Seni Bersaing Sehat dan Terhormat

oleh : KH Abdullah Gymnastiar

Bismillaahirrahmanirrahiim,

Semoga Allah Yang Maha Tahu setiap gerak hati kita, Yang Maha Mendengar setiap ucapan kita, membimbing kita untuk tetap berada dalam naungan Allah SWT dengan tetap istiqomah berada didalam jalan yang Allah sukai. Kekurangan yang ada pada diri kita mudah-mudahan menjadi ladang amal untuk tetap bisa memperbaiki diri. Karena mencari yang sempurna memang tidak pernah ada. Yang harus dilakukan adalah menyempurnakan niat dan menyempurnakan ikhtiar. 

Saudara sekalian, ada 2 krisis yang terjadi dibangsa kita ini :

1. Krisis Tata Nilai.
Bangsa kita pada umumnya bingung melihat mana yang baik, mana yang tidak baik. Makanya tidak heran jika banyak korupsi yang merajalela. Karena koruptor di Indonesia tidak malu lagi untuk memperlihatkan korupsinya. Pada saat yang sama masyarakat kita menghormati orang yang jelas-jelas korupsi. Inilah yang terjadi, orang yang benar-benar korupsi dihargai tetapi orang yang mengajak kebaikan, kadang dihinakan, dilecehkan dan ditertawakan.

2. Krisis Etos dalam hidup.
Kita masih bingung dan belum paham dalam merencanakan dan mencita-citakan hidup kita. Maka sumber daya yang begini hebat belum menjadi karya yang berarti.

Apa yang terjadi jangan membuat putus asa, tetapi kita harus mengembangkan potensi yang ada dan mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan prestasi yang maksimal. Karena hidup tidak sendiri, tetapi membutuhkan orang lain dan boleh jadi persaingan akan terjadi. Yang terpenting dalam hidup kita adalah selalu mempunyai seni bersaing yang sehat dan terhormat.

Alasan manusia senang untuk bersaing :

1. Naluri Manusia.
Manusia mempunyai naluri untuk menyelamatkan diri, mempertahankan hidup dan yang lainya. Naluri ini yang mendorong untuk bersaing.

2. Kebutuhan dan Situasi.
Kebutuhan hidup mendorong orang untuk mencari pekerjaan. Jumlah lapangan kerja dan sumber daya manusia tidak imbang. Hal ini mendorong untuk bersaing. Demikian juga dalam memenuhi kebutuhan hidup, bisa menimbulkan persaingan antar manusia.

3. Ambisi
Ambisi muncul karena adanya keinginan untuk menjadi lebih dari orang lain. Namun kelebihan ini kelebihan yang tidak baik dan sehat. Karena boleh jadi ambisi bisa mendatangkan bala bencana jika jalan yang ditempuh tidak baik dan benar. Rasulullah SAW berkata kepada Abdurrahman bin Samurah, "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut suatu jabatan, sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya, tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

4. Ingin Dekat Dengan Allah SWT
Ini adalah persaingan yang baik, karena dekat dengan Allah itu suatu kebaikan yang didambakan oleh setiap muslim. Kalau kita sudah dekat dengan Allah SWT, maka kita akan mendapatkan ketenangan dalam persaingan hidup ini. Sehingga tidak akan merasakan kekecewaan dalam setiap kegagalan.

5. Berlomba-lomba dalam kebaikan.
Ini perlombaan yang sehat, karena untuk kebaikan. Semua manusia mendambakan kebaikan dalam hidupnya. Persaingan yang sehat akan menambah kebahagian dan kemuliaan, dan ini tidak akan terkalahkan. Karena dari awal sampai akhir tidak ada kecurangan. Persaingan yang tidak sehat akan terlihat dari niat yang tidak benar, boleh jadi karena gengsi, karena dunia dan lainnya sebagainya. Caranya juga tidak benar, boleh jadi menghalalkan segala cara. Kemudian tidak pernah bertawakal kepada Allah SWT. Persaingan yang tidak menumbuhkan semangat kebaikan itu adalah persaingan yang tidak sehat, karena persaingan yang terjadi boleh jadi ada kecurangan dan kedzoliman kepada yang lain.

Saudara sekalian, bersaing yang sehat adalah jika dengan persaingan membuat dan menumbuhkan semangat untuk menggali potensi diri, mengembangkan kemampuan dan memperluas wawasan, sehingga memunculkan prestasi hidup yang maksimal. Persaingan yang baik ini tidak akan pernah mengalami kekalahan, karena niat dan caranya benar. Proses persaingan dilakukan dengan tata nilai yang baik dan benar, sehingga tidak terjadi kedzoliman dan kecurangan terhadap siapapun.

Alhamdulillaahirobbil’alamin 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Seni Bersaing Sehat dan Terhormat"

Post a Comment