Syahid

1. Dari Abu Tsabit, dalam suatu riwayat lain disebut-kan Abu Said dan dalam riwayat lain pula disebutkan Abulwalid, iaitu Sahl bin Hanif r.a., dan dia pernah menyaksikan peperangan Badar, bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang memohonkan kepada Allah Ta'ala supaya dimatikan syahid dan permohonannya itu dengan secara yang sebenar-benarnya, maka Allah akan menyampaikan orang itu ke tingkat orang-orang yang mati syahid, sekalipun ia mati di atas tempat tidurnya." (Riwayat Muslim)

2.Ketiga: Dari Jabir r.a., katanya: Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi s.a.w. pada hari perang Uhud: "Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau saya terbunuh, di manakah tempatku?" Nabi s.a.w. bersabda:"Dalam syurga."Orang tersebut lalu melemparkan beberapa buah kurma yang masih di tangannya kemudian berperang sehingga ia dibunuh - mati syahid." (Muttafaq 'alaih)

3.Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang-orang yang mati syahid itu ada lima macam, yaitu orang yang mati karena penyakit taun - yakni pes, orang yang mati karena penyakit perut, orang yang mati lemas - tenggelam dalam air, orang yang mati karena kerobohan - pohon, rumah dan Iain-Iain - dan orang yang mati syahid dalam peperangan fi-sabilillah."(Muttafaq 'alaih)

4. Dari Abu Hurairah r.a. pula, dari Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apa sajakah yang engkau semua masukkan dalam hitungan orang-orang yang mati syahid di kalangan engkau semua itu? Para sahabat menjawab: "Ya Rasulullah, barangsiapa yang terbunuh dalam melakukan peperangan fi-sabilillah, maka ia adalah orang yang mati syahid." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Kalau demikian cara penganggapannya, maka sesungguhnya orang-orang yang mati syahid di kalangan ummatku itu niscaya sedikit sekali." Mereka lalu bertanya: "Kalau demikian, maka siapa sajakah ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh dalam melakukan peperangan fi- sabilillah, maka ia adalah orang yang mati syahid, juga barangsiapa yang mati dalam melakukan peperangan fi-sabilillah - sekalipun tidak terbunuh, misalnya jatuh dari kudanya, maka iapun mati syahid. Demikian pula barangsiapa yang mati karena dihinggapi penyakit taun - yakni pes, maka itupun orang yang mati syahid, juga barangsiapa yang mati karena dihinggapi penyakit perut, maka ia juga mati syahid dan orang yang lemas-mati tenggelam dalam air - itupun syahid." (Riwayat Muslim)

5. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh karena membela harta - yang menjadi miliknya, maka ia adalah syahid." (Muttafaq 'alaih)

6. Dari Abul-A'war yaitu Said bin Zaid bin 'Amr bin Nufail, salah seorang di antara sepuiuh orang yang disaksikan akan mem-peroleh syurga - yakni bahwa Nabi s.a.w. telah menjelaskan bahwa mereka itu pasti masuk syurga - radhiallahu anhum, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh karena membela harta - yang dimilikinya, maka ia adalah mati syahid, barangsiapa terbunuh karena membela darahnya - yakni mempertahankan diri karena hendak dibunuh oleh seseorang, maka ia juga mati syahid, barang- siapa yang terbunuh karena mempertahankan agamanya, iapun mati syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan keluarganya - kehormatan mereka, maka ia juga mati syahid." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

7. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah s.a.w., lalu berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah pendapat Tuan,jikalau ada seseorang datang hendak mengambil hartaku?" Beliau s.a.w. menjawab: "Jangan engkau berikan padanya." Orang itu bertanya: "Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau ia menyerang saya?" Beliau menjawab: "Balaslah serangannya!" la bertanya lagi: "Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau ia berhasil membunuh saya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Engkau mati syahid." la bertanya pula: "Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau saya dapat membunuhnya?" Beliau s.a.w. menjawab: "la masuk dalam neraka." (Riwayat Muslim)

Ziarah

1.) Maka ingat-ingatlah Sabda beliau Rosulullah saw "Berziarahlah ke kubur karena hal itu dapat mengingatkan kalian akan akhirat" (Shahih Ibnu Majah, jilid I, hal 113)

2.) Rasulullah s.a.w. sedang lewat dan melihat ada seorang wanita di sebuah kubur sedang menangisi anaknya yg telah meninggal. Rasulullah tidak melarang wanita itu (karena menziarahi anaknya), namun beliau s.a.w. bersabda kepada wanita itu: "Takutlah Anda pada Allah dan bersabarlah!" Semestinya untuk memahami riwayat itu sebaiknya dibaca dan diteruskan riwayatnya...


3.) Setelah mengetahui bahwa yang mengatakan itu adalah Nabi, maka wanita tersebut meninggalkan makam dan kemudian datang kepada Nabi dan minta maaf, sebab ia tidak mengenalnya. Kemudian Nabi bersabda "Sabar dalam musibah sangat diperlukan" (Shahih Bukhari, kitab jana'is hal 100, ShahihAbu Daud jilid II, hal 171)

4.) Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: "Allah mengutuk wanita-wanita yang sering menziarahi kubur." (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah, juga Turmudzi yang menyatakannya sah)

5.)Sabda Rasulullâh, "(Dulu) saya melarang kalian menziarahi kuburan, maka (sekarang) ziarahlah ke kuburan, karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada akhirat" (HR. Muslim).

6.Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. bahawasanya ada seorang lelaki berziarah kepada seorang saudaranya di suatu desa lain, kemudian Allah memerintah seorang malaikat untuk melindunginya di sepanjang jalan - yang dilaluinya. Setelah orang itu melalui jalan itu, berkatalah malaikat kepadanya: "Ke mana engkau menghendaki?" Orang itu menjawab: "Saya hendak ke tempat seorang saudaraku di desa ini." Malaikat bertanya lagi: "Adakah suatu kenikmatan yang hendak kau perolehi dari saudaramu itu?" Ia menjawab: "Tidak, hanya saja saya mencintainya kerana Allah." Malaikat lalu berkata: "Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah untuk menemuimu - guna memberitahukan - bahawa sesungguhnya Allah itu mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu kerana Allah." (Riwayat Muslim)

7.Dari Ibnu Abbas r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda Jibril a.s.: "Apakah sebabnya Tuan tidak suka berziarah pada kami yang lebih banyak lagi - lebih sering - daripada yang Tuan berziarah sekarang ini?" Kemudian turunlah ayat - yang ertinya: - Dan kami tidak turun melainkan dengan perintah Tuhanmu. BagiNya adalah apa yang ada di hadapan serta di belakang kita dan apa saja yang ada di antara yang tersebut itu." (Maryam: 64) (Riwayat Imam Bukhari)

Yakin dan Tawakkal

1.)Dari abu hurairah ra. dari nabi saw ,beliau bersabda 'akan masuk sorga orang-orang yang mempunyai hati berpendirian seperti pendirian burung (HR Muslim)

2.)Dari jabir ra ia berkata ''saya berperang bersama nabi saw menuju ke arah najd, tatkala rasulullah kembali kami pun ikut kembali, di suatu lembah yang banyak pohon berduri kami merasa payah dan mengantuk. rasulullah saw pun turun dan menggantungkan pedangnya, sedangkan kami semua tertidur .tiba-tiba rasulullah saw memanggil kami sedangkan didekat beliau ada seseorang badui, kemudian beliau bersabda; sesungguhnya orang ini telah menghunus pedangku sewaktu aku tertidur, setelah aku terbangun pedang itu sedang terhunus di tangannya lalu orang ini berkata; siapakah yang dapat mencegah kamu dari seranganku?aku menjawab "Alloh (tiga kali) kemudian orang itu tidak melakukan apa-apa dan langsung duduk (HR bukhari dan muslim)

3.)Dari umar ra. ia berkata aku mendengar rasulullah saw bersabda'andaikan kalian benar-benar bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana dia memberik rezeki kepada burung yaitu keluar dengan prut kosong di pagi hari dan kembali dengan perut kenyang di sore hari (HR tirmidzi)

4.)Dari umarah Al-bara bin azib ra, ia berkata; rasulullah saw bersabda ;hai fulan apabila kau hendak tidur maka bacalah ALLAAHUMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA WAWAJJAHTU DHAHRII ILAIKA RAGHBATAN WARAHBATAN ILAIKA LAA MALJA'A WALAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA AAMANTU BIKITABIKAL LADZII ANZAKTA WA NABIYYIKAL LADZI ARSALTA (Ya Alloh saya menyerahkan diri kepada-Mu saya menyerahkan segala urusanku kepada-Mu dan saya menyandarkan punggungku kepada-Mu karena mengharap dan takut kepada-Mu tidak ada tempat kembali dan tidak ada tempat berlindung kecuali hanya kepada-Mu saya percaya dengan sepenuh hati terhadap kitab-Mu yang telah engkau turunkan terhadap Nabi-Mu yang telah engkau utus) dengan membaca doa ini apabila kalian mati pada malam itu maka matinya dalam keadaan bersihn dari dosa dan jika kamu masih hidup sampai pagi harinya maka kamu akan memperoleh kebaikan (hr Bukhari dan muslim)

5.)Dari anas ra, ia berkata ; rasulullah saw bersabda 'siapa saja yang keluar rumahnya membaca "BISMILLAHI TAWAKKALTU ALALLAHI WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (Dengan menyebut nama Allah saya bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolingan Alloh) maka dikatakan kepadanya "kamu telah mendapat petunjuk kamu telah dijamin kamu dipelihara dan dijauhkan dari setan (HR Abu dawud, Tarmidzi, Nasa'i dan yang lain)
dalam riwayat abud dawud ada tambahan "maka setan yang satu akan berkata kepada yang kainnya 'bagaimana kamu dapat menggoda orang itu sedangkan dia telah diberi petunjuk,telah dijamin dan dipelihara oleh Alloh'



6.) Abu dzar jindub bin junadah dan abu abdurrahman mu'adz bin jabal ra. menerangkan , Rasulullah saw bersabda, "bertakwalah kepada Alloh di manapun kamu berada, dan ikutilah kejelakan dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, dan pergaulillah manusia dengan akhlak terpuji (HR Tirmidzi dan ia berkata"ini adalah hadist hasan, dan sebagian kitab disebutkan sebagai hadist hasan shahih)

7. Dari Umar r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:"Andaikata engkau sekalian itu suka bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscayalah Dia akan memberikan rezeki padamu sekalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung. Pagi-pagi burung-burung berperut kosong dan sore-sore kembali dengan perut penuh berisi.

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
8. Dari Abu Bakar ash-Shiddiq, yaitu Abdullah bin Usman bin 'Amir bin 'Amr bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Luai bin Ghalibal-Qurasyi at- Taimi r.a., ia dan ayahnya, juga ibunya semuanya adalah termasuk golongan para sahabat radhiallahu 'anhum, katanya: "Saya melihat pada kaki kaum musyrikin sedang kita berada dalam guha dan orang-orang tersebut tepat di atas kepala kita, lalu saya berkata: "Ya Rasulullah, andaikata seorang dari mereka itu melihat ke bawah kakinya, pasti mereka akan dapat melihat tempat kita ini." Beliau s.a.w. lalu bersabda:"Apakah yang engkau sangka itu, hai Abu Bakar bahwa kita ini hanya berdua saja. Allah adalah yang ketiga dari kita ini - maksudnya senantiasa melindungi kita." (Muttafaq 'alaih)

Nikah

Ya Allah berikanlah pada ku istri-istri / suami-suami,yang menjadikan permata hatiku,dan jadikanlah keluarga kami Imam bagi orang-orang yang bertakwa . " ( Q.S Al Furqan 74 ).

?Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas lagi Maha Mengetahui.? (QS. An-Nuur : 32)

Defenisi Nikah :
Nikah menurut longistiknya adalah : Pelukan dan bersatu .Seperti kata," Aku nikahkan pohon-pohon,maksudnya,aku menyatukan satu pohon dengan pohon yang lain,sehingga keduanya bersatu dan dapat menghasilkan.
Nikah juga dikatakan dengan " 'Aqad = Ikatan ",berarti orang yang bila sudah menikah,berarti sudah ada ikatan
diantara keduanya.

Menurut Syara' Nikah adalah : Suatu ikatan yang ditentukan oleh pembuatan hukum yang memungkinkan
lelaki untuk istimta' ( mendapatkan kesenangan seksual ),dari istrinya begitu juga sebaliknya.

Rukun Nikah :1 )Calon mempelai pria
2 ).Calon mempelai wanita.
3 ).Wali dari mempelai wanita
4 ).Ijab dan qabul.
5) Tujuan Pernikahan :
Profesor Doktor Su'ad Shaleh didalam bukunya " Nidzamul usrah fil Islam " ( Undang- undang Kekeluargaan dalam Islam ).mengatakan ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam perkawinan tersebut.
1 ),Untuk mengatur keseimbangan kekuatan dalam diri seseorang.
2 ),Mendapatkan keturunan .

Wali nikah1. Ayah kandung
2. Kakek, atau ayah dari ayahbr 3 Saudara (kakak / adik laki-laki) se-ayah dan se-ibu
4. Saudara (kakak / adik laki-laki) se-ayah saja
5. Anak laki-laki dari saudara yang se-ayah dan se-ibu
6. Anak laki-laki dari saudara yang se-ayah saja
7. Saudara laki-laki ayah
8. Anak laki-laki dari saudara laki-laki ayah (sepupu)
9. Bila kesemuanya tidak ada lagi yang hidup atau beragama Islam, maka saat itu hakimlah yang menjadi wali.


HARAM NIKAH MUT'AH SAMPAI HARI KIAMAT:Dari Rabi' bin Sabrah Al-Juhaini r.a., bapanya mengabarkan kepadanya,bahawa dia pernah pergi bersama-sama Rasulullah saw(dalam peperangan menaklukkan Makkah). Rasulullah saw bersabda: " Aku telah membolehkan nikah mut'ah. Sesungguhnya (mulai saat ini) Allah telah MENGHARAMKANNYA SAMPAI HARI KIAMAT NANTI. Maka siapa yang masih punya isteri mut'ah, ceraikanlah dia dan janganlah kamu ambil kembali daripadanya apa-apa
yang telah kamu berikan kepadanya."

Dari Rabi' bin Sabrah Al-Juhaini r.a, dari bapanya katanya: " Rasulullah saw telah melarang nikah melakukan nikah mut'ah. Sabdanya : Ketahuilah ! Nikah mut'ah HARAM MULAI HARI INI SAMPAI KIAMAT. Siapa yang telah memberi sesuatu kepada perempuan yang dinikahinya secara mut'ah, janganlah mengambilnya kembali."

Dari Ali bin Abi Talib r.a. katanya: Ketika terjadi peperangan Khaibar, Rasulullah saw MELARANG melakukan nikah mut'ah dan memakan daging kaldai jinak." Dari Terjemahan Hadis Shahih Muslim : Al-Imam Nawawi Jilid III


HUKUM MENIKAHDari Jabir bin Abdillah bahwa saya mengabari Rasulullah SAW,?Ya Rasulullah SAW, aku baru saja menikah?. Beliau balik bertanya,?Kamu sudah zawaj ??. ?Ya?, saja menjawab. ?Dengan gadis atau janda??, beliua bertanya lagi. ?Dengan janda?, jawabku. Lalu beliau menjawab,?Mengapa bukan dengan perawan ? Sehingga kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu. (HR. Bukhari 4846).

Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,?Siapapun wanita yang menikah tanpa izin dari walinya, maka nikahnya batil, maka nikahnya batil, maka nikahnya batil. ?Sultan adalah wali bagi wanita yang tidak punya wali. (HR. Ahmad 6/166, Abu Daud 2083, At-Tirmizy 1102, Ibnu Majah 1879)

Dari Aisyah ra berkata,"Rasulullah SAW pernah ditanya tentang seseorang yang berzina dengan seorang wanita dan berniat untuk menikahinya, lalu beliau bersabda,"Awalnya perbuatan kotor dan akhirnya nikah. Sesuatu yang haram tidak bisa mengharamkan yang halal". (HR. Tabarany dan Daruquthuny).

Juga dengan hadits berikut ini :
Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW,"Istriku ini seorang yang suka berzina". Beliau menjawab,"Ceraikan dia". "Tapi aku takut memberatkan diriku". "Kalau begitu mut'ahilah dia". (HR. Abu Daud dan An-Nasa'i)

DariAbi Hurairah rasulullah SAW bersabda : " Salaasun jidduhunna jiddun, wahazluhunna jiddun ". Tiga hal yang sungguh-sungguh itu menjadi benar ( sungguh2), dan CANDA itu menjadi sungguh-sungguh.tiga hal itu adalah : Nikah, Thalaq dan Ruju'.(H.R At Tirmidzi ).


Dari Abi Buraidah bin Abi Musa dari Ayahnya berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,"Tidak ada nikah kecuali dengan wali". (HR Ahmad dan Empat)

Dari Al-Hasan dari Imran marfu'an,"Tidak ada nikah kecuali dengan wali dan dua saksi". (HR Ahmad).

Hadis riwayat Anas ra.:Bahwa beberapa orang sahabat Nabi saw. bertanya secara diam-diam kepada istri-istri Nabi saw. tentang amal ibadah beliau. Lalu di antara mereka ada yang mengatakan: Aku tidak akan menikah dengan wanita. Yang lain berkata: Aku tidak akan memakan daging. Dan yang lain lagi mengatakan: Aku tidak akan tidur dengan alas. Mendengar itu, Nabi saw. memuji Allah dan bersabda: Apa yang diinginkan orang-orang yang berkata begini, begini! Padahal aku sendiri salat dan tidur, berpuasa dan berbuka serta menikahi wanita! Barang siapa yang tidak menyukai sunahku, maka ia bukan termasuk golonganku
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2487

Hadis riwayat Sa`ad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melarang Usman bin Mazh`un hidup mengurung diri untuk beribadah dan menjauhi wanita (istri) dan seandainya beliau mengizinkan, niscaya kami akan mengebiri diri
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2488

Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra., ia berkata:
Kami pergi berperang bersama Rasulullah saw. tanpa membawa istri lalu kami bertanya: Bolehkah kami mengebiri diri? Beliau melarang kami melakukan itu kemudian memberikan rukhsah untuk menikahi wanita dengan pakaian sebagai mahar selama tempo waktu tertentu lalu Abdullah membacakan ayat: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2493
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Seorang yang akan memberikan pengumuman dari Rasulullah saw. keluar menghampiri kami dan berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. sudah mengizinkan kamu sekalian untuk menikahi kaum wanita secara mut`ah
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2494

Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melarang untuk menikahi wanita secara mut`ah dan memakan daging keledai piaraan ketika perang Khaibar
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2510

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita dan bibinya, dari pihak ayah atau ibu, tidak boleh dihimpun dalam satu ikatan perkawinan
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2514

Neraka

  1. Dari abu hurairah ra, ia berkata sesungguhnya rasulullah saw bersabda; neraka itu tertutup dengan berbagai macam kesenangan, dan surga itu tertutup dengan berbagi macam ketidak senangan (Hr bukhari dan muslim)
  2. Dari ibnu mas'ud ra. ia berkata ; Rasulullah saw bersabda; pada hari kiamat neraka jahanam itu akan didatangkan dengan tujuh puluh ribu kendali, tiap -tiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat (HR Muslim)
  3. Dari nu'man bin basyir ra, ia berkata ; saya mendengar rasulullah saw bersabda; sesungguhnya seringa-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat , ialah seseorang yang dibawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya; sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorangpun yang lebih berat siksaannya dari pada itu, padahala itu adalah siksaan yang paling ringan bagi ahli neraka (HR Bukhari dan Muslim)
  4. Dari samurah bin jundub ra ia berkata ; nabi saw bersabda; "Di antara ahli neraka ada yang disiksa dengan api sebatas pada kedua mata kakinya,sebatas kedua lututnya, sebatas pusarnya dan ada pula yang disiksa dengan api sebatas bahunya (HR Muslim)
  5. Dari ibnu umar ra, ia berkatal Rasulullah saw bersabda; di kala manusia berdiri, menunggu panggilan tuhan semesta alam, ada salah seorang diantara mereka yang terbenam dalam keringatnya sampai kedua daun telinganya (HR bukhari dan muslim)
  6. Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Allah berfirman kepada penghuni neraka yang paling ringan siksaannya: Seandainya kamu mempunyai dunia serta isinya, apakah kamu akan menebus dengan semua itu? Orang itu menjawab: Ya. Allah berfirman: Aku telah meminta darimu yang lebih ringan daripada ini ketika kamu masih berada di tulang punggung Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu (aku kira beliau juga bersabda) dan Aku tidak akan memasukkanmu ke neraka. Tetapi kemudian kamu enggan dan tetap menyekutukan-Ku Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5018
  7. Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Bahwa seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana seorang kafir dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? Rasulullah saw. menjawab: Bukankah Tuhan Yang membuatnya berjalan di atas kedua kakinya di dunia juga berkuasa untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiama. Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 502. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:.
  8. Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5036
  9. Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Nabi saw. bersabda: Api kalian yang dinyalakan anak-cucu Adam adalah sepertujuh puluh dari panas api Jahanam. Para sahabat berkata: Demi Allah, bila sepanas ini saja sudah cukup wahai Rasulullah saw. Beliau bersabda: Sesungguhnya panas api tersebut masih tersisa sebanyak enam puluh sembilan bagian, panas masing- masing sama dengan api ini Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5077.
  10. Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
    Bahwa Nabi saw. bersabda: Neraka Jahanam selalu berkata: Apakah masih ada tambahan? Sehingga Allah Maha Suci lagi Maha Tinggi meletakkan telapak kaki-Nya, lalu Jahanam berkata: Cukup, cukup! Demi keagungan-Mu! Dan sebagiannya dikumpulkan kepada sebagian yang lain

Zuhud

Zuhud

Innamaa matsalu alhayaati alddunyaa kamaa-in anzalnaahu mina alssamaa-i faikhtalatha bihi nabaatu al-ardhi mimmaa ya/kulu alnnaasu waal-an'aamu hattaa idzaa akhadzati al- ardhu zukhrufahaa waizzayyanat wazhanna ahluhaa annahum qaadiruuna 'alayhaa ataahaa amrunaa laylan aw nahaaran faja'alnaahaa hashiidan ka-an lam taghna bial-amsi kadzaalika nufashshilu al-aayaati liqawmin yatafakkaruuna

[Yunus:24] Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam- tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang- orang berfikir.

i'lamuu annamaa alhayaatu alddunyaa la'ibun walahwun waziinatun watafaakhurun baynakum watakaatsurun fii al-amwaali waal-awlaadi kamatsali ghaytsin a'jaba alkuffaara nabaatuhu tsumma yahiiju fataraahu mushfarran tsumma yakuunu huthaaman wafii al-aakhirati 'adzaabun syadiidun wamaghfiratun mina allaahi waridhwaanun wamaa alhayaatu alddunyaa illaa mataa'u alghuruuri

[Al hadid:20] Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga- banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

1.) Dari AbuAbbas sahl bin Sa'ad Assa'idi radhiallahu anhum dia berkata: Seseorang mendatangi rasululloh shallallohu alaihi wa sallam , maka beliau berkata: Wahai Rasululloh tunjukan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda. Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Alloh dan Zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia (hadist hasan riwayat Ibnu majjah)

2. Dari abu said al khudiry ra. ia berkata rasulullah saw duduk diatas mimbar dan kami duduk di sekitarnya, kemudia beliau bersabda; Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan terhadap kalian sepeninggalku adalah terbukanya kemewahan dan keindahan dunia (HR Bukhari dan muslim)

3. Dari Abu sa'id al khudiry ra ia berkata; rasulullah saw bersabda" sesungguhnya dunia ini indah dan mempesonakan dan sesungguhnya Alloh ta'ala telah menyerahkannya kepada kalian , kemudia Allah akan melihat bagaimana kalian berbuat atas duni ini, maka berhati-hatilah dalam urusan dunia dan berhati-hatilah juga terhadap wanita (HR Muslim)

4.Dari Al mustaurid syaddad ra, ia berkata ; rasulullah was bersabda; perbandingan antara dunia dengan akhirat , seperti seorang diantara kalian yang memasukan jari- jarinya ke dalam lautan, maka perhatikanlah apa yang dapat ia peroleh (HR Muslim)

5. Dari Abu hurairah ra, dari rasulullah saw beliau bersabda; "Andaikan aku mempunya emas sebesar bukit uhud, aku pasti lebih senang kalau emas itu tidak menginap di tempatku sampai tiga malam, dan masih tersisa di tempatku, kecuali sesuatu yang aku persiapkan untuk membayar hutang (HR Bukhari dan muslim)

6. Dari abu hurairah ra, ia berkata rasulullah saw bersabda; perhatikanlah orang yang berada di bawahmu dan jangan kamu memperhatikan orang yang berada di atasmu, karena yang demikian itu lebih pantas, agar kamu semua tidak menganggap remeh nikmat Alloh yang telah dikaruniakan kepadamu (HR Bukhari dan muslim)

7. Dari abu hurairah ra ia berkata Rasulullah saw bersabda; Dunia ini adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir (HR muslim)

8. Dari abudullah bin asy-syikhir ra, ia berkata ; saya mendatangi rasulullah saw sedangkan beliau sedang membaca surat ; AL HAAKUMUT TAKAATSUR' kemudian beliau bersabda; Anak adam akan berkata ini adalah harta bendaku, ini adalah harta bendaku, wahai anak adam , tidak ada harta kekayaan yang kamu miliki, kecuali apa yang kamu makan kemudian habis, atau apa yang kamu pakai kemudia rusak, atau apa yang kamu sedekahkan kemudian menjadi simpanan bagimu (HR muslim)

9.Dari abdullah bin mughfal ra ; ia berkata ; ada seseorang berkata kepada nabi saw, wahai rasulullah , demi Alloh saya mencintai engkau, beliau bersabda; pikirkanlah benar-benar apa yang kamu katakan itu; ia berkata demi Alloh sungguh saya mencintai engkau , ia mengulanginya sebanyakan tiga kali, kemudian beliau bersabda ; apabila kamu mencintaiku , bersiap-siaplah untuk menghadapi kemiskinan dengan mengencangkan pinggang; sesungguhnya kemiskinan itu lebih cepat datangnya, bagi orang yang mencintaiku melebihi cepatnya banjir yang mengalir ke jurang (HR Timidzi)

DAULAH KEJAM AL-’UBAIDIYAH

DAULAH KEJAM AL-’UBAIDIYAH

Orang yang pertama kali menjadi penguasa dinasti ini di Maghrib adalah orang yang bernama al-Mahdi 'Ubaidillah pada tahun 296 H. Dia meninggal tahun 322 H.

Setelah itu anaknya yang bernama al-Qaim Biamrillah Muham­mad naik menjadi penggantinya. Dia meninggal pada tahun 333 H.

Lalu anaknya yang bernama Ismail al-Manshur naik menggantikan dirinya. Dia meninggal pada tahun 340 H.

Setelah itu anaknya Ma'ad al-Mu'iz naik menjadi penguasa. Dia masuk ke Kairo pada tahun 362 H. Dia meninggal pada tahun 365 H.

Dia digantikan oleh anaknya al-Aziz Nazzar yang meninggal pada tahun 386 H.

Anaknya ai-Hakim Biamrillah al-Manshur naik menjadi penggan­tinya. Dia dibunuh pada tahun 411 H.

Lalu naiklah anaknya yang bemama Ali azh-Zhahir Lii'zaz Dinullah. Dia meninggal pad a tahun 428 H.

Ma'ad anaknya naik menggantikan ayahnya. Dia meninggal pada tahun 487 H. Dengan demikian dia duduk menjadi penguasa selama enam puluh tahun empat bulan.

Adz-Dzhahabi berkata, "Sepanjang pengetahuan saya tidak seorang pun yang duduk menjadi khalifah ataupun sultan yang memi­liki masa waktu pemerintahan yang lebih panjang darinya."

Setelah itu anaknya Ahmad al-Musta'ii Billah naik menggantikan­nya. Dia meninggal pada tahun 495 H.

Setelah itu anaknya yang bernama Manshur al-Amir Biahkamillah yang masih berusia lima tahun didudukkan sebagai penguasa. Dia dibunuh pada tahun 524 H tanpa meninggalkan seorang anak pun.

Sepeninggal anak pamannya yang bernama al-Hafizh Liidinil­lah Abdul Majid bin Muhammad bin al-Mustanshir naik sebagai khali­fah. Dia meninggal pada tahun 544 H.

Setelah itu dia digantikan oleh anaknya yang bernama azh-Zhafir Billah Ismail. Dia dibunuh pada tahun 549 H.

Setelah itu anaknya yang bernama Isa al-Faiz Binashrillah naik menjadi khalifah dan meninggal pada tahun 555 H.

Setelah itu ai-' Adhid Lidinillah Abdullah bin Yusuf bin al-Hafizh Lidinillah. Dia dicopot dari kursinya pada tahun 567 H dan meninggal di tahun itu juga. Barulah setelah itu didirikan kembali dinasti Abbasiyah di Mesir. Sedangkan dinasti 'Ubaidiyah hancur berantakan.

Adz-Dzahabi berkata: Dengan demikian mereka berjumlah empat belas orang yang terbelakang (mutakhallit) dan bukan sebagai khalifah (mustakhlit).

DAULAH UMAYYAH DI ANDALUSIA


Khalifah pertama Bani Umayyah di Andalusia adalah Abdur Rahman bin Mu'awiyah bin Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan. Dia dibaiat sebagai Amir saat berada di Andalusia dalam status sebagai pelarian. lni terjadi pada tahun 138 H. Dia adalah seorang khalifah yang dikenal memiliki wawasan keilmuan yang sangat luas. Meninggal pada bulan Rabiul Awal tahun 170 H.

Setelah itu dia digantikan oleh anaknya yang bernama Hisyam bin Abu al-Walid di bulan Shafar tahun 180 H.

Al-Hakam Abu al-Muzhaffar yang bergelar al-Murtadha menjadi Amir setelah meninggal ayahnya, Hisyam. Dia meninggal pada bulan Dzulhijjah tahun 206 H.

Setelah itu anaknya yang bernama Abdur Rahman naik menjadi Amir. Dia adalah orang yang pertama kali mengangkat nama kerajaan Bani Umayyah di Andalusia. Di masa pemerintahannya inilah dibuat mata uang dirham yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh mereka sendiri. Dalam transaksi mereka menggunakan uang yang dipergunakan di wilayah Timur. Abdur Rahman ini memiliki kesamaan dengan al-Walid bin Abdul Malik dalam hal kesombongannya, dan memiliki kesamaan dengan al-Makmun dalam hal kecintaannya kepada filsafat. Dia adalah orang pertama yang memasukkan filsafat ke Andalusia. Meninggal pada tahun 239 H.

Sepeninggalnya, dia digantikan oleh anaknya yang bernama Muhammad yang meninggal pada tahun 273 H. Kemudian dia digan­tikan oleh anaknya al-Mundzir yang meninggal pada bulan Shafar tahun 275 H.

Setelah itu, al-Mundzir digantikan oleh saudaranya yang bernama Abdullah. Dia adalah khalifah yang paling baik di Andalusia baik secara ilmu pengetahuan maupun dari sisi agama. Dia meninggal pada bulan Rabiul Awwal tahun 300 H.

Setelah cucunya yang bernama Abdur Rahman bin Muhammad yang bergelar an-Nashir naik menjadi khalifah dan dialah orang pertama yang menggunakan gelar khalifah di depan namanya di Andalusia dan sekaligus menyebut dirinya sebagai Amirul Mukminin. Ini terjadi pada saat khilafah Bani Abbas mengalami kemunduran yang sangat tajam di masa pemerintahan al-Muqtadir. Orang-orang sebelum dia menyebut dirinya hanya dengan Amir. Dia meninggal pada bulan Ramadhan tahun 350 H. Dia digantikan anaknya yang bernama al-Hakam al­-Mustanshir yang meninggal pada bulan Shafar tahun 366 H. Lalu naik Hisyam al-Muayyid yang kemudian dicopot dan dipenjarakan pada tahun 399 H.

Setelah itu Muhammad bin Hisyam bin Abdul Jabbar bin an­NashirAbdur Rahman naik menjadi khalifah dengan memakai gelar al­-Mahdi. Dia duduk sebagai khalifah hanya dalam waktu enam belas bulan karena terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh keponakan­nya sendiri yang bernama Hisyam bin Sulaiman bin an-Nashir Abdur Rahman. Dia berhasil merebut kursi khilafah dan bergelar ar-Rasyid. Setelah itu pamannya memeranginya dan dia pun dibunuh. Para pem­besar sepakat untuk mencopot pamannya sehingga membuatnya menyembunyikan diri dan akhirnya dibunuh. Orang-orang membaiat anak saudara Hisyam yang terbunuh tadi yang bernama Sulaiman bin al-Hakam al-Mustanshir yang kemudian memakai gelar al-Musta'in. Akhimya dia pun diperangi dan ditawan pada tahun 406 H.

Setelah itu naik Abdur Rahman bin Abdul Malik bin an-Nashir yang bergelar al-Murtadha. Dia dibunuh di akhir tahun itu. Terbunuhnya Abdur Rahman sekaligus menandai kemunduran dinasti Umayyah di Andalusia.

Setelah itu berdirilah dinasti Alawiyah Husainiyah. Yang menjadi penguasa pertamanya adalah an-Nashir bin Hammud. Dia naik men­jadi penguasa pada bulan Muharram tahun 407 H. Pada bulan Dzulhij­jah tahun 408 H dia terbunuh yang kemudian digantikan oleh sau­daranya yang bemama al-Ma'mun al-Qasim. Namun dia dipecat pada tahun 411 H.

Setelah itu keponakannya yang bemama Yahya bin an-Nashir naik menjadi penguasa dengan menggunakan gelar al-Musta'ia. Dia dibunuh setelah memerintah hanya dalam waktu setahun tujuh bulan.

Setelah itu dinasti Umayyah bangkit kembali. Sebagai khalifah­nya adalah al-Mustazhhir Abdur Rahman bin Hisyam bin Abdul Jabbar yang kemudian dibunuh setelah lima puluh hari memerintah.

Muhammad bin Abdur Rahman bin 'Ubaidillah bin an-Nashir bin Abdur Rahman naik menggantikannya dengan gelar al-Mustakfi. Dia dicopot setelah memerintah selama setahun empat bulan.

Hisyam bin Muhammad bin Abdul Malik bin an-Nashir Abdur Rahman menggantikanya. Dia bergelar al-Mu'tamad. Dalam jangka beberapa waktu dia memerintah. Setelah itu dicopot dan dipenjara­kan hingga meninggalnya pada bulan Shafar tahun 428 H.

Kematiannya juga merupakan lonceng kematian dinasti Bani Umayyah di Andalusia.

Ar-Radhi Billah, Abu Al-Abbas bin Al-Muqtadir

Ar-Radhi Billah, Abu Al-Abbas bin Al-Muqtadir

(322 H-329 H)

Ar-Radhi Billah, Abu al-Abbas Muhammad bin Al-Muqtadir bin al-Mu’tadhid bin Thalhah bin al-Mutawakkil.

Dia dilahirkan pada tahun 297 H.Ibunya adalah mantan budak yang berasal dari Romawi bernama Zhalum.Dia dilantik menjadi khalifah pada saat al-Qahir diberhentikan dari jabatannya.Kemudian dia memerintahkan kepada Ibnu Muqlat untuk menuliskan kejahatan yang dilakukan oleh al-Qahir dan memerintahkannya untuk membacakannya dihadapan orang-orang.

Pada tahun 322 orang yang bernama Mardawaij, salah seorang pemuka Dailam asala Asfahan meninggal dunia.Pada saat itu dia telah mempunyai pengaruh yang kuat dan telah tersebar kabar bahwasannya dia akan datang dan menyerang kota Baghdad.Dia pun mengadakan perjanjian damai dengan orang-orang Majusi.Dia pernah berkata : “Saya akan mengembalikan kerajaan-kerajaan asing tersebut dan akan maenghancurkan kerajaan Arab.”

Pada tahun ini Ali bin Buwaih mengutus seorang utusan kepada ar-Radhi dia hendak menuntut bagian uang kepadanya sebesar delapan belas juta dirhamm pertahun dari wilayah yang dia kuasai.Kemudian ar-Radhi mengirimkan bendera kebesaran dan menyatakan Ibnu Buwaih dicopot dari jabatannya.Sejak saat itulah Ibnu Buwaih mengulur-ulur pembayaran yang harus dibayarkan kepada ar-Radhi.

Pada tahun ini al-Mahdi yang telah berkuasa di Maghrib meninggal dunia.Dia telah berkuasa di tempat tersebut selama dua puluh lima tahun.Al-Mahdi merupakan nenek moyang para khalifah Mesir yang dinamakan oleh orang-orang bodoh sebagai kaum Fathimiyyah.Al-Mahdi menganggap dirinya sebagai keturunan ’Alawi, padahal dia adalah seorang yang berasal dari keturunan Majusi.

Qadhi Abu Bakar al-Baqlani berkata : “Kakek dari Ubaidillah yang bergelar al-Mahdi tersebut adalah seorang Majusi.Pada saat Ubaidillah memasuki wilayah Maghrib, dia menyebut dirinya sebagai keturunan Alawiyyin, padahal tidak seorang pun para ahli silsilah menyatakan bahwa dia adalah keturunan Ali.Dia adalah seorang penganut paham kebatinan yang kotor yang berusaha untuk menghancurkan Islam.Dia tidak segan-segan memenggal kepala para ulama dan fuqaha dengan tujuan agar tidak ada seorang pun yang menghalangi ambisinya tersebut.

Demukian juga yang dilakukan oleh anak-anak dan penerusnya.Mereka menghalalkan minuman keras dan perzinahan.Mereka sebarkan akidah Rafidhah yang menolak kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Utsman.Setelah meninggal dia digantikan oleh anaknya yangbernama al-Qaim Biamrillah yang bernama asli Muhammad.

Pada tahun ini muncul gerakan Muhammad bin Ali as-Sam’ani yang terkenal dengan sebutan Abu al-Azafir.Telah tersebar kabar bahwasannya dia adalah seseorang yang mengaku sebagai Tuhan dan bahwa dia mampu menghidupkan orang mati., oleh karena itu dia dibunuh dan disalib bersama-sama para pengikutnya.

Pada tahun ini pula Abu Ja’far as-Sajzi salah seorang pembantu dekatnya meninggal dunia.Diriwayatkan bahwa dia meninggal pada usia 140 tahun dan panca inderanya masih normal.

Pada tahun ini perjalanan ibadah haji tidak bisa dilakukan hingga tahun 329 H.

Pada tahun 323 H.Ar-Radhi mengendalikan pemerintahannya dengan tenang.Pada tahun ini dia membagikan kekuasaan kepada anaknya.Dia memberi tugas kepada anaknya Abu al-Fadhl untuk mengatur wilayah kekuasaannyadi sebelah timur, sedangkan Abu JA’far ditugaskan untuk mengatur wilayah bagian barat.

Pada tahun ini terjadi peristiwa bersejarah yang terkenal dengan sebutan peristiwa Syannabud.Yaitu peristiwa tobatnya Syannabud dari pemahaman-pemahaman yang menyimpang dari al-Qur’an.Peristiwa pertobatan tersebut dihadiri oleh Abu Ali bin Muqlat.

Pada bulan Jumadil Ula tahun ini angin besar bertiup dengan kencangnya di Baghdad.Dunia seakan gelap mulai dari waktu Ashar hingga Maghrib.

Pada bulan Dzulqa’dah tahun ini binatang-binatang banyak yang mati sepanjang malam.Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada tahun 324 H, Muhammad bin Raiq mampu menguasai Wasith dan wilayah-wilayah sekitarnya.Sejak saat itu pemerintahan tidak berjalan dengan normal dan kantor-kantor tutup karena semua medan telah dikuasai oleh Raiq.Dan harta yang dihasilkan dari wilayah tersebut disetorkan kepada Raiq.Ar-Radhi pada saat itu hanyalah sebuah simbol yang tidak mempunyai kekuatan dalam kekuasaannya.

Pada tahun 325 H, pemerintahan ar-Radhi lemah tak berdaya.Sehingga kekuasaan khilafah saat itu seringkali berada ditangan para pemberontak, atau para pejabat yang tidak membawa apa-apa.Mereka laksana raja-raja kecil, saat itulah tidak tersisa kekuasaan ar-Radhi kecuali di Baghdad dan Suwad walaupun pada hakikatnya Ibnu Raiq sangat berpengaruh jika dibandingkan dengan Radhi sendiri.

Pada saat kekuatan dinasti Bani Abbas menurun drastis karena gerakan pemberontakan Qaramithah serta kelompok Ahli Bid’ah di berbagai wilayah, maka muncullah kemauan yang kuat dari Bani Umayyah, yang ada diwilayah Andalusia yang berada dibawah pimpinan Amir Abdur Rahman bin Muhammad al-Umawi al-Marwani untuk memdirikan pemerintahan sendiri.Dia berkata : “Saya jauh lebih berhak untuk memegang kendali khilafah daripada Bani Abbas.”

Dia menyebut dirinya sebagai Amirul Mukminin an-Nashir Lidinillah.Dia berhasil menguasai sebagian besar wilayah Andalusia.Dia mempunyai wibawa yang sangat besar, semangat jihad yang tinggi dan mampu melakukan penaklukan-penaklukan serta mempunyai kepribadian yang sangat menawan dan menakjubkan.Dia mampu menaklukkan para pemberontak dan mampu menguasaai tujuh puluh benteng.Dengan demikian ada tiga orang pada saat itu yang menyebut dirinya sebagai Amirul Mukminin Yaitu khalifah yang ada di Baghdad (ar-Radhi, kemudian penguasa al-Umawi di Andalusia dan al-Mahdi di Qairawan.

Paada tahun 326 H, Yahkam melakukan pemberontakan pada Ibnu Raiq dan dia berhasil mengalahkannya.Ibnu Raiq bersembunyi dan Yahkam akhirnya dapat memasuki Baghdad.Pada saat kedatangannya ke Baghdad ar-Radhi melakukan penghormatan yang besar dengan kedatangannya dan memberikan kepadanya posisi yang tinggi serta memberinya gelar Amirul Umara.Lalu dia diperintahkan untuk memimpin wilayah baghdad dan Khurasan.

Pada tahun 327 H, Abu Ali Umar bin Yahya al-Alawi menulis surat kepada al-Qirmithi untuk membukakan jalan-jalan menuju Makkah, dan dia mengatakan bahwa setiap orang yang melewati jalan yang dikuasainya harus membayar pajak sebesar lima dinar.Dengan car seperti itu akan membuat kaum muslimin dapat kembali melaksanakan ibadah haji.Dan ini adalah bea cukai pertama kali yang dipungut kepada para jama’ah Haji.

Pada tahun 328 H, di Baghdad terjadi banjir yang ketinggian airnya mencapai tujuh belas depa.Banyak manusia dan binatang yang mati akabita banjir ini.

Pada tahun 329 H, ar-Radhi sakit dan meninggal pada bulan Rabiul Akhir.Pada saat meninggal dia baru berusia tiga puluh satu tahun setengah.

Ar-Radhi dikenal sebagai seorang yang terbuka dan dermawan, ilmunya luas dan seorang penyair yang fasih serta senang baergaul dengan para ulama.Dia memiliki syair yang dibukukan.Disamping itu, dia sempat mendengar hadits dari Imam al-Baghawi.

Al-Khatib berkata : “Ar-Radhi memiliki banyak keutamaan.Antara lain adalah khalifah terakhir yang memiliki syair yang dibukukan, dan khalifah terakhir yang mampu melakukan khutbah Jum’at.Dia adalah khalifah pertama yang duduk bersama rakyat (egaliter).Dia banyak melakukan langkah-langkah orang terdahulu.Bahkan dalam berpakaian dia selalu meniru orang-orang dahulu.

Diantara syair yang pernah diucapkannya adalah :

Setiap yang bersih kan menjadi kotor

Semua perkara kan binasa

Semua pemuda gagah kan menuju pada kematian

Uban adalah pertanda bagi manusia

Tuk mengambil pelajaran

Wahai orang yang penuh angan

Yang tenggelam dalam jurang tipuan

Dimanakah orang yang datang sebelum kita

Lenyaplah mereka dari kehidupannya

Ya Tuhan Ampunilah dosa ini

Wahai Dzat yang Maha Pengampun dan Penyayang.

Abu Hasa al-Zarqawaih meriwayatkan dari Ismail al-Khaththabi, dia berkata : Ar-Radhi memintaku datang pada malam Idul Fitri, kemudian saya datang menemuinya.Dia berkata : “Wahai Ismail, saya telah bertekad untuk melakukan shalat Idul Fitri bersama dengan rakyat besok, maka apakah yang pantas untuk diucapkan setelah aku berdo’a.”

Saya merenung sejenak sambil menundukkan kepala, kemudian saya katakan : “Wahai Amirul Mukminin, jika kau telah membaca doa untuk dirimu maka katakanlah doa ini :

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan padaku dan kepada kedua orang tuakudan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau Ridhai.”

Dia berkata kepada saya : “Cukuplah bagiku apa yang kau katakan itu.”

Setelah saya pulang ada seorang pekayan yang mengikutiku dari belakang dan dia memberiku uang kepada saya sebanyak empat ratus dinar.

Beberapa tokoh yang meninggal di masa pemerintahan ar-Radhi adalah : Nafthawaih, Ibnu Mujahid seorang pakar qiraat, Ibnu Kas al-Hanafi, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Abi Rabbih pengarang kitab al-’Iqd al-Farid, al-Ishthikhari seorang tokoh madzhab Syafi’i, Ibnu Syannabud dan Abu Bakar al-Anbari.

Al-Qahir Billah, Abu Manshur bin Al-Mu’tadhad

Al-Qahir Billah, Abu Manshur bin Al-Mu’tadhad

(319 H- 322 H)

Al-Qahir Billah, Abu Manshur bernama Muhammad bin al-Mu’tadhad bin Thalhah bin al-Mutawakkil.Ibunya adalah seorang mantan budak yang bernama Fitnah.

Saat al-Muqtadir dibunuh, Muhammad bin al-Muktafi didatangkan ke istana khalifah.Orang-orang yang hadir menanyakan kepadanya tentang kesiapannnya untuk menjadi khalifah.Dia berkata : “Saya sama sekali tidak pernah berminat dan tidak pernah berambisi untuk menjadi khalifah.Sesungguhnya pamanku lebih baik daripadaku.”

Akhirnya Muhammad diminta pendapatnya tentang kesediaannya, lalu dia menyatakan kesanggupannya.Kemudian dia diberi gelar al-Qahir Billah.Gelar tersebut pernah diberkan padanya pada tahun 317 H.Dia mulai memerintah pada tahun 320 H.

Tindakan yang pertama kali dilakukannya pada saat dia menjadi khalifah adalah mengusir keluarga al-Muqtadir dari khalifah dan menyiksa mereka.Ibu al-Muqtadir pun dipukul hingga mati.

Pada tahun 321 H, para tentara melakukan pemberontakan.Mu’nis dan Ibnu Muqlat serta yang lainnya sepakat untuk menurunkan al-Qahir dari kursi khilafah dan menggantikannya dengan al-Muktafi.Melihat hal tersebut al-Qahir melakukan siasat licik, sehingga mereka akhirnya dapt ditangkap.Mereka disembelih oleh al-Muqtadir, sedangkan Ibnu al-Muktafi sendiri disekap disebuah tempat yang dihimpit dua gedung.Ibnu Muqlat melarikan diri dan bersembunyi entah dimana.Karena marah al-Qahir memerintahkan untuk membekar rumah para pemberontak.Kemudian dia memberikan bayaran yang tinggi kepada para tentara sehingga akhirnya keadaan dapat terkendali.Dia menjadi seorang yang sangat disegani dan ditakuti.Maka dia diberi gelar dengan al-Muntaqim bin ’Ada’illah (yang melakukan balas dendam kepada musuh-musuh Allah).Gelar tersebut kemudian dia cantumkan pada mata uang yang dibuatnya.

Pada tahun ini juga dia memerintahkan pelarangan semua jenis musik dan minuman keras.Dia segera menagkap para penyanyi dia mengasingkan para banci (huntsa) dan menghancurkan semua alat musik serta memerintahkan para penyanyi wanita dari kalangan budak untuk dijual karena mereka dianggap sebagai para pendusta.Akan tetapi pada akhirnya al-Qahir sendiri pernah mabuk dan juga mendengarkan nyanyian.

Pada tahun 322 H, orang-orang Dailam muncul kembali.Karena orang-orang Mardawij memasuki Asfahan.Diantara komandannya adalah Ali bin Buwaih.Dia banyak merampas harta penduduk dan menyatakan memisahkan diri dari pimpinannya.Dia kemudian bertemu dengan Muhammad bin Yaqut, salah seorang wakil utusan khalifah yang ditugaskan memimpin pasukan.Ternyata pasukan Muhammad kalah dan Ibnu Buwaih mampu menguasai wilayah persia.

Ibnu Buwaih adalah seorang yang miskin yang pekerjaan kesehariannya adalah memancing ikan.Pada suatu malam dia bermimpi dalam mimpi dia melihat seolah-olah dia kencing dan dia melihat dari dzakarnya percikan api yang terus membesar hingga menyelimuti dunia.Orang-orang menafsirkannya bahwa anak keturunannya akan menguasai dunia.Kekuasaan mereka akan sampai ke wilayah yang disentuh api sebagaimana dalam mimpi tersebut.

Setelah bertahun-tahun dan sebagaimana berjalannya waktu akhirnya dia menjadi komandan dari wilayah Mardawij bin Ziyad ad-Dailami.Dia memerintahkan kepadanya agar mengambilkannya harta dari sebuah tempat.Hingga dia mampu mengeluarkan harta sebanyak lima ratus ribu dirham.Kemudian dia datang ke Hamdzanuntuk menguasainya.Penduduk ditempat tersebut menutup pintu masuk agar dia tidak dapat memasuki kota itu.Mendapat perlakuan tersebut dia akhirnya memerangi penduduk di tempat itu dan dan segera menaklukannya.Namun ada pula yang mengatakan penaklukan Hamdzan bukan dengan cara kekerasan akan tetapi dengan damai.Setelah berhasil menaklukan Hamdzan, dia melakukan perjalanan ke Syiraz.

Dalam perjalanan menuju Syiraz ini dia kehabisan air.yang membuatnya terkapar.Kala itu ada seekor ular di atas atap tempat dia beristirahat dengan tentaranya.Kemudian dia memerintahkan agar mencari ular tersebut.Tentara tersebut mengejarnya hingga akhirnya dia menemukan tempat sembunyinya di atap.Di tempat tersebut terdapat kotak yang berisi emas, yang kemudian dia bagikan kepad para tentaranya.

Dikisahkan bahwasannya dia meminta kepada seorang tukang jahit untuk menjahitkan baginya pakaian, adapun penjahit tersebut adalah seorang yang tuli.Dia menyangka bahwa Ibnu Buwaih akan menagkap dirinya, maka dia berkata : “Demi Allah, sesungguhnya saya tidak mempunyai apa-apa kecuali dua belas peti yang tidak saya ketahui isinya..”Maka diambillah peti tersebut kemudian mereka membukanya setelah dibuka ternyata di dalamnya berisi uang dengan jumlah yang sangat banyak.

Dikisahkan juga bahwa suatu hari dia menunggang seekor kuda.Lalu kaki kuda yang dia tunggangi terjerumus kedalam tanah, orang-orang yang mengawalnya segera menggali tanah tersebut.Kemudian mereka pun menemukan didalam tanah tersebut harta karun hingga akhirnya dia mampu menguasai wilayah tersebut.Sejak saat itulah wilayah persia dan Khurasan menyatakan diri lepas dari kekuasaan dinasti Bani Umayyah.

Pada tahun ini al-Qahir memerangi Ibnu Ishaq bin Ismail an-Nubakhti yang sebelumnya memberitahukan akan kekhalifahan al-Qahir.Kemudian Ibnu Ishaq dibunuh dan kepalanya dipenggal lalu dilemparkan kedalam sumur dan menutupnya.Dia dibunuh karena pada saat menjadi khalifah dia bersaing dengannya memperebutkan seorang budak wanita.Ishaq kemudian membelinya sehingga membuatnya cemburu.

Pada tahun ini beberapa tentara melakukan siasat untuk menjatuhkannya dari khilafah.Sebab Ibnu Muqlat yang berada dalam tempat persembunyiannya selalu mendengungkan tindakan kejam al-Qahir.Dia selalu mengatakan : “Sesungguhnya dia telah membangun penjara-penjara untuk memenjarakan mereka.”

Akhirnya mereka bersepakat untuk mengadakan pemberontakan.Mereka mendatangi istana al-Qahir dengan pedang terhunus.Kemudian al-Qahir berusaha untuk melarikan diri, namun pada akhirnya dia dapat ditangkap.

Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal enam bulan Jumadil Akhir.Setelah itu mereka membaiat Abu al-Abbas Muhammad bin al-Muqtadir sebagai khalifah.Mereka memberinya gelar ar-Radhi Billah.Setelah itu mereka, mengirimkan kepadanya seorang menteri dan beberapa orang hakim, Abu al-Hasan Abu Umar, al-Hasan bin Abdullah, Ibnu Abiu asy-Syawarib dan Abu Thalib bin Bahlul.Ketika mereka datang kepada al-Qahir mereka berkata : “Bagaimana pendapatmu?”

Dia berkata : “Saya adalah Abu Manshur Muhammad bin al-Mu’tadhid.Kalian telah membaiat saya, maka kalian wajib taat kepada saya sebagaimana yang lainnya.Saya tidak akan membiarkan kalian melakukan semuai ini.Maka berdirilah kalian.”

Mereka lalu berdiri.Kemudian sang menteri berkata : “Sejak saat ini kita menyatakan bahwa kekhalifahan telah dicabut dan janganlah kita memperhatikan apa yang dikatakannya.Sebab dia bukan lagi sebagai seorang khalifah.”

Hakim Abu al-Husein berkata : Maka masuklah saya menemui ar-Radhi dan saya mengatakan semua yang sedang terjad.Saya juga memberitahukan kepadanya bahwa kepemimpinannya saat ini adalah sebuah keharusan.

Ar-Radhi berkata : Biarkan saya mengurusi al-Qahir.”Kemudian ada seseorang yang membisikkan kepadanya agar dia mencukil mata al-Qahir Billah.Maka dia menusuk matanya dengan paku yang sangat panas.

Muhammad al-Asfahani berkata : “Penyebab diberhentikannya al-Qahir adalah dikarenakan perilakunya yang jelek dan tindakannya yang banyak menumpahkan darah.Namun pada saat dia dinyatakan dicopot sebagai khalifah, dia tidak memenuhinya, maka akhirnya kedua matanya ditusuk dengan paku panas tersebut.

Ash-Shuli berkata : “Dia adalah seorang yang pemarah, banyak menumpahkan darah, perangainya sangat jelek, ragu-ragu dalam tindakannya, seorang pecandu Khamer.Andaikata bukan karena siasat orang dekatnya niscaya semua ladang dan manusia akan binasa karenanya.”

Dia membuat satu tombak kecil untuk membunuh dimana dia tidak akan membuang tongkat tersebut sebelum dia membunuh dengan tombak tersebut.

Ali bin Muhammad al-Khurasani berkata : “Sautu saat al-Qahir Billah meminta kepada saya untuk datang menemuinya.Saya lihat didepannya ada sebilah tombak pendek.Kemudian dia berkata : saya akan bertanya kepadamu bagaimana pendapatmu tentang khalifah Bani Abbas dari segi akhlak dan perilakunya.”

Saya berkata kepadanya : “Sesungguhnya as-Saffah dia adlah seorang khalifah yang gampang menumpahkan darah.Kemudian diikuti oleh bawahannya.Namun demikian dia dikenal sangat toleran dan pemurah.”

Dia berkata lagi : “Lalu bagaimana pendapatmu tentang al-Manshur?”

Saya berkata : “Dia adalah orang pertama yang menyebabkan terjadinya perpecahan antara Bani Abbas dan keturunan Ali bin Abi Thalib, setelah sebelumnya kedua kelompok ini bersatu kokoh.Dia adalah khalifah pertama yang dekat kepada tukang ramal dan juru tenun.Dia juga adalah seorang khalifah yang pertama kali menerjemahkan buku-buku berbahsa Suryaniyyah dan bahasa asing lainnya kedalam bahasa Arab.Diantaranya buku Kalilah dan Dimnah dan buku lainnya juga buku-buku dari Yunani.Dia membaca buku-buku tersebut hingga mempengaruhi alam pikirannya.Tatkala Muhammad bin Ishaq melihat masalah ini, maka dia segera mengarang buku Maghzi dan Sirah.

Al-Manshur sendiri adalah orang pertama yang mengedepankan para mantan budak dari negeri asing atas orang-orang Arab untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu.”

Dia bertanya lagi : “Lalu bagaimana pendapatmu dengan al-Mahdi?”

Saya berkata : “Dia adalah seorang khalifah yang adil, pemurah dan bijaksana.Dialah yang mengambalikan semua harta rakyat yang diambil ayahnya dengan cara paksa.Dia juga berhasil membunuh orang-orang zindiq yang muncul pada masanya.Al-Mahdi pulalah yang memperluas bangunan Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi serta masjid al-Aqsha.”

Dia berkata : “Lalu bagaimana dengan al-Hadi?”

Saya berkata : “Dia adalah sosok khalifah yang sombong, angkuh dan penuh amarah.Tindakannya tersebut banyak diikuti oleh orang-orangnya.Dia memerintah dalam waktu yang sangat singkat.”

Dia kembali bertanya : “Lalu bagaimana dengan ar-Rasyid?”

Saya menjawab : “Dia adlah seorang khalifah yang selalu melakukan peperangan dan pergi haji.Dia adalah seorang khalifah yang berhasil membangun bangunan-bangunan megah dan kamar-kamar disepanjang jalan kota Makkah.Dia membangun benteng pertahanan seperti Ka’dzanah, Tharsus, Mashishah dan Mar’asy.

Saemua orang merasakan kebaikannya.Pada masanya muncull gerakan Barmaki.Dia adalah khalifah pertama Bani Abbas yang bermain hoki, bermain panahan dan catur.”

Dia berkata : “Lalu bagaimana dengan al-Amien?”

Saya berkata : “Dia adalah sosok khalifah yang sangat pemurah.Akan tetapi dia selalu hidup dalam foya-foya sehingga urusan negara terbengkalai.”

Dia berkata : “Bagaimana dengan al-Makmun?”

Saya menjawab : “Dia adalah khalifah yang banyak dipengaruhi oleh ahli nujum dan tukang ramal, serta banyak bergelut dalam filsafat.Dia dikenal sebagai seorang yang sangat sabar dan dermawan.”

Dia berkata lagi : “Bagaimana dengan al-Mu’tashim?”

Saya menjawab : “Dia mengikuti langkah al-Makmun dalam berkuasa.Dia sebagai seorang yang senang syair-syair kepahlawanan, dan banyak meniru perilaku raja-raja asing.Dia banyak disibukkan dengan peperangan dan penaklukan kota-kota.”

Dia bertanya : “Bagaimana pendapatmu dengan al-Watsiq?”

Saya menjawab : “Dia mengikuti jejak ayahnya.”

Lalu bagaimana dengan al-Mutawakkil?”

Saya menjawab : “Dia adalah seorang khalifah yang berbeda jauh dengan pendahulunya dalam masalah akidah.Dia adalah seorang khalifah yang dengan keras melarang semua jenis debat dalam akidah yang hanya mengedepankan hawa nafsu.Jika dilanggar maka dia tidak segan-segan untuk memberikan hukuman.Dia banyak memerintahkan kepada rakyatnya untuk banyak mempelajari hadits dan melarang mengatakan bahwa al-Qur’an adalah makhluq.Tindakannya tersebut mebuat dirinya banyak disenangi oleh rakyatnya.”

Kemudian dia menanyakan kepada saya perihal para khalifah setelahnya.Kemudian saya pun menjawabnya sesuai pengetahuan saya.Hingga akhirnya dia berkata : “saya mendengar apa yang telah kau katakan itu.Seolah-olah saya menyaksikan sendiri bagaimana perilaku mereka.”

Al-Mas’udi berkata : “Al-Qahir mengambil harta dalam jumlah yang sangat banyak dari Mu’nis dan para pengikutnya.Tatkala dia dicopot dari jabatannya kedua matanya ditusuk dengan paku panas.Mau’nis meminta kembali apa yang dia berikan kepadanya.Tetapi al-Qahir menolak dengan keras.Akhirnya dia disiksa dengan siksaan yang sangat pedih, namun dia tetap tidak mengakuinya.

Lalu ar-Radhi mendekat kepadanya seraya berkata : “Kau telah mengetahui permintaan mereka akan bayaran mereka, dan saya sendiri tidak mempunyai harta apa-apa.Sedangkan apa yang ada padamu sama sekali tidak dapat meberikan manfaat berarti, maka katakanlah olehmu.”

Akhirnya al-Qahir mengakui atas perbuatannya seraya berkata : “Jika demikian apa yang kamu kehendaki maka sesungguhnya harta tersebut terpendam dalam sebuah taman.”

Diceritakan bahwasannya dia sebelumnya telah membangun sebuah taman yang didalamnya ditanami sebuah pohon yang didatangkan dari berbagai pelosok negeri.Dia sendiri telah menghiasi taman tersebut dengan hiasan yang indah lengkap dengan bangunan istana kecil.Sedangkan ar-Radhi sangat senang dengan taman tersebut.

Ar-Radhi berkata : “Lalu dimana harta tersebut engkau simpan?”

Al-Qahir berkata : “Sekarang saya buta tidak dapat melihat dimana harta tersebut berada.Maka galilah taman tersebut sehingga kau dapt menemukan harta tersebut.”

Ar-Radhi pun segera menggali taman yang ditunjukkan oleh al-Qahir.Dia juga menggali bagian dasar istana.Namun dia tidak menemukan apa pun.”

Dengan nada kesal dia berkata : “Diamana harta yang kamu maksud itu?”

Dia berkata : “Sesungguhnya saya tidak mempunyai harta apa-apa.Saya melakukannya karena saya tidak suka jika kamu bersenang-senang ditamanku itu.”

Mendengar jawaban itu ar-Radhi sangat menyesal dan kesal, maka dia segera memenjarakannya hingga tahun 333 H.Selanjutnya dia dilepaskan dan dicampakkan begitu saja.Suatu saat dia berdiri di Masjid Jami al-Manshur di antara jajaran orang-orang dengan menggunakan selimut putih dia berkata : “Wahai manusia berilah saya sedekah, sesungguhnya saya kini adalah seperti apa yang kalian lihat.”Peristiwa tersebut terjadi pada masa pemerintahan al-Muktafi.Semenjak kejadian itu dia dilarang meninggalkan rumah hingga dia meninggal pada bulan Jumadil Awal tahun 339 H, dalam usia lima puluh tiga tahun.

Dia meninggalkan beberapa orang anak diantaranya adalah Abdush Shamad, Abu al-Qasim, Abu al-Fadhl dan Abdul Aziz.

Beberapa tokoh Islam yang meninggal pada masa pemerintahannya adalah Imam ath-Thahawi salah seorang tokoh madzhab Hanafi, Ibnu Duraid Abu Hasyim al-Jubbai dan yang lainnya.

Al-Muqtadir Billah, Abu al-Fadhl bin al-Mu’tadhad


(295 H-319 H)
Al-Muqtadir Billah, Abu al-Fadhl, bernama Ja’far bin al-Mu’tadhid.Dia dilahirkan pada bulan Ramadhan tahun 282 H.
Dikisahkan bahwa ibunya berasal dari keturunan Romawi dan ada pula yang mengatakan dari keturunan Turki.Ibunya bernama Gharib namun ada pula yang meriwayatkan bahwa ibunya bernama Syaghab.
Saat kakaknya al-Muktafi menderita sakit parah, dikatakan kepadanya apakah dia telah baligh.Dia menjawab bahwa dia telah baligh karena telah mimpi junub.Akhirnya diangkatlah dia sebagai putra mahkota.Dia adalah khalifah termuda yang belum pernah ada seorang khalifah pun yang lebih muda daripadanya.Dia menjadi khalifah pada ucia tiga belas tahun.Menterinya al-Abbas bin al-Hasan menganggap bahwa dirinya terlalu muda untuk memerintah.Maka dia mempunyai rencana untuk menurunkannya dari kursi khilafah.Semua orang mendukungnya dan menggantikannya dengan Abdullah bin al-Mu’taz sebagai khalifah.Lalu Ibnu al-Mu’taz menerimanya dengan syarat perpindahan kekuasaan tersebut berjalan dengan damai dan tidak menimbulkan pertumpahan darah.
Rencana tersebut terdengar oleh al-Muqtadir.Maka dia segela melakukan siasatnya dengan membujuk agar al-Abbas tidak melakukan tindakan makar tersebut.Kemudian dia memberikan uang dengan jumlah yang banyak kepadanya.Akhirnya al-Abbas menarik kembali rencananya tersebut.
Adapun yang lain tetap melakukan pemberontakan.Mereka menyerang al-Muqtadir pada tanggal dua puluh Rabiul Awwal tahun 296 H.Pada saat itu al-Muqtadir sedang bermain bola, melihat itu dia langsung berlari dan masuk kamar serta menutup erat-erat pintunya.Dalam peristiwa tersebut sang menteri dan sejumlah orang terbunuh.Kemudian diutuslah beberapa orang untuk menemui Abdullah bin al-Mu’taz.Pada saat itu telah hadir semua komandan pra hakim dan orang-orang terpandang, kemudian mereka membaiatnya sebagai khalifah dengan memberinya gelar al-Ghalib Billah.Abdullah bin al-Mu’taz pun mengangkat Muhammad bin Daud sebagai menterinya, sedangkan al-Mutsanna Ahmad bin Ya’qub diangkat sebagai hakim agung.
Al-Mu’afi bin Zakaria al-Jariri berkata : “Tatkala al-Muqtadir Billah diturunkan dari khursi khilafah dan Abdullah bin al-Mu’taz diangkat sebagai khalifah, orang-orang datang menemui guru kami, Muhammad bin Jarir ath-Thabari.Mereka berkata : “Ada gerangan apa kalian datang kemari?”
Orang-orang berkata : “Kini Ibnu al-Mu’taz telah diangkat sebagai khalifah.”
Ibnu Jarir berkata : Siapa menterinya?”
Mereka menjawab : “Muhammad bin Daud.”
Ibnu Jarir bertanya lagi : “Kemudian siapa yang akan menjadi hakim agungnya?”
Mereka menjawab : “Abu al-Mutsanna.”
Kemudian Imam Ibnu Jarir mengangukkan kepalanya.Kemudian berkata : “Tidak mungkin urusan khalifah akan sempurna ditangannya sebab orang-orang yang kalian sebutkan adalah orang-orang yang kurang baik.Saya melihat bahwa kekuasaan ini akan menuju kehancuran.Dan dia akan berkuasaa sebentar saja.”
Ibnu al-Mu’taz kemudian mengirim utusan kepada al-Muqtadir dan memerintahkan agar dia segera pergi meninggalkan istana lalu pergi kerumah Muhammad bin Thahir dengan tujuan agar dia bisa menempati istananya.
Al-Muqtadir Billah memenuhi perintah tersebut.Pada saat itu dia ditemani oleh beberapa orang saja.Orang-orang yang menemaninya berkata : “Wahai kaum, apakah kita akan menyerahkan begitu saja urusan ini tanpa kita berusaha untuk menolak apa yang menimpa pada kita?”
Mereka kemudian mengambil senjata mereka seolah mereka hendak berperang.Lalu mereka menuju jalan disebuah bukit tempat Ibnu al-Mu’taz berada.Tatkala Ibnu al-Mu’taz melihat rombongan ini, kemudian Allah mendatangkan rasa takut kepadanya.Lalu orang-orang yang menyertai Ibnu al-Mu’taz berlarian tanpa terjadi sebuah peperangan.Ibnu al-Mu’taz melarikan diri bersama menteri dan hakim agungnya.Kemudian setelah itu terjadilah perampokan dan peperangan di Baghdad.
Al-Muqtadir segera menangkap paraq fukaha’dan para pemimpin yang menyatakan pencopotan dirinya.Kemudian dia menyerahkannya kepada Yunus bin al-Khazin yang kesemuanya hampir saja dibunuh.Diantaranya adalah hakim Abu Umar yang selamat dari pembunuhan.Ibnu Al-Mu’taz kemudian dipenjarakan.Kemudian dia dikeluarkan dari penjara dalam keadaan tidak bernyawa.
Hingga akhirnya pemerintahan berada pada tangan al-Muqtadir.Dia mengangkat Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin al-Furat sebegai menterinya.Dia lewati perjalanan hidupnya dengan baik, serta mampu membebaskan kezhaliman-kezhaliman.Al-Muqtadir memerintahkan orang-orangnya untuk berbuat adil.Namun karena dia masih muda, maka banyak perkara yang dia serahkan kepada orang yang dianggap mampu, sedangkan dia sendiri hanya bermain-main hingga akhirnya kas negara mengalami kerugian.
Pada tahun ini al-Muqtadir memerintahkan agar tidak memasukkan orang-orang Nashrani dan Yahudi dalam pemerintahannya, juga melarang untuk menggunakan kuda yang berpelana.
Pada tahun ini pula al-Mahdi mulai melebarkan sayapnya dan pengaruhnya makin meluas di Maghrib.Penduduk di tempat tersebut manganggapnya sebagai Imam.Dia disebut sebagai khalifah karena dia melakukan keadilan dan tindakan yang baik kepada penduduk.Maka penduduk diwilayah tersebut bersimpati kepadanya sehingga Maghrib seakan-akan telah dikuasainya.Kekuasaannya pun semakin luas, hingga akirnya dia mendirikan khilafah al-Mahdiyah.
Sedangkan gubernur Afrika, Ziyadatullah bin al-Aghlab, segera melarikan diri ke Mesir kemudian menuju Irak.Sejak saat itulah Maghrib secara resmi keluar dari kekuasaan Bani Abbas.Dengan demikian kekuasaan yang ada pada Bani Abbas yang meliputi berbagai kerajaan berlangsung sekitar seratus tahun lebih.Sejak tahun inilah kekuasaan mereka mulai melemah dan pengaruhnya mulai berkurang.
Adz-Dzahabi berkata : Pada masa pemerintahannya al-Muqtadir kekuasaan semakin melemah karena usianya yang tergolong muda pada saat dia menjabat sebagai khalifah.
Pada tahun 300 H, gunung di Daynawar tenggelam ke dalam bumi, dan dari dalam bumi keluar air yang sangat banyak sehingga menenggelamkan beberapa desa.
Pada tahun ini seekor keledai melahirkan seekor anak kuda.Maha Suci Allah yang berkehendak apa saja sesuai dengan kekuasaan-Nya.
Pada tahun 301 H, Ali bin Isa menjabat sebagai menteri.Dia melakukan tugas-tugasnya dengan sangat terhormat, adil dan bertakwa kepada Allah.Dia memberantas minuman keras, dan menghapus pajak yang dalam setahunnya bisa menghasilkan uang setengah juta dinar.
Pada tahun ini Abu Umar kembali menjabat sebagai hakim agung.Di tahun ini al-Muqtadir berangkat menuju Syamasyiyah.Pejalanan ini merupakan perjalanan awalnya dan awal dirinya berada dihadapan rakyatnya.
Pada tahun ini pula al-Husein al-Hallaj digiring ke Baghdad dengan menggunakan unta.Dia disalib hidup-hidup karena dia menyatakan bahwa dirinya adalah orang Qaramithah.Setelah itu al-Husein al-Hallaj dipenjarakan hingga akhirnya dia dibunuh pada tahun 309 H.
Diriwayatkan bahwasannya dia mengaku sebagai Tuhan, dia selalu menulis surat kepada sahabat-sahabatnya dengan tulisan : Dari an-Nur asy-Sya’sya’ani.
Namun ketika di teliti pemahamannya tentang al-Qur’an dan hadits serta fikih ternyata dia tidak memiliki pemahaman yang mendalam.
Pada tahun ini al-Mahdi al-Fathimi bermaksud menyerang Mesir dengan membawa tentara sebanyak empat puluh ribu orang dari orang-orang Barbar.Namun dia terhadang oleh meluapnya sungai Nil.Hingga akhirnya dia kembali menuju Iskandariyah.Di kota tersebut dia melakukan pengruksakan dan pembunuhan kemudian dia kembali.Pada saat itu lah tentara al-Muqtadir menuju Barqah sehingga terjadi pertempuran hebat antara kedua pasukan.Hingga tentara yang menyebut dirinya dengan Fathimiyyin menguasai Iskandariyah dan al-Fayum di tahun ini.
Pada tahun 302 H, al-Muqtadir menghitan anak-anaknya yang menghabiskan biaya sekitar enam ratus ribu dinar.Pada saat yang sama dia juga mengkhitan anak-anak yatim.Dikisahkan bahwasannya dia banyak membantu anak-anak yatim tersebut.
Pada tahun ini dia melakukan shalat Ied di masjid jami’ Mesir.Diamana sebelumnya dia belum pernah melakukannya.Sedangkan yang menjadi khatib pada saat itu adalah Ali bin Syaikhah dengan membaca teks.Pada saat membaca teks khutbahnya itu dia melakukan kesalahan dengan membaca :
اتقوا الله حق تقاته ولاتموتن إلا وأنتم مشركون
Kata مشركون seharusnya di baca مسلمون
Pada tahun ini Dailam menyatakan masuk Islam dimana sebelumnya dia adalah seorang penganut Majusi.
Pada tahun 304 H, penduduk Baghdad dikhawatirkan oleh seekor binatang yang disebut Zabzab sejenis kucing liar.Penduduk Baghdad mengatakan bahwa mereka melihat binatang tersebut pada malam hari di pekarangan rumah mereka.Disebutkan bahwa binatang tersebut memangsa anak-anak mereka dan menerkam payudara wanita-wanita mereka.Hingga mereka harus berjaga-jaga dan menabug genderang agar binatang tersebut lari., peristiwa tersebut berlangsung hingga beberapa malam
Pada tahun 305 H, utusan Romawi datang menemui al-Muktadir dengan membawa sejumlah hadiah, mereka meminta agar dibuat suatu kesepakatan.Kemudian al-Muqtadir menyiapkan bala tentaranya dalam jumlag besar dengan persenjataan lengkap.Jumlah mereka mencapai seratus enam puluh ribu pasukan yang berbaris dari pintu Syamasyiyyah hingga istana khalifah.Setelah itu dibelakangnya menyusul tujuh puluh ribu pelayan dan setelah nya ada tujuh ratus pengawal.Adapun kain penghalang yang diletakkan di Istana khalifah ada tiga ribu kain yang terbuat dari sutera serta hamparan permadani yang jumlahnya dua puluh dua buah.Di tempat itu ada seratus binatang buas yang diikat dengan rantai besi serta masih banyak lagi kekuatan lainnya.
Pada tahun ini pula orang-orang Yaman memberikan hadiah diantaranya adalah seekor burung yang dapat berbicara bahasa Persia dan India.
Pada tahun 306 H, Ibnu al-Muqadir menaklukkan Maristan, biaya yang dikeluarkan pada tahun itu adalah sekitar tujuh ribu dinar
Dan pada tahun ini urusan khilafah ada pada tangan Harim dan isteri-isteri khalifah karena sikapnya yang terlalu lunak.Bahkan ibu al-Muqtadir memerintahakan kepada Tsamal al-Qahramanah untuk memperhatikan urusan manusia dan menerima pengaduan rakyat.Dia seringkali menghadiri masalah-masalah pengadilan, bahkan seringkali menandatangani keputusan pemerintahan.
Pada tahun ini al-Qaim Muhammad bin al-Mahdi al-Fathimi kembali ke Mesir dan berhasil menaklukkan sebagian besar daratan tinggi Mesir.
Pada tahun 308 H, terjadi kenaikan harga serta rakyat tertimpa kelaparan.Semua ini terjadi kare perbuatan Hamid bin al-Abbas yang melakukan kecurangan dan kezhaliman sehingga kondisi masyarakat dan negara menjadi tidak menentu.Bahkan sempat terjadi peperangan dalam tempo beberapa hari antara rakyat dan tentara khalifah.Rakyat berhasil membobol penjara dan tahanan.Serta terjadi penculikan yang dilakukan oleh para penjahat.Mereka melempari menteri dengan batu.Pada tahun ini dinasti Bani Abbas mengalami kegoncangan yang tak terkira hingga kepercayaan masyarakat kepada pemerintah berkurang.
Pada tahun ini pula tentara al-Qaim berhasil menguasai Jazirah melalui Fusthath, sehingga bertambahlah kesedihan orang-orang Mesir.Hingga mereka bersiap-siap untuk berperang.Pada saat itu terjadi persoalan negara yang sangat banyak.
Pada tahun 309 H, al-Hallaj dihukum mati.Hukuman tersebut dijatuhkan karena fatwa Qadhi Abu Umar dan para Fukaha yang menyatakan bahwa darahnya halal.Tentang penyimpangannya tersebut telah banyak dibahas dalam kitab-kitab karya ulama.
Pada tahun 311, al-Muqtadir memerintahkan untuk mengambil alih harta waris yang diambil para kerabatnya yang tidak berhak, hal tersebut merupakan perintah dari al-Mu’tadhid yang menyatakan agar harta waris tersebut dibagikan kepada para ahli warisnya.
Pada tahun 312 H, Farghanah berhasil di taklukkan.Penaklukan tersebut dipimpin oleh gubernur Khurasan.
Pada tahun 314 H, orang-orang Romawi memasuki wilayah Malthiyyah dengan kekuatan senjata.
Pada tahun ini terjadi suatu peristiwa yang sebelumnya belum pernah terjadi , yaitu keringnya suangai Dajlah dan Mushil hingga sungai-sungai tersebut bisa dilalui binatang ternak.
Pada tahun 315 H, orang-orang Romawi memasuki wilayah Dimyath.Mereka menculik dan merampas apa saja yang ada disana.Mereka berhasil membunyikan lonceng-lonceng gereja yang ada disana.
Pada tahun itu Dailam muncul di Ray dan wilayah-wilayah pegunungan.Manusia banyak yang dibunuh dan anak kecil dibantai.
Pada tahun 316, al-Qirmithi membangun satu wilayah yang dia sebut sebagai Darul Hijrah.Pada tahun-tahun ini dia melakukan kejahatan dan perampasan wilayah khalifah serta pembunuhan terhadap kaum muslimin.Hingga menimbulkan ketakutan di kalangan penduduk setempat.Dia menyebarkan pasukannya hingga kursi khilafah dalam ancaman.Beberapa kali pasukan al-Muqtadir berhasil dikalahkan.Pada tahun ini tidak ada seorang pun yang pergi ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji karena khawatir akan kejahatan yang dilakukan oleh kelompok al-Qirmithi.Penduduk Makkah pun banyak yang mengungsi.
Di tahun itu tentara Romawi datang kewilayah Khilath.Di tempat tersebut mereka mengeluarkan mimbar dari masjid dan menggantinya dengan salib.
Pada tahun 317 H, Mu’nis yang bergelar al-Muzhaffar melakukan pemberontakan kepada al-Muqtadir.Pemberontakan tersebut muncul setelah Mu’nis mendengar berita pencopotan dirinya dan berencana menggantinya dengan Harun bin Gharib.Para tentara dan gubernur beramai-ramai mendatangi istana.
Melihat semakin merebaknya pemberontakan, para pengawal al-Muqtadir banyak yang melarikan diri.Al-Mu’nis memaksa al-Muqtadir agar keluar istana setelah shalat Isya’.Peristiwa tersebut terjadi pada malam keempat bulan Muharram.Al-Mu’nis juga memaksa ibu, serta bibi dan isteri-isterinya untuk meninggalkan istana.Kemudian Mu’nis merampas uang sebanyak enam ratus ribu dinar.Pada saat itulah al-Muqtadir mengundurkan diri dari khilafah.Kemudian datanglah Muhammad bin al-Mu’tadhid.Maka terjadilah pemmbaiatan yang dilakukan oleh Mu’nis dan pejabat negara lainnya.Mereka memberi gelar kepada Muhammad dengan sebutan al-Qahir Billah, sedangkan yang diangkat menjadi menteri adalah Abu Ali bin Muqlat.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari sabtu.Al-Qahir baru melaksanakan pemerintahannya pada hari kamis.Kemudian menteri yang diangkatnya segera mengirim surat keberbagai pelosok negeri untuk melakukan pembaiatan dengan bersama-sama pada hari senin.Pada saat itu para tentara meminta bayaran terhadap baiat yang mereka lakukan selama setahun.Mu’nis pada saat itu tidak ada di tempat.Maka terjadilah kerusuhan.Akhirnya tentara-tentara tersebut membunuh para penjaga istana.Kemudian mereka menuju rumah Mu’nis dan menuntut agar al-Muqtadir dikembalikan dari jabatannya sebagai khalifah.
Mereka membawa al-Muqtadir dari rumah Mu’nis ke istana.Kemudian tentara-tentara khalifah tersebut meringkus al-Qahir kemudian dia dihadapkan kepada al-Muqtadir dalam keadaan menangis.Dia berkata : “ Allah…Allah , lalu dia memeluk al-Muktadir dan menciumnya.”
Al-Muqtadir berkata : “Wahai saudaraku, sesungguhnya kamu tidak bersalah, dan kamu tidak pernah melakukan kejahatan apapun kepadaku.maka tenanglah kamu.”
Yang hadir di tempat tersebut terkesima dengan apa yang dikatakan oleh al-Muqtadir.Setelah itu sang menteri mengirim surat ke seluruh pelosok negeri, bahwa khalifah al-Muqtadir telah kembali pada posisinya sebagai khalifah.PAda masa itu al-Muktadir banyak mengeluarkan uang untuk kepentingan tentaranya.
PAda tahun ini pula al-Muqtadir memberangkatkan rombongan haji di bawah pimpinan Mansur ad-Dailami dan mereka sampai ke Makkah dengan selamat.Namun tiba-tiba saja pada hari Tarwiyah mereka dihadang oleh musuh Allah Abu Thahir al-Qaramithi.Dia membunuh rombongan haji tersebut dengan sangat keji.Kemudian mayat-mayat tersebut dia lemparkan ke sumur zam-zam.Kemudian dia memukul Hajar Aswad dengan paku-paku hingga hampir saja Hajar Aswad pecah.Kemudian dia membawanya kabur.Dia menetap di Makkah sembunyi-sembunyi hingga akhirnya dia pergi dengan membawa Hajar Aswad.Hajar Aswad pernah berada di tangan pemberontak Qaramithah lebih dari dua puluh tahun.Al-Muqtadir meminta kepada para pemberontak untuk mengembalikan Hajar Aswad tersebut dengan tebusan uang sebesar lima puluh ribu dinar.Namunmereka menolaknya.Hingga Hajar Aswad baru bisa diambil kembali pada masa pemerintahan al-Muthi’.
Dikisahkan bahwa pada saat Hajar Aswad dibawa dari Makkah ke tempat Abu Thahir ada empat puluh unta mati.Dan pada saat Hajar Aswad dikembalikan pada tempatnya yang dibawa oleh unta uang kurus dan sesampainya di Makkah unta-unta tersebut menjadi gemuk.
Muhammad bin al-Rabi’ bin Sulaiman berkata : Pada saat terjadi peristiwa Qaramithah, ada seorang lelaki memanjat saluran air sehingga saya berkata : “YaAllah alangkah sabarnya Engkau wahai Tuhanku.Saat itulah lelaki yang memanjat tersebut jatuh dan mati.”
Pada saat itu pula naiklah al-Qaramithi memanjat pintu Ka’bah.Dia berkata : “Saya melakukan ini dengan nama Allah, Dia ciptakan makhluk-Nya dan saya membinasakan mereka.”
Setelah itu al-Qaramithah tidak pernah menang dan jasadnya hancur oleh penyakit cacar yang dideritanya.
Pada tahun ini terjadi peristiwa yang mengemparkan dimana telah terjadi kesalah pahaman dalam menafsirkan firman Allah yang berbunyi :
“Dan pada sebagian malam hari shalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu pada derajat yang tinggi.”
Dalam menafsirkan ayat tersebut orang-orang bermadzhab Hanbali mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tempat terpuji adalah Allah dan meletakkan orang yang melakukan shalat tersebut pada Arsy-Nya, sedangkan yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud adalh syafaat.Dua kubu ini berseteru terus hingga akhirnya banyak memakan korban jiwa.
PAda tahun 319 H, para pemberontak al-Qaramithah menyerbu Kufah hingga membuat penduduk Baghdad ketakutan.Kemudian mereka menghadap al-Muqtadir sambil berteriak dan mengankat mushhaf serta mencaci maki al-Muqtadir.Pada saat itu orang-orang Dailam memasuki Dainawar.Sehingga mereka ditawan dan dibunuh.
PAda tahun 320 H, Mu’nis datang kembali dan menyerang khalifah.Dia membawa pasukan yang kebanyakan dari orang-orang Barbar.Ketika dua pasukan saling berhadapan , seorang tentara Barbar melempar al-Muqtadir hingga terjatuh kebumi.Kemudian orang tersebut menyembelih al-Muqtadir dengan pedangnya.Kepalanya dipenggal dan ditancapkan pada ujung tombak, sedangkan pakaiannya dicopoti sehingga dia berada dalam keadaan telanjang.Dan mereka menutupinya dengan rerumputan.Setelah itu dia dikuburkan ditempat itu.Peristiwa tersebut terjadi pada hari Rabu tanggal dua puluh tujuh bulan syawal.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa menterinya datang menemiunya seraya berkata : “Waktu apakah ini?”
Sang menteri menjawab : “Ini adalah waktu matahari tergelincir.”
Mendengar jawaban tadi al-Muqtadir muncul firasat buruk dalam dirinya, dan merasa bahwa kejadian buruk akan menimpa dirinya.Hingga dia berencana untuk kembali pulang, namun saat hendak kembali dia berpapasan dengan tentara Mu’nis.Maka berlangsunglah pertempuran sengit.
Sedangkan orang Barbar yang membunuhnya dicaci maki penduduk.Dia kemudian berjalan kedalam istana untuk mengeluarkan al-Qahir.Namun dia terseret rintangan hingga menggusurnya sampai pada sebuah toko daging.Tiba-tiba anjing yang ada di tempat tersebut menyerbunya sehingga kuda yang dia tunggai melemparnya jatuh, akhirnya dia mati dan orang-orang menginjaknya serta membakarnya.
Al-Muktadir adalah seorang khalifah yang berpikiran cemerlang, pandangan-pandangannya tajam.Akan tetapi dia gampang terjerumus pada hawa nafsunya serta banyak meminum minuman keras dan juga dikenal sebagai orang yang boros.Dia gampang tergiur dengan wanita.Sehingga dia gampang memberikan seluruh berlian dan perhiasan yang ada diistananya untuk wanita-wanitanya.Dikisahkan bahwasannya dia memberikan permata kepada Yatimah seberat tiga mitsqal (1 mitsqal =1.50 dirham)Dia memberikan seuntai tasbih berlian kepada Zaidan al-Qahraman yang belum pernah dilihat oleh siapa pun.Al-Muqtadir telah berlaku boros terhadap harta kekayaan negara.Di istananya pada saat itu ada sekitar sebelas ribu orang pelayan yang telah digaulinya selain orang-orang Sicilia dan budak-budak hitam.
Dia meninggalkan dua belas orang anak laki-laki.Tiga orang anaknya menjadi khalifah.Mereka adalah ar-RAdhi, al-Muttaqi dan al-Muthi’.Yang mana pernah terjadi pada masa kekhalifahan ar-Rasyid dan al-Mutawakkil dimana ketiga anak mereka menjadi khalifah.BAhkan empat anak Abdul MAlik semuanya menjadi khalifah.Adz-Dzahabi berkata : “Peristiwa ini jarang terjadi kecuali di kalangan raja-raja dunia.”
Saya berkata : “Pada masa kami hidup lima dari anak al-Mutawakkil menjadi khalifah yaitu al-Musta’in (al-Abbas), al-Mu’tadhid (Daud), al-Mustakfi (Sulaiman), al-Qaim (HAmzah) dan al-Mustanjid (Yusuf).
Dalam kitab Lathaif al-Ma’arif karya ats-Tsa’labi disebutkan satu kisah yang sangat jarang terjadi : Tidak ada seorang pun khalifah yang bernama JA’far kecuali al-Mutawakkil dan al-Muqtadir.Keduanya terbunuh.Al-Mutawakkil terbunuh pada malam Rabu, sedangkan al-Muqtadir pada hari Rabu.
Salah satu hal yang baik yang dilakukan oleh pemerintahan al-Muqtadir sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Syahin adalah : Bahwa menterinya yang bernama Ali bin Isa ingin mendamaikan antara IBnu Sha’id dan Abu BAkar bin Abu Daud as-Sajistani.Sang menteri berkata : “Wahai Abu Bakar, Abu Muhammad itu lebih tua darimu, maka alangkah baiknya jika engkau menaruh hormat padanya.”
Abu Bakar berkata : “Saya tidak akan melakukan hal itu.”
Sang menteri berkata : “Kau adalah seorang syaikh yang sombong.”
Ibnu Abi Daud berkata : “Seorang Syaikh yang banyak berbohong atas nama Rasulullah.”
Sang menteri berkata : “Siapa yang kamu maksud?”
Ibnu Abi Daud berkata : “Itu adalah dia.”(yang dimaksud adalah Ibnu Shaid).
Kemudian Ibnu Abi Daud berdiri sambil berkata : “Apakah kau mengira bahwa aku merasa rendah dihadapanmu karena aku yakin bahwa rezeki yang aku dapatkan adalah melalui kemurahan tanganmuDemi Allah sejak saat ini saya tidak akan menerima pemberian sesuatu apa pun darimu.”
Peristiwa tersebut terdengar sampai ke telinga al-Muqtadir.Maka dia segera menimbang bagian harta yang menjadi hak Ibnu Abu Daud dengan tangannya sendiri.Kemudian dia mengirimkannya kepada Ibnu Abu Daud yang dibawa oleh seorang pelayan.
Tokoh-tokoh Penting yang Meninggal di Masanya
Diantara tokoh-tokoh yang meninggal di masa pemerintahan al-Muqtadir adalah : Muhammad bin Daud azh-Zhahiri seorang ulama madzhab zhahiriyyah, Yusuf bin Ya’qub al-Qadhi, Ibnu Suraij guru Imam Syafi’i, al-Junaid tokoh sufi yang disegani, Abu Utsman al-Hiri seorang yang zuhud, Abu Bakar al-Bardaiji, JA’far al-Faryabi, Ibnu Bassam sang penyair, Imam Nasa’i pengarang sunan an-Nasa’i, al-Jubbai tokoh Mu’tazilah, Ibnu al-Mawwaz seorang ahli Nahwu, Ibnu al-Jala’ tokoh terkemuka kaum sufi, Abu YA’la pengarang musnad Abu YA’la, al-Asynani seorang tokoh qiraat, Ibnu Yusuf seorang qari ternama yang berasal dari Mesir.Abu Bakar ar-Ruyani pengarang kitab Musnad, Ibnu al-Mundzir, Ibnu Jarir ath-Thabari, az-Zajjah seorang ahli nahwu, Ibnu Khuzaiman, Ibnu Zakaria, seorang dokter, al-Akhsfasy kecil, Bunan al-Hammal, Abu Bakar bin Abu Daud as-Sajastani, Ibnu as-Sarraj seorang ahli Nahwu, Abu ’Awanah pengarang kitab ash-Shahih, Abu al-Qasim al-Baghawi pengarang Musnad al-Baghawi, Abu Ubaid bin Harbawaih, al-KA’bi tokoh Mu’tazilah, Abu Umar seorang hakim agung, Qudamah seorang sekretaris dan yang lainnya.