Nasihat Haji


Pak Mus, Alhamdulillah, tahun ini, insya Allah saya akan berangkat haji, menunaikan rukun Islam kelima. Berkenan dengan itu, selain minta restu, sudilah Pak Mus memberikan nasihat dan saran ala kadarnya. Terima kasih sebelum dan sesudahnya.

A. Latief - JPR

Jawab:

Alhamdulillah. Saya ikut bersyukur dan mendoakan mudah-mudahan Anda dan segenap jamaah haji kita senantiasa mendapat taufik dan hidayah Allah, selamat sejak kepergian sampai kembali lagi ke tanah air, dikaruniai kesehatan lahir batin sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan diterima oleh Swt.

Saran saya sedikit saja, ya. Kan sudah ditatar. Ini: 

Hendakanya niat ditoto sebaik-baiknya dan seikhlas-ikhlasnya. 

Perlu saya ingatkan bahwa ibadah haji, tidak seperti shalat, lebih mengandalkan 'laku'nya daripada bacaan-bacaannya. Ini saya ingatkan karena tidak jarang saya jumpai jamaah yang terlalu konsentrasi pada bacaan-bacaannya plu tetek-bengek lainnya, lalu lupa memperhatikan 'laku' ibadah yang satu ini yang justru paling penting untuk keabsahannya. Misal yang paling sering terjadi, melempar Jumrah dari kejauhan dan seenaknya (bahkan acap kali malah kena kelapa orang!). 

Berdasarkan pengalaman, ini penting: pengendalian diri mesti lebih diperketat. Maklum kumpul orang banyak yang bermacam-macam adatnya, ditambah faktor iklim dan sikon lainnya, kadang-kadang kita jadi tidak sabaran. Padahal Allah dalam kitab suci-Nya, sudah wanti-wanti kepada orang yang seperti Anda sekarang ini, agar dalam waktu mengerjakan haji, tidak bertengkar (jidal), di samping tidak mengeluarkan kata-kata yang membangkitkan birahi (nafsi), dan berbuat kefasikan (fusuq). Seperti dalam firman-Nya:

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (QS 2. Al-Baqarah: 197)

Jangan lewatkan kesempatan untuk berdoa di tempat-tempat mustajab, seperti di Multazam (antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah), di Arafah, dan sebagainya. 

Dan last but not least, jagalah kesehatan baik-baik. Apalagi kabarnya di sana suhu saat ini panas sekali. Jangan segan-segan berkonsultasi dengan Tim Kesehatan. Tanya dan ikuti nasihat dokter. Kalau sampai sakit, Anda sendiri yang rugi, baik dari segi ibadah atau lainnya. Nah, ini saja. Selamat Beribadah Haji. Hajjan mabruura, wa sa'yan masykuura, wa dzanban maghfuura, wa tijaratann lam tabuura!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nasihat Haji"

Post a Comment