Aktivitas di Darul Arqam

Diantara hikmah kenapa Rasulullah dalam menghadapi penindasan-penindasan tersebut, melarang kaum Muslimin memproklamirkan keislaman mereka baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan serta tidak mengizinkan mereka bertemu dengan beliau kecuali secara rahasia adalah karena bila mereka bertemu dengan beliau secara terbuka maka tidak diragukan lagi kaum Musyrikin akan membatasi gerak beliau sehingga keinginan beliau untuk mentazkiyah (menyucikan diri) kaum Muslimin dan mengajarkan mereka al-Kitab dan as-Sunnah akan terhalangi. Dan barangkali, bisa menyebabkan berbenturnya antara kedua belah pihak bahkan (realitasnya) hal itu benar-benar terjadi pada tahun ke empat dari kenabian, yaitu manakala shahabat-shahabat Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam berkumpul di lereng-lereng perbukitan tempat mereka melakukan shalat secara rahasia. Tiba-tiba, hal itu terlihat oleh beberapa orang kafir Quraisy. mereka ini lalu mencaci maki dan memerangi mereka. Menghadapi hal itu, Sa'ad bin Abi Waqqash yang merupakan salah seorang dari para shahabat tersebut memukul seorang dari kaum Musyrikin tersebut sehingga tertumpahlah darah ketika itu. Inilah, darah pertama yang tertumpah dalam Islam. 


Sebagaimana yang sudah diketahui bahwa bila perbenturan ini terus terulang dan berkepanjangan maka tentunya akan berdampak kepada musnah dan binasanya kaum Muslimin. Oleh karena itu, adalah bijak untuk melakukannya dengan sembunyi-sembunyi. Nyatanya, para shahabat secara umum menyembunyikan keislaman, peribadatan, dakwah dan pertemuan mereka. Sedangkan Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam melakukannya secara terbuka dalam berdakwah dan beribadah di depan mata kaum Musyrikin. Tidak ada sesuatupun yang dapat menghalang-halanginya. Namun begitu, beliau tetap melakukan pertemuan dengan kaum Muslimin secara rahasia demi kepentingan mereka dan agama Islam. Maka adalah Daar (kediaman) al-Arqam bin Abi al-Arqam berada diatas bukit shafa dan terpencil sehingga luput dari intaian para Thaghut dan bahan pembicaraan persidangan-persidangan mereka. Tempat itulah yang dijadikan oleh beliau Shallallâhu 'alaihi wasallam sebagai pusat dakwah dan berkumpulnya kaum Muslimin. Disana, beliau membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, menyucikan hati mereka serta mengajarkan mereka al-Kitab dan al-Hikmah (as-Sunnah). 
bersambung

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aktivitas di Darul Arqam "

Post a Comment