi pembela Syi’ah Imamiyah di berbagai kesempatan.


Di antara buku-bukunya adalah Ahmadinejad: David di Tengah Angkara Goliath, Husain Sang Ksatria Langit, Kamus Shalat, Gelegar Gaza, Primbon Islam, Goodbye Bush,dan lainnya.


Muhsin Labib pernah mengatakan, “Orang yang anti Syiah adalah orang yang esktrimis dan menjadi ancaman bagi negara Republik Indonesia.”


6. Penyanyi Haddad Alwi

Dia adalah penyanyi yang cukup terkenal yang biasa berduet dengan biduanita Sulis. Salah satu lagunya yang berjudul Ya Thoybah, diubah liriknya dalam bahasa Arab dan berisi pujian pada Ali bin Abi Thalib secara berlebihan.


Hadad Alwi turut mengunjungi korban konflik sosial syiah di Sampang Madura 29 September 2012. Dia memberi motifasi dan dukungan kepada para pengungsi syiah.


Sementara, kalau nyanyiannya itu seperti Ya Thoybah, tidak mudah diidentifikasi oleh orang awam kebanyakan, sehingga orang tidak mudah untuk menyalahkannya. Karena dia berbahasa Arab, menyebut nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu menyebut Al-Quran dan sebagainya. Padahal, nyanyian Ya Thoybah itu justru isinya berbahaya bagi Islam, karena ghuluw (berlebih-lebihan) dalam memuji Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Berikut ini kutipan bait yang ghuluw dari nyanyian Ya Thoybah (wahai Sang Penawar): Ya ‘Aliyya bna Abii Thoolib Minkum mashdarul mawaahib. Artinya: “Wahai Ali bin Abi Thalib, darimulah sumber keutamaan-keutamaan (anugerah-anugerah atau bakat-bakat).

Warga Cina Senang Tinggal Di Indonesia Karena Di Indonesia Bebas Berbuat Apa Saja

Maunya Dianggap Sebagai Warga Kelas Satu. Orang Cina Paling Bahagia Tinggal di NKRI, Jawa dan Sunda Digeser. Saat ini jumlah penduduk di Cina (RRC) mencapai 1,5 miliar. Bayangkan, dengan jumlah penduduk sebanyak itu, wajar jika negara tersebut sudah overload dan kini hendak berimigrasi besar-besaran.


Yang menjadi tujuan mereka adalah negara-negara Asia. Singapura, Filipina dan Malaysia sudah ‘dijajaki’. Bahkan negara-negara tersebut sudah menjadi negara Cina dengan jumlah penduduk imigran asal Cina membludak.


“Indonesia menjadi sasaran mereka berikutnya,” demikian Bambang Smit, Ketua Umum Gerakan Pribumi Bersatu, ditemui Roemah Priboemi di Jalan Pejambon 1, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2015).


Smit mengatakan, saat ini etnis Cina di Indonesia ingin mencari ‘teman’. Mereka mengundang saudara-saudara mereka dari RRC untuk datang ke Indonesia dan menjadi orang-orang kelas satu di negeri ini.


“Maklum, populasi di RRC sudah overload dengan jumlah 1,5 miliar. Sedang penduduk Indonesia jumlahnya 200 juta. Etnis Cina Indonesia ingin menjadikan negara ini menjadi Cina. Suku-suku asli Indonesia semisal Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Madura, Dayak, Papua, mau dijadikan nomor dua,” ujar Smit.


Ditambahkan, “Kita hitung saja sekarang suku Jawa menyusut menjadi 45 persen atau 110 juta dari 245 juta pnduduk RI, suku SUNDA 11 persen atau 27 juta, sedang etnis Cina kini mencapai 10 juta atau 24,5 juta. Bayangkan jika 10 juta orang Cina RRC masuk, maka total penduduk menjadi 255 juta. Orang Jawa menjadi 32 persen, orang Cina menjadi 13,5 persen ato 34,5 juta. Dan orang Sunda turun menjadi cuma 7,6 persen. Ini benar-benar penjajahan yang luar biasa,” ungkap Smit.


Menurut Smit, orang Cina Indonesia dan RRC memang berencana mau menguasai NKRI. Modal mereka uang receh dan muka manis di depan para pejabat bermental Cina.


“Dunia mulai tahu, RRC diperkirakan tidak mampu menyediakan makan penduduknya yang makin bengkak. Karena itu warganya mulai mengembara ke negara-negara lain. Mereka mengembara di Asia, Afrika dan Amerika Latin sebagai Hoa Kiauw atau Overseas Chinese. Yang paling memberikan rasa aman dan bahagia adalah NKRI,” terangnya.


Baca Juga Waspadai Orang Cina “Tartar” Hoakiauw Perusak Negara Orang-orang Cina semua sama. Tidak punya rasa malu. Mereka datang ke negeri orang dan ingin dianggap bak raja. Baca Juga Para Singkek Hidup Bak Raja di Negeri Pribumi “Hegemoni orang Cina ini benar-benar keterlaluan. Mereka bakal memperluas hegenominya sampai NKRI yang tanah dan lautnya sangat luas. Sebagai anak bangsa, kita tidak boleh membiarkan hal ini,” imbuhnya.


Karena itu Smit mengingatkan agar pribumi bersatu untuk melawan penjajahan terhadap Cina. “Sahabat pribumi, di mana pun Anda berada, apapun suku dan agama Anda. Kita punya tanggungjawab yang sama terhadap bangsa dan negara. Republik Indonesia didirikan berdasar kesepakatan bersama yang diwakili oleh para pendiri bangsa yakni Soekarno-Hatta dkk dengan tujuan kesejahteraan dan keadilan untuk pribumi, bukan untuk warga Cina. Makanya pribumi adalah warga negara kelas satu di republik ini,” urainya.


Smit menambahkan, ada dua hal yang dapat membuktikan bahwa negara Indonesia adalah milik pribumi. Pertama, konstitusi Indonesia (UUD 1945 yang asli) menyebutkan tentang calon Presiden RI harus warga Indonesia asli (pribumi). Hal tersebut menjelaskan tentang kelas kewarganegaraan. Kedua, pengusiran etnis Cina dari Indonesia tahun 1959 (PP 10 1959) oleh pemerintahan Soekarno dilakukan karena etnis Cina tidak mau mengakui pribumi sebagai warga negara Indonesia kelas satu.


“Ini fakta sejarang bangsa yang tak terbantahkan dan harus disampaikan pada generasi selanjutnya, tidak boleh ditutup-tutupi. Jaman Presiden Soeharto, etnis Cina juga dibatasi dengan hal kecil yaitu pemakaian nama Cina. Yang menjadi pertanyaan saat ini, apakah warga keturunan Indonesia memberi manfaat untuk pribumi dan negara ini? Apakah pengusiran terhadap warga keturunan Cina dapat dilakukan kembali seperti yang pernah dilakukan Pemerintah Indonesia tahun 1959?” Tutup Smit.

Rahasia Keajaiban Ka‘bah yang Perlu Diketahui

‘‘15 Rahasia Keajaiban Ka‘bah yang Perlu Diketahui’’ 
Berikut 15 perkara merupakan keajaiban yang kurang diketahui banyak tentang struktur Kaabah dari sudut sains, yaitu;

  1. Mekah adalah kawasan yang mempunyai graviti paling stabil.
  2. Tekanan gravitinya tinggi, dan di situlah berpusatnya bunyi²an yang membina yang tidak bisa didengar oleh telinga.
  3. Tekanan graviti yang tinggi memberi kesan langsung kepada sistem imun badan untuk bertindak sebagai pertahanan dari pada segala serangan penyakit.
  4. Graviti tinggi = elektron ion negatif yang berkumpul di situ tinggi.
  5. Apa yang diniatkan di hati adalah gema yang tidak boleh didengar tetapi bisa dikesan frekuensinya. Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan dalaman kembali tinggi, penuh bersemangat untuk melakukan ibadat, tidak ada sifat putus asa, mau terus hidup, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
    Rahasia Keajaiban Ka‘bah yang Perlu Diketahui
  6. Gelombang radio tidak boleh mengesan kedudukan Kaabah.
  7. Malah teknologi satelit pun tidak bisa meneropong apa yang ada di dalam Kaabah. Frekuensi radio tidak mungkin dapat membaca apa² yang ada di dalam Kaabah kerana tekanan graviti yang tinggi.
  8. Tempat yang paling tinggi tekanan gravitinya, mempunyai kandungan garam dan aliran anak sungai di bawah tanah yang banyak. Sebab itulah jika bersembahyang di Masjidilharam walaupun di tempat yang terbuka tanpa bumbung masih terasa sejuk.
  9. Ka'bah bukan sekadar bangunan hitam empat persegi tetapi satu tempat yang ajaib karena di situ pemusatan tenaga, graviti, zon magnetisme sifar dan tempat yang paling dirahmati.
  10. Tidur dengan posisi menghadap Kaabah secara automatik otak tengah akan terangsang sangat aktif hingga tulang belakang dan menghasilkan sel darah.
  11. Pergerakan mengelilingi Kaabah arah lawan jam memberikan tenaga hayat secara semula jadi daripada alam semesta. semua yang ada di alam ini bergerak mengikut lawan jam, Allah telah tentukan hukumnya begitu.
  12. Peredaran darah atau apa saja di dalam tubuh manusia mengikut lawan jam. Justru dengan mengelilingi Kaabah mengikut lawan jam, bermakna peredaran darah di dalam badan meningkat dan sudah tentunya akan menambahkan tenaga. Sebab itulah orang yang berada di Mekah senantiasa bertenaga, sehat dan panjang umur.
  13. Manakala bilangan tujuh itu adalah simbolik kepada tidak terhingga banyaknya. Angka tujuh itu membawa maksud tidak ternilai atau terlalu banyak. Dengan melakukan tujuh kali putaran sebenarnya kita mendapat ibadat yang tidak ternilai jumlahnya.
  14. Larangan memakai topi, songkok atau menutup kepala karena rambut dan bulu roma (lelaki) adalah ibarat antena untuk menerima gelombang yang baik yang dipancarkan terus dari Kaabah. Sebab itu lah selepas melakukan haji kita seperti dilahirkan semula sebagai manusia baru kerana segala yang buruk telah ditarik keluar dan digantikan dengan nur atau cahaya yang baru.
  15. Selepas selesai semua itu barulah bercukur atau tahalul. Tujuannya untuk melepaskan diri daripada pantang larang dalam ihram. Namun rahsia di sebaliknya adalah untuk membersihkan antena atau reseptor kita dari segala kekotoran supaya hanya gelombang yang baik saja akan diterima oleh tubuh.
Subhanallah...

Islam Di Cina Dilarang Berpuasa Pada Bulan Ramadhan

Sudah Mulai terbukti apa yang di ucapkan Rasulullah 'Pada suatu zaman nanti islam itu seperti buih dalam lautan padahal mereka sangat banyak".

Di Cina Saudara Sebangsa Ahok Melarang Umat Islam Berpuasa, Di Indonesia Umat Islam Malah Disuruh Menghomati Saudara Sebangsa Ahok Yang Tidak Berpuasa...


DI CINA UMAT ISLAM DIPAKSA BERSUMPAH SECARA TERTULIS TIDAK AKAN BERPUASA!


PNS Xinjiang China Dipaksa Bersumpah Tidak Puasa Ramadan By M. Sholich Mubarok - Jun 17, 2015 1

Kebebasan beribadah umat Islam di Xinjiang pada bulan Ramadan kali ini dikekang oleh pemerintah China–seperti tahun-tahun sebelumnya. Pegawai negeri Muslim di wilayah tersebut harus menjalankan sumpah dan membuat pernyataan tertulis tidak akan berpuasa.

Islam ni Cina Dilarang Berpuasa Pada Bulan Ramadhan


Media Partai Komunis di Xinjiang dan situs pemerintah telah mengeluarkan maklumat yang memberikan perintah seluruh anggota partai, PNS, siswa dan guru tidak melakukan ibadah Ramadan.


Salah satunya di wilayah Maralbexi, Xinjiang, PNS dan anggota partai harus melakukan sumpah secara lisan dan tertulis berisikan jaminan “mereka tidak punya keyakinan, tidak akan menghadiri aktivitas keagamaan dan mendorong warga tidak berpuasa selama Ramadan.”


Petugas lembaga makanan Xinjiang pekan lalu mengatakan mereka akan “mendorong dan membimbing” restoran halal untuk tetap buka dan beroperasi normal selama Ramadan.


Seperti dilansir Reuters dan CNN, tindakan ini diperkirakan malah akan semakin memicu bentrokan dan kekerasan oleh kelompok separatis di Xinjiang.


"China meningkatkan larangan dan pengawasan menjelang Ramadan. Keyakinan suku Uighur dipolitisir dan tindakan China meningkatkan perlawanan,” kata Dilxat Raxit, juru bicara Uighur di pengasingan, Kongres Uighur Dunia, dalam pernyataannya.


Ada sebanyak 20 juta warga Muslim di seantero China, sebagian di antaranya adalah Uighur, suku berbahasa Turkic di Xinjiang.


Jika di China disumpah untuk tidak puasa, di Indonesia Menag Lukman Hakim Saifuddin, kembali meminta umat Islam di Nusantara untuk menghargai hak-hak mereka yang tidak berpuasa di bulan Ramadan. Permintaan itu disampaikan Menag saat melakukan kunjungan kerja di Ambon, Maluku, Senin (15/6/2015).

“Akan banyak sekali umat Islam yang menjalani ibadah puasa karena mayoritas, tetapi ada juga yang tidak sebab ada beragam agama,” kata Menteri Agama saat meresmikan seminar kerukunan umat beragama tingkat nasional, rapat koordinasi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi seluruh Indonesia dan peluncuran Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat nasional ke-11 bulan Oktober 2015.

Keajaiban IDDAH Bagi Wanita

Seorang pakar genetika Robert Guilhem mendeklarasikan keislamannya setelah terperangah kagum oleh ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang iddah (masa tunggu) wanita Muslimah yang dicerai suaminya seperti yang diatur Islam.


Guilhem, pakar yang mendedikasikan usianya dalam penelitian sidik pasangan laki-laki baru-baru ini membuktikan dalam penelitiannya bahwa jejak rekam seorang laki-laki akan hilang setelah tiga bulan.

Guru besar anatomi medis di Pusat Nasional Mesir dan konsultan medis, Dr. Abdul Basith As-Sayyid menegaskan bahwa pakar Guilhem ini yakin dengan bukti-bukti ilmiah.


Bukti-bukti itu menyimpulkan bahwa hubungan persetubuhan suami istri akan menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik (rekam jejak) khususnya pada perempuan. Jika pasangan ini setiap bulannya tidak melakukan persetubuhan maka sidik itu akan perlahan-lahan hilang antara 25-30 persen.


Setelah tiga bulan berlalu, maka sidik itu akan hilang secara keseluruhan. Sehingga perempuan yang dicerai akan siap menerima sidik laki-laki lainnya. Bukti empiris ini mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian dan pembuktian lain di sebuah perkampungan Afrika Muslim di Amerika.


Dalam penelitiannya ia menemukan bahwa setiap wanita di sana hanya mengandung dari jejak sidik pasangan mereka saja. Sementara penelitian ilmiah di sebuah perkampungan lain di Amerika membuktikan bahwa wanitanya yang hamil memiliki jejak sidik beberapa laki-laki dua hingga tiga.


Artinya, wanita-wanita non Muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahan yang sah.Yang mengagetkan sang pakar ini adalah ketika dia melakukan penelitian ilmiah terhadap istrinya sendiri.


Sebab ia menemukan istrinya memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh. Dari penelitiannya, hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya. Ia meyakini bahwa hanya Islamlah yang menjaga martabat perempuan dan Muslimah adalah wanita TERBERSIH di muka bumi ini


وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلاَثَةَ قُرُوءٍ وَلاَيَحِلُّ لَهُنَّ أَن يَكْتُمْنَ مَاخَلَقَ اللهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلاَحًا وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ وَاللهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ {228

"Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan lebih daripada istrinya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."(QS. Al-Baqarah: 228).

Kesaksian Prof. DR. al-Muhaddits as-Sayyid Muhammad tentang Bangsa Indonesia

Tatkala Prof. DR. al-Muhaddits as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki bersama rombongan ulama lainnya pergi berziarah ke Makam Rasulullah saw., tiba-tiba beliau diberikan kasyaf (tersingkapnya hijab) oleh Allah swt. dapat jumpa dengan Rasulullah saw.


Di belakang Nabi Muhammad saw. sangat banyak orang yang berkerumunan. Ketika ditanya oleh as-Sayyid Muhammad al-Maliki: “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang itu?”


Rasulullah saw. pun menjawab: “Mereka adalah umatku yang sangat aku cintai.”


Dan diantara sekumpulan orang yang banyak itu ada sebagian kelompok yang sangat banyak jumlahnya. Lalu as-Sayyid Muhammad al-Maliki bertanya lagi:“Ya Rasulullah, siapakah mereka yang berkelompok sangat banyak itu?”


Rasulullah saw. kemudian menjawab: “Mereka adalah bangsa Indonesia yang sangat banyak mencintaiku dan aku mencintai mereka.”


Akhirnya, as-Sayyid Muhammad al-Maliki menangis terharu dan terkejut. Lalu beliau keluar dan bertanya kepada jama’ah: “Mana orang Indonesia? Aku sangat cinta kepada Indonesia.” (Dikutip dari ceramah Syaikh KH. Muhyiddin Abdul Qadir al-Manafi).


Bukti kecintaan as-Sayyid Muhammad al-Maliki kepada orang Indonesia adalah dengan membangunkan Pesantren khusus untuk orang Indonesia di Mekkah. Dan beliau sangat senang dan bahagia apabila ada orang/ulama Indonesia yang menyempatkan bersilaturrahim di rumahnya. Bahkan beliau sering memberikan buah tangan (hadiah) kepada orang/ulama Indonesia yang bersilaturrahim tersebut.

Kekejaman PKI

Lembaran sejarah Indonesia tergores pengalaman yang amat mengerikan dengan komunisme melalui Partai Komunis Indonesia (PKI). Aksi keji PKI menciptakan genangan darah umat Islam di Indonesia.


Sabtu Pon, 18 September 1948, pukul 03.00 dini hari, tiga letusan pistol ditandai sebagai isyarat dimulainya pemberontakan bersenjata PKI yang dikenal dengan Madiun Affair.[1] Inilah kudeta secara terang-terangan terhadap Indonesia yang baru berusia tiga tahun merdeka dan baru juga menderita gara-gara serangan militer Belanda di tahun sebelumnya. Betapa lemahnya Indonesia kala itu.


"Kejadian itu terasa begitu mengerikan beribu-ribu manusia dengan kelawang dan berbagai senjata memekik-mekik bagai serigala haus darah mereka berduyun-duyun tak ada habisnya sambil terus memekik dan memaki-maki kemudian menerjang dengan beringas dan penuh kebencian "


Itulah gambaran yang rata-rata muncul dari kesaksian orang-orang yang mengalami detik-detik peristiwa 18 September 1948 tatkala kudeta PKI diproklamasikan di Madiun.[2] Ketika itu beribu-ribu manusia dengan membawa senapan, kelewang, arit, pentungan, dan senjata lainnya seperti air bah. Tanpa babibu lagi, mereka bergerak cepat dan tak terduga dari berbagai arah ke segala arah menerjang segala apa yang mereka jumpai.


Musuh utama PKI adalah umat Islam khususnya para kiai dan santri. Hal ini sangat dimengerti sebab Islam adalah agama mayoritas penduduk Indonesia yang sangat menentang PKI. Selain itu, para kiai merasa berkewajiban menjaga dan membela agamanya.

Kekejaman PKI


Setelah itu, perlawanan pun terjadi. Bantuan dari luar berdatangan. Umat Islam yang menjadi sasaran PKI tentu tidak tinggal diam dan tunduk ketika agamanya diberangus. Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) yang berdiri pada tahun 1947 di Yogyakarta, telah membentuk Brigade yang aktif dalam revolusi. Surjosugito, siswa Madrasah Menengah Tinggi Djamsaren , Solo, sebagai komanden Brigade PII syahid bersama delapan orang anggotanya yang berasal dari berbagai sekolah dan pesantren, dalam pertempuran melawan pemberontak PKI di Madiun.


Magetan sebagai kawasan paling dekat dengan ibu kota Keresidenan Madiun, dalam tempo beberapa hari telah jatuh ke tangan PKI. Pembersihan dilakukan dimana-mana untuk mendongkel yang bukan merah dan diganti dengan yang merah. Maka sejarah pun mencatat praktik-praktik mengerikan yang dilangsungkan oleh PKI, tak kalah biadabnya dari aksi Khmer Merah di Kamboja. Apa yang mereka lakukan itu adalah bagian dari teror mereka untuk meruntuhkan moral lawan-lawan mereka.


Sekalipun peristiwa itu dikenal dengan sebutan Pemberontakan Madiun, di antara sekian daerah yang menjadi korban keganasan kaum merah tersebut, masyarakat di kawasan Kabupaten Magetanlah yang paling parah menerima akibatnya.


Korban keganasan kaum merah tersebut tak dapat diketahui secara pasti. Tetapi adanya sumur-sumur tua dan lubang-lubang pembantaian yang dipakai PKI untuk menghabisi lawan-lawan mereka yang tersebar di berbagai tempat di Kabupaten Magetan, menjadi saksi sejarah dari sebuah kebiadaban yang sulit dipercaya kala itu. Sulit dipercaya karena saat itu Republik Indonesia justru baru saja berdiri, dan yang mereka bunuh adalah saudara setanah air. Padahal saling bunuh yang selama ini dikenal adalah saling bunuh antara kaum repubik dan penjajah. Hal itu terlihat dari kebiadaban PKI dalam aksi mereka di daerah Kabupaten Magetan.


Kasus Pesantren Takeran
Bersamaan dengan kudeta terhadap pemerintah, pendukung PKI mengincar tokoh-tokoh dari Pesantren Takeran atau yang lebih dikenal dengan Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) yang dianggap sebagai musuh utama mereka. Sebab, Pesantren Takeran pimpinan Kiai Imam Mursjid Muttaqien yang masih berusia 28 tahun itu adalah pesantren yang paling berwibawa di kawasan Magetan..


Pada 17 September 1948, tepatnya hari Jumat Pon, Kiai Hamzah dan Kiai Nurun yang berasal dari Tulungagung dan Tegal Rejo berpamitan kepada Kiai Imam Mursjid. Kepergian Kiai Hamzah dan Kiai Nurun ke Burikan itu ternyata untuk yang terakhir kalinya. Sebab pada hari Sabtu Wage, 18 September 1948, Pesantren Burikan diserbu oleh PKI, dan tokoh-tokoh pesantren serta para santri, termasuk Kiai Hamzah dan Kiai Nurun yang masih ada di pesantren tersebut, diseret ke Desa Batokan yang letaknya hanya 500 meter dari Pesantren Burikan. Kiai Hamzah dan Kiai Nurun termasuk diantara para korban yang dibantai oleh PKI di lubang pembantaian Batokan.


Seusai shalat Jumat tanggal 17 September 1948, Kiai Imam Mursjid didatangi oleh tokoh-tokoh PKI. Muhammad Kamil kenal dengan beberapa orang di antara tokoh PK yang datang itu, seperti Suhud dan Ilyas alias Sipit. "Sipit sebenarnya santri Mas Imam Mursjid. Tapi entah mengapa dia bisa menjadi PKI," ujar Kamil,salah seorang saksi mata.


Sipit sendiri, menurut Kamil, ketika itu dikenal sebagai kepala Takeran yang kemana-mana selalu membawa senapan. Tetapi sejak jauh hari, Kiai Imam Mursjid sudah mulai meragukan kesetiaan Sipit. Hal itu terungkap dari pernyataan Kiai Imam Mursjid kepada Kamil tentang iktikad baik Sipit. "Waktu itu saya sudah mengatakan bahwa Sipit tak bisa dipercaya lagi, sebab Sipit sudah tak sembahyang lagi," ujar Kamil mengingat-ingat.


Waktu didatangi oleh tokoh-tokoh PKI, Kiai Imam Mursjid diajak keluar dari mushalla kecil di sisi rumah Kamil. Menurut Kamil, Kiai Imam Mursjid akan diajak bermusyawarah mengenai Republik Soviet Indonesia dengan PKI-nya. Keberangkatan Kiai Imam Mursjid bersama orang-orang PKI itu tentu saja merisaukan warga pesantren, sebab warga pesantren tak menduga bahwa Kiai Imam Mursjid akan menurut begitu saja diajak berunding oleh PKI.


Tetapi Suhud, salah seorang pimpinan gerombolan PKI, ketika itu melontarkan dalil-dalil dari Al-Quran untuk meyakinkan warga pesantren bahwa iktikad mereka baik kepada Kiai Imam Mursjid. "Suhud waktu itu malah mendalilkan innalaha laa yughayyiru bi qaumin, hatta yughaiyyiru maa bi anfusihim (Sesungguhnya Allah tak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mengubah nasib mereka sendiri)," kenang Kamil.


Waktu itu para santri di Takeran berkumpul dengan perasaan was-was terhadap rencana kepergian kiai mereka bersama PKI. Setelah Suhud menenangkan suasana dngan dalilnya, di depan pendapa pesantren Kiai Imam Mursjid dinaikkan ke mobil. Tetapi sebelum mobil berangkat, Imam Faham, saudara sepupu Kiai Imam Mursjid sekaligus santri yang setia, meminta kepada PKI agar diperkenankan ikut naik mobil mendampingi pemimpinnya. Permohonan Imam Faham itu dikabulkan oleh PKI dan mereka pun meluncur keluar kawasan pesantren.


Iskan, salah seorang saksi mata, juga menyatakan bahwa Pesantren Takeran sudah dikepung oleh ratusan orang PKI. "Setelah Mas Imam Mursjid dibawa dengan mobil, saya melihat orang-orang PKI sudah berdiri melingkari pesantren. Mereka rata-rata berpakaian hitam dengan memakai ikat kepala merah dan bersenjata," ujar Iskan sambil menitikkan air mata mengenang gurunya yang sangat dipatuhi itu.


Menurut Iskan, sebelum itu pihak PKI memang sudah mengancam, jika Kiai Imam Mursjid tak mau menyerah dan mendukung mereka, maka pesantren akan dibumihanguskan. Mungkin, menurut Iskan, apabila Jumat itu Kiai Imam Mursjid tak berhasil dibawa PKI, bisa dipastikan pesantren akan dibakar dan dengan demikian korban akan sangat besar. Iskan menduga, Kiai Imam Mursjid mau ikut PKI untuk menghindari terjadinya korban yang lebih besar di antara para pengikutnya.


Pada hari Minggu Kliwon, 19 September 1948, kurir PKI yang lain datang lagi menyampaikan pesan bahwa Kiai Imam Mursjid belum bisa pulang. Malah mereka mengatakan perundingan tersebut membutuhkan kehadiran Kiai Muhammad Noer, sepupu Kiai Imam Mursjid yang selama itu ikut memimpin Pesantren Takeran. "Waktu itu mereka mengatakan bahwa Mas Imam Nursjid baru bisa pulang kalau Kiai Muhammad Noer datang menjemput," kata Kamil.
Kiai Muhammad Noer, begitu mendengar pesan dari kurir tersebut, diam-diam mendatangi markas PKI di Gorang Gareng, 6 kilometer di sebelah barat Takeran. Tapi di tengah jalan, ia ditangkap PKI dan sempat ditawan di sebuah tempat di Takeran. Kurir PKI berulang kali datang lagi ke pesantren setelah Kiai Muhammad Noer dibawa ke Gorang Gareng. Dia mengatakan bahwa Kiai Imam Mursjid dan Kiai Muhammad Noer baru bisa kembali setelah Ustadz Muhammad Tarmudji, adik Kiai Imam Mursjid yang juga sebagai tokoh pemuda, datang menjemput ke Gorang Gareng.


PKI mengatakan bahwa Kiai Imam Mursjid dan Kiai Muhammad Noer baru bisa kembali setelah Ustadz Muhammad Tarmudji, adik Kiai Imam Mursjid yang juga sebagai tokoh pemuda, datang menjemput ke Gorang Gareng.


Mendapat informasi seperti itu, Tarmudji secepatnya menyelamatkan diri. Apalagi dia juga diberi tahu bahwa dialah yang mendapat giliran dicari PKI. Meskipun tak menemukan Tarmudji, PKI terus menangkapi tokoh-tokoh pesantren seperti Ustadz Ahmad Baidawy, Muhammad Maidjo, Rofii, Tjiptomartono, Kadimin, Reksosiswojo, Husein, Hartono, dan Hadi Addaba. Yang terakhir ini adalah guru pesantren yang didatangkan dari Al-Azhar, Kairo (Mesir). Saat itu, Pesantren Takeran memang sangat terkenal dan muridnya datang dari berbagai daerah termasuk dari luar Jawa.


Mereka itu akhirnya memang tak pernah kembali. Bahkan sebagian besar ditemukan sudah menjadi mayat di lubang-lubang pembantaian PKI yang tersebar di berbagai tempat di Magetan. Bahkan hingga tahun 1990, mayat Kiai Imam Mursjid tak kunjung ditemukan. Dari daftar korban yang dibuat PKI sendiri -daftar ini ditemukan oleh pasukan Siliwangi-, nama Kiai Imam Mursjid tak ada.[4]


K.H. Imam Sofwan Adzan di Dalam Sumur

Di Desa Cigrok, sebelah selatan Takeran, terdapat sumur tua yang digunakan PKI sebagai tempat pembuangan korban-korbannya. Sumur tua Cigrok ini terletak di belakang rumah To Teruno, seorang warga yang sebenarnya bukan orang PKI. Justru dialah yang melaporkan kegiatan PKI di sumurnya itu kepada Kepala Desanya. Di dekat rumah To Teruno, tinggal pula Muslim, seorang santri yang menjadi saksi kebiadaban PKI dalam melakukan pembantaian di sumur tua itu tahun 1948.


Muslim menceritakan pada malam terjadinya penjagalan itu, semua orang tak berani keluar rumah. Malam itu, dia mendengar suara bentakan Surat, pimpinan PKI yang berasal dari Desa Petungredjo. Dia juga mendengar suara orang menjerit histeris karena dianiaya. Muslim, yang diam-diam mengintip melalui lubang dari rumahnya, melihat gerak-gerik orang-orang PKI itu dalam keremangan malam. Muslim dapat mengenali salah satu korban yang mengumandangkan adzan dari dalam sumur. Suara itu, menurutnya adalah suara K.H. Imam Sofwan dari Pesantren Kebonsari.


Achmad Idris, tokoh Masyumi di Desa Cigrok yang ketika itu sudah ditawan PKI, menyaksikan penjagalan biadab PKI dari kejauhan. Meskipun sayup-sayup, dia sangat mengenal suara adzan K.H. Imam Sofwan yang mengumandang dari dalam sumur itu, sebab Idris sering mendengarkan pengajian-pengajian K.H. Imam Sofwan.


Menurut Idris, pembantaian oleh PKI di sumur Cigrok itu tak dilakukan dengan senapan atau Klewang, akan tetapi dengan pentungan. Idris mengungkapkan para tawanan dengan tangan terikat dihadapkan ke arah timur sumur satu demi satu. Kemudian, seorang algojo PKI menghantamkan pentungan ke bagian belakang tiap tawanan tersebut.


Waktu itu, Idris mengenang, ada tawanan yang segera setelah dihantam langsung menjerit dan roboh ke dalam sumur. Tetapi ada pula yang setelah dihantam, masih kuat merangkak sambil melolong-lolong kesakitan. Tangan mereka menggapai-gapai mencari pegangan. Melihat para korban merangkak seperti itu, orang-orang PKI kemudian menyeret begitu saja dan memasukkan mereka hidup-hidup ke dalam sumur. K.H. Imam Sofwan, menurut Idris, termasuk yang tak meninggal setelah dihantam. Hal serupa juga dialami oleh kedua putra beliau, yakni Kiai Zubair dan Kiai Bawani, yang dibantai di sumur tua Desa Kepuh Rejo, tak jauh dari sumur Cigrok.


Orang-orang PKI yang melihat bahwa ternyata ada korban yang masih hidup di dalam sumur, sama sekali tak peduli. Mereka lantas langsung menimbuni sumur tersebut dengan jerami, batu, dan tanah. Karena itu, ada pernyataan yang menyebutkan bahwa korban pemberontakan PKI tahun 1948 sebenarnya dikubur hidup-hidup. Muslim mengatakan, pada pagi hari seusai pembantaian dia mendapati lanjaran (rambatan) kacang dan jerami di kebunnya sudah habis. "Rupanya orang-orang PKI membabat semua itu untuk menimbuni sumur," tutur Muslim yang diancam oleh PKI agar tutup mulut.


Yang dimasukkan ke lubang pembantaian Cigrok paling sedikit berjumlah 22 orang. Di antara para korban itu, ada K.H. Imam Sofwan, Hadi Addaba dan Imam Faham. Hadi Addaba sendiri adalah guru dari Mesir yang ditugaskan mengajar di Pesantren Takeran. Sementara Imam Faham adalah santrinya K.H. Imam Mursjid yang ikut mengiringi K.H. Imam Mursjid ketika dibawa mobil PKI. Tetapi rupanya di tengah jalan kiai dan pengawalnya itu dipisah. Imam Faham diturunkan di tengah jalan dan akhirnya ditemukan di dalam lubang pembantaian Cigrok.[5]


K.H. Rokib Digebuki Habis-habisan
Di sebuah kampung di Kota Magetan yang dihuni oleh umat Islam, Kampung Kauman namanya, terdapat seorang pedagang keliling yang juga guru ngaji bernama K.H. Rokib. Dia mengaku pernah didatangi oleh 12 orang anggota PKI, pada 19 September 1948, sekitar pukul 03.00 dini hari. Dalam keadaan langit masih gelap, Rokib digiring ke Desa Wringin Agung.


"Setiba di Wringin Agung, saya dimasukkan ke dalam rumah yang gelap sekali. Dari bisik-bisik mereka, saya tahu bahwa Asrori, guru madrasah di Kauman itu sudah dibunuh di Dadapan," kenang Rokib. Setelah seharian dikurung, Rokib kemudian digiring oleh orang-orang yang berpakaian tentara ke arah selatan.


Setiba di Dusun Dadapan, Desa Bangsri, Rokib sekonyong-konyong diseret ke lubang pembantaian di tepi tegalan yang ditanami ketela pohon. Di lubang pembantaian tersebut, kedua tangan Rokib ditarik berlawanan arah oleh orang-orang PKI dan kakinya ditekan supaya terduduk. Dalam keadaan seperti itu, Rokib sadar bahwa dia akan disembelih oleh FDR/PKI seperti mayat-mayat yang bergelimpangan dalam lubang di depannya.


"Waktu itulah saya mendadak ingat pelajaran pencak yang pernah saya peroleh dari pesantren," tutur Rokib yang mengaku pernah menjadi santri di Pesantren Mambaul Ulum, Walikukun itu. Maka dengan gerak reflek, Rokib menghentakkan tangan kirinya sambil menendangkan kaki ke samping hingga berhasil melepaskan tangannya dari pegangan orang PKI. Kemudian dengan sekuat tenaga, Rokib lari menghindari kepungan orang-orang PKI.


"Hooii tawanane ucul! (Hooii tawanannya lepas!)," teriak orang-orang PKI seperti yang ditirukan Rokib, saat mereka mengejarnya di antara tanaman ketela pohon dan semak yang lain. Tetapi pelarian Rokib itu hanya bebberapa jam saja. Sebab menjelang siang hari, dia tertangkap lagi oleh PKI di tengah tegalan. Setelah tertangkap, Rokib mengungkapkan dirinya digebuki habis-habisan oleh PKI.[6] Hampir sepekan Rokib diikat dengan erat dan disatukan dengan sekitar 300-an orang tawanan yang lain. Kemudian dia digiring ke timur menuju Gorang Gareng.[7]


Kampung Kauman Dibakar
Pada hari Senin Legi, 20 September 1948, tiba-tiba datang sebuah truk yang berisi orang-orang PKI baik laki-laki, maupun perempuan. Seorang perempuan sekonyong-konyong berteriak keras kepada seluruh penduduk Kauman. Dia mengatakan bahwa salah seorang anggota PKI telah mati terbunuh di Kampung Kauman.


"Di atas truk memang ada mayat yang dibungkus kain dan hanya kelihatan kakinya saja," kata Parto Mandojo, yang ketika itu menjadi pengusaha mebel makanan di Kauman. Dia menceritakan bahwa perempuan yang berteriak tadi menginginkan ada penduduk Kauman yang mengakui telah membunuh salah seorang anggota PKI. Namun tak satu pun penduduk Kauman yang mengakuinya karena mereka memang tak merasa pernah membunuh satu orang pun. Akhirnya rombongan PKI pergi meninggalkan ancaman akan membumihanguskan Kampung Kauman. Ini adalah taktik licik mencari pembunuh ala PKI, karena sebenarnya, ingin menjebak lawan-lawan yang akan menghalangi pemberontakan mereka.


Pada hari Jumat Kliwon, 24 September 1948, PKI seperti kerumunan lebah yang menyerbu Kampung Kauman. Rumah-rumah dibakar sehingga seluruh penghuni keluar dari persembunyiannya. "Waktu itu seluruh warga laki-laki Kauman ditawan dan digiring ke Masopati setelah tangan mereka ditelikung dan diikat dengan tali bambu," tutur Parto Mandojo.


Dalam aksi pembumihangusan Kampung Kauman itu, tak kurang dari 72 rumah terbakar, dan sekitar 149 laki-laki digiring ke Maospati. Dari Maospati seluruh tawanan dimasukkan ke dalam gudang pabrik rokok, kemudian diangkut dengan lori milik pabrik gula ke kawasan Glodok. "Dari glodok kami dipindahkan ke Geneng dan Keniten. Tetapi sebelum disembelih, kami berhasil diselamatkan oleh tentara Siliwangi," ujar Parto Mandojo tentang peristiwa mencekam itu.


Pembakaran Kampung Kauman pada dasarnya merupakan bagian dari aksi PKI untuk memberangus pengaruh agama Islam di tengah masyarakat. Sebab, sebelum aksi pembakaran itu, Madrasah Pesantren Takeran juga telah dibakar, beberapa saat setelah Kiai Imam Mursjid tertawan. Pesantren Burikan pun tak luput dari serbuan PKI. Kemudian para tokoh-tokoh pesantren seperti Kiai Kenang, Kiai Malik, dan Muljono dibantai di Batokan. Korban lain dari kalangan ulama yang dibantai oleh PKI adalah keluarga Pesantren Kebonsari, Madiun.


Achmad Daenuri, putra K.H. Sulaiman Zuhdi Affandi dari pesantren Mojopurno, menceritakan bahwa ayahnya adalah putra sulung Kiai Kebonsari. Menurut Daenuri, ayahnya ditangkap oleh PKI, bersamaan dengan ditangkapnya bupati Magetan. Sementara adik kandung ayahnya, K.H. Imam Sofwan yang menjadi pimpinan Pesantren Kebonsari, ditangkap PKI bersama dengan dua putranya yakni Kiai Zubair dan Kiai Bawani. "Jadi setelah pemberontakan itu meletus, pesantren-pesantren sudah benar-benar kehilangan pimpinan," simpul Daenuri.[8] Setelah Magetan, aksi keganasan PKI berlanjut di Trenggalek, Surabaya, dan Kediri.


Di Trenggalek, PKI juga melancarkan terornya. Mereka menyiapkan belasan jurigen bahan bakar serta telah menempatkan dinamit di bawah seluruh tiang Masjid Agung Trenggalek yang siap diledakkan. Namun Imam Masjid tersebut, K.H. Yunus tak beranjak dari mihrab tempat suci itu. Tepat jam 12 malam, dia diseret keluar masjid dan dicampakkan ke halaman oleh PKI. Setelah itu, masjid bersejarah nan megah itu dibakar dan diledakkan sampai musnah rata dengan tanah.[9]


Aksi PKI Pasca Pemilu 1955
Pemberontakan Madiun akhirnya dapat dipadamkan. PKI ditumpas oleh pemerintahan Sukarno Hatta. Namun PKI kemudian mendapatkan kembali nafasnya, dan mulai bangkit. Bahkan sejak Pemilu 1955 posisi PKI semakin menguat. Kedekatan PKI dengan Sukarno membuat mereka di atas angin. Umat Islam ketika memasuki rezim orde lama semakin tertekan.Berada dalam posisi yang kuat, kesempatan itu digunakan untuk menghantam kmebali lawan-lawan politiknya, termasuk para ulama dan santri. Mereka acapkali melakukan teror untuk melemahkan mental umat Islam.


Termasuk saat para pendukung PKI menyerbu Masjid Agung Kembangkuning, Surabaya, peninggalan Sunan Ampel. Pada tahun 1962, gerombolan Pemuda Rakyat didukung kawanan Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) tanpa ampun menyerbu masjid tersebut. Parahnya lagi, Al-Quran dan kitab lainnya dinjak-injak dan dibakar.[10] Mereka juga menari-nari dan menyanyikan lagu Genjer-Genjer di tempat suci tersebut. Masjid dijadikan panggung orkes oleh mereka. Bahkan mereka bermaksud mengubah masjid tersebut menjadi markas Gerwani.[11]


Aksi Sepihak Menyerobot tanah milik warga Nahdlatul Ulama (NU)
Memasuki tahun 1964, PKI gencar menduduki berbagai tanah termasuk tanah milik Nahdiyin. Karena didukung oleh beberapa oknum pemerintah, langkah tersebut berjalan lancar. Dalam waktu singkat, 900 hektar tanah bisa dikuasai. PKI juga berani mematok tanah milik warga NU, H.Saimur. Selain dipatok, tanah itu juga ditanami tanaman oleh PKI, seolah tanah itu adalah miliknya. Melihat kenekatan PKI itu, H.Saimur meminta bantuan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, lalu oleh GP Ansor, tanah itu ditancapi bendera NU dengan sesumbar kalau PKI berani mencabut bendera NU, maka GP Ansor akan menghadapi PKI. Mendengar itu, PKI tidak berani lagi menjarah tanah H. Saimur.[12]


Selanjutnya, PKI bersama Badan Tani Indonesia (BTI) menebang tanaman tebu seluas tiga hektar milik H.Abu Sudjak, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kediri. Setelah ditebang, PKI langsung menjualnya ke Pabrik Gula Ngadireja. Namun karena Abu Sudjak sudah kenal dengan pimpinan pabrik, uang hasil penjualan tebu PKI dan BTI tadi, diambil oleh Abu Sudjak. Tentu saja PKI sangat marah. PKI tak kehabisan akal, mereka kemudian memagari tanaman tebu yang masih tersisa dan menganggap sebagai lahan BTI.


Melihat hal itu, Pimpinan GP Ansor dan para pendekar lantas merobohkan dan mencabuti pagar lahan yang dibuat oleh BTI, lalu ditancapi bendera GP Ansor.[13] Segerombolan Pemuda Rakyat BTI dan Gerwani juga pernah menduduki tanah milik muslimat NU yang terletak di tengah kota Surabaya. Tanah itu langsung dipagari dan dipasang bendera PKI dan Gerwani.[14]


Itulah sebagian aksi teror keji ala PKI. Umat Islam yang sudah berkorban banyak demi bangsa ini, bersimbah darah melayani keganasan PKI. Permusuhan PKI utamanya kepada para kiyai dan santri, membuat darah para syuhada tergenang. Terorisme ala PKI menjadi salah satu babak memilukan dalam lembaran sejarah Indonesia. Dengan demikian, tak berlebihan bila semua pihak yang saat ini menginginkan TAP MPRS No XXV/ 1966 berisi Ketetapan Tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) dicabut, kita sebut sebagai pendulang bibit-bibit teroris. Dan menjadi tugas pemerintah serta seluruh rakyat Indonesia untuk mencegah terorisme ala PKI terulang kembali.


Sumber 
[1] Dikutip oleh Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia Marxisma Leninisma Stalinisma Maioisma Narkoba, Yayasan Titik Infinitum:Jakarta, 2004, hlm.172 dari Arnold C. Brackman, Indonesian Communism-A History, Frederick A Praeger Publisher: New York, 1963
[2] Agus Sunyoto, A.Zainuddin, Maksum, Lubang-lubang Pembantaian Petualangan PKI di Madiun, Pustaka Utama Grafiti: Jakarta, 1990, hlm. 15
[3] Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia Marxisma Leninisma Stalinisma Maioisma Narkoba, Yayasan Titik Infinitum:Jakarta, 2004, hlm.174
[4] Agus Sunyoto, A.Zainuddin, Maksum, Ibid, hlm. 16-21
[5] Agus Sunyoto, A.Zainuddin, Maksum, Ibid, hlm. 55-58
[6] Agus Sunyoto, A.Zainuddin, Maksum, Ibid, hlm. 40-41
[7] Dikutip oleh Agus Sunyoto, A.Zainuddin, Maksum, Ibid, hlm. 42 dari Jawapos, 18 September 1989
[8] Agus Sunyoto, A.Zainuddin, Maksum, Ibid, hlm. 42-43
[9] H. Abdul Munim DZ, Benturan NU PKI 1948-1965, Depok: PBNU&Langgar Swadaya Nusantara, 2014, hlm.67-68
[10] H. Abdul Munim DZ, Benturan NU PKI 1948-1965, Depok: PBNU&Langgar Swadaya Nusantara, 2014, hlm.11
[11] H. Abdul Munim DZ, Ibid, hlm.96
[12] H. Abdul Munim DZ, Ibid, hlm.105
[13] H. Abdul Munim DZ, Ibid, hlm.106
[14] H. Abdul Munim DZ, Ibi