Tata Cara Melamar Calon Istri dari Keluarga Non-Muslim

Assalamu'alaikum Wr. Wb.,

Ustadz, saya berencana menikah dan alhamdulillah calon mempelai wanita saya sudah berkeinginan masuk Islam. Saya mohon petunjuk mengenai tata cara melamar apabila keluarga dari calon wanita tidak beragama Islam, apakah boleh melakukan lamaran ke rumah wanita walaupun keluarganya non-muslim atau bagaimana sebaiknya? Dan bagaimana pula tata cara/syarat akad nikah yang baik serta tempat yang baik untuk melaksanakannya.

Rachmad


Jawaban:

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Bismillah, Washshaltu Wassalamu 'ala Rasulillah, Waba'du.

Cara melamar calon istri yang berasal dari kalangan keluarga non muslim sebenarnya biasa saja. Tidak ada hal yang berbeda secara hukum syariahnya. Kecuali barangkali perbedaan pada tata cara adat dan kebiasaan masing-masing budaya. Sedangkan pada level syariah, tidak ada perbedaan ketentuan yang signifikan dalam masalah ini. Sebab inti melamar adalah menyampaikan maksud untuk menikahi seorang wanita secara resmi kepada wali/orang tua wanita tersebut. Bila penyampaian maksud ini telah diterima dan disetujui, maka syahlah lamaran itu.

Yang jelas calon istri anda itu harus masuk Islam terlebih dahulu sebelum akad nikah dilakukan. Sebab menikah beda agama itu tidak dibenarkan dalam ajaran Islam kecuali bila pihak wanitanya beragama ahli kitab baik yahudi atau nasrani sesuai dengan pendapat jumhur ulama. Selain itu walinya pun harus beragama Islam juga, sebab keislaman adalah salah satu syarat kedudukan seorang wali. Maka bila tidak ada seorang pun dari daftar urutan wali pihak wanita yang beragama Islam, sultan adalah wali bagi wanita yang tidak punya wali. Hakim pengadilan agama biasanya menjadi representasi dari sultan (penguasa) di dalam sistem bernegara kita. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

"Sultan adalah wali bagi wanita yang tidak punya wali".

Menikahi wanita muallaf bagi seorang laki-laki muslim bisa berdampak ganda, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Yang positif adalah bila laki-laki itu punya latar belakang agama yang mantap dan bisa berpengaruh banyak pada nilai keislaman istrinya. Kondisi inilah yang dahulu terjadi pada penyebar dakwah Islam di tanah Jawa. Mereka menikahi puteri-puteri raja Hindu/Budha, sehingga pada gilirannya penetrasi dakwah Islam di hampir semua kerajaan Hindu/Budha di Jawa benar-benar efektif. Dan para raja itu akhirnya memberi jalan lebar bagi perkembangan dakwah Islam. Bahkan pada akhirnya semua raja dan rakyatnya masuk Islam. Dan jadilah Jawa sebagai tanah Islam jauh sebelum datangnya penyebar salib di negeri ini.

Yang negatif adalah bila laki-laki itu tidak punya latar belakang semangat dan pemahaman agama yang signifikan, sehingga alih-alih terjadi proses Islamisasi, yang terjadi justru larutnya yang bersangkutan dengan linkungannya. Bahkan tidak sedikit proses pernikahan seperti ini justru dimanfaatkan pihak istri yang asalnya lain agama itu untuk menyeret suaminya ke dalam agama lain. Dan kasus ini cukup serius, sebab salah satu jurus kristenisasi adalah dengan modus perkawinan beda agama di mana pasangan itu berpura-pura masuk Islam sebelumnya lalu pada waktunya akan kembali lagi.

Sisi negatif lainnya adalah kelemahan pihak istri yang muallaf itu dari sisi agama dan akidah. Sebab berbeda dengan para muallaf di masa Rasulullah SAW yang masuk Islam dengan sepenuh kesadaran dan kefahaman yang mendalam, umumnya para muallaf adalah orang yang secara nyata masih harus banyak menimbang-nimbang di dalam agama barunya. Paling tidak, perkenalannya dengan ajaran Islam belum terlalu lama dan pengaruh pola kehidupan sebelumnya pastilah masih melekat kuat. Ini menjadi tugas tambahan bagi suami untuk giat mengajarkan agama dan mendidik mulai dari nol besar.

Namun tidak sedikit para muallaf yang semangat keislamannya jauh mengungguli orang yang sejak lahir sudah muslim. Dan jumlah mereka yang demikian cukup banyak. Alangkah baiknya bila calon istri anda termasuk yang bertipe demikian. Sehingga anda tidak perlu kehabisan tenaga untuk terus menerus memompakan semangat. Sebab istri anda itu sudah punya semangat tinggi, tinggal menyalurkan semangat itu dan mengarahkannya kepada pendidikan dan pengetahuan agama yang baik, lurus dan berkualitas. 

Wallahu a'lam bishshawab.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tata Cara Melamar Calon Istri dari Keluarga Non-Muslim"

Post a Comment